Anda di halaman 1dari 11

STAPHYLOCOCCUS

AUREUS
• Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat
berdiameter 0,7-1,2 μm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak
teratur seperti buah anggur, fakultatif anaerob, tidak membentuk spora,
dan tidak bergerak.

• Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 ºC, tetapi membentuk pigmen paling
baik pada suhu kamar (20-25 ºC).
• Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning keemasan,
berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90% isolat klinik
menghasilkan S. aureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau selaput tipis
yang berperan dalam virulensi bakteri
Patogenisitas
Sebagian bakteri S. aureus ditandai dengan
Staphylococcus kerusakan jaringan yang
Stafilokokus
aureus adalah patogen disertai abses.
merupakan flora
utama pada manusia.
normal pada kulit,

saluran pernafasan, S. aureus yang penyakit infeksi yang


dan saluran patogen bersifat disebabkan oleh S.aureus
pencernaan makanan invasif, menyebabkan adalah bisul, jerawat,
pada manusia hemolisis, impetigo, dan infeksi luka

membentuk
koagulase, dan Infeksi yang lebih berat
mampu meragikan diantaranya
pneumonia,meningitis,
manitol infeksi saluran kemih
Toksin yang dihasilkan
• Hemolisin merupakan toksin
yang dapat membentuk suatu
zona hemolisis di sekitar koloni
Hemosilin bakteri.
• terdiri dari α-hemolisin, β-
hemolisin, dan δ-hemolisin.
• Toksin ini dapat mematikan sel
Leukosidin darah putih pada beberapa hewan.

• Toksin ini menyebabkan


pemisahan intraepithelial pada
Eksfoliatif
ikatan sel distratum
Staphylococcus aureus dapat granulosum.
menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia karena dapat menghaslkan toksin
• Pada manusia, toksin ini
salah satunya adalah enterotoksin dan Sindrom
menyebabkan demam, syok,
beberapa enzim ekstra seluler yang terdiri Syok
ruam kulit, dan gangguan
dari hemolisa (alfa, beta, gama), leukosidin Toksik
multisistem organ dalam
toksin neukrosa kulit. (TSST)
tubuh.
Penyebaran
Pemeriksaan Biokimia
Penyebaran Penyebaran
Eksogen Endogen meragikan Katalase positif
sejumlah gula dan koagulase
dengan positif dan
Pencegahan penyebaran secara eksogen membentuk mencairkan
asam tanpa gas gelatin.
Mencuci tangan
sebelum dan Mencuci tangan Morfologi
sesudah kontak setelah melepas
dengan setiap sarung tangan.
pasien S. aureus berbentuk
merupakan kokus, dan
bakteri tersusun mikroaerofi
Menjaga Mengeringkan gram bergerombo lik pada
positif, l seperti suhu 37ºC
lingkungan semua peralatan tidak buah
selalu bersih dan yang telah berspora, anggur
kering. digunakan.
Fisiologi Penyakit yang
ditimbulkan
toksin yang dibentuk Impetigo dan
Sifat dari oleh S. aureus adalah • Infeksi
S.aureus Selulitis.
leukosidin, Piogeni
adalah enterotoksin, Folikulitis.In
aerob k.
dan
eksofoliatin, serta feksi organ
anaerob haemolysin alfa,
beta, delta.
Penyakit • Penyakit
Ritter. STSS Toksigenik
bakteri menghasilkan
fakultatif enzim koagulase,
yang hyalurodinase,
mampu fosfatase, Keracunan
memfermen protease, dan
tasikan lipase.
terjadi sekitar 1-
manitol 6 jam setelah
mengonsumsi
makanan
Pemeriksaan
Gejala
Laboratorium
mual muntah
Tes
katalase
Kultur S. dan
aureus koagulas
dan nyeri
diare e
abdomen.
Pengecatan
gram
Pengobatan untuk infeksi
S. aureus dapat meliputi

Antibiotik Drainase luka

Pengangkatan Pengobatan di
perangkat rumah
OLEH: THANK’ YALL
◦NOELA RISKI
◦I GUSTI AGUNG
◦ROFI WAROHMAH
◦ARIS SUSILO

Anda mungkin juga menyukai