saat Dialisis
Yudhi Purnawan
Komplikasi akut dialisis
Disequilibrium
Hipotensi
Kram Otot syndrome Dialyzer
gatal
Demam menggigil
Intradialytic Hipotensi ( IDH )
Sangat penting untuk dikenali bukan hanya karena timbul adanya keluhan
Tetapi berhubungan dengan “poor longterm outcome”.
Penyebab
IDH Penyebab lain:
Berkaitan Kardiovascular
Tamponade
pericardial Septicemia
a. Dysfungsi diastolik
Dialyzer reaction
Air embolism
Perdarahan
Prevention and management
HIPOTENSI Terkait Vasokonstriksi
1. Disfungsi diastolik
3. Dialisat kalsium
Prevention
Penatalaksanaan:
1.Posisi Trendelenburg
2.Bolus NaCl 0,9% 100 ml atau lebih (alternatif
cairan lain berupa glusosa, manitol, atau
albumin)
3.UFR diturunkan sampai nol (0)
4.Pemberian oksigen
Common complications Less common
complications
Hypotension Disequilibrium
syndrome Dialyzer
Keram Otot
Nausea and vomiting reactions Arrhythmias
Itching
Penatalaksanaan:
1.Pemberian NaCl 0,9% bila ditemukan hipotensi
dan kram otot yang bersamaan
2.Larutan hipertonik (saline, glukosa, manitol)
lebih efektif utuk dilatasi otot
3.Peregangan otot dan pemijatan
4.Nifedipine 10 mg
Stretching exercise.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin
Oxazepam.
Stretching Exercise.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin
Oxazepam
Minimalkan kenaikan berat badan interdialytic.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin
Oxazepam
Minimalkan kenaikan berat badan interdialytic.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin.
Oxazepam.
Minimalkan kenaikan berat badan interdialytic.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin.
Oxazepam.
Minimalkan kenaikan berat badan interdialytic.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin,Vit E
Oxazepam
Minimalkan kenaikan berat badan interdialytic.
Pencegahan hipotensi terkait dialisis.
Konsentrasi natrium dialisat yang lebih tinggi.
Suplementasi karnitin.
Kina sulfat.
Biotin,Vitamin E.
Oxazepam.
_
Common complications Less common
complications
Hypotension Disequilibrium
Hypoxemia
MUAL MUNTAH
Penatalaksanaan:
• Terapi yang berkaitan dengan hipotensi
• Anti emetik bila perlu
Insidensi 70 %
Causa Unknown
Disequilibrium Syndrome
Coffe Drinker
Penatalaksaan:
Acetaminophen dapat diberikan selama dialisis
Pencegahan:
• Menurunkan Na dialisat pada pasien yang sedang mendapat terapi tinggi
Na.
• Suplementasi Mg (untuk defisiensi Mg)
Common complications Less common
complications
Hypotension Disequilibrium
Headache Cardiac
tamponade
Chest pain
Seizures
Back pain
Hemolysis Air
Itching
embolism
Hypoxemia
NYERI DADA dan NYERI
PUNGGUNG
Hypotension Disequilibrium
Itching
GATAL
Penyebab:
• Kulit yang kering
• Reaksi alergi (dializer atau komponen sirkuit darah)
• Peningkatan serum Ca, fosfor, PTH
Penatalaksanaan:
• Pemakaian moisturizer untuk kulit
• Antihistamin
• Gabapentin
• Terapi UVB
• Karbon aktif
• Naltrexon / tacrolimus ointment
• Optimalkan kadar Ca dan fosfor, serta normalisasi PTH
Common
complications Complication
Disequilibrium syndrome
Hypotension Muscle Cramps
Dialyzer reactions
Nausea and vomiting Headache
Hemolisis
Chest pain
Air Embolism
Back pain Itching
Other Complication
Fever and chills
DISEQUILIBRIUM SYNDROME
• Pencegahan:
Untuk dialisis akut
hindari dialisis yang agresif
Untuk dialisis kronik
Gunakan konsentrasi dialisat tinggi natrium
Common
complications Complication
Disequilibrium syndrome
Hypotension Muscle Cramps
Dialyzer reactions
Nausea and vomiting Headache
Hemolisis
Chest pain
Air Embolism
Back pain Itching
Other Complication
Fever and chills
REAKSI DIALIZER
Penatalaksanaan:
• Hentikan dialisis segera
• Clamp the blood line
• Buang dialyzer dan blood line tanpa mengembalikan
darah
• Antihistamin, steroid, epinefrin (iv) dapat diberikan
sesuai tingkat keparahan
Cont...REAKSI DIALIZER Tipe
Anafilaktik (Tipe A)
Pencegahan:
• Pembilasan dialyzer yang tepat sebelum digunakan penting
untuk menghilangkan residu etilen oksida dan alergen
putitave lainnya.
• Bila alergi etilen oksida, dapat diganti dengan ƴ-irradiated,
dializer yang disterilisasi dengan uap atau elektron.
• Antihistamin predialisis
• Hentikan heparin / heparin free
• ACEinhibitor menghambat inaktivasi bradikinin,
pencegahannya dengan mengganti agen penghambat
reseptor angiotensin untuk ACEi.
REAKSI DIALIZER Tipe Nonspesifik (Tipe
B)
• Gejala nya berupa nyeri dada dan nyeri punggung.
• Onset 20-40 menit setelah dialisis dimulai.
• Reaksinya lebih parah daripada Tipe A.
• Penyebabnya belum diketahui.
Disequilibrium syndrome
Hypotension Muscle Cramps
Dialyzer reactions
Nausea and vomiting Headache
Hemolisis
Chest pain
Air Embolism
Back pain Itching
Other Complication
Fever and chills
HEMOLISIS
Penatalaksanaan:
• Hentikan dialisis
• Tidak diberikan transfusi
• Faktor etiologi yang menyebabkan hemolisis
harus diselidiki dan dieliminasi.
Common
complications Complication
Disequilibrium syndrome
Hypotension Muscle Cramps
Dialyzer reactions
Nausea and vomiting Headache
Hemolisis
Chest pain
Air Embolism
Back pain Itching
Other Complication
Fever and chills
EMBOLI UDARA
• Langkah pertama
a.adalah menjepit tabung vena dan menghentikan
pompa.
b.Pasien kemudian dibaringkan ke arah kiri dengan
kepala dan dada menghadap ke bawah,
c.Oksigenasi adequate