Dili Kel 1 S1-4B
Dili Kel 1 S1-4B
Nama : Ny. X
Usia : 44 th
BB : 52 kg
TB : 154 cm
IMT : (21,93) NORMAL
Keluhan : jaundice sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Dijumpai nausea dan
vomitus. Pasien mengeluhkan adanya batuk
berdahak warnakuning yang sudah semakin
membaik. Riwayat demam, keringat malam,
hemoptisis, BAK kemerahan dan penurunan BB
sekitar 2 kg dalam 1 bulan.
Lanjutan
Lanjutan
Waspada
Tepat efek Tepat
dosis samping pasien
Tepat
indikasi
Untuk analisis kerasionalan obat, Pada
kasus ini, peneliti tidak menyebutkan
semua nama obat atau jenis OAT yang
diterima oleh pasien secara keseluruhan,
Namun hanya disebutkan OAT yang
menyebabkan DILI pada pasien yaitu
Rifampicin, dan pada jurnal ini peneliti
memberi saran penggunaan OAT yang
rasional untuk pasien yang sudah
mengalami masalah hepar sebagai berikut:
OAT yang bersifat
hepatotoksik Rifampisin,
Pirazinamid, Isoniazid,
Ethionamide, dan PAS (Asam
Para aminosalisilat)
saran penggunaan OAT yang rasional untuk
pasien yang sudah mengalami masalah hepar
Rejimen tanpa Rejimen tanpa INH Rejimen dengan 1 OAT Rejimen tanpa obat
Pirazinamid yang hepatotoksik hepatotoksik
Pirazinamid merupakan Pasien dapat diterapi Rejimen ini diindikasikan Pasien dengan penyakit hati
OAT yang paling untuk pasien dengan yang tidak stabil tidak boleh
dengan paduan diberikan obat hepatotoksik.
hepatotoksik. Tanpa Rifampisin + kelainan hati berat.
Paduan OAT yang diberikan
mengikutkan Rifampisin tetap dapat berupa kombinasi
Pirazinamide dalam
Ethambutol + digunakan, namun INH Ethambutol, Aminoglikosida,
paduan OAT, maka Pirazinamid selama 6 dan Pirazinamid Fluorokuinolom,
paduan OAT sebaiknya bulan. Walaupun sebaiknya dihindari. Ethionamide, Sikloserin, dan
terdiri dari INH, rejimen ini Rifampisin + Ethambutol obat baru lainnya.
Setidaknya minimal terdapat
Rifampisin, dan mengandung 2 OAT + Fluorokuinolon selama 3 OAT yang harus
Ethambutol selama 2 yang hepatotoksik, 2 bulan, dilanjutkan dikombinasi. Durasi terapi
bulan (fase inisial), namun memiliki Rifampisin + Ethambutol 18-24 bulan. Salah satu
diikuti INH dan selama 10 bulan. rejimen yang dapat
keuntungan durasi digunakan adalah kombinasi
Rifampisin selama 7 Rejimen lain yang dapat
bulan (fase lanjutan).
terapi yang tetap 6 digunakan adalah INH + Streptomisin, Ethambutol,
bulan dan Fluorokuinolon 18-24
Ethambutol + bulan. Namun belum ada uji
Streptomisin selama 2 klinis untuk membuktikan
bulan dilanjutkan INH + efikasi kombinasi paduan
Ethambutol selama 10 OAT tersebut
bulan.
Analisa kerasionalan obat berdasarkan
SARAN TERAPI UNTUK PASIEN DENGAN KERUSAKAN HATI
Waspada
efek samping
1.
1. Tepat
Tepat indikasi
indikasi
Nama obat Indikasi Mekanisme Kerja keterangan
mengobati beberapa infeksi akibat menghentikan pertumbuhan dan Tepat indikasi
Rifampisin bakteri tuberkulosis (TBC) perkembangbiakan bakteri dengan
menonaktifkan enzim bakteri RNA
polimerase. Bakteri menggunakan RNA
polimerase untuk membuat protein dan
untuk menyalin informasi genetik (DNA)
PAS (ASAM PARA fungsi hati parah, porfiria, Tergantung kondisi hepar pasien
AMINOSALISILAT) hipersensitivitas
Lanjutan
Lanjutan
Nama obat Kontra indikasi keterangan
Streptomisin kehamilan Tergantung kondisi hepar
pasien
1. Konseling mengenaiTuberkulosis
2. Konseling untuk melakukan kontrol rutin dan
mengambil obat di Puskesmas jika obatnya habis
3. Konseling mengenai jadwal pemeriksaan dahak
4. Diet tinggi kalori dan tinggi protein
5. Konseling untuk mengalihkan stress psikososial dengan
halhal bersifat positif.
6. Edukasi mengenai gaya hidup sehat dan fungsi dari
ventilasi Rumah
MONITORING