Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

S DENGAN DEBRIDEMEN ABSES


MANDIBULA DEXTRA DI RUANG FIRDAUS RSI BANJARNEGARA

AISAH OKTAVIANI
2011040073
PENGERTIAN

Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi

nanah, (Siregar, 2009). Sedangkan abses mandibula adalah abses yang terjadi di
mandibula.
Tanda dan Gejala

1. Demam ringan
2. Peningkatan jumlah sel darah putih perif
er
3. Nyeri lokal
4. Jaringan lunak
5. Tampak massa / dapat dipalpasi
6. Adanya nodus eritemasus
Biodata Klien

Initial klien : An.S


Usia : 14 thn
Jenis kelamin : P
Anak ke1 dari 2 bersaudara
Tanggal masuk : 20 Desember 2020
Tanggal pengkajian : 20 Desember 2020
Diagnosa medis : Debridemnet Abses Mandibula Dextra

Nama ayah/ibu : Ny. S


Usia ayah / ibu : 42 thn
Agama : islam
Alamat: Kutabanjarnegara 01/02
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan: SMP
Pekerjaan : IRT
PHATWAYS
Lanjutan
• Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada pipi sebelah kanan

• Keadaan saat ini


Pasien datang ke IGD RSI Banjarnegara pada tanggal 20 Desember 2020 pada pukul 11.00 WIB. Pasien
datang dengan keluhan nyeri pada pipi sebelah kanan, bengkak dan keluar nanah dari gusi.Pasien meng
atakan pada awalnya pasien sakit gigi sudah 3 bulan dan sudah minum obat tetapi belum sembuh dan
menjadi bengkak.Nyeri seperti tertusuk- tusuk, nyeri skala 6 dan nyeri hilang timbul.
TTV= s= 36,3, N= 80x/menit, RR= 20x/menit, TD= 110/80mmHg, SPO2= 98
Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah

1 Ds: Nyeri Akut Luka Insisi Pembedahan


Pasien mengatakan nyeri pada pipi sebelah
kanan,pipi bengkak, nyeri skala 6, nyeri seperti
tertusuk-tusuk dan nyeri hilang timbul

DO:
- Pasien tampak menunjukan area nyeri
- Pasien tampak menahan nyeri
- TTV ( S= 36,3, N= 80x/menit, RR= 20x/
menit, TD= 110/80 mmHg, SPO2= 98
lanjutan

NO Data Fokus Etiologi Masalah

2 DS: Defisit Nutrisi Ketidakmampuan


Pasien mengatakan tidak bisa mengunyah menelan makanan (Nyeri
makanan karena nyeri area rahang)

Do:
- Tampak makanan masih penuh 1 porsi
- Pasien tampak lemas
- TTV ( S= 36,3, N= 80x/menit, RR= 20x/
menit, TD= 110/80 mmHg, SPO2= 98)
- BB sebelum 48 kg
- BB sesudah 46 kg
Lanjutan

No Data Fokus Etiologi Masalah

3 Ds: Risiko infeksi Efek Prosedur Invasif


Pasien mengatakan nyeri pada pipi sebelah kanan
pada saat dilakukan perawatan luka dan ganti
balut

Do:
- Tampak nanah keluar dadi bekas operasi dan
dari mulut pasien
- Tampak pipi bengkak dan kemerahan
- TTV ( S= 36,3, N= 80x/menit, RR= 20x/
menit, TD= 110/80 mmHg, SPO2= 98)
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d luka insisi pembedahan


2. Defiist nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan ( nyeri area rahang)
3. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif
Intervensi Keperawatan

No NOC NIC

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 - Identifikasi lokasi, karakteristik,


jam diharapkan masalah nyeri akut dapat berkurang dengan kriteria durasi, frekuensi, kualitas,
hasil:
intensitas nyeri
Indikator Awal Target - Berikan teknik non farmakologi
untuk mengurangi nyeri
- Melaporkan nyeri terkontrol 3 5 - Ajarkan teknik non farmakologi
- Kemampuan mengenali onset 3 5
nyeri
untuk mengurangi nyerif
- Kemampuan menggunakan 3 5 - Kolaborasi pemberian analgetik
teknik non farmakologi

Ket:

1.Menurun 4. cukup meningkat


2.Cukup menurun 5. meningkat
3.Sedang
lanjutan

No NOC NIC

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 - Monitor asupan makanan


jam diharapkan masalah defisit nutrisi dapat teratasi dengan - Berikan makanan yang mudah di telan
kriteria hasil: - Ajarkan diit yang diprogramkan
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Indikator Awal Target

Kekuatan otot pengunyah 2 5


Kekuatan otot menelan 2 5
Ket:
1.Menurun 4. cukup meningkat
2.Cukup menurun 5.meningkat
3.Sedang
lanjutan

No NOC NIC
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam - Monitor tanda dan gejala infeksi
diharapkan masalah risiko infeksi tidak terjadi dengan - Perthankan teknik aseptik
kriteria hasil - Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antibiotik
indikator awal Target
- Kemerahan 3 5
- Nyeri 3 5
- bengkak 3 5
Ket:
1.Meningkat 4. cukup menurun
2.Cukup meningkat 5.menurun
3.Sedang
Implementasi keperawatan

No Implementasi Evaluasi
dx keperawatan

1. - mengidentifikasi lokasi, S: pasien mengatakan nyeri pada pipi sebelah kanan,


20/12/2020 karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri skala 6, nyeri hilang timbul dan nyeri sesperti
Pukul 13.45 kualitas, intensitas nyeri tertusuk-tusuk
WIB - memberikan teknik non
farmakologi untuk mengurangi O:
nyeri - tampak pasien menahan nyeri
- mengajarkan teknik non - Setelah dilakukan teknik relaksasi pasien lebih
farmakologi untuk mengurangi nyaman
nyerif - TTV ( S =36,5, RR=20x/menit, N: 90x/menit,
- mengkolaborasi pemberian SPO2 = 98)
analgetik A: Masalah nyeri akut belum teratasi
No dx Implementasi Evaluasi
keperawatan

P
indikator awal Saat target
ini
Melaporkan nyeri terkontrol 3 3 5

Kemampuan mengenali onset 3 4 5


nyeri
Kemampuan menggunakan 3 3 5
teknik non farmakologi

P: intervensi dilanjutkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyerif
- Kolaborasi pemberian analgetik
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi

1. - mengidentifikasi lokasi, S: pasien mengatakan setelah melakukan teknik


21/12/2020 karakteristik, durasi, frekuensi, relaksasi nyeri berkurang
Pukul 10.00 kualitas, intensitas nyeri
WIB - memberikan teknik non O:
farmakologi untuk mengurangi - Pasien tampak sedikit menahan nyeri
nyeri - TTV( S= 36, RR= 20x/menit, N= 85x/menit,
- mengajarkan teknik non SPO2= 99)
farmakologi untuk mengurangi
nyerif A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
- mengkolaborasi pemberian
analgetik
No dx Implementasi Evaluasi
keperawatan

indikator Awal Saat ini akhi


r
Melaporkan nyeri 3 4 5
terkontrol

Kemampuan mengenali 3 4 5
onset nyeri
Kemampuan menggunakan 3 4 5
teknik non farmakologi

P: Intervensi dilanjutkan
- Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyerif
- Kolaborasi pemberian analgetik
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi

1. - memberikan teknik non S: pasien mengatakan setelah melakukan teknik nafas


22/12/2020 farmakologi untuk mengurangi dalam nyeri berkurang
Pukul 10.00 nyeri O:
WIB - mengajarkan teknik non - Pasien tampak berbaring di tempat tidur
farmakologi untuk mengurangi - TTV (S: 36,5, N=95x/menit, RR= 21x/menit,
nyerif SPO2= 98)
- mengkolaborasi pemberian A: masalah nyeri akut teratasi
analgetik
indikator awal Saat akhir
ini
Melaporkan nyeri terkontrol 3 5 5

Kemampuan mengenali 3 5 5
onset nyeri
Kemampun menggunakan 3 5 5
teknik non farmakologi
P: hentikan intervensi
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi

2 - Memonitor asupan makanan S: pasien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan


20/12/2020 - memberikan makanan yang mudah O: tampak makanan masih penuh
Pukul
di telan TTV ( s: 36,5, N: 90x/menit RR: 20 x/menit, SPO2:
14.00 WIB
- mengajarkan diit yang 98)
diprogramkan A:Masalah defisit nutrisi belum teratasi
- mengkolaborasi dengan ahli gizi
indikator awal Saat ini akhir
Kekuatan otot 2 2 5
pengunyah
Kekuatan otot 2 2 5
menelan
P: Intervensi dilanjutkan
- monitor asupan makanan
- berikan makanan yang mudah di telan
- ajarkan diit yang diprogramkan
- kolaborasi dengan ahli gizi
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi

2 - Memonitor asupan makanan S: - pasien mengatakan belum bisa mengunyah maknan


21/12/2020 - memberikan makanan yang mudah di - pasien mengatakan hanya minum jus
Pukul telan
11.00 WIB - mengajarkan diit yang diprogramkan O: pasien tampakberbaring di tempat tidur
- mengkolaborasi dengan ahli gizi TTV ( S: 36, RR: 20x/menit, N: 85x/menit, SPO2:
98)
A: Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian

indikator awal Saat akhir


ini
Kekuatan otot 2 2 5
pengunyah
Kekuatan otot 2 3 5
P: menelan
intervensi dilanjutkan
- monitor asupan makanan
- berikan makanan yang mudah di telan
- kolaborasi dengan ahli gizi
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi

2 - memonitor asupan makanan S: pasien mengatakan sudah bisa makan bubur dan jus
22/12/2020 - memberikan makanan yang mudah di telan O:- tampak bubur di makan sedikit
Pukul - mengkolaborasi dengan ahli gizi TTV (S: 36,5, RR: 20x/menit, N: 95x/menit, SPO2:
11.00 WIB 98)
A: Masalah defiist nutrisi teratasi

indikator awal Saat ini Akhir


Kekuatan 2 3 5
otot
pengunyah
Kekuatan 2 5 5
otot menelan
P: Hentikan intervensi
No dx Implementasi keperawatan Evaluasi

3 - Memonitor tanda dan gejala infeksi S: pasien mengatakan nyeri pada pipi sebelah
20/12/2020 - memperthankan teknik aseptik kanan,pada saat di ganti balutan
Pukul 09.00 WIB - menjelaskan tanda dan gejala infeksi O: tampak pus keluar dari pipi dan mulut
- mengkolaborasi dengan dokter TTV ((S: 36,5, RR: 20x/menit, N: 95x/menit, SPO2:
untuk pemberian antibiotik 98)
A: masalah resiko infeksi belum teratasi

indikator awal Saat ini akhir


Kemerahan 3 3 5
Nyeri 3 3 5

P:bengkak 3
intervensi dilanjutkan 3 5
- perthankan teknik aseptik
- jelaskan tanda dan gejala infeksi
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik
No.dx Implementasi Evaluasi
3 - memperthankan teknik aseptik S: pasien mengatakannyeri pipi sebelah kanan saat
21/12/2020 - menjelaskan tanda dan gejala diganti balutan
Pukul infeksi
09.00 WIB - mengkolaborasi dengan dokter O: tampak sedikit pus keluar dari bekas operasi
untuk pemberian antibiotik TTV (S: 36, RR: 21x/menit, N: 95x/menit, SPO2: 97)

A: Masalah risiko infeksi teratasi sebagian

indikator awal Saat ini akhir


Kemerahan 3 4 5
P:intervensi
Nyeri dilanjutkan
3 3 5
- perthankan teknik aseptik
bengkak 3 3 5
- jelaskan tanda dan gejala infeksi
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
antibiotik
No.dx implementasi evaluasi
- memperthankan teknik aseptik S: Pasien mengatakan nyeri pada saat diganti balutan
3 - menjelaskan tanda dan gejala infeksi O: tampak sedikit nanah keluar dari pipi
22/12/2020 - mengkolaborasi dengan dokter A: masalah resiko infeksi teratasi sebagian
Pukul 09.00 WIB untuk pemberian antibiotik

indikator awal Saat ini akhir


Kemerahan 3 4 5
Nyeri 3 4 5
bengkak 3 4 5
P: intervensi dilanjutkan
- perthankan teknik aseptik
- jelaskan tanda dan gejala infeksi
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
antibiotik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai