Anda di halaman 1dari 7

ASPEK PSIKOLOGIS, SOSIAL, KULTURAL & SPIRITUAL

PADA KLIEN HIV/AIDS

Di Susun Oleh:
 
Nama : Astari Nasar (P202102001)
Wulandari Nasrudin (P202102002)
Adilah Nissyah. S (P202102003)
Kelas : T1 Keperawatan (NONREG)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MANDALA WALUYA KENDARI
T. 2021/2021
A. ASPEK PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN HIV/AIDS
Masalah psiko sosial pasien HIV / AIDS meliputi: khawatir, frustasi, kesedihan,
berduka, ketakutan anggota keluarga menjadi terinfeksi, perasaan marah, serta depresi dan ketakutan
menghadapi kematian. (WHO 2016; et all, 2010).
Penderita HIV/AIDS akan mengalami krisis kejiwaan pada dirinya, pada keluarganya , pada orang
yang dicintainya dan pada masyarakat.
Ditinjau dari sudut psikologik/psikiatrik, penyakit ini menimbulkan 4 permasalahan dibidang kesehatan
jiwa yaitu:
1. Rasa takut (fear)
pada penderita hiv/aids banyak orang menjadi takut apakah dirinya terinfeksi atau tidak, dan karenanya
banyak orang takut memeriksakan darahnya karena takut diketahui
2. Rasa jijik (contempt)
Penderita HIV/AIDS mengalami diskriminasi dalam hal mendapatkan perhatian dan pelayanan
kesehatan, mereka dikucilkan dari keluarga dan masyarakat, mereka dipandang rendah, hina serta jijik.
3. Rasa duka cita (grief)
AIDS dianggap sebagai penyakit fatal, perjalanan penyakit ini sungguh dramatis. Bagi
keluarga/orangtua keluarganya menderita AIDS, akan menimbulkan rasa duka cita dan kepedihan yang
mendalam, terlebih lagi manakala saat kematian telah tiba.
4. Rasa putus asa (burn out)
Rasa keputusasaan ini tidak saja dirasakan oleh ini penderita, tetapi juga oleh petugas medik dan
keluarganya.banyak penderita aids ingin bunuh diri.
Sebuah penelitian studi kasus yang dilakukan oleh kurniawati (2006), mengenai coping
stress ODHA menunjukan bahwa ODHA memiliki Kecenderungan untuk melakukan emotion
focus coping daripada problem focus coping.
sebagai berikut :
1. Problem focused koping
Merupakan usaha individu yang secara aktif mencari penyelesaian dari masalah
untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress.
2. Emotion focused coping
Merupakan usaha individu untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan
diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh
tekanan.
Reaksi- reaksi ODHA :
2. Denial
3. Anger
4. Bargaining
5. Depresion
6. Acceptance
B. ASPEK SOSIAL HIV/AIDS
Dukungan sosial sangat diperlukan terutama pada PHIV yang kondisinya sudah
sangat parah.
1. Konsep dukungan sosial
Beberapa pendapat mengatakan bahwa dukungan sosial terutama dalam
konteks hubungan yang akrab atau kualitas hubungan perkawinan dan keluarga
barangkali merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting.
2. Pengertian dukungan sosial
dukungan sosial terdiri atas informasi atau nasihat verbal dan nonverbal,
bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat
karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku
bagi pihak penerima.
3. Jenis dukungan sosial
a) Dukungan emosional
b) Dukungan penghargaan

c) Terjadi lewat ungkapan hormat/pengharapan positif untuk orang lain.

d) Dukungan instrumental

e) Dukungan informatif
Faktor Yang Memicu Penyakit HIV dari Aspek Sosial :
1. Gaya hidup yang tidak baik seperti pergaulan bebas dapat menjadi faktor pemicu
penyakit HIV
2. penggunaan jarum suntik, karena media jarum suntik dapat menyebarkan virus
HIV ke tubuh orang yang sehat
3. lingkungan yang tidak bersih, asupan nutrisi yang kurang baik, dan tidak rutin
berolahraga.
Aspek Sosial Klien Yang Sudah Terkena HIV :
Penderita HIV dan AIDS dapat kehilangan kasih sayang dan kehangatan
pergaulan sosial. Sebagian kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang
pada akhirnya penimbulkan kerawanan sosial, sebagian lagi dikucilkan oleh
teman temannya bahkan keluarga sendiri ketakutan akan perlakuan yang
dibedakan ini akan membuat orang yang terkena HIV/AID susah menjembatani
diri dengan orang lain, membagi pengalamannya, bahkan takut untuk meminta
pertolongan bahwa ia sakit.
Pola hubungan sosial dimasyarakat akan berubah ketika masyarakat
memberikan stigma negative pada klien HIV/AIDS dan mulai mengucilkannya.
Hal ini bukan hanya berpengaruh pada diri klien itu saja, tetapi keluarga juga
terkadang akan dikucilkan di masyarakat.
C. Aspek Spiritual Pasien HIV/AIDS
Spiritualitas merupakan bagian dari kualitas hidup berada dalam domain kapasitas
diri yang terdiri dari nilai-nilai personal, standar, personal dan kepercayaan.
Terdapat 4 hal yang diakui sebagai kebutuhan spiritual yaitu :
1) proses mencari makna baru dalam kehidupan
2) pengampunan

3) kebutuhan untuk dicintai, dan

4) pengharapan.

Asuhan keperawatan pada aspek spiritual yang dapat diberikan :


5) Mengucapkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan

6) Pandai mengambil hikmah

7) Ketabahan hati
Ketabahan hati sangat dianjurkan kepada PHIV, perawat dapat menguatkan
pasien bahwa semua cobaan yang diberikan pasti mengandung hikmah yang
sangat penting dalam kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/presentation/401653252/2-Aspek-Psiko-Sosio-Kultural-Dan Spiritual.

Firman.2017.Buku keperawatan HIV/AIDS.Pasar Dukuh Kupang Blok A 11 Surabaya Jawa


timur.Penulis Muda Publisher.

Anda mungkin juga menyukai