Anda di halaman 1dari 42

MK METABOLISME KOMPONEN

PANGAN

“METABOLISME MINERAL
MAKRO”

PRODI TEKNOLOGI HASIL


PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KELOMPOK 3 R2

ANGGOTA :
1. Choryn Lorensa (J1A120006)
2. Andini Prastia Darmala
(J1A120038)
3. Windika Pebryanti (J1A120022)
4. Andre Sigit Budiarjo
(J1A120060)
5. Siti Sofia Purnama (J1A120076)

2
1.
MINERAL
Merupakan unsur kimia yang diperlukan tubuh dan
berada dalam bentuk elektrolit anion (bermuatan
negatif)dan kation (bermuatan positif)
Berdasarkan kebutuhan dan
ketersediannya dalam tubuh,
mineral dikelompokkan menjadi 2 :

> Mineral Makro


> Mineral Mikro

4
2.
MINERAL MAKRO
Mineral yang dibutuhkan  oleh tubuh dalam jumlah
lebih dari 100mg/hari dan menyusun BB tubuh
total atau menyusun 6 gram pada tubuh dengan
BB 60 kg
Macam-macam mineral makro

Kalsiu Fosfor Sulfur


m (Ca) (P) (S)

Natriu Magnesi
m (Na) um (Mg)
Kaliu Clor
m (K) (Cl)

6
Kalsium (Ca)
Sumber :
 Merupakan mineral
 Susu dan produk
dengan kandungan
tertinggi dalam susu, seperti keju, es
tubuh dan menyusun krim, yoghurt
1,5-2% berat badan  Ikan yang dimakan
orang dewasa.  Hampir semua dengan tulangnya
kalsium tubuh (ikan kering)
(99%) terdapat pada  Pangan nabati :
jaringan keras serealia dan kacang-
seperti tulang dan kacangan
gigi, dan hanya 1%
kalsium yang
terdapat pada
jaringan lunak.

7
Tabel kandungan kalsium dalam
bahan makanan

Bahan Makanan mg/100g


Udang kering 1209
Teh kering 1200
Tepung susu 904
Keju 777
Sardines (kaleng) 354

8
Fosfor (P)
Sumber :
 Terdapat pada
 Merupakan mineral semua sel makhluk
terbanyak kedua >   hidup, terutama
setelah kalsium, makanan kaya
yaitu menyusun 1%  Penyerapan fosfor protein, seperti
dari berat tubuh terjadi pada usus daging, ayam, ikan,
orang dewasa. halus terutama di telur, susu dan
bagian jejunum hasilnya, kacang-
sebagai ion bebas, kacangan serta
dengan tingkat serealia.
penyerapan 70%
dari fosfor yang
dikonsumsi.

9
Tabel kandungan fosfor dalam
bahan makanan

Bahan Makanan mg/100g


Teh kering 1500
Tepung susu 694
Kacang kedelai
585
kering
Sardines (kaleng) 434
Kacang merah 400

10
Sulfur (S)
Sumber :
 Merupakan  Banyak terdapat
komponen semua pada kecambah,
jaringan tubuh, gandum, dan
terutama jaringan  Juga merupakan unsur kacang-kacangan
yang tinggi protein dari hormon insulin,  Daging, jeroan,
seperti keratin vitamin B, biotin, ayam, ikan, telur,
kulit, otot, rambut saliva, empedu, dan serta susu dan
dan kuku heaparin dalam darah. produk susu.
Dalam bentuk ikatan
sulfur merupakan
penyusun asam-asam
amino metionin,
sistin, dan sistein

11
Kalium (K)
Sumber :
 Sayur-sayuran
 Merupakan (kacang panjang
integral sel yang dan mentimun)
dibutuhkan untuk  Kalium banyak terdapat di  Buah-buahan
pertumbuhan yaitu dalam sel yang berperan (pisang dan
setiap sebagai bagian dari enzim, belimbing)
pertambahan berat mempertahankan tekanan 
badan 0,5 kg Kacang-kacangan
osmotik dan memelihara
diperlukan 1050 dan biji-bijian
keseimbangan asam dan
mg kalium. basa dalam tubuh  Susu, ikan, kerang-
kerangan, daging
 Dalam tubuh, kalium
sapi, ayam daging
berbentuk ion bebas sel
kalkun dan roti.
dan dalam enzim piruvat
kinase.

12
Tabel kandungan kalium dalam
bahan makanan

Bahan Makanan mg/100g


Kacang kedelai 1504
Kacang merah 1151
Kacang hijau 1132
Durian 601
Kelapa 555

13
Natrium (Na)

 Merupakan ion positif (Na+) utama


dalam cairan ekstra seluler yang
menimbulkan tekanan osmotik untuk
menjaga agar air tidak tidak keluar dari
darah dan masuk ke dalam sel
Sumber :
 Sumber utama : garam
dapur (NaCl)
 Sumber lainnya :
penyedap makanan yaitu
MSG.

14
Tabel kandungan natrium dalam
bahan makanan

Bahan Makanan mg/100g


Margarin 950
Ragi 610
Roti putih 530
Roti cokelat 500
Daging 93

15
Clor (Cl)

 Banyak terdapat di dalam cairan


serebrospinal (mengalir di
sekeliling otak)
Sumber :
 Garam dapur merupakan
sumber utama clor bagi tubuh
 Berapa sayuran dan buah juga
mengandung klor.

16
Magnesium (Mg)
 Merupakan kation terbanyak kedua
setelah kalium dalam cairan intraseluler
 Di dalam tubuh, sekitar 60%
magnesium berada pada tulang, 26%
berada dalam otot, dan sisanya pada
jaringan lunak dan cairan tubuh Sumber :
 Magnesium berperan dalam aktivasi  Sumber utama magnesium
enzim-enzim tubuh pada reaksi terdapat pada sayuran hijau,
metabolisme karbohidrat, protein, dan serealia, biji-bijian dan kacang-
lemak menjadi energi kacangan, sera daging, susu dan
olahannya.
 Magnesium juga berperan dalam
menahan kalsium dalam email gigi
sehingga kebutuhan kalsium tetap
terjaga

17
3.
Proses pencernaan mineral
makro
Proses pencernaan
mineral makro
1. Mulut
 Di dalam mulut makanan secara mekanik dipotong-potong menjadi bagian
lebih kecil dengan bantuan gigi. Kemudian lidah mencampur makanan
dengan saliva atau air ludah yang membuat makanan kasar menjadi lunak
sehingga mudah untuk ditelan
2. Esofagus
 Esofagus akan membasahi makanan yang masuk dari mulut dengan mucus
atau lendir dan mendorongnya sampai ke lambung dengan gerakan peristaltik
 Gerakan peristaltik adalah gerakan (kontraksi dan relaksasi) yang terjadi pada
otot-otot saluran pencernaan secara terus-menerus yang menimbulkan
gerakan semacam gelombang sehingga menimbulkan efek mendorong
makanan ke bawah.

19
Proses pencernaan
mineral makro
3. Lambung
 Bolus yang masuk dari esofagus akan ditahan sebentar oleh lambung
dibagian atas dan sedikit demi sedikit akan dicampur dengan getah lambung
dan menggilingnya menjadi semi cair. Bolus yang sudah menjadi semi cair ini
dinamakan kimus.
4. Usus halus
 Karena sifatnya yang mudah larut dalam air, mineral mudah diserap oleh
darah di kapiler jonjot-jonjot usus halus

20
4.
Proses penyerapan mineral
makro
Proses penyerapan kalsium (Ca)
 Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila
 Dalam keadaan normal sebanyak 30- terdapat dalam bentuk larut air dan tidak
50% kalsium yang dikonsumsi mengendap karena unsur makanan lain,
diabsorpsi tubuh. seperti oksalat.
 Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat  Jumlah kalsium yang die ekskresi
berada dalam keadaan terlarut. melalui urin mencerminkan jumlah
kalsium yang diabsorpsi.
 Absorpsi kalsium terutama terjadi di
 Kehilangan kalsium melalui urin
bagian atas usus halus yaitu duodenum.
Absorpsi kalsium terutama dilakukan meningkat pada asidosis dan pada
secara aktif menggunakan alat angkut konsumsi fosfor tinggi. Kehilangan
protein dan absorpsi pasif terjadi pada kalsium juga terjadi melalui sekresi cairan
permukaan saluran cerna. yang masuk ke dalam saluran cerna dan
melalui keringat.

22
Proses penyerapan fosfor (P)
 
 Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai
 Fosfor dibebaskan dari makanan oleh
fosfor bebas dalam usus setelah dihidrolisis
dan dilepas dari makanan. enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa
 Penyerapan fosfor terjadi pada usus halus usus halus dan diabsorpsi secara aktif
terutama di bagian jejunum sebagai ion dan difusi pasif
bebas, dengan tingkat penyerapan 70% dari  Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif
fosfor yang dikonsumsi. vitamin D

 Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor  Kadar fosfor didalam darah diatur oleh
berasal dari ASI hormon paratiroid (PTH) yang
 \anak-anak dan orang dewasa dapat dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan
menyerap 65-70% fosfor yang berasal hormon kalsitonin
dari susu sapi dan 50-70% berasal dari  Kedua hormon tersebut berinteraksi
makanan. dengan vitamin D untuk mengontrol
jumlah fosfor yang diserap

23
Proses penyerapan sulfur (S)

 Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau


sebagai sulfat organik
 Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta
sebagai koenzim dan vitamin, termasuk koenzim A

 Dalam bentuk teroksidasi, sulfur dihubungkan dengan


mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa
metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melaui urin
(terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-
obatan tertentu

24
Proses penyerapan kalium (K)

 Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus


 Sebanyak 80-90% kalium yang dikonsumsi, dieksresi
melalui urin
 Selebihnya dikeluarkan nelalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung

 Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui


kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali dan
mengeluarkan kalium dibawah pengaruh aldosteron
 Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion
natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal

25
Proses penyerapan natrium (Na)

 Hampir seluruh natrium yang  Pengeluaran natrium diatur oleh hormon


dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) aldosteron yang dikeluarkan kelenjar
diabsorpsi, terutama di dalam usus halus adrenal bila kadar natrium darah
 Natrium diabsorpsi secara aktif menurun
(membutuhkan energi)  Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorpsi kembali natrium

 Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh  Dalam keadaan normal, natrium yang
aliran darah ke ginjal untuk disaring dikeluarkan melalui urin sejajar dengan
dan dikembalikan ke aliran darah jumlah natrium yang dkonsumsi
dalam jumlah cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam
darah

26
Proses penyerapan clor (Cl)

 Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di


dalam usus halus dan diekskresi
melaui urin dan keringat

 Kebanyakan keringat dihalangi oleh


aldosteron yang secara langsung
berpengaruh terhadap kelenjar keringat

27
Proses penyerapan magnesium (Mg)

 Magnesium terutama diabsorpsi di  Keseimbangan magnesium di dalam


dalam usus halus tubuh terjadi melalui penyesuaian
 Konsumsi magnesium yang tinggi hanya ekskresi magnesium melalui urin
30% magnesium diabsorpsi dan
konsumsi rendah sebanyak 60%

 Di dalam darah sebagian besar  Seperti halnya fosfor, ekskresi magnesium


magnesium terdapat dalam bentuk ion meningkat oleh hormon tiroid, asidosis,
bebas, atau dalam bentuk molekul aldosteron serta kekurangan fosfor dan
kompleks hingga molekul kecil kalsium
 Ekskresi magnesium menurun karena
pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH
terhadap tubula ginjal

28
5.
Masalah yang berhubungan dengan
sistem pencernaan dan penyerapan
mineral makro
Kekurangan atau kelebihan konsumsi
kalsium akan menyebabkan terjadinya
metabolisme yang tidak normal
1. Kekurangan konsumsi kalsium :
 Osteomalasia, yaitu kondisi penurunan
Kalsiu
kuslitas tulang akibat rendah nya kalsium
m
dalam darah dan urin rendah
 Osteoporosis, disebabkan oleh penurunan
(Ca)
massa tulang akibat absorpsi kalsium
yang kurang baik, kurangnya jumlah
kalsium dalam makanan yang
berlangsung lama, penigkatan proses
resorpsi tulang (keluarnya kalsium dari
tulang) dan terhambatnya proses
klasifikasi (masuknya kalsium dari
tulang)

30
Lanjutan...
2. Kelebihan konsumsi kalsium :
 Menyebabkan hiperkalsemia yang
ditandai dengan kadar kalsium dalam
darah yang sangat tinggi
 Hal ini dapat terjadi jika asupan vitamin
Kalsiu
D yang terlalu tinggi atau makanan
m
dengan rasio Ca:P yang sangat tinggi
 Hiperkalsemia dapat ditanggulangi
(Ca)
dengan cara mengurangi asupan vitamin
D dibandingkan dengan menurunkan
jumlah kalsium dalam makanan
 Selain itu, konsumsi kalsium yang
berlebih dapat menyebabkan tetani dan
rigor kalsium

31
1. Kekurangan konsumsi fosfor:
 Defisiensi fosfor sangat jarang terjadi.
Namun dapat terjadi karena
menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung yang dapat
mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi
Fosfor
 Kekurangan fosfor juga terjadi pada
penderita yang kehilangan banyak cairan
(P)
melalui urin
 Kekurangan fosfor mengakibatkan
kerusakan tulang dengan gejala lelah,
kurang nafsu makan dan kerusakan tulang

32
Lanjutan...
2. Kelebihan konsumsi fosfor
 Bila kadar fosfor dalam darah terlalu
tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium
sehingga dapat menimbulkan kejang
 Konsumsi fosfor dosisi tinggi dalam
waktu yang lama dapat menurunkan
jumlah kalsium dalam tubuh sehingga
Fosfor
tulang lebih berisiko mengalami fraktur
(P)

33
 Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi
jika kekurangan protein
 Kelebihan sulfur bisa terjadi jika
konsumsi asam amino berlebih pada
hewan yang akan menghambat
pertumbuhan
 Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan
Sulfur
dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan
(S)
yang kita konsumsi cukup mengandung
protein

34
1. Kekurangan konsumsi kalium
 Defisiensi kalium akibat kurangnya
konsumsi relatif jarang terjadi
 Defisiensi kalium dapat terjadi pada
anak-anak sebagai akibat dari diare dan
muntah-muntah
 Gejala yang timbul adalah otot lemah,
Kalium
perut kembung, dan gangguan jantung
(K )
2. Kelebihan konsumsi kalium
 Dapat menimbulkan hiperkalemia
 Pada kondisi ini dapat terjadi gangguna
koordinasi otot dan dalam keadaan
berat jantung dapat berhenti bekerja
 Hal tersebut dapat terjadi akibat tidak
kemampuan ginjal untuk mengeluarkan
kelebihan kalium dari tubuh

35
1. Kekurangan konsumsi natrium
 Hiponatermia adalah gangguan elektrolit
yang terjadi ketika kadar natrium
(sodium) dalam darah lebuh rendah dari
normalnya
Natriu
 Tidak normalnya kadar natrium ini dapat
m
disebabkan oleh banyak hal, mulai dari
kondisi kesehatan hingga penggunaan
(Na)
obat-obatan tertentu.

2. Kelebihan konsumsi natrium


 Konsumsi garam yang terlalu banyak
dapat meningkatkan tekanan darah yang
berisiko terhadap terjadinya stroke dan
serangan jantung

36
 Kebutuhan klor untuk orang dewasa per
hari adalah 750 mg
 Kekurangan klor bisa terjadi pada saat
muntah-muntah, diare kroni dan keringat
berlebihan
 Kelebihan juga dapat megakibatkan
muntah
Clor (C
l)

37
 Defisiensi magnesium dapat
mengakibatkan muntah-muntah, waktu
transit dalam saluran cerna cepat, tidak
terkontrolnya gerakan otot (gemetar,
kejang-kejang) dan kalsifikasi jaringan
lunak
Magne
 Kelebihan magnesium dalam tubuh si u m
disebut hipermagnesemia, tetapi (Mg)
keadaan ini jarang terjadi

38
6.
angka kecukupan mineral
makro yang dianjurkan (per
hari) pada golongan usia 19-
29 tahun
Angka kecukupan gizii(AKG)
merupakan suatu nilai yang
menunjukkan kebutuhan rata-rata
ANGKA zat gizi tertentu yang harus
KECUKUPAN dipenuhi seriap hari bagi hampir
GIZI (AKG) semua orang dengan karakteristik
tertentu yang meliputi umur, jenis
kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan
kondisi fisiologis untuk hidup
sehat (Permenkes R1 no. 28 Tahun
2019 pasaL 1)

40
Tabel AKG mineral makro yang
dianjurkan pada golongan usia 19-29
tahun

Jenis Kelamin
Mineral Makro
Laki-Laki Perempuan
Kalsium (mg) 1000 1000
Fosfor (mg) 700 700
Magnesium (mg) 360 330
Kalium (mg) 4700 4700
Natrium (mg) 1500 1500
Klor (mg) 2250 2250

Tabel di atas berdasarkan rata-rata angka


kecukupan energi manusia per hari yaitu
2100 kkal pada tingkat konsumsi

41
Thanks!

42

Anda mungkin juga menyukai