Kelompok 3
Kelas A, B,C dan E
Nama Anggota Kelompok :
■ Definisi ■ Epidemiologi
■ Penularan ■ Pengobatan
Kasus leptospirosis pada manusia di dunia setiap tahunnya diperkirakan mencapai 1 juta kasus
dengan 60 ribu kematian (Zakharova dkk, 2020). Insiden leptospirosis di negara beriklim tropis
(hangat) pada umumnya terjadi sebanyak 10-100 per 100.000 penduduk setiap tahunnya, sedangkan
di negara beriklim sedang, insiden leptospirosis lebih sedikit terjadi yaitu 0,1 - 1 per 100.000
penduduk setiap tahunnya.
Terdapat 906 kasus leptospirosis dilaporkan di Indonesia pada tahun 2020 yang tersebar di delapan
provinsi yang melaporkan kasus leptopirosis, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan. Selama sepuluh tahun
terakhir (2011-2020) terdapat kecenderungan kenaikan kasus leptospirosis, terutama pada
tiga tahun terakhir
Kematian (CFR) akibat leptospirosis tahun 2020 pada tingkat provinsi jauh lebih rendah dibandingkan
tahun 2019. Pada 2020 terdapat tiga provinsi dengan CFR lebih dari 30%. Namun pada 2020 tidak
ada satupun provinsi dengan CFR >30%, bahkan CFR tertinggi sebesar 16,4% yang terjadi di Jawa
Barat.
Khusus
○ Menerangkan
mengenai gambaran
klinis dan
Umum epidemiologi dari
Untuk mengetahui penyakit leptospirosis
■ Demam menggigil
■ Sakit kepala
■ Malaise
■ Muntah
■ Konjungtivitis
■ Rasa nyeri otot betis danpunggung
■ Gejala-gejala diatas akan
tampak antara 4-9 hari
GEJALA
KLINIS
PENULARAN
Siapa saja yang rentan tertular?
Petani atau pekerja perkebunan, petugas pet shop, peternak, petugas pembersih, saluran air,
pekerja pemotongan hewan, pengolah daging, dan militer. Kelompok lain yang memiliki risiko
tinggi terinfeksi Leptospirosis yaitu masyarakat terdampak bencana alam seperti banjir dan
peningkatan jumlah manusia yang melakukan olahraga rekreasi air
Cara Penularan
Sumber Penularan
● Hewan adalah tikus (rodent), babi, ● Melalui kontak dengan air, tanah
kambing, domba, kuda, anjing, atau tanaman yang telah dikotori
kucing, serangga, burung, kelelawar, oleh air seni hewan yang
tupai dan landak menderita leptospirosis
● Penularan langsung dari manusia ● Terkontaminasi urine hewan dari
jarang terjadi selain air banjir, gudang, sebelum dipajang dan
lumpur, sampah, sayuran mentah, dan dijual di toko dapat kemasan
buah, sangat mungkin terkontaminasi
urine hewan yang mengandung makanan dan minuman
leptospira
Patofisiologi Transmisi
Leptospirosis
Masa Inkubasi
Leptospirosis
antara 2-30 hari
dengan rata-rata
umumnysa 7-10
hari yang terbagi
atas 2 Fase yakni
fase 1 (Penularan
awal) dan fase 2
(Fase Imun)
EPIDEMIOLOGI
Grafik Gambaran
Umum Situasi Kasus
1400 Leptospiros di
1200 1170 Indonesia
16.76
1000 895 920
13.26
800
Kasus
600 Meninggal
9.1
CFR
400
Kasus Terkonfirmasi
8 7
Meninggal
Sembuh
6 dalam Perawatan
4 3
2
0 0 0 0 0 0 0
0
2019 2020 2021
Tahun 2020 terlapor ada 11 kasus suspect Leptospirosis namun
hasil pemeriksaan diagnosa laboratorium menunjukkan bukan
kasus Positif Leptospirosis, sehingga laporan dianggap nihil
Pada Tahun 2019, kasus leptospirosis di wilayah Kalimantan
Utara terlapor sebagai kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)
Distribusi Jumlah karena menjadi kasus leptospirosis pertama yang muncul
wilayah tersebut dilaporkan terdapat 10 (sepuluh) kasus
Kasus dengan angka kematian (CFR) sebesar 30% (3 kasus).
Leptospirosis di
Provinsi KABUPATEN/K
Kalimantan Utara 2019 2021
OTA
Berdasarkan
Wilayah Bulungan 0 0
Kabupaten/Kota
Malinau 0 0
Nunukan 0 0
Tana Tidung 0 0
Tarakan 10 12
KALTARA 10 12
DISTRIBUSI JUMLAH KASUS
BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
9
9
Gambaran 8
7
Jumlah Kasus 6
5
Leptospirosis di 4 3 3
3 2 2 2
Provinsi 2 1 1
1
Kalimantan 0
0-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 >60
Utara
Berdasarkan
Orang (Person) DISTRIBUSI JUMLAH KASUS
BERDASARKAN KELOMPOK JENIS KELAMIN
12 12
12 10
10 8
2019
8 2021
6
4 2
2 0
0
JUMLAH KASUS LAKI-LAKI PEREMPUAN
Di Indonesia dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Listianti, dkk (2019) dan Ulfah, M (2018),
dimana hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa leptospirosis lebih banyak terjadi pada laki-laki dan
pada usia diatas 40 tahun.
Faktor Risiko Penyebab Kasus Leptospirosis
di Kalimantan Utara Tahun 2019-2021
Analisis
dan Rekomendasi
dan alternatif
interpretasi tindak lanjut
data
PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS