Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN

ISPA
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK

01. 02. 03.


AGHNI ILMIA F AMELIA PUTRI I AMIRAH A
4003200037 4003200019 4003200031

04. 05.
AURA NALLITA F AYU NURAULIA
4003200013 4003200007
01.
PENGERTIAN ISPA
ISPA

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan


akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang
berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas
laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan
bawah secara stimulant atau berurutan.
02.
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan Gejala

TANDA GEJALA
• Sakit Kepala • Batuk
• Nyeri Otot • Sesak Nafas
• Hidung Tersumbat • Bersin
• Nyeri Tenggorokan • Demam
• Hidung Tersumbat
• Malaise
03.
Etiologi
Etiologi

Proses terjadinya ISPA diawali dengan masuknya beberapa bakteri dari genus streptokokus, stafilokokus,
pneumokokus, hemofillus, bordetella, dan korinebakterium dan virus dari golongan mikrovirus (termasuk
didalamnya virus para influenza dan virus campak), adenoveirus, koronavirus, pikornavirus, herpesvirus ke
dalam tubuh manusia melalui partikel udara (droplet infection). Kuman ini akan melekat pada sel epitel hidung
dengan mengikuti proses pernapasan maka kuman tersebut bisa masuk ke bronkus dan masuk ke saluran
pernapasan yang mengakibatkan demam, batuk, pilek, sakit kepala dan sebagainya. (Marni,2014) Selain
bakteri dan virus ISPA juga dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kondisi lingkungan (polutan udara
seperti asap rokok dan asap bahan bakar memasak, kepadatan anggota keluarga, kondisi ventilasi rumah
kelembaban, kebersihan, musim, suhu), ketersediaan dan efektifitas pelayanan kesehatan serta langkah-langkah
pencegahan infeksi untuk pencegahan penyebaran (vaksin, akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan,
kapasitas ruang isolasi), faktor penjamu (usia, kebiasaan merokok, kemampuan penjamu menularkan infeksi,
status gizi, infeksi sebelumnya atau infeksi serentak yang disebabkan oleh pathogen lain, kondisi kesehatan
umum) dan karakteristik pathogen (cara penularan, daya tular, faktor virulensi misalnya gen, jumlah atau dosis
mikroba). (WHO,2007:12). Menurut Widoyono (2008), Kondisi lingkungan yang berpotensi menjadi faktor
risiko ispa adalah lingkungan yang banyak Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 11 tercemar oleh asap kendaraan
bermotor, bahan bakar minyak, asap hasil pembakaran serta benda asing seperti mainan plastik kecil.
04.
Anatomi Fisiologi
Anatomi Fisiologi
Organ Pernafasan

• Hidung
• Faring
• Laring
• Trakea
• Bronkus
• Paru-paru
05.
Patofisiologi
Patofisiologi

Perjalanan klinis penyakit ispa dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh.
Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernapasan menyebabkan silia yang terdapat
pada permukaan saluran napas bergerak keatas mendorong virus kearah faring atau
dengan suatu tangkapan reflex spasmus oleh laring. Jika reflex tersebut gagal maka
virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernapasan.
Iritasi virus pada kedua lapisan tersebut menyebabkan timbulnya batuk kering.
Kerusakan struktur lapisan dinding saluran pernapasan menyebabkan kenaikan aktfitas
kelenjar mucus yang banyak terdapat pada dinding saluran napas, sehingga
terjadipengeluaran cairan mukosa yang melebihi normal. Rangsangan cairan berlebihan
tersebut menimbulkan gejala batuk sehingga pada tahap awal gejala ispa paling
menonjol adalah batuk.
06.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang

❑ Foto rontgen leher AP


Mencari gambaran pembengkakan jaringan subglotis (steeple sign)
❑ Pemeriksaan laboraturium
Gambaran darah dapat normal jika disertai infeksi sekunder maka
leukosit dapatmeningkat
❑ Pemeriksaan kultur
Dapat dilakukan bila didapat eksudat di orofaring atau plica vocalis.
Dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab penyakit, misalnya bakteri
streptococcus grup A  
07.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

❑ Terapi Suportif Berguna untuk mengurangi gejala dan meningkatkan


performa pasien berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin.
❑ Antibiotik Hanya digunakan untuk terapi penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab,
utama ditujukan pada pneumonia, influenza, dan aureus.
08.
DIAGNOSA
DIAGNOSA KEPERAWATAN

H. Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan pertukaran gas yang b.d. hipoksemia secara reversible/menetap, refraktori dan kebocoran
interstisial pulmonal/alveolar pada status cedera kapiler paru.

2) Ketidakefektifan pola napas b.d. sempitnya lapang respirasi dan penekanan toraks.

3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. penurunan nafsu makan (energi lebih
banyak digunakan untuk usaha bernapas, sehingga metabolism berlangsung lebih cepat).
09.
PERENCANAAN
KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan pada Tn.A dengan Gangguan Infeksi


Saluran Pernapasan Akut
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :O
No. CM : 644900
Tanggal masuk : 8 Oktober 2021
Tanggal pengkajian : 8 Oktober 2021 (pukul 12.00 WIB)
Diagnosa medis : ISPA
Alamat : KP. Batu jajar no.8, Bandung
ASUHAN KEPERAWATAN

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. N
Umur : 38 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Istri
Alamat : KP. Batu jajar no.8, Bandung
ASUHAN KEPERAWATAN

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak di dada

2) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)


“Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 08 Oktober 2021 pada pukul 12.00.
Pasien mengeluh sesak di dada di sertai dengan batuk berdahak selama 1 mimggu,pada saat
pengkajian di dapatkan hasil respirasinya 30x/ menit”.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada
ASUHAN KEPERAWATAN

c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Penampilan : Bersih tampak lemas
Tanda-Tanda Vital : T = 140/90 mmHg
P = 100x/menit
R = 30x/menit
S = 36,8℃
2) Kepala
Bentuk : Simetris
Warna : Normal
Tekstur : Lmbut
Penyebaran : Merata
Keadaan : Baik
Nyeri tekan : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
ASUHAN KEPERAWATAN
3) Mata
Kesimetrisan : Simetris
Sclera : Normal
Konjunctiva : Normal
Sekret : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Fungsi penglihatan : Normal
Reflek pupil : Normal
Kebersihan : Bersih
4) Telinga
Kesimetrisan : Simetris
Warna : Merata
Sekret : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Fungsi Pendengaran : Normal
Kebersihan : Bersih
ASUHAN KEPERAWATAN
5) Hidung
Kesimetrisan : Simetris
Sekret : Ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Fungsi Penciuman : Terganggu
Kebersihan : Terdapat secret
6) Mulut
a) Bibir
Kesimetrisan : Simetris
Warna : Merah kehitaman
Tekstur : Kering
Mukosa : Normal
Sekret : Tidak ada
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
ASUHAN KEPERAWATAN
b) Gigi
Warna : Putih kekuningan
Caries :
Jumlah : 33 buah
Kebersihan : Bersih

c) Lidah
Warna : Merah muda
Fungsi Penegecapan : Normal
Tekstur : Lembab
Kebersihan : Bersih

7) Leher
Bentuk : Simetris
JVP : Tidak ada
Thyroid : Normal
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
ASUHAN KEPERAWATAN

8) Dada
Bentuk : Simetris
Bunyi jantung : Normal
Bunyi Paru : Wheezing
Frekuensi napas : Tidak teratur
Frekuensi jantung : Teratur
Otot-otot bantuan pernapasan :-
Bengkak : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Perkusi jantung dan paru-paru :-
Kebersihan : Bersih
ASUHAN KEPERAWATAN

9) Abdomen
Bentuk : Simetris
Tekstur : Normal
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Bising Usus : Tidak ada
Distensi abdomen : Tidak ada
Bunyi perkusi lambung :-
Kebersihan : Bersih
ASUHAN KEPERAWATAN
10) Ekstremitas
Bentuk : Simetris
. Warna : Merata
Tekstur : Normal
Kelembaban : Kering
Turgor : Normal
Bengkak : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Nyeri tekanan : Tidak ada
Jumlah : Lengkap
Ekstremitas atas : Normal
Ekstremitas bawah : Normal
Kebersihan : Bersih
11) Genetalia
Pada saat akan dikaji pasien menolak,tetapi saat di tanyakan kebersihan genitalia terjaga
d. Data Psiko-Sosial-Spiritual
1. Data psikologis
“Pasien tampak cemas dengan keadaan yang dialaminya”
2. Data sosial
“Pasien tampak berhubungan baik dengan keluarga, perawat dan juga dokter”
3. Data spiritual
“Pasien beragama Islam”
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d proses infeksi d.d sputum berlebih
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak seimbangan ventilasi perfusi d.d dispnea

Anda mungkin juga menyukai