Anda di halaman 1dari 19

MENGENAL HISTORIS TURUNNYA DAN

KODIFIKASI AL-QURAAN

1. Hani Nurcahyati
2. Lulu Habibah
3. Nadila Mindaratu
4. Siti Maulidia
Al quran adalah kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW
sebagai rahmat yang tak ada taranya bagi alam semesta, di dalamnya terkumpul wahyu
Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempelajarinya
dan mengamalkannya. Bukan itu saja tetapi juga Al quran adalah sebagai kitab suci
terakhir di turunkan Allah SWT yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang
terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya. Karena itu orang yang mempercayai Al quran
akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mempelajarinya dan
memahaminya serta untuk mengamalkannya dan mengajarkannya sampai merata
rahmatnya dirasakan oleh penghuni alam semesta.
Pengertian Al-qur’an

Al Quran sesuai bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah,
pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
Title text Al-Qur'anTitle
addition atau Qur'an
text (bahasaTitle
addition Arab: ‫ـآن‬addition
text ‫اــلقـر‬, translit. al-Qurʾān;
Title text addition
khusus dengan pengucapan quran ; khusus Bahasa Inggris Britania /kɒrˈɑːn/.}}
kor-ahn), adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim
percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah, (bahasa Arab: ‫ = اــلهـ‬Allah) kepada
Nabi Muhammad. Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah (bab) dan setiap
surahnya terbagi kedalam beberapa ayat
Al-Qur’an menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk. Terkadang
juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya moral. Al-
Qur’an digunakan bersama dengan hadis untuk menentukan hukum syari'ah. Saat
melaksanakan Salat, Al-Qur’an
Lorem Ipsum
dibaca hanya dalam bahasa Arab. Beberapa pakar Barat
Lorem Ipsum
mengapresiasi Al-Qur’andatasebagai
has two main
statistical
sebuah karya sastra
has two main bahasa Arab terbaik di dunia.
data statistical
important. important.

Para ulama yang mengatakan bahwa cara melafalkan kata “Al-Qur’an” dengan tidak
menggunakan hamzah pun terpecah menjadi dua kelompok:
Lorem Ipsum
has two main
Lorem Ipsum
has two main
Sebagian dari mereka, diantaranya adalah
data statistical
important.
Al-Asy’ari, important.
mengatakan
data statistical bahwa kata “Al-Qur’an”
diambil dari kata kerja “qarana” (menyertakan) karena Al-Qur’an menyertakan surat, ayat dan
huruf.
Al-Farra’ menjelaskan bahwa kata “Al-Qur’an” diambil dari kata dasar “qara’in” (penguat)
karena Al-Qur’an terdiri darikata-kata yang saling menguatkan dan kemiripan antara satu
ayat dengan ayat yang lainnya.
02
Pendapat lain bahwa Al-Quran sudah merupakan sebuah nama personal (al-‘alam asy-
syakhsyi), bukan merupakan derivasi, bagi kitab yang telah diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
04
Sejarah turunnya Al-qur’an

Memasuki waktu pertengahan bulan Ramadan, tentu saja umat muslim telah
menanti datangnya malam Nuzulul Quran. Ini adalah malam yang penuh limpahan

PART
berkah dan rahmat dari Allah. Bukan tanpa alasan, malam Nuzulul Quran adalah
malam diturunkannya kitab suci Alquran ke bumi. Seperti diketahui, malam
Nuzulul Quran jatuh setiap tanggal 17 Ramadan. Di mana umat muslim berlomba-
lomba memperbanyak amalan baik dengan membaca Alquran untuk memperingati
peristiwa besar dalam sejarah agama Islam ini.
Education policy
Al Quran yang terdiri dari 114 surat dan 30 juz ini diturunkan secara berangsur selama
22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Berdasarkan urutan waktunya, pertama kali terjadi pada
bulan ke-9 Hijriah, yaitu 17 Ramadhan 610 M dan wahyu terakhir Surat Al-Maidah ayat
3 diturunkan pada bulan 9 Dzulhijah 10 H/ 8 Maret 632 H di Padang Arafah.
Terkait turunnya Al Quran, Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 185 yang
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Quran,
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada
di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak
berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu.
Turunnya seluruh ayat – ayat Al – Qur’an itu memakan waktu selama 22 tahun, 2 bulan, 22
hari. (ini menurut perhitungan ustaz Al – Khudhari dalam bukunya “ Tarikhut – Tasyri “ ).
Masa tersebut terbadi menjadi dua periode, yaitu; Masa sebelum Hijrah, kettika Rasulullah
masih berdiam di makkah, yaitu selama 12 tahun, 5 bulan, 13 hari, ialah sejak turunnya ayat
– ayat pertama kali tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari usia rasulullah,sampai dengan
permulaan bulan Rabiul Awwal tahun ke 54 dari usia beliau. Semua surat – surat atau ayat –
ayat yang turun pada pada periode ini disebut dengan istilah “ surat – surat atau ayat – ayat
makkiyah “. Ayat – ayat yang turun pada waktu peristiwa Hijrah itu terjadi
Masa sesudah Hijrah, yaitu setelah Rasulullah berhijrah dari Mekkah ke Madinah, dalam 9
tahun, 9 bulan, 9 hari, yakni semenjak permulaan bulan Rabiul Awwal tahun ke 54 dari
usia Rasulillah sampai dengan 9 Zulhijjah tahun ke 10 H atau tahun ke 63 usia beliau
Wahyu yang pertama tama di terima oleh Nabi ialah ayat 1 s/d 5 surah Al – alaq, pada
waktu Nabi sedang berada di gua Hira’. Sedang wahyu yanga terakhir yang di terima Nabi
adalah surat Al – maidah :3 pada waktu Nabi sedang berwukuf di Arafah melakukan haji
wada’ pada tanggal 9 Dzul Hijjah tahun kesepuluh Hijriyah 7 maret 632 M.
Penulisan Al-qur’an pada masa nabi dan sahabat
a. Pertama, al Jam’u fis Sudur
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya.” (Q.S. Al-Qiyamah:17).
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW adalah hafiz (penghafal) Al-Qur’an pertama dan
merupakan contoh paling baik bagi para sahabat dala menghafalnya, sebagai ralisasi
kecintaan mereka kepada pokok agama dan sumber risalah. Setiap kali Nabi Muhammad
SAW menerima wahyu, para sahabt langsung menghafalnya diluar kepala.
b. Kedua, al Jam’u fis Suthur
Selain di hafal, Rasulullah juga mengangkat para penulis wahyu Al-Qur’an dari sahabat-
sahabat terkemuka seperti Ali, Mu’awiyah, Ubay bin Ka’b dan Zaid bin Sabit. Bila ayat
turun, beliau memerintahkan mereka menuliskan dan menunjukan tempat ayat

PART
tersebutdalam surah, sehingga penulisan pada lembaran itu membantu penghafalan
didalam hati.
Proses penulisan Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad SAW sangatlah sederhana.
Mereka menggunakan alat tulis sederhana dan berupa lontaran kayu, pelepah kurma, tulang
belulang dan berbagai tempat lainnya. Selain para sekretaris Nabi Muhammad SAW
tersebut, para sahabat juga melakukannya tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad SAW.
Education process
Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Sepeningal Rasulullah SAW, istrinya `Aisyah menyimpan beberapa naskah catatan
(manuskrip) Al Quran, dan pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a terjadilah Jam’ul Quran
yaitu pengumpulan naskahnaskah atau manuskrip Al Quran yang susunan surah-surahnya
menurut riwayat masih berdasarkan pada turunnya wahyu (hasbi tartibin nuzul).

Pada Masa Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan.


Pada masa pemerintahan Usman bin ‘Affan terjadi perluasan wilayah islam di luar Jazirah
arab sehingga menyebabkan umat islam bukan hanya terdiri dari bangsa arab saja
(’Ajamy). Kondisi ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif.
Salah satu dampaknya adalah ketika mereka membaca Al Quran, karena bahasa asli
mereka bukan bahasa arab.
Utsman bin ‘Affan memutuskan agar mushaf-mushaf yang beredar adalah mushaf yang
memenuhi persyaratan berikut:
• Harus terbukti mutawatir, tidak ditulis berdasarkan riwayat ahad,
• Mengabaikan ayat yang bacaannya dinasakh dan ayat tersebut tidak diyakini dibaca
kmbalidihadapan Nabi Muhmmad SAW pada saat-saat terakhir,
• Kronologi surat dan ayat seperti yang dikenal sekarang ini, berbeda dengan mushaf Abu
bakar yang susunan mushafnya berbeda dengan mushaf ‘Utsman bin ‘Affan.
• Sistem penulisan yang digunakan mushaf mampu mencakupi qira’at yang berbeda sesuai
dengan lafazh-lafazh Al-Qur’an ketika turun,
• Semua yang bukan mushaf Al-Qur’an dihilangkan.Pada masa ini, Al-Qur’an mulai dalam
tahap penyempurnaan dalam penulisannya. Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin
‘Affan tidak memiliki harakat dan tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at
yang tujuh.
Penyempurnaan tulisan dan Rasm Al-qur’an
Sejak awal hingga akhir turunnya, seluruh ayat Al-Qur’an telah ditulis dan di
dokumentasikan oleh para juru tulis wahyu yang ditunjuk oleh rasulullah saw . Disamping
itu seluruh ayat-ayat Al-Qur’an dinukilkan atau diriwayatkan secara mutawatir baik secara
hafalan maupun tulisan
Untuk mengfungsikan
Keyword al-Qur’an dan memahami isi serta Keyword
Keyword kandungan maka diperlukan suatu
Keyword
ilmu yang terkait. Salah satunya adalah ilmu Rasm Al-Qur’an
Penulisan ini bertujuan untuk membantu memelihara keutuhan dan kemurnian Al- Qur’an.
Di zaman Abu Bakar, Al-Qur’an yang terpancar-pancar itu di salin kedalam shuhuf
(lembaran-lembaran). Penghimpunan Al-Qur’an ini dilakukan Abu Bakar setelah menerima
usul dari Umar ibn al-Kattab yang khawatir akan semakin hilangnya para penghafal Al-
Qur’an sebagaimana yang terjadi pada perang yamamah yang menyebabkan gugurnya 70
orang penghafal Al-Qur’an.
Di zaman khalifah Usman bin Affan, Al-Qur’an disalin lagi kedalam beberapa naskah. Untuk
melakukan pekerjaan ini, Utsman membentuk tim 4 yang terdiri dari Zaid bin Tsabit,
Abdullah Ibn Az-Zubair, Saad Ibn al-Ash, dan Abd al-Rahman Abd al_harits. Dalam kerja
penyalinan Al-Qur’an ini mereka mengikuti ketentuan-ketentuan yang disetujui oleh
Khalifah Usman. Di antara ketentuan-ketentuan itu adalah bahwa mereka menyalin ayat
berdasarkan riwayat mutawatir, mengabaikan ayat-ayat Mansukh dan tidak diyakini dibaca
kembali dimasa hidup Nabi saw
Tulisannya secara maksimal maupun diakomodasi ira’at yang berbeda-beda, dan
menghilangkan semua tulisan sahabat yang tidak termasuk ayat Al-Qur’an.
Yang dimaksud dengan rasm Al-Qur’an atau rasm ‘Utsmani atau rasm ‘Utsman
adalah tata cara menuliskan Al-Qur’an yang ditetapkan pada masa Khalifah ‘Utsman
bin ‘Affan. Istilah yang terakhir lahir bersamaan dengan lahirnya mushaf Utsman,
yaitu mushaf yang ditulis panitia empat yang terdiri dari Zaid bin Tsabit, Abdullah bin
Zubair, Sa’id bin Al-‘Ash, dan ‘abdurrahman bin Al-Harits. Mushaf Utsman ditulis
dengan kaidah-kaidah tertentu.[13] Para ulama meringkas kaidah-kaidah itu menjadi
Education reflection
enam istilah yaitu Al-Hadzf, Al-Ziyadah, Al-Hamzah, Al-Badal, dan Al-Fashl wa Al-
Washl.
Al-Hadzf
KESIMPULAN
Pada masa Nabi
Mem-back up hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya,
mempresentasikan wahyu dengan cara paling sempurna, karena bertolak dari hafalan para
sahabat saja tidak cukup karena terkadang mereka lupa atau sebagian dari mereka sudah
wafat. Adapun tulisan akan tetapi terpelihara walaupun pun pada masa Nabi, Al-Qur’an
tidak ditulis ditempat di tempat tertentu.
Pada masa Khulafa’ Al-Rasyidin (Pada masa Abu Bakar)
Motivasi penulisan adalah khawatir sirnanya Al-Qur’an dengan syahidnya beberapa
penghafal Al-Qur’an pada perang Yamamah. Dan Abu Bakar melakukan nya dengan
mengumpulkan tulisan tulisan Al-Quraan yang terpancar pancar
pada pelepah kurma, kulit, tulang dan sebagainya.
Rasm Al-Qur’an adalah tata cara menuliskan Al-Qur’an yang ditetapkan pada masa
Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan. Istilah yang terakhir lahir bersamaan dengan lahirnya mushaf
Utsman, yaiu mushaf yang ditulis paniia empat yang terdiri dari Zaid bin Tsabit, Abdullah
bin Zubair, Said bin Al-‘Ash, dan ‘Abdurrahman bin Al-Harits. Mushaf Utsman ditulis
dengan kaidah-kaidah tertentu. Para ulama meringkas kaidah tersebut menjadi enam istilah,
yaitu:
a. Al-Hadzf
b. Al-Jiyadah Title text addition
c. Al-Hamsah print the presentation and

d. Badal
make it into a film to be used in
a wider field

e. Washl dan Fashl


THANK YOU :)

Anda mungkin juga menyukai