Oleh:
Reguler C 2018
Kelompok I
Elra Azmi Masfufa (2181111002)
Erisa Solin (2182111025)
Febrina Azura (2181111029)
Mauliana Febriani Lubis (2183111034)
Meliana Kristin Sitindaoan (2183311032)
Pengertian Neorologi Bahasa
• 40 %
• 1350 gram • 70 %
• Bersifat manusiawi, • 450 gram
berupa : • Lebih banyak
• Pandangan dikendalikan oleh
• Ujaran insting
• Pengontrolan alat
ujaran
Fungsi Otak
Antara lain terdiri dari isi pikiran manusia, ingatan atau memori, emosi,
Fungsi kortikal
persepsi, organisasi gerak dan aksi, dan juga fungsi bicara (bahasa).
Lanjutan Fungsi Otak
Andaikan korteks presentral hemisfer kanan tempat pusat pergerakan tubuh rusak, maka
akan terjadi kelumpuhan pada sisi tubuh sebelah kiri dan sebaliknya pula.
Perkembangan Otak
Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia menurut Volpe (1987) terdiri atas enam tahap, yaitu:
Ketika Tan meninggal, Broca mempelajari otaknya dan menemukan lesi (memar atau tempat yucky) di
bagian terbuka yaitu depan lobus temporal. Broca kemudian pergi dan mempelajari otak lainnya pasien
yang mirip dengan Tan. Karena hal inilah, ia menemukan daerah Broca. Ini adalah wilayah otak yang
memungkinkan kita untuk menghasilkan bahasa lisan. Jadi, kerusakan pada daerah broca itu menyebabkan
seseorang mendapatkan kesulitan dalam menghasilkan ujaran.
Hasil penelitian tentang kerusakan otak oleh Broce dan Wernicke serta
penelitian Penfield dan Robert mengarah pada kesimpulan bahwa
hemisfer kiri dilibatkan dalam hubungannya dengan fungsi bahasa.
Krashen (1977) mengemukakan lima alasan yang mendasari kesimpulan itu. Kelima alasan itu adalah berikut ini:
Banyak pakar psikologi yang meragukan teori lateralisasi, bahwa pusat-pusat bahasa dan
ucapan berada pada hemisfer kiri. Mereka berpendapat bahwa seluruh otak bertanggung
jawab dan terlibat dalam proses pemahaman dan produksi bahasa. Pendapat ini dalam
psikologi disebut “holisme” (Simanjuntak, 1990).
Namun demikian, dari bukti-bukti experimental yang dilakukan terhadap otak yang
normal (bukan otak yang rusak seperti yang dilakukan broca dan wernicke), kebenaran teori
lateralisasi itu bisa dipertimbangkan.
Berikut dikemukakan beberapa eksperimen yang pernah dilakukan untuk menyokong teori lateralisasi itu.
Tes ini pertama kali di perkenalkan oleh Broadbent (1954), lalu banyak dilakukan oleh Kimura (1963, 1964) dan Ling
(1969). Tes ini didasarkan pada teori bahwa hemisfer kiri menguasai kerja anggota tubuh sebelah kanan dan hemisfer kanan
menguasai kerja anggota tubuh sebelah kiri.
Mendengarkan pasangan (boy san girl). Pada waktu yang sama dan kenyaringan yang sama, ternyata kata boy yang
didengar di telinga kanan dapat diulangi dengan baik dari pada kata girl. Itu menandakan telinga kanan (hemister kiri) lwbih
peka terhadap bunyi-bunyi bahasa dibandingkan hemister kanan.
Teori lokalisasi atau lazim juga disebut pandangan lokalisasi berpendapat bahwa pusat-pusat bahasa dan
ucapan berada di daerah Broca dan daerah Wernicke seperti sudah disebut sebelumnya.
Untuk membuktikan bahwa hemister kiri lebih besar dari hemister kanan, lalu Geschwind dan Levistsky
(1968) menganalisis secara terperinci 100 otak manusia normal setelah mereka meninggal dan menemukan
planum temporale (daerah bahasa) jauh lebih besar dibandingkan dengan hemister kiri.
Harian media Indonesia 6 januari 2000, menurunkan 1 artikel berjudul “membaca dengan kedua belah otak”.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tingkat kecepatan baca ini bisa dilatih.
Oleh karena itu, menurut Diane Alexander, langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengubah kebiasaan itu
adalah membaca dengan runtut dari samping kiri ke samping kanan halaman, dengan bantuan jari tangan yang
digunakan untuk mengikuti baris demi baris kalimat tersebut. Mata harus dibiasakan untuk mengikuti rute ini secara
tertib. Metode ini boleh dikatakan sepenuhnya tergantung pada koordinasi mata, jari dan otak.
Pemberbahasaan Hewan
Mengacu pada teori generatif transformasi Chomsky yang mengatakan bahwa kemampuan
berbahasa adalah kemampuan untuk menghasilkan kalimat-kalimat baru yang belum pernah
didengar atau diucapkan orang, maka bisa disimpulkan bahwa hewan-hewan itu tidak dapat
berbahasa. Tetapi, meraka dapat mengerti bahasa karena dilatih.
Meskipun demikian banyak pakar yang telah mencoba mengajarkan bahasa manusia pada hewan primata (hewan yang
secara organis dekat dengan manusia), yakni simpanse. Diantara pakar itu adalah sebagai berikut.
Keith J.
Hayes dan
Catherine
• Dibesarkan layaknya anak (bayi) serta memberikan stimulasi seperti
Hayes
VIKI yang diberikan kepada manusia.
• Kedua psikologi tersebut mengajarkan empat kata yaitu, mama, papa,
up, dan cup.
1. Otak manusia adalah salah satu komponen dalam sistem susunan saraf manusia. Perbedaan otak
manusia dan otak makhluk lain bukan hanya terletak pada beratnya saja, melainkan pada fungsi
dan struktur. Perkembangan atau pertumbuhan otak manusia terdri dari enam tahap. Di dalam
otak terdapat dua himester, yaitu kiri dan kanan. Himester kiri dilibatkan dalam hubungannya
dengan fungsi bahasa. Otak berproses dalam penerimaan dan penggunaan bahasa. Dari kedua
himester tersebut salah satunya dapat menjadi dominan.
2. Di dalam otak wanita terdapat kelebihan dibandingkan otak pria, yaitu baik dari keseimbangan,
ketajaman, lebih awet dan lebih selektif.
3. Manusia dapat melatih menggunakan kedua otaknya ketika membaca.
4. Dari ketiga penelitian terhadap simpanse menyimpulkan bahwa hewan tidak dapat berbahasa.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH