39
40
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan karya tulis
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Populasi Jenis Bunga
Raflesia patma dan Perkembangbiakannya di Cagar Alam
Bunga Raflesia patma merupakan jenis bunga langka yang tidak dapat tumbuh
disembarang tempat,lebih tepatnya hanya ditempat-tempat tertentulah dia dapat
tumbuh didaerah antara tipe lautan pantai dengan tipe hutan hujan tropika dataran
rendah (ekoton).
Bunga Raflesia patma memiliki lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat
(salem). Yang membedakan dengan jenis raflesia lainnya adalah warna bunganya
yang cenderung lebih pucat, dan dengan adanya duri-duri yang terdapat pada
diktus. Bunga Raflesia patma pertama kali ditemukan dipulau Nusakambangan,
Cilacap Jawa Tengah dan kini selain berada di Nusakambangan, Cilacap Jawa
Tengah juga terdapat di Cagar Alam Leuweung Sancang Jawa Barat dan di Cagar
Alam Pangandaran.
Karena sekarang populasinya sudah terancam punah, maka bunga raflesia Patma
harus dilindungi, dijaga dan dilestarikan.
Dengan terselesaikannya karya tulis ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd. selaku Rektor Universitas Galuh
Hj. Jeti Rachmawati, Ir. MP. selaku Ketua Prodi Biologi
Anton Priyadi dan Aip selaku pendamping kelompok
Orang tua yang telah memberikan dorongan dan material
Semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu per satu
Harapan kami, semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi para
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Alloh SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
Ciamis, 28 September 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayatinya.
Indonesia mempunyai berbagai macam bunga yang khas dan langka. Seperti
contohnya bunga Raflesia patma, yang akan kami tinjau selebihnya mengenai apa
yang ada dalam habitatnya dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bunga
Raflesia patma.
Raflesia patma adalah salah satu bunga endemik asli Indonesia langka yang indah
dalam dunia botani dan merupakan satu diantara 15 jenis (spesies), mirip dengan
bunga raflesia yang lain namun diamati ukurannya lebih kecil dan mahkota
bunganya memiliki warna yang pucat.
Rafflesia patma pertama kali ditemukan pada tahun 1825 di pulau
Nusakambangan, Jawa Tengah ini seperti jenis-jenis rafflesia lainnya tidak dapat
tumbuh sendiri. Rafflesia patma tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma
lanceolarium dan Tetrastigma papillosum.
Rafflesia patma merupakan satu diantara 15 jenis (spesies) rafflesia yang terdapat
di Indonesia. Rafflesia patma mempunyai ukuran bunga berdiameter antara 30-60
cm. Bunganya mempunyai lima kelopak berwarna jingga muda agak pucat
(salem). Yang membedakan dengan jenis Rafflesia lainnya, warna bunganya yang
cenderung lebih pucat. Ciri khas lainnya adalah adanya duri-duri yang terdapat
pada diktus.
Ada sekitar 30-an spesies rafflesia, dan Indonesia memiliki jumlah spesies
terbanyak sejumlah 15 spesies disusul oleh Malaysia yang mempunyai 7 spesies.
15 Spesies rafflesia yang terdapat di Indonesia antara lain: Rafflesia arnoldi (R.
Brown), Rafflesia hasseltii (Suringar), Rafflesia Patma (Blumenon Meijer),
Rafflesia rochussenii (Teijsm and Binn), Rafflesia zollingertana (Koorders),
Rafflesia priceii, Rafflesia godulensis, Rafflesia atjehensis (Koorders), Rafflesia
ciliate, Rafflesia borneersis, Rafflesia witkampi, Rafflesia micropylora (Meijer),
Rafflesia bengkuluwensis, Rafflessia meijeri (Wiriadinata and Rismita
Sari),Rafflesia Lawangensis.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan dikaji dapat
dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimana spesies bunga Raflesia patma ?
Bagaimana proses perkembangbiakan bunga Raflesia patma?
Bagaimana keadaan populasi dan persebaran bunga Raflesia patma di Indonesia
dan masuknya ke daerah Cagar Alam Pangandaran?
Mengapa bunga Raflesia patma dilindungi di Indonesia ?
Apa yang menyebabkan bunga Raflesia patma terancam punah ?
Bagaimana upaya pelestarian bunga Raflesia patma?
Batasan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, kami membatasi masalah secara lebih rinci
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Maksud, Tujuan, Manfaat Observasi
Metode dan Pendekatan
Cara Memperoleh Data
Sistematika Penyusunan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi
2.2 Genus Raflesia
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Spesies Bunga Raflesia patma
3.2 Perkembangbiakan Bunga Raflesia patma
3.3 Populasi Dan Persebaran Bunga Raflesia patma
3.4 Bunga Raflesia patma Terancam Punah
3.5 Upaya Pelestarian Bunga Raflesia patma
BAB IV PENUTUP
Simpulan
Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada wilayah tertentu dan
pada waktu yang tertentu pula.
Berkembangbiak (reproduksi) adalah kemampuan menghasilkan keturunan
(individu baru) dengan tujuan melestarikan dan memerbanyak jenis
Bunga adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup").
endemik ke Filipina.
Rafflesia philippensis
Gambar 2.2.3 Rafflesia philippensis
Rafflesia philippensis adalah spesies tanaman parasit dari genus rafflesia yang
disebut oleh Blanco dalam bukunya de Flora Filipinas pada tahun 1845. R.
philippensis diketahui hanya dari sebuah gunung yang terletak di antara provinsi
Laguna dan Quezon, Luzon di mana ia pertama kali ditemukan.
Rafflesia cantleyi
Gambar 2.2.4 Rafflesia cantleyi
Rafflesia cantleyi adalah spesies tanaman parasit dari genus rafflesia. Hal ini dapat
ditemukan di Semenanjung Malaysia dan Pulau Tioman, sebuah pulau di lepas
pantai timur Semenanjung Malaysia. Spesies ini hampir identik dengan R.
hasseltii, kecuali untuk jumlah kutil pada lobus perigone dari dua spesies. Ciri
khas lain dari R. cantleyi adalah kemampuannya untuk membentuk bunga pada
bagian udara Tetrastigma inangnya
Rafflesia gadutensis
Gambar 2.2.5 Rafflesia gadutensis
Pulau Sumatera kaya akan beragam spesies Rafflesia. Salah satu dari spesies
tersebut merupakan spesies endemik Pulau Sumatera yaitu Rafflesia gadutensis
W. Meijer . Sebagaimana diketahui selama ini, habitat Rafflesia adalah di dalam
hutan yang kondisinya masih bagus. Kondisi hutan Sumatera Barat yang relatif
masih bagus telah menjadi salah satu habitat yang penting bagi keberadaan
Rafflesia di Pulau Sumatra. Namun, R. gadutensis sendiri diketahui hanya mekar
pada dua bulan pertama dalam satu tahun.
Rafflesia hasseltii
Gambar 2.2.6 Rafflesia hasseltii
Rafflesia hasseltii adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Hal ini
dapat ditemukan di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatra, Indonesia.
Rafflesia bengkuluensis
Gambar 2.2.7 Rafflesia bengkuluensis
Rafflesia bengkuluensis adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini
asli ke pulau Sumatera Indonesia
Rafflesia micropylora
Gambar 2.2.13 Raflesia micropylora
Rafflesia micropylora adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini
adalah endemik ke pulau Sumatera di Indonesia. Spesies ini diberi nama karena
lubang kecil dari diafragma nya.
Rafflesia mira
Gambar 2.2.14 Raflesia mira
Rafflesia mira adalah anggota dari genus Rafflesia. Ini adalah endemik di hutan
hujan Mindanao, Filipina dan hanya dapat ditemukan di sekitar Gunung
Candalaga, provinsi Compostela Valley Spesies ini dijelaskan pada tahun 2005
oleh Madulid et al, Seperti R. Magnifica.
Rafflesia pricei
Gambar 2.2.15 Raflesia pricei
Rafflesia pricei adalah tanaman berbunga parasit endemik Kalimantan. Hal ini
dinamai amatir botani William Harga, yang menemukan spesies di Gunung
Kinabalu pada 1960-an.
Rafflesia lobata
Gambar 2.2.16 Raflesia lobata
Rafflesia lobata adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah
endemik ke pulau Panay Filipina, khususnya pegunungan provinsi Antique dan
Iloilo. Ini adalah spesies kedua direkam dari pulau Panay.
Rafflesia rochussenii
Gambar 2.2.17 Raflesia rochussenii
Rafflesia rochussenii merupakan spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini
adalah endemik ke pulau Jawa Indonesia.
Rafflesia schadenbergiana
Gambar 2.2.18 Raflesia schadenbergiana
Rafflesia schadenbergiana adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia.
Dikenal sebagai "bo-o" untuk suku Bagobo dan "kolon busaw" untuk suku
Higaonon dari Bukidnon, ia memiliki bunga terbesar di antara spesies Rafflesia
ditemukan di Filipina dengan diameter berkisar 52-80 sentimeter. Hal ini juga
bunga terbesar kedua di genus setelah R. arnoldii.
Rafflesia speciosa
Gambar 2.2.19 Raflesia speciosa
Rafflesia speciosa adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah
endemik ke pulau Panay Filipina. R. speciosa adalah Rafflesia ketiga spesies
didokumentasikan untuk eksis di Filipina, setelah R. manillana dan R.
schadenbergiana. Ini milik menengah Rafflesia (Meijer, 1997). Spesies bernama
oleh Julie Barcelona dan Fernando Edwino.
Rafflesia tuan-mudae
Rafflesia Arnoldi
Gambar 2.2.23 Raflesia arnoldi
Merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga
berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di
jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun
sehingga tidak mampu berfotosintesis.
Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu,
Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah
Rafflesia lobata
Gambar 2.2.25 Raflesia lobata
Rafflesia lobata adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Ini adalah
endemik ke pulau Panay Filipina, khususnya pegunungan provinsi Antique dan
Iloilo. Ini adalah spesies kedua direkam dari pulau Panay. Salah satu fitur yang
paling khas dari Rafflesia lobata adalah bahwa beberapa populasi memiliki bunga
dengan diafragma lobed yang terbuka ke luar.
BAB III
PEMBAHASAN
Spesies Bunga Raflesia patma
Gambar 3.1.1 Raflesia Patma yang mekar
Alam Pangandaran diantaranya berada 100 m dari air terjun Cagar Alam
Pangandaran dan sekitar 1 km dari pintu masuk Cagar Alam melalui pantai timur
yang kelompok kami teliti dan melakukan observasi. Setelah diamati ternyata
baunya yang khas dapat tercium hingga 10 m jika bunga tersebut mekar
sempurna.
Ciri Khusus Bunga Raflesia patma
Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun
Bunga raflesia memiliki 5 mahkota
Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat bunga sari atau putik, tergantung
jenis kelamin bunga.
Keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat
presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena
belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di
tempat yang berdekatan.
Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa
mekarnya hanya 5-7 hari, setelah itu rafflesia akan layu dan mati.
Rafflesia merupakan tumbuhan parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana)
tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali.
Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat
aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh
karena itu raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.
Bunga Rafflesia patma tentu sudah terkenal. Nah, ada 7 fakta tentang bunga
langka ini.
Gambar 3.1.3 Raflesia patma yang mekar
1. Rafflesia patma adalah satu dari 30 jenis bunga rafflesia yang ada di dunia.
Dari jumlah itu, 15 jenis ada di Indonesia.
2. Nama Rafflesia diambil dari nama Thomas Stamford Raffles. Ahli botani dari
Inggris ini pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada
tahun 1811-1816.
3. Menurut Penelitian, habitat asli bunga Rafflesia ada di Pulau Nusakambangan,
Cilacap Jawa Tengah dan Cagar Alam Leuweung Sancang, Garut Jawa Barat .
4. Rafflesia patma adalah jenis tanaman parasit yang tidak berakar, tidak berdaun,
dan tidak bertangkai. Satu-satunya bagian yang disebut tanaman adalah jaringan
yang tumbuh pada tanaman inang merambat yaitu Tetrastigma.
5. Jangan salah, ya. Rafflesia patma tidak sama dengan bunga raksasa Rafflesia
arnoldi . Diameter bunga Rafflesia patma sekitar 25 sampai 30 sentimeter. Bunga
ini punya lubang seperti mulut gentong dan memiliki lima daun mahkota. Di dasar
bunga terdapat sebentuk duri yang berisi benang sari atau putik. Bunga ini berbau
busuk dan hanya mekar 5 sampai 7 hari, setelah itu layu dan mati.
6. Rafflesia patma menjadi tanaman langka karena proses pertumbuhannya sangat
perlahan dan kadang-kadang mencapai 2 tahun untuk berbunga.
7. Rafflesia patma pertama ditemukan tahun 1825 di Pulau Nusakambangan,
Jawa Tengah. Tahun 1929, tumbuhan ini berhasil ditanam di Kebun Raya Bogor
,Jawa Barat.
itu baru pertama kali terjadi dan proses mekarnya terdokumentasi lengkap," kata
Siregar.
Botanis PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Sofi Mursidawati mengatakan, mekarnya
bunga Rafflesia patma itu melanjutkan sejarah keberhasilan Kebun Raya Bogor
memekarkan bunga jenis raflesia pada 1929. "Bunga raflesia yang berbunga pada
1929 itu adalah spesies Rafflesia rochusenii, spesies yang berbeda dari Rafflesia
patma. Ukuran Rafflesia rochusenii lebih kecil dari Rafflesia patma, kata Sofi.
Sofi berharap, mekarnya Rafflesia patma itu akan meluruskan kesesatan informasi
yang menyamakan bunga raflesia dengan bunga bangkai. "Ini bunga yang berbeda
dengan bunga bangkai atau Amorpophallus titanum yang mekar di Kebun Raya
Bogor dua bulan lalu. Bunga bangkai bukan bagian keluarga bunga raflesia,
melainkan masyarakat sering salah mengira bunga bangkai sebagai raflesia karena
keduanya sama-sama mengeluarkan bau busuk," kata Sofi.
Tahapan Mekarnya Bunga Rafflesia patma di Cagar Alam Pangandaran ;
KNOP (KUNCUP)
Gambar 3.1.4 Raflesia patma knop (kuncup)
KNOP MEMBESAR
Gambar 3.1.5 Raflesia patma knop membesar
HELAI PERIGON MULAI MUNCUL
Gambar 3.1.6 Raflesia patma helai porigon mulai muncul
HELAI PERIGON MULAI MUNCUL (2-3 HARI AKAN MEKAR)
Gambar 3.1.7 Raflesia patma helai porigon mulai muncul
MEKAR SEMPURNA
Gambar 3.1.8 Raflesia patma mekar sempurna
MULAI MEMBUSUK (MEKAR 4-5 HARI)
Gambar 3.1.9 Raflesia patma mulai membusuk (mekar 4-5 hari)
MEMBUSUK
Gambar 3.1.10 Raflesia patma membusuk
Populasi dan Persebaran Bunga Raflesia patma
Rafflesia patma pertama kali ditemukan pada tahun 1825 di Pulau
Nusakambangan, Jawa Tengah ini seperti jenis-jenis rafflesia lainnya tidak dapat
tumbuh sendiri. Rafflesia patma tumbuh pada akar dan batang inang Tetrastigma
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumentasi-dokumentasi :
Gambar : beberapa bentuk Bunga Raflesia PATMA
Gambar bunga yang mekar
Gambar : Bunga Raflesia patma yang ditemukan dan dilindungi kawat
Gambar : Bibit bunga Raflesia patma yang sangat kecil (1.5 cm)
Gambar : Bibit bunga Raflesia patma ( 2 cm )
Gambar : Kuncup bunga Raflesia patma ( 18 cm )
Gambar : Kuncup bunga Raflesia patma yang telah membusuk ( 15 cm )
Gambar : Kuncup bunga Raflesia patma ( 16 cm )
Gambar : Bunga Raflesia patma yang dimakan predator landak ( 22 cm )
Gambar : Lubang bunga Raflesia patma yang dimakan predator
Gambar : Bunga raflesia yang telah membusuk
Gambar : Bunga Raflesia patma yang ditemukan dan dilindungi kawat