Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

ERITRODERMA

STASE ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


Firdha Leonita 2010730038
Pembimbing : Dr. Hj. Vita Nooraini AH, Sp.KK
Kepaniteraan Klinik RSUD Cianjur

Nama

: Tn. Maih

Umur

: 40 tahun

Agama

: Islam

Status

: Menikah

Alamat

: Pasekon RT/RW 01/13

Cipendawa
No.CM

s
a
t
i
t
Id e n

kec. Pacet cianjur


: 521207

Tgl masuk : 20-09-2015

An a m
n
e
s
i
s
Keluhan
Utama :
Pasien mengeluh kulit bersisik, kasar, terasa
perih dan gatal diseluruh tubuh sejak 1 bulan

Anam
nesis
1 bulan SMRS
kulit timbul bintik
merah
seperti
telur ikan pada
punggung, yang
terasa gatal. Lalu
pada
2
hari
berikutnya pada
daerah
dada.
Karena
keluhannya
tersebut pasien
berobat
ke
dokter
dan
diberikan
obat
tablet dan salep,
tetapi
pasien

Riwayat Penyakit
Sekarang
3 minggu SMRS
keluhannya
semakin
bertambah,
pasien
merasakan
kulitnya semakin
gatal dan terasa
keseluruh tubuh.
Sehingga pasien
selalu
menggaruk badannya
lalu
kulitnya
menjadi bersisik,
bila kulit yang
bersisik tersebut
terkelupas pasien

1 Hari SMRS Os
keluhan
tidak
juga berkurang.
Pasien
sudah
berobat
3x
kedokter
tetapi
tidak perbaikan.
Pasien
merasa
badannya
semakin lemah.
Setelah
gatalgatal
muncul
ruam kemerahan
kemudian
menjadi
hitam
dan terkelupas.

Ke
UGD
RSUD
cianjur

ne
Anam

sis

Riwayat Penyakit
Dahulu

Tidak mengalami penyakit lain

Riwayat Peny.
Keluarga

Tidak ada yang mengalami penyakit sama

Riwayat Alergi
Alergi tidak ada

ik
s
i
F
n
a
sa
k
i
r
e
m
Keadaan umum : Sakit sedang
Pe

Kesadaran

: Composmentis

Tanda Vital

:TD : 130/80 mmHg


N : 88x/menit
RR :

20x/menit
S : 36,5o C

STATUS GENERALIS
Kepala
Normochepal, Tidak rontok, distribusi merata
Lihat Status dermatologikus

Mata

Konjungtiva
Sklera
Reflex cahaya
Pupil

: anemis (-)
: ikterik (-)
: (+)
: Ishokor

Hidung
Septum deviasi (-), Sekret (-), Epistaksis (-),

Lidah dan Mulut


Mukosa kering (+), hiperemis (-),

Leher
Pembesaran KGB (-)

PARU
Inspeksi
Dada simetris
Lihat Status
dermatologikus

Palpasi
Nyeri tekan (-)
Vokal Fremitus
ki-=ka( +)

Perkusi
sonor di
seluruh lapang
paru,
batas paruhepar setinggi
ICS 5

Auskultasi
Vesikuler
Rhonki -/Wheezing -/-

JANTUNG
Inspeksi
Ictus cordis
tidak terlihat

Palpasi
Ictus cordis
teraba

Perkusi
batas jantung sin
mid klavikula
sinistra ics 5,
Jantung dx linea
parasternalis
dextra ics 4

Auskultasi
Bunyi
jantung
I dan II
murni
Murmur (-)

Abdomen
Palpasi
Nyeri
Inspeksi
tekan(-) ,
Perut datar Hepatomega
li
Lihat Status
dermatologik
(-),
us
Splenomega
li
(-),

Perkus
i
Auskultasi
Thympa
ni

Bising Usus (+)

Ekstremitas
: Atas
Bawah
Akral
: Dingin
Dingin
CRT
: 3dtk
3dtk
Lihat Status dermatologikus

STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi Universal
A/R

Seluruh Tubuh

Lesi

Lesi multiple, kering, sebagian konfluens


sebagian diskret, berbatas tegas, bentuk
sebagian bulat sebagian tidak beraturan,
sebagian lentikular sebagian numular.

Makula dengan sebagian hiperpigmentasi,


Efloresen
sebagian eritema, skuama sebagian tebal
si
sebagian berlapis.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan

Interpretasi

Nilai Normal

Hemoglobin

13.8 gr/dl

13.5 17.5 gr/dL

Hematokrit

42.9

42 52 %

Eritrosit

4.8

4.7 6.1 x106/ul

Leukosit

9.8

4.8 10.8 x103/ul

Trombosit

434

150 450 x103/ul

SGOT

27 U/I

15-37 U/L

SGPT

28 U/I

12-78 U/L

Ureum

19.1mg/dl

10 -50 mg/dl

Kreatinin

0.8 mg/dl

0 1.0 mg/dl

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan

Interpretasi

Nilai Normal

Protein Total

5.79 g/dl

6.7-7.8 g/dL

Albumin

2.15 g/dl

3.4-5.0 g/dL

Globulin

3.64 g/dl

1.5-3.0 g/dL

138.0

135-148 mEq/L

Kalium (K)

4.09

3.50-5.30 mEq/L

Chlorida (Cl)

102

98-107 mEq/L

Natrium (Na)

RESUME
Seorang laki-laki berusia 40 tahun mengeluh kulit
bersisik, kasar, terasa perih dan gatal diseluruh
tubuh sejak 1 bulan. 3 minggu SMRS keluhannya
semakin bertambah, pasien merasakan kulitnya
semakin

gatal

dan

terasa

keseluruh

tubuh.

Sehingga pasien selalu menggaruk badannya lalu


kulitnya menjadi bersisik. Pasien sudah berobat
3x kedokter tetapi tidak perbaikan. Pasien merasa
badannya semakin lemah. Setelah gatal-gatal
muncul

ruam

kemerahan

kemudian

menjadi

Status dermatologikus:
Distribusi : Universal
A/R
: Seluruh tubuh
Lesi : Lesi multiple, kering, sebagian konfluens
sebagian diskret, berbatas tegas, bentuk
sebagian bulat sebagian tidak beraturan,
sebagian lentikular sebagian numular.
Efluroesensi:
Makula
dengan
sebagian
hiperpigmentasi, sebagian eritema, skuama
sebagian tebal sebagian berlapis.
Pemeriksaan Penunjang:

DIAGNOSIS

Diagnosis Banding
Eritroderma e.c Idiopathic disertai
hipoalbuminemia
Syndroma Stevens-Johnsons
Psoriasis
Diagnosis Kerja
Eritroderma e.c Idiopathic disertai
hipoalbuminemia

BERDASARKAN DIAGNOSIS
BANDING
Psoriasis
Sindrom Stevens-johnson :
Eritroderma

Penyakit
yang
autoimun,
dengan
Pada kasus
ini di penyebabnya
diagnosis banding
dengan syndroma
Sesuai dengan penyakit Eritroderma yang merupakan
ditandai
adanya bercak-bercak
eritematinjauan
berbataspustaka
tegas
stevens-johnsons
karena menurut
kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema
dengan
kasar,
berlapis-lapis
dan
didapat skuama
3 gejala yang
kelainan
berupa
: kelainan kulit,
universalis (90%-100%), biasanya disertai dengan skuama
transparan,
disertai
dengan
fenomena
tetesanmata.
lilin.
kelainan selaput
lendir
di orifisium
dan kelainan
yang berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa
Maka dari itu didapatkan kriteria psoriasis untuk
minggu. Penyakit ini dapat mengenai pria maupun wanita
menjadi diagnosis dengan gambaran seperti
namun paling sering pada pria dengan rasio 2:1 dengan
onset usia rata-rata lebih dari 40 tahun

PENATALAKSANAAN
MED NONIKAM
ENTO
SA

Monitoring pemasukan cairan/ balance elektrolit/


regulasi temperatur
Edukasi tentang penyakit
Menjaga kebersihan dan menghindari stress
Diet tinggi protein
Tirah baring

MED
IKAM
ENTO
S
A

Topikal :
Elox cream (Mometasone Furoate 0,1%) untuk
wajah
Topcord cream (Desoxymetason 0,25%) untuk
badan
Olium olivarum
Sistemik :
Inf. D5%
Histapan (Mebhydrolin) 2x50mg/hari
CTM 1x4 mg/hari

FOLLOWUP
Hari ke-

21/09/15

Lemah
Ruam
bersisik

S : 36,8o C
TD: 130/80
HR: 82x/m
RR: 20x/m

Eritroderma

Inf. D5%
Dexametashone
inj 1x2amp (5mg)
Histapan tab 2x1
Elox cream
Topcord cream
Olium olivarum
Kompres NaCl
0,9%

22/09/15

Lemah
Ruam
bersisik

S : 36,5o C
TD: 120/80
HR: 84x/m
RR: 20x/m

Eritroderma

Inf. D5%
Dexametashone
inj 1x1 1/2amp
(5mg)
Histapan tab 2x1
Elox cream
Topcord cream
Olium olivarum
Kompres NaCl
0,9%

23/09/15

baik

Eritroderma

BLPL

: 36,5o C

PROGNOSIS

Quo ad vitam

: dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam


Quo ad sanationam : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Kelainan kulit yang

DEFINISI

ditandai dengan adanya


kemerahan atau eritema
yang bersifat
generalisata yang
mencakup 90%
permukaan tubuh yang
berlangsung dalam
beberapa hari sampai
beberapa minggu.
Dermatitis eksfoliativa
dianggap sinonim

ETIOLOGI
Eritroderma dapat disebabkan oleh akibat
alergi obat secara sistemik, perluasan
penyakit kulit dan penyakit sistemik
termasuk keganasan.

Penyakit kulit yang dapat menimbulkan


eritroderma di antaranya adalah psoriasis,
dermatitis seboroik, alergi obat, CTCL atau
Sindrom Sezary.

EPIDEMIOLOGI
Insidens eritroderma sangat bervariasi.

Pria dan wanita rasio 2 : 1 sampai 4 : 1,

Onset usia rata-rata > 40 tahun


Insiden eritroderma makin bertambah
Penyebab utamanya adalah psoriasis

PATOFISIOLOGI
Agent
Reaksi imun
Hipotermia

Dilatasi P.darah
Perpindahan cairan
ke ekstravaskuler

Menggigi
l

Hipermetabolism
e
Dehidras
i

Eritem
Kehilangan skuama
9gram/m2 atau
lebih sehari

Hipoalbumin

GEJALA KLINIS
Eritema
yang
dapat
meluas ke seluruh tubuh
dalam waktu 12-48 jam.
Deskuamasi yang difus.
Dapat
mengenai
membrane
mukosa,
terutama
yang
disebabkan oleh obat.
Alopesia,
perubahan
kuku, dan kuku dapat
terlepas
Limfadenopati
dan
hepatomegali.

Skuama
timbul
setelah 2-6 hari
Skuamanya
besar
pada keadaan akut,
dan
kecil
pada
keadaan
kronis.
Warna
putih

kuning.
Kulit merah terang,
panas, kering dan
kalau diraba tebal.
kedinginan
Pengendalian regulasi

Eritroderma
akibat alergi
obat secara
sistemik

Eritroderma
akibat
perluasan
penyakit
kulit.

Eritroderm
a karena
psoriasis

Penyakit
leiner

Eritroderma
akibat
penyakit
sistemik
termasuk
keganasan

Sindrom
Sezary

Eritroderma akibat alergi obat


secara sistemik

Masuknya obat ke dalam badan dengan cara


apa saja, misalnya melalui mulut, melalui
hidung, dengan cara suntikan/infuse, melalui
rectum dan vagina.
Waktu masuknya obat ke dalam tubuh hingga
timbul penyakit bervariasi dapat segera
sampai sampai 2 minggu. Gambaran klinisnya
berupa eritema universal. Pada stadium akut
tidak terdapat skuama, pada stadium
penyembuhan baru timbul skuama.

Eritroderma Karena Psoriasis

Psoriasis

Eritroderma

Penyakitnya
sendiri
Pengobatan
yang terlalu
kuat

Pada anamnesis hendaknya ditanyakan, apakah pernah


menderita psoriasis.
Umumnya didapati eritema yang tidak merata. Pada
tempat predileksi psoriasis dapat ditemukan kelainan
yang lebih eritematosa dan agak meninggi dari pada
disekitarnya dan skuama ditempat itu lebih tebal. Kuku
juga perlu dilihat, dicari apakah ada pitting nail berupa
lekukan miliar.

Eritroderma Karena Penyakit


Leiner

Etiologinya
belum diketahui
pasti

Penyakit ini
disebabkan oleh
dermatitis
seboroik yang
meluas.

Usia penderita
antara 4-20
minggu.

Kelainan kulit
berupa eritema
universal disertai
skuama yang
kasar.

Eritroderma akibat penyakit


sistemik
Sindrom Sezary

Penyakit ini termasuk limfoma, ada


yang berpendapat merupakan stadium
dini mikosis fungoides.

Menyerang pada orang dewasa

Biopsi kulit terdapat sezary

Eritema
berwarna
merah
universal. Skuama dan rasa
infiltrate pada kulit dan edema.

Pada sepertiga hingga setengah pasien


terdapat splenomegali, limfadenopati
superficial, alopesia, hiperpigmentasi,
hyperkeratosis Palmaris dan plantaris,
serta kuku yang distrofik.

yang
gatal.

PENATALAKSAAN
Pada golongan I, yang disebabkan oleh alergi obat

secara sistemik, dosis prednisone 4 x 10 mg.


penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam beberapa
hari sampai beberapa minggu.
Pada golongan II akibat perluasan penyakit kulit juga

diberikan kortikosteroid. Dosis mula prednisone 4 x 10


mg sampai 15 mg sehari. Jika setelah beberapa hari
tidak tampak perbaikan, dosis dapat dinaikkan

Pada pengobatan dengan kortikosteroid jangka lama


(long term), yakni jika melebihi 1 bulan lebih baik
digunakan metilprednisolon darpiada prednison.
Pada eritroderma kronis diberikan pula diet tinggi
protein

terlepasnya

skuama

mengakibatkan

kehilangan protein.
Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk
mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema
misalnya dengan salep lanolin 10% atau krim urea 10%.

PROGNOSIS
Prognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit
yang mendasarinya.
Kasus karena penyebab obat dapat membaik setelah
penggunaan obat dihentikan dan diberi terapi yang sesuai.
Pengobatan dengan kortikosteroid hanya mengurangi
gejalanya,

pasien

akan

mengalami

ketergantungan

kortikosteroid bila penyebabnya tidak diketahui

terimakasih

t.e.r.i.m.a.k.a.s.i.h

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda. A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta: FKUI. 2008. Hal
197-199
2. Siregar R.S. Saripati Penyakit Kulit. Jakarta. EGC. 2005. Hal 98-102
3. Kartowigno Soenarto. Sepuluh Besar Penyakit Kulit. Edisi Kedua. Palembang:
FKUNSRI. 2012. Hal 121
4. M. Jane. L, Megan. R, Marti. Exfoliative dermatitis in Fitzpatricks Dermatology in
General Medicine 7th Edition. New York: W.B Saunders Company;2008. Hal: 225-231
5. Sterry, W. Assaf, C. Erythroderma in Dermatology Bolognia, et all. Spain: Mohsy
Elsevier. 2008. Hal: 149-158
6. D, Patrick. Eritroderma in At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga 2009. Hal 123
7. Sigurdson, V. Toonstra, J. Erythroderma in A Clinical and Follow Up Study of 102
Patients with Special Emphasis on Survival. 1996. Juli. Hal 53-57
8. K. Soenarto. Sepuluh Besar Penyakit Kulit. Edisi Kedua. Palembang: FKUNSRI.
2012. Hal 113-191
9. Adithan, C. Stevens-Johnsons Syndrome, In : Drug Alert, Volume:2. Issue1. JIPMER.
India. 2006. Hal 234-243
10. Yuan X,Y. Guo JY. Erythroderma in A Clinical Etiological Study of 82 case in
medscape. 2010. Hal 373-377

Anda mungkin juga menyukai