Anda di halaman 1dari 18

Teori Kepribadian Kognitif: Teori Konstruk Personal

George A Kelly

A. Biografi Geoge A Kelly


George Alexander Kelly dilahirkan pada 28 April 1905, di sebuah
pertanian dekat Perth, Kansas. Suatu kota yang hampir tidak diketahui orang lain.
George adalah anak tunggal dari Elfleda M. Kelly, seorang mantan guru dan
Theodore V. Kelly yang sebelumnya adalah pendeta Presbiterian. Awal
ketertarikannya pada psikologi setelah membaca artikelnya Freud. kemudian
mempelajari psikologi selama 9 bulan dan berhasil meraih gelar doktoral dari
Universitas of Iowa. Mendapatkan sarjana Strata 1 di Friends University, Kansas,
dan Park College di Missouri. Pascasarjananya di University of Kansas,
University of Minnesota, dan University of Edinburgh, dan mendapatkan Ph.D-
nya dari State University of Iowa pada 1931. Kelly mendapatkan gelar Profesor
psikologinya di Ohio State University dan Brandeis University.tahun 1955
menulis teori dalam 2 volume buku: The Pshychology of Personal Construct.
beliau meninggal pada 6 Maret 1967

B. Asumsi Dasar
Teori konstruk personal dinyatakan dalam satu asumsi dasar dan
dielaborasikan oleh sebelas konsekuensi pendukung. Konstruk (Construct)
adalah konsep dasar yang digunakan untuk mengiterpretasikan atau
menejermahkan dunia (Pervin., Cervone., & John, 2010: 397). Teori ini adalah
mengenai konstruksi manusia terhadap peristiwa-peristiwa: yaitu pencarian
pribadi mereka ke dalam dunia mereka (Feist, 2010: 289). Kelly percaya bahwa
setiap orang akan melihatnya dengan cara yang berbeda-beda dan manusia juga
selalu mempunyai cara alternatif dalam melihat sesuatu. Kelly berasumsi
bahwa semua interpretasi kita di masa sekarang mengenai semesta dapat
direvisi atau diganti dan asumsi ini ia sebut sebagai alternativisme konstruktif.
Alternativisme konstruktif adalah konstruk ilmiah alternative yang dapat

1
memberikan pandangan yang berguna tentang dunia. Menurut pandangan ini,
tidak ada realitas objektif atau kebenaran absolut yang harus diungkap. Filosofi
ini menyatakan bahwa fakta akan selalu terbuka terhadap banyak kemungkinan
dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Alih-alih demikian, terdapat upaya
untuk menginterpretasikan peristiwa, untuk menginterpretasikan fenomena dan
untuk memahaminya.
Filosofi Kelly mengasumsikan bahwa interprestasi manusia mengenai
dunia yang satu dan selalu berubah yang membentuk realita mereka. Asumsi
dasar menyatakan bahwa proses dari seseorang diarahkan melalui jalur-jalur
psikologis oleh cara-cara ketika orang tersebut mengantisipasi peristiwa-
peristiwa (Kelly dalam Feist. J., Feist, GJ, 2010). Dengan kata lain, perilaku
manusia (pikiran dan tindakan) diarahkan oleh cara mereka melihat masa depan.
Asumsi ini tidak diasumsikan sebagai pernyataan atas kebenaran yang bersifat
absolut, melainkan asumsi tentative yang terbuka untuk dipernyatakan atau dikaji
secara ilmiah. Menurut Kelly, bahwa manusia selalu aktif dan aktifitas mereka
diarahkan oleh cara mereka mengantisipasi kejadian.

C. Struktrur Kepribadian
Struktur utama dalam teori kepribadian Kelly adalah konstruk personal.
Konstruk Personal merupakan cara seseorang menginterpretasikan dan
menjelaskan dunia). Melalui konstruk personal ini individu merasakan,
menginterpretasikan dan memaknai peristiwa tersebut dan mengkategorikannya.
Dalam suatu peristiwa, paling tidak ada tiga elemen yang dibutuhkan
untuk membentuk sebuah konstruk. Dua dari elemen tersebut dipahami memiliki
kemiripan satu sama lain, sedangkan elemen yang ketiga dipahami memiliki
perbedaan dengan dua elemen yang lain. Dua elemen yang mirip tersebut
membentuk konstruk similarity pole (kutub kemiripan), sedangkan elemen yang
berbeda membentuk konstruk construct pole (kutub kontras). Hal ini
menjelaskan bahwa konstruk tidak dapat terbentuk atau tidak dapat kita pahami
jika hanya menggunakan salah satu kutub kemiripan atau kutub kontras saja.

2
Selain itu, konstruk yang diterapkan oleh orang lain bisa diterapkan pada diri kita
sendiri dan sebuah konstruk bersifat mungkin, tapi tidak harus ataupun pasti
benar. Misalnya saja, seseorang tidak dapat menyebut laki-laki itu tampan tanpa
membuat konstruk dimensi tampan dalam kehidupannya, dan konstruk tampan
individu A bukan berarti adalah konstruk yang harus bagi orang lain (individu B).

D. Konstruk dan Konsekuensi Interpersonal


Pernyataan Kelly bahwa konstruk yang diterapkan individu kepada orang
lain berpotensi untuk dapat digunakan pula untuk dirinya. seseorang tidak akan
menilai orang lain bajingan tanpa membuat sifat bajingan sebagai sebuah
dimensi dari kehidupannya juga (Pervin., Cervone., John, 2010: 403).
Perbedaan dalam system konstruk sering kali merupakan bagian dari masalah
dalam komunikasi antar kelompok. Meski diapandang abstrak, konstruk dapat
dipandang sebagai sesuatu yang amat memengaruhi aspek dasar kehidupan
keseharian kita.

E. Tipe Kontstruk dan Sistem Konstruk


Ada dua tipe konstruk yang digunakan oleh Kelly untuk membahas
elemen yang digunakan oleh orang lain sebagai sadar atau bawah sadar, yaitu;
a. Konstruk verbal yang diekspresikan dalam kata
b. Konstruk preverbal yang digunakan ketika orang tersebut tidak memiliki
kata untuk mengekspresikannya. Konstruk ini dipelajari sebelum individu
mengembangkan kemampuan bahasa.
Tiap konstruk dalam sistem pada diri kita juga memiliki rentang
kenyamanan dan fokus kenyamanan. Rentang kenyamanan adalah semua
peristiwa dimana pengguna merasa aplikasi konstruk tersebut berguna. Fokus
kenyamanan adalah semua peristiwa dimana aplikasi dari konstruk tersebut
termanfaatkan secara penuh. Misalnya saja seperti konstruk menolong/tidak
menolong yang bisa diaplikasikan pada situasi manapun yang memungkinkan
untuk pertolongan itu dapat diberikan (rentang kenyamanan); dan akan sangat
dibutuhkan dalam situasi tertentu seperti ketika kecelakaan (fokus
kenyamanan).

3
Menurut Kelly, manusia terus menerus membentuk pandangan mereka
sendiri mengenai dunia (tidak bersifat statis). Beberapa orang mungkin tidak
fleksibel dan jarang mengubah pandangan mereka itu. Hal ini bisa dijelaskan
karena pada diri tiap individu pasti memiliki core construct (konstruk inti)
yang menjadi fungsi dasar dan hanya akan dapat diubah dengan konsekuensi
besar pada sistem konstruk yang tersisa; dan peripheral construct (konstruk
pelengkap) yang tidak begitu mendasar dan dapat diubah tanpa modifikasi
serius struktur inti.
Sistem konstruk juga diorganisir dalam kerangka hierarki. Konstruk
superordinat merupakan konstruk paling inklusif dan paling luas, seperti
PLANTAE (tumbuhan). Konstruk superordinat ini berisi konstruk yang lebih
sempit dan spesifik seperti pohon, rumput, bunga, dst. Konstruk tingkat
menengah ini kemudian berisi banyak konstruk subordinat seperti mawar,
pisang, singkong, pohon mangga, dst.
Perlu disadari bahwa konstruk satu dengan yang lain saling
berhubungan dan perilaku atau tindakan seseorang merupakan ekpresi dari
suatu sistem konstruk, jadi tidak hanya sekedar ekspresi dari satu kontruk
tunggal saja. Konstruk tersebut jugalah yang ia gunakan untuk memprediksi
dan mengendalikan lingkungan sekitarnya. Konstruk yang dipakai oleh
seseorang akan mendefinisikan dunianya. Oleh karena itu, dalam upaya
memahami orang lain, maka kita harus memahami konstruk apa yang ia
gunakan dan peristiwa apa yang tercakup dalam konstruk tersebut.

F. Konsekuensi Pendukung
Kelly mengelaborasikan teori konstruk personalnya dengan sebelas
konsekuensi pendukung, yaitu:
a. Persamaan di antara peristiwa (Construction corollary)
Construction Corollary adalah manusia mengantisipasi peristiwa
dengan membentuk replikasi pada peristiwa yang temanya sama (Monte.,
Sollod, 2003: 537). Kelly menyebut persamaan antarperistiwa sebagai
konsekuensi konstruksi. Bisa dikatakan bahwa asumsi konsekuensi ini adalah

4
seseorang mengantisipasi kejadian dengan mengkonstruksikan replikasi
mereka (Kelly dalam Feist, 2010:294). Manusia melihat suatu pola atau
replikasi yang berulang pada peristiwa yang dipersepsikan sebagai sesuatu
yang sama sehingga ia dapat mendeskripsikan atau bahkan
memprediksikannya.Konsekuensi konstruksi ini munskin hanya sedikit lebih
tinggi daripada penalaran sehari-hari (commonsense): manusia melihat
persamaan antar peristiwa dan menggunakan satu konsep untuk
medeksripsikan hal-hal yang sudah jelas saat membangun teori.
b. Perbedaan di antara manusia (Individual Corollalry)
Individual Corollalry adalah Manusia berbeda-beda dalam membuat
konstruk atas peristiwa yang sama (tergantung interpretasi masing-masing).
Adanya perbedaan individu, bagaimana individu menerima atau
menginterpretasi suatu peristiwa (Monte., Sollod, 2003: 537) . Menurut Kelly
Manusia berbeda satu sama lain dalam konstruksi mereka terhadap
peristiwa (Feist, 2010:294). Kelly menyebut perbedaan ini sebagai
konsekuensi individualitas. Setiap manusia memiliki pengalaman yang
berbeda dan tidak mungkin ada dua orang yang membentuk suatu pengalaman
yang sama persis. Terdapat perbedaan, baik substansi baik dalam bentuk
konstruk mereka. Oleh karena itulah, konstruk yang digunakan oleh individu
satu dengan yang lain dalam menginterpretasikan dunia pastilah juga berbeda.
Meskipun Kelly menekankan pda perbedaa individu, ia juga
menunjukkan bahwa pengalaman dapat dirasakan bersama dan manusia dapat
menemukan landasan yang sama dalam melihat sebuah peristiwa yang terjadi.
Hal tersebut, sehingga terjadilah komunikasi antar individu baik secara verbal
maupun nonverbal, namun karena adanya perbedaan maka komunikasi itu
tidak pernah sempurna.
c. Hubungan di antara konstruk (Organization Corollary)
Organization Corollary ialah Manusia cenderung untuk mengatur
konstruk individualnya berdasarkan pandangannya terhadap hubungan antar
konstruk itu (hirarki) (Monte., Sollod, 2003: 537). Konsekuensi ketiga ini

5
disebut konsekuensi organisasi yang menyatakan bahwa manusia secara
karakter akan mengembangkan konstruksi mengenai suatu sistem yang
merangkul hubungan ordinal antara konstruk, untuk kenyamanan (mereka)
dalam mengantisipasi kejadian (Feist, 2010:295). Konsekuensi ini
menekankan pada hubungan antar konstruk dan bagaimana manusia dapat
bergerak dari satu konstruk ke konstruk lainnya dalam cara yang teratur. Hal
ini juga menjelaskan bahwa konstruk seseorang terbentuk secara ordinal
(hierarkis), dengan konstruk superordinat pada tingkat paling puncak dan
konstruk subordinat pada tingkat paling bawah yang bersifat sangat spesifik.
Kasus Arlene mengilustrasikan suatu hierarki dari konstruk yang dapat
diaplikasikan. Dalam menentukan suatu rangkaian tindakan setelah mobilnya
rusak, Arlene dapat memandang situasinya dalam bentuk konstruk
superordinate yang dikotomi, seperti baik versus buruk. Pada fase
kehidupannya tersebut, Arlene menilai kemandirian sebagai hal yang baik dan
ketergantungan sebagai hal yang buruk. Akan tetapi, system konstruk
personalnya tidak diragukan lagi juga meliputi berbagai konstruk yang masuk
dibawah konstruk baik dan buruk. Contohnya, Arlene mungkin memandang
intelegensi dan kesehatan sebagai hal yang baikserta kebodohan dan penyakit
sebagai hal yang buruk. Oleh karena itu, pandangan Arlene mengenai
kemandirian dan ketergantungan akan mempunyai berbagai konstruk
sebordinat. Dalam situasi ini, Arlene memandang bahwa kemandirian dengan
tetap berkuliah dan hidup dengan orang tuanya sebagai ketergantungan. Untuk
dapat tetap berkuliah dan meneruskan pekerjaannya, Arlene membutuhkan
alat trnasportasi. Banyak cara yang memungkinkan untuk bepergian, namun
Arlene hanya memperhitungkan empat cara: meniki bus umum, berjalan, atau
mengendarai mobil sendiri. Dibawah konstruk mobil dimasukkan tiga
konstruk subordinat: membetulkan mobil lama, membeli mobil baru, atau
membeli mobil bekas model baru. Dalam contoh ini mengindikaskan bahwa

6
konstruk tidak hanya memiliki hubungan orinal yang kompleks satu dan
lainnya, namun juga hubungan yang dikotomi.
d. Dikotomi Konstruk (Dichotomy Corollary)
Dichotomy Corollary ialah Sistem konstruk manusia terdiri atas
sejumlah konstruk dikotomis/bipolar (Monte., Sollod, 2003: 537).
Konsekuensi dikotomi menyatakan bahwa sistem konstruksi seseorang
terdiri dari konstruk dikotomi dengan jumlah terbatas (Feist, 2010:296).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam membentuk sebuah konstruk
setidaknya dibutuhkan dua elemen yang dipersepsikan sama dan satu elemen
yang dipersepsikan sebagai berbeda. Kelly juga mengatakan bahwa konstruk
bersifat skema hitam-putih yang kontras. Oleh karena itulah kita mengerti
konstruk baik/buruk. Untuk dapat membentuk sutau konstruk, manusia harus
dapat melihat persamaana, namun mereka juga harus membedakan peristiwa
tersebut dengan kebalikannya.
e. Pilihan antar dikotomi (Choice Corollary)
Choice Corollary ialah Manusia memilih sendiri alternatif dari
konstruk dikotomis tersebut berdasarkan keinginannya untuk memperjelas
atau memperluas sistem konstruknya.(Security atau adventure). Ketika
memandang suatu peristiwa sebagai hal yang dikotomi, maka manusia akan
memiliki pilihan alternatif atas tindakannya, yang disebut sebagai konsekuensi
pilihan. Kelly menyatakan bahwa manusia memilih alternatif dalam suatu
konstruk dikotomi untuk dirinya sendiri, melalui bagaimana mereka
mengantisipasi kemungkinan yang lebih besar untuk memperluas dan
mendefinisikan konstruk di masa depan (Feist, 2010:297).
Konsekuensi ini terkait dengan empat konsekuensi sebelumnya.
Ketika menghadapi suatu masalah, konstruk dikotomi seseorang akan
memunculkan pilihan alternatif berupa tindakan yang dapat dilakukan. Setiap
alternatif pilihan mengantasipasi kemungkinan yang lebih besar dalam
memperluas ataupun memperjelas konstruk yang akan datang.Misalnya,
pilihan Arlene untuk membeli mobil bekas didasari oleh serangkaian pilihan

7
sebelumnya, yang masing-masing pilihan tersebut berdada diantara alternative
dikotomi dan masing-masing memperluas variasi pilihannya dimasa depan.
f. Jangkauan praktis (Range Corollary)
Range Corollary ialah Suatu konstruk hanya dapat digunakan untuk
megantisispasi peristiwa tertentu saja (ada yang dapat digunakan beragam
situasi/orang ada juga yang hanya dapat digunakan situasi yang sangat
terbatas. Konsekuensi jangkauan ini mengasumsikan bahwa konstruk personal
bersifat terbatas dan tidak relevan dengan segalanya. Suatu konstruk bersifat
praktis untuk antisipasi dari suatu jangkauan yang terbatas, hanya dari
kejadian saja (Feist, 2010:297). Ketika individu dihadapkan dengan
peristiwa seperti pilihan untuk berpacaran maka konstruk keterikatan akan
berada dalam jangkauan praktis. Namun di lain waktu, bisa jadi konstruk ini
berada di luar jangkauan. Kemudian konstruk keterikatan ini menjangkau
konstruk lain seperti kebebasan.
g. Pengalaman dan pembelajaran (Experience Corollary)
Experience Corollary Sistem konstruksi manusia berubah sebagai
hasil dari pengalaman manusia yang berubah. Perlu diingat kembali bahwa
dasar dari teori konstruk personal Kelly adalah antisipasi dari peristiwa.
Individu memprediksi masa depan kemudian melakukan validitas pada
konstruk yang ada dalam dirinya atau melakukan restrukturisasi pada kejadian
tersebut untuk menyesuaikan pengalaman kita. Restrukturisasi ini membantu
individu belajar dari pengalamannya. Konsekuensi pengalaman menyatakan
sistem konstruksi seseorang bervariasi saat ia dengan sukses
menginterpretasikan suatu replikasi dari kejadian (Feist, 2010:298). Sukses
yang dimaksud adalah kita memperhatikan hanya satu hal dalam satu waktu.
Pengalaman terdiri atas interpretasi kejadian dengan sukses. Makna
yang kita kaitkan dengan kejadian itulah yang mengubah hidup seseorang dan
membentuk pengalaman. Selama menjalani kehidupan, individu tentu akan
terus dihadapkan dengan serangkaian peristiwa dan melakukan berbagai
pemaknaan. Pandangan dalam pemaknaannya tersebut berpotensi untuk

8
mengalami restrukturisasi melalui kejadian-kejadian yang ia hadapi. Namun
bukan berarti ia harus melakukan restrukturisasi pada konstruk tersebut. Yang
ditekankan di sini adalah agar konstruk dapat fleksibel sehingga individu
dapat beradaptasi dengan pengalamannya
Misalnya, Arlene dan konstruk kemandiriannya. Saat mobil tuanya
rusak, Arlene memilih untuk tetap berkuliah daripada harus kembali kedalam
status keamanan dan ketergantungan dengan tinggal dirumah. Saat Arlene
menghadapi kejadian-kejadian berikutnya, ia diharuskan membuat keputusan
tanpa kuntungan dari berkonsultasi dengan orangtuanya, suatu keharusan yang
memaksanya untuk melakukan restrukturisasi atas pandangannya mengenai
kemandirian. Setelah memutuskan berhutang demi membeli mobil bekas , ia
mulai mengubah makna kemandirian untuk meliputi tanggung jawab dan
kecemasan.
h. Adaptasi terhadap pengalaman (Modulation Corollary)
Modulation Corollary ialah Variasi dalam sistem konstruk dibatasi
oleh permeabilitas konstruk tersebut.. Fleksibilitas konstruk yang ada dalam
diri seseorang yang membuatnya beradaptasi dari pengalaman diilutrasikan
sebagai konsekuensi modulasi. Variasi dalam system konstruksi dibatasi oleh
seberapa mudah konstruk tersebut ditembus didalam jangkuan praktis tempat
variasi tersebut berada (Feist, 2010: 299). Ciri-ciri konstruk personal yang
lain adalah konstruk personal selalu beradaptasi dengan lingkungan
(fleksibel). Istilah Kelly untuk hal ini adalah konsekuensi modulasi.
Konsekuensi modulasi mengasumsikan bahwa sejauh mana orang melakukan
revisi atas konstruk mereka berhubungan dengan kadar sejauh mana konstruk
yang baru dapat menembus kostruk yang sudah ada (permeability). Suatu
konstruk mudah ditembus apabila elemen baru dapat ditambahkan ke
dalamnya sedangkan konstruk yang tidak mudah ditembus tidak dapat
menerima elemen baru.
i. Konstruk yang tidak dapat dipadankan (Fragmentation Corollary)

9
Fragmentation Corollary ialah Manusia dapat mentoleransi berbagai
subsistem konstruksi yang bertentangan satu sama lain tanpa memodifikasi
konstruk keseluruhan. Walaupun Kelly mengatakan bahwa konstruk personal
individu secara keseluruhan adalah stabil dan konsisten namun ia
menyebutkan gagasannya tentang konsekuensi fragmentasi. Konsekuensi
fragmentasi mengizinkan adanya ketidak sepadanan elemen-elemen spesifik.
Menurut Kelly, banyak perilaku kita sehari-hari yang mencerminkan
ketidaksepadanan. Namun, lanjut Kelly, walaupun perilaku kita sering terlihat
tidak konsisten, Kelly melihat stabilitas yang mendasari kebanyakan perilaku
kita. Sebagai contoh seorang anak dapat lebih sabar dalam menghadapi satu
situasi namun lebih tidak sabar dalam menghadapi situasi yang lainnya.
Ketika kita tidak mengalami suatu kejadian dimana konstruk kita menjadi
tidak sepadan maka hampir dipastikan bahwa kita tidak akan bisa mengalami
perubahan karena kita terkunci dalam satu konstruk yang kita anggap pasti.
j. Persamaan diantara manusia (Commonality Corollary)
Commonality Corollary ialah Sampai dengan taraf tertentu, manusia
dapat menerapkan konstruksi yang sama dengan orang lain jika proses
psikologisnya sama (norma kultural, moralitas, idealitas). Konsekuensi
pendukung Kelly yang kedua mengasumsikan bahwa manusia berbeda satu
sama lain, konsekuensi kesamaan yang digagasnya mengasumsikan bahwa
adanya persamaan antar manusia. Konsekuensi kesamaan yang sudah sedikit
direvisi berbunyi: Sampai pada tahap ketika seseorang seseorang
menggunakan konstruksinya atas pengalaman yang mirip dengan apa yang
digunakan oleh orang lain, proses (orang tersebut) secara psikologis serupa
dengan proses dari orang lain (Feist, 2010: 300).
Kelly percaya bahwa dalam setiap kejadian atau pengalaman
yang dimiliki manusia adalah berbeda-beda. Namun, bisa saja dua
manusia memiliki cara pandang yang sama terhadap satu situasi
meskipun latar belakang dan pengalaman yang dimiliki orang-orang
tersebut berbeda. Walaupun begitu, orang-orang dengan latar belakang

10
dan pengalaman hidup yang sama lebih memungkinkan untuk memiliki
cara pandang yang sama terhadap suatu hal.
Walaupun orang-orang dngan latar belakang berbeda dapat memiliki
konstruk yang serupa, orng-orang dengan pengalaman yang sama mungkin
untuk memandang kejadian dengan cara yang hampir sama. Didalam suatu
kelompok sosial tertentu, orang-orang mungkin menggunakan konstruk yang
serupa, tetapi yang melakukan interpretasi atas kejadian adalah individunya.
Kelly juga berasumsi bahwa tidak ada dua orang yang menginterpretasikan
suatu peristiwa dengan sama persis.
k. Proses sosial (Sociality Corollary)
Sociality Corollary ialah Sampai taraf tertentu,manusia membentuk
proses konstruksi dari orang lain, ia dapat berperan dalam suatu proses sosial
yang melibatkan orang lain. Konsekuensi pendukung terakhir adalah
konsekuensi sosial. Manusia tidak berkomunikasi satu sama lain hanya
berdasarkan pada pengalaman atau konstruk yang sama namun manusia
berkomunikasi dengan cara melihat konstruk orang lain. Dalam hal ini Kelly
merujuk pada hubungan interpersonal yang di dalamnya manusia tidak
hanya mengobservasi perilaku orang lain namun juga menginterpretasi
apa makna sebenarnya dari perilaku tersebut.
Peran menurut definisi Kelly adalah pola perilaku yang dihasilkan dari
pemahaman seseorang mengenai konstruk dari orang lain dalam posisi ia
terlibat dalam suatu tugas bersama. Peran seorang individu tidak ditentukan
dari dimana status atau kedudukan individu dalam lingkungan social namun
peran seseorang ditentukan dari bagaimana individu tersebut
menginterpretasikan peran tersebut.
G. Aplikasi Teori Konstruk Personal
Kelly melakukan pengembangan rumusan teori dari praktiknya dengan
istilah psikoterapi. Ia menghabiskan waktunya selama dua puluh tahun untuk
menerbitkan The Psychology of Personal Construct (1955).Dalam bagian ini
yang akan dibahas yaitu tentang pandangan Kelly terhadap perkembangan

11
abnormal,penerapan psikoterapi,dan Rep (Role Construct Repertory) tes yang
dikembangkannya.
1. Perkembangan Abnormal
Kelly mengartikan gangguan sebagaikonstruksi personal yang
digunakan secara berulang walaupun dalam kondisi tidak valid yang
konsisten. Diaman orang yang bergangguan atau tidak sehat cenderung
bertahan dengan personal yang sudah kadaluarsa. mereka takut untuk
melakukan validitas atas konstruk baru yang dimungkinkan akan merusak
pandangan mereka yang nyaman tentang dunia. Kelly juga mengibaratkan
hal itu seperti ilmuan yang tidak kompeten, menguji hipotesis yang tidak
masuk akal, menolak hasil yang sah, dan tidak ingin untuk mengganti teori
lama yang tidak bermanfaat lain.
Kelly menolak adanya klasifikasi tradisional atas abnormalitas hal
ini karena system konstruksi bersifat personal. Penggunaan DSM-IV-TR
(Diagnostic and Statiscal Manual of Mental Disorder dari American
Psyhiatric Association (2002)) yang digunakan untuk memberikan label
pada individu sering mengakibatkan konstruksi personal salah
diinterpretasikan.
Kelly membagi empat elemen umum dalam gangguan yang banyak
terjadi pada manusia, yaitu: ancaman, ketakutan, kecemasan, dan rasa
bersalah.
a. Ancaman
Manusia mengalami perasaan terancam saat mereka
mempersepsikan bahwa stabilitas dari konstruk mereka dapat
digoyahkan. Kelly mengartikan ancaman sebagai kesadaran atas
perubahan komprehensif yang akan terjadi dalam struktur inti
seseorang. Contohnya seseorang yang menggangap psikoterapis itu
merupakan sesuatu yang negative karena cenderung akan memulai
adanya perubahan. Inilah yang disebut sebagai ancaman, dimana
individu menolak adanya perubahan karena ia memandang perilaku
terapis secara negative.

12
b. Ketakutan
Ketakutan itu bersifat sekunder dan spesifik. Kelly memberi
gambaran atas perbedaan ancaman dan ketakutan, contohnya seorang
pria dapat mengemudikan mobilnya dengan cara yang membahayakan
karena rasa marah atau senang yang berlebihan. Ini akan mengancam
saat pria tersebut sadar bahwa ia mungkin saja dapat menabrak anak
kecil atau ditangkap karena menyetir ugal-ugalan dan berakhir
sebagai tindakan kriminal. Bagian komprehensif dari konstruk
personalnya sedang terancam. Di sisi lain ia juga dihadapkan dengan
peluang besar menambrakkan mobilnya, ini berefek pada munculnya
ketakutan.
c. Kecemasan
Kelly mengartikan kecemasan sebagai kesadaran bahwa
kejadian yang dihadapkan pada seseorang berada di luar jangkauan
praktis dari system konstruk orang tersebut. Contohnya Arlene,
mahasiswa teknik saat melakukan penawaran dengan penjual mobil
bekas, ia tidak begitu yakin tentang apa yang harus dilakukan atau
dikatakannya. Ia tidak pernah melakukan negosiasi sebelumnya untuk
jumlah uang sebanyak itu. Oleh karenanya kondisi tersebut berada di
luar jangkauan praktisnya. Hasilnya Arline merasa cemas tetapi dalam
tingkat kecemasan yang normal dan tidak berakibat pada
ketidakmampuan.
d. Rasa Bersalah
Kelly berasumsi bahwa rasa bersalah merupakan perasaan
kehilangan struktur peran inti seseorang. Hal ini dapat juga diartikan
seeorang merasa bersalah apabila mereka bertindak dalam bentuk
yang tidak konsisten dengan perasaan siapa diri mereka. Tanpa adanya
identitas personal, individu tidak akan merasa bersalah.Contoh dari
Kelly, seseorang dengan perasaan benar dan salah yang tidak
berkembang dengan baik, hanya sedikit atau sama sekali tidak

13
mempunyai perasaan mengenai diri yang integral dan struktur peran
inti lemah atau tidak ada sama sekali. Orang seperti ini tidak memiliki
pedoman atau nilai yang stabil untuk dilanggar, hasilnya hanya sedikit
atau sama sekali tidak ada perasaan bersalah terhadap perilaku yang
memalukan atau yang tidak bermoral.
2. Psikoterapi
Psikoterapi dapat digunakan bagi individu yang mengalami distress
psikologtis dimana ia mengalami kesulitan untuk melakukan validitas dari
konstruk personal mereka, sulit mengantisipasi kejadian di masa depan
,dan sulit mengendalikan lingkungan. Kelly berasumsi bahwa manusia
seyogyanya bebas untuk memilih bentuk perilaku yang paling konsisten
dengan prediksi mereka mengenai kejadian-kejadian.Oleh karena itu
dalam terapi klien yang menentukan tujuannya bukan orang yang
memberikan terapi.Klien sebagai partisipan aktif dalam proses terapi dan
peran dari terapi yang dilakukan yaitu untuk membantu mereka mengubah
system konstruk sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam membuat
prediksi dalam hidup mereka.
Kelly mengenalkan satu prosedur yaitu terapi peran-tetap.Tujuan
terapi ini yaitu untuk membantu klien mengubah pandangan mereka atas
kehidupan (konstruk personal) dengan melakukan peran yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan secara bertahap ,mulanya
dilakukan rasa aman yang relative dari kondisi terapi,dan kemudian dalam
lingkungan di luar terapi,tempat mereka akan melakukan peran tersebut
secara terus menerus dalam beberapa mingggu dengan instruktur
penerapis, klien membuat suatu peran, salah satunya termasuk sikap dan
perilaku saat itu bukan bagian dari peran inti mereka. Dimana dalam
pembuatan sketsa ari peran-tetap,klien dan terapis dengan berhati-hati
akan memasukkan system kontribusi dari orang lain. Klien tidak berusaha
menjadi orang lain ,tetapi hanya memainkan peranan dari seseorang yang
baik untuk diketahui.Peranan ini tidak harus dibawa serius dan hanya

14
merupakan suatu contoh ,sesuatu yang dapat diubah menjadi bukti yang
diperlukan.
Tes Role Construct Repertory (Rep Test)
Prosedur lain yang digunakan oleh Kelly, baik didalam maupun
diluar sesi terapi, adalah Role Construct Repertory (Reps Test). Tujuan
Rep Test adalah untuk menemukan cara-cara dimana manusia dapat
melihat konstruk personal (Feist, 2010: 306). Pada dasarnya, Tes Rep
terdiri atas dua prosedur:
a. Pengembangan daftar actual person (individu yang sebenarnya)
b. Pengembangan konstruk yang didasarkan kepada perbandingan
tritunggal person.
Pada prosedur pertama, subjek diberikan Role Title List atau
daftra peran (gambaran) yang dipercaya sebagai hal penting bagi semua
orang. Contoh titel peran adalah ibu, ayah, guruyang anda sukai, atau
tetangga yang anda anggap sulit dipahami. Setelah itu, peneliti
mengambil tiga sosok tertentu dari daftar tersebut dan meminta subjek
menyebutkan orang yang mereka ketahui cocok dengan masing-masing
pran. Setelah itu, para peneliti mengambil tiga sosok tertentu dari daftar
tersebut dan meminta subjek untuk mengindikasikan bagaimana dua dari
tiga sosok tersebut yang sama dan berbeda dari soosk yang ketiga. Sisi
dimana soosk yang ketiga berbeda disebut kutub perbedaan konstruk
tersebut.
Tabel 1. Tes Rep: Konstruk Ilustratif

Figur yang Konstruk Figur yang Konstruk yang


sama Kemiripan berbeda berbeda

Diri, Ayah Penekanan pada Ibu Penekanan pada


kebahagiaan kegunaan

Guru, Oarang Kalem Saudara Cemas


yang bahagia perempuan

15
Teman wanita, Pendengar yang Kawan lama Sulit
teman pria baik mengekspresikan
perasaan

Orang yang Memanfaatkan Oarang yang Mempertimbangka


tidak disukai, orang lain untuk disukai n orang lain
Majikan kepentingan diri

Ibu, sahabat pria Introver Kawan lama Ekstrover

Diri, Guru Mandiri Orang yang Bergantung


dibantu

Diri, sahabat Artistik Sahabat pria Tidak kreatif


wanita

Karyawan, Canggih Saudara lelaki Tidak canggih


sahabat wanita

(Sumber: Pervin., Cervone., John, 2010: 407)


Tes Rep mengungkap konstruk seseorang atau cara menerima dunia
berdasarkan pada pertimbangan bagaimana dua hala adalah sama satu dengan
yang laindan berbeda dengan yang ketiga. Ini menjadi amat menarik karena
subjek benar-benar bebas untuk mengekpresikan bagaimana mereka
menafsirkan dunia. Akan tetapi, pada saat yang sama ini memuat banyak
asumsi penting. Pertama bahwa daftar perang yang dipresentasikan kepada
subjek merupakan perwakilan figure penting dalam kehidupan mereka. Kedua,
diasumsikan bahwa konstruk yang diverbalisasikan oleh subjek adalah konstruk
yang memang digunakan untuk menerjemahkan dunia. Terakhir, bahwa kata
yang digunakan subjek dalam penamaan konstruk mereka cukup untuk
memberikan pengujian pemahaman akan cara subjek mengorganisir peristiwa
masalalu mereka dan bagaimana mereka mengantisipasi masa depan.

16
H. Kelebihan dan Kekurangan Teori Personal Konstruk
1. Kelebihan
a) Menekankan pada proses kognitif sebagai aspeksentral personalitas
b) Menyajikan model personalitas yang memberikan hokum dan fungsi
personalitas umum dan keunikan system konstruk individual
c) Mencakup teknik penilaian personalitas dan riset (tes Rep)
2. Kekurangan
a) Tidak memicu riset yang memperluas teori
b) Hanya memberi sedikit kontribusi untuk pemahaman kita tentang bebrapa
aspek signifikan dari kepribadian (pertumbuhan dan perkembangan
emsosi)
c) Belum terkai dengan riset dan teroi umum dibidang psikologi klinis.

17
DAFTAR PUSTAKA

Feist, J., Feist., G. 2010. Teori Kepribadian (Theories of Personality) Edisi Tujuh. .
(Terjemahan). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

Monte, C., Sollod, R. 2003. Beneath the Mask An Introduction to Theories of


Personality. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Pervin, L., Cervone, D., & John, O.P. 2010. Psikologi Kepribadian Teori dan
Peneltian Edisi Kesembilan. (Terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup

18

Anda mungkin juga menyukai