Audit Manajemen Bab 1 PDF
Audit Manajemen Bab 1 PDF
1. Apa yang dimaksud dengan audit manajemen dan apa perbedaannya dengan audit laporan
keuangan?
Audit manajemen adalah pengevalusian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus
dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit
manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang
diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas
yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan. Sedangkan audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu
entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai
relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
Audit manajemen dilakukan untuk menemukan kelemahan kelemahan yang terjadi pada
pengelolaan program/aktivitas perusahaan menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan
tersebut dan menentukan tindakan perbaikan (rekomendasi) yang berkaitan dengan kelemahan
tersebut agar dicapai perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang.
3. Apa tujuan dari audit manajemen dan apa perbedaannya dengan audit keuangan?
Audit manajemen ditujukan untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam
pengelolaan perusahan yang masih melakukan perbaikan. Oleh sebab itu auditnya dirancang untuk
menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan, menentukan penyebabnya,
menganalisis akibat yang ditimbulkan , dan mencari jalan perbaikan atas kelemahan tersebut, berupa
perbaikan perencanaan program, metode kerja, standar penilaian, proses pengelolaan sumber daya,
dsb. Sedangkan audit keuangan dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan
yang disajikan oleh perusahaan (manajemen) telah disusun melalui proses akuntansi yang berlaku
umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan
kinerja manajemen pada periode tersebut.
4. Siapa saja pihak yang berkepentingan terhadap audit, fungsi apa saja yang timbul dari hubungan
pihak pihak tersebut?
1.Internal Auditor
Apabila perusahaan memiliki komite audit sendiri maka biaya yang dikeluarkan
untuk aktivitas tersebut kecil dibanding dengan menggunakan jasa pihak lain. Internal auditor
yang bekerja untuk perusahaan tertentu tentunya akan berusaha mengembangkan
kemampuannya dalam rangka kemajuan perusahaan tersebut.
2. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah dapat juga diminta untuk melakukan pemeriksaan manajemen.
Mereka biasanya memberi perhatian kedua-duanya, baik audit keuangan dan audit
manajemen.
3. Akuntan Publik
Perusahaan juga bisa menunjuk sebuah kantor akuntan publik untuk melakukan
pemeriksaan manajemen. Biasanya penugasan ini terjadi hanya kalau perusahaan tidak
mempunyai staf internal audit atau staf internal audit kurang keahliaannya dalam area
tertentu. Sebagai contoh, suatu perusahaan meminta kantor akuntan menilai efisiensi dan
efektifitas dari sistem komputernya.
6. Sebutkan dan jelaskan elemen dari sasaran audit!
7. Skip
8.
1. Ekonomisasi
Merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola.
Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam
operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu
memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis. Dengan demikian harga poko
per unit input yang digunakan dalam operasi juga menjadi rendah, yang memungkinkan
perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga pokok yang relatif lebih rendah
dibandingkan para pesaingnya.
2. Efisiensi
3. Efektivitas
Yaitu dengan cara wujud dari komitmen manajemen dalam merencanakan mengorganisasi
,mengarahkan dan mengendalikan proses pengelolaan sumber daya secara optimal manajemen harus
mampu mengarahkan dan memotivasi seluruh bagian kelompok, dan individu dałam sebuah kerja
sama tim yang solid dałam mencapai tujuan masing-masing dan tujuan perusahaan secara
keseluruhan. manajemen harus mampu menyambungkan nilai-nila (values) yang terdapat pada setiap
bagian, kelompok, dan individu dałam perusahaan menjadi rangkaian rantai (Chain) yang saling
terkait dengan prinsip-prinsip hubungan pemasok— pelanggan, di mana setiap pemasok harus
memuaskan pelangganya.
Yaitu dengan cara audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk
mencapai tujuan perusahaan Bagałmana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap fungsi
bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip kehematan, efisiensi, dan secara
efektifdapat mencapai tujuannya? Hal ini merupakan kajian dari audit manajemen.
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari sasaran audit. Beberapa hal penting yang
merupakan keinginan dari pemberi tugas harus diperhatikan dalam menentukan ruang lingkup audit.
Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan audit yang telah
ditetapkan. Secara garis besar, ruang lingkup audit manajemen terdiri atas sebagai berikut.
1. Bidang keuangan.
a. Pengendalian dan pertanggungjawaban dana dan kekayaan lain serta kewajiban keuangan
perusahaan,
d. Laporan keuangan,
2. Ketaatan kepada peraturan dan kebijakan perusahaan. Ruang lingkup ini termasuk di dalamnya:
a Kesesuaian pelaksanaan program dengan peraturan dan kebijakan perusahaan berkaitan dengan
program tersebut,
b Kesesuaian penerimaan dan penggunaan dana dengan peraturan dan kebijakan perusahaan berkaitan
dengan program tersebut.
3. Ekonomisasi.
Ruang lingkup audit ekonomisasi menekankan pada bagaimana setiap aktivitas/kegiatan dalam objek
audit mengelola dana yang dimiliki objek audit dalam memperoleh hasil yang lebih besar, termasuk
pencapaian alternatifpelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dengan biaya yang lebih rendah.
4. Efisiensi.
Efisiensi menyangkut optimalisasi penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pada bagian ini auditor, menekankan pada bagaimana seharusnya proses berjalan sehingga
tercapai tujuan dengan pemanfaatan secara optimal sumber daya yang dimilikinya.
5, Efektivitas,
c. pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini ditekankan
pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit. hal penting harus
diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara
4. review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek audit
Audit Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memotivasi karyawan untllk
melaksanakan peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan, serta mencegall berbagai penyimpangan
dalam pencapaian tujuan perusahaan, manajemen fungsi pengendalian. Sistem pengendalian
manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen dalam
melakukan pengendalian, Suatu sistem pengendalian manajemen harus dapat menjamin bahwa
perusahaan telah melaksanakan strateginya dengan efektifdan efisien. Karakteristik sistem
pengendalian manajemen yang baik mencakup hal-hal berikut:
3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan pemisahan
fungsi yang memadai.
4. Sistem pembuatan kebijakan dan praktik yang sehat pada masing-masing unit organisasi.
5. Sistem penelaahan yang efektifpada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa kebijakan
dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik.
Audit lanjutan
Audit tahap ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang
sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasarkan hasil review dan Pengujian pengendalian
manajemen.
3. membuat ringkasan atas bukti yang telah diperoleh dan mengelompokkannya ke dalam kelompok
kriteria, penyebab, dan akibat;
4.menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa
akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material.
Kesimpulan ini merupakan pemantapan temuan hasil audit.
Pelaporan
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada dua cara penyajian
laporan audit manajemen,
1. Cara penyajian uyang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit
2. Cara penyajian audit yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada
kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini.
16. Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan manajemen sebagai auditor, apakah saudara akan
memandang karyawan/pejabat yang terkait dengan objek pemeriksaan sebagai orang yang harus
dicurigai ataukah menjalin kemitraan dengannya dalam proses pemeriksaan
Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan menajemen sebagai auditor, saya tidak akan
memandang karyawan/pejabat yang terkait dengan ibjek pemeriksaan sebagai orang yang harus
dicurigai tetapi saya akan menjalin kemitraan denganya dalam proses pemeriksaan karena semakin
kita menganggap mereka sebagai objek yang harus dicurigai maka semakin sulit kita untuk
menemukan bukti-bukti audit yang kita butuhkan dalam pemeriksaan, justru ketika kita
menganggapnya sebagai rekan atau kemitraan maka kita abisa dengan mudah menelusuri jejak audit
yang merupakan tujuan utama kita sebagai seorang auditor.
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek
yang di audit. Disamping itu pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai
peraturan,ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang di audit, serta menganalisis
berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensialmengandung
kelemahan pada perusahaan yang di audit.dari informasi latar belakang ini,auditor dapat menentukan
beberapa tujuan audit sementara.
19. informasi yang didapatkan auditor dalam audit pendahuluan dan isi kesimpulan dari audit
pendahuluan yaitu;
6. Bukti-bukti yang perlu diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit
sementara yang telah ditetapkan
Yaitu: review dan pengujian pengendalian manajemen pada tahapan ini auditor melakukan
review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit,dengan tujuan untuk menialia
efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan,pada hasil
pengujian ini auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga
dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas
yang dilakukan.
2. Apakah tersedia cukup bukti yang dibutuhkan dalam pengembangan tujuan audit sementara
(tentative audit objective) menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective),
sehingga dapat dipergunakan sebagai tujuan audit selanjutnya, atau tidak tersedia cukup bukti
sehingga pengembangan tujuan audit sementara ini tidak perlu dilanjutkan.
3. Langkah kerja yang dilaksanakan pada tahap berikutnya untuk memudahkan Program kerja audit
lanjutan guna mengetahui:
a. Apakah ruang lingkup kegiatan audit telah ditetapkan dengan jelas dan pekerjaan audit internal
perusahaan telah memenuhi syarat kompetensi, dapat diandalkan, dan tepat waktu.
24.informasi yang diperoleh auditor dari hasil review dan pengujian pengendalian manajemen auditee
25.manfaat dari informasi yang diperoleh dalam review dan pengujian pengendalian manajemen
auditee
4.menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa
akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material.
Kesimpulan ini merupakan pemantapan temuan hasil audit. Pengembangan temuan merupakan
pengumpulan dan sintesis informasi khusus yang bersangkutan dengan program/aktivitas yang
diaudit, dievaluasi, dan yang dianalisiS karena diperkirakan akan menjadi perhatian dan berguna
bagi pengguna laporan.
27. auditor melakukan temuan atas temuan yang diperoleh dengan cara
Jika auditor menemukan adanya kelemahan atau kekurangan yang penting pada program/
aktivitas yang diaudit, maka auditor harus segera menyusun rencana pengembangan semua aspek
yang berhubungan dengan masalah tersebut. Beberapa langkah dalam pengembangan temuan
meliputi:
l. mengenali batas-batas wewenang dan tanggung jawab pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan
program/aktivitas yang diaudit;
2. memahami secara saksama scbab-scbab terjadinya kclemahan pada program/aktivitas yang diaudit;
3. tentukan apakah kelemahan tersebut merupakan kelemahan yang berdiri sendiri atau tersebar luas
pada berbagai program/aktivitas yang lain;
28. informasi yang diperoleh auditor dari audit lanjutan yang dilakukan
Pengembangan temuan harus dilanjutkan terus selama temuan tersebut diyakini memberikan
informasi yang mendukung keakuratan kesimpulan audit. Tetapi jika temuan yang diperoleh tersebut
tidak begitu penting dan hanya sedikit informasi yang bisa didapatkan untuk mendukung kesimpulan
audit, maka audit terhadapnya harus dihentikan. Perubahan lain yang mungkin terjadi dalam
pengembangan temuan adalah menyangkut perlunya mengembangkan informasi pada semua lokasi
yang dipilih pada saat perencanaan audit. Jika hal ini terjadi maka auditor harus dengan segera
menyampaikan hal ini kepada pihak yang diaudit.
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit ada dua cara penyajian
laporan audit manajemen yaitu:
1. cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-tahapan audit
2. cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatka n penyajian kepada
kepentingan para pengguna laporan hasil audit ini, umumnya para pengguna laporan lebih
berkepentingan terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit.
Dengan demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna
laporan dengan cepat , biasanya berupa kesimpulan atas audit yang dilakukan auditor.
Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk
komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa
kelemahan/kekurangan yang masih terjadi. Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan
menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang
diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai supervisor atas rencana, pelaksanaan, dan
pengendalian tindak lanjut yang dilakukan. Agar menarik dan dapat meningkatkan komitmen
manajemen atas perbaikan proses dan kinerjanya, rekomendasi seharusnya merupakan hasil
diskusi dan rumusan bersama antara manajemen dan auditor. Di samping itu, rekomendasi harus
menyajikan analisis dan manfaat yang diperoleh perusahaan jika rekomendasi tersebut
dilaksanakan serta kerugian yang mungkin terjadi jika rekomendasi tidak dilaksanakan karena
tidak ada tindakan perbaikan yang dilakukan perusahaan.
Bab 2
1. Lengkap
2. Bebas dari kesalahan
3. Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional
4. Sistematis,bersih,mudah dipahami, dan diatur dengan rapi
5. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
6. Mempunyai tujuan yang jelas
7. Sedapat mungkin hindaripekerjaan menyalin ulang
8. Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan hasil audit
dan komentar atau catatan review.
5 . apa perbedaan program kerja audit antara audit pendahuluan, pengujian, dan
review terhadap sistem pengendalian manajemen dan audit lanjutan?
1 Apa yang dimaksud dengan audit fungsi pengadaan ? apa tujuan dan manfaatnya ?
Audit fungsi pengadaan adalah penilaian atas perusahaan yang menjalankan fungsi
pengadaan, pedoman yang digunakan dalam menjalankan aktifitasnya, perencanaan,
proses pengadaan, dan penanganan saat diterima.
Tujuan dan manfaat fungsi pengadaan :
1 Untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi misi.
2 Menilai ekonomisasi, efesiensi ,dan efektivitas pengadaan.
3 Mengembangkan dan memelihara manajemen informasi pengadaan yang dapat
diandalkan dan akuntabilitas.
4 Memastikan aktifitas pengadaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Karena fungsi pengadaan merupakan fungsi yang paling depan dalam penentuan
ekonomisasi suatu organisasi. Ekonomisasi dalam perolehan input merupakan bagiandari
strategi keunggulan bersaing perusahaan. Kemampuan memperoleh unit dengan
pengorbanan terkecil dari berbagai alternatif yang ada tanpa mengabaikan standar
kualitas yang telah ditetapkan, mencerminkan inovasi perusahaan dalam proses
pengadaan. Input yang diperoleh dengan pengorbanan terkecil, didukung dengan metode
produksi/operasi yang efesien, memungkinkan harga pokok peroduksi atas pengolahan
input tersebut menjadi lebih kecil dari pesaing.
4 Dalam melakukan audit atas fungsi pengadaan, masalah kritis apa yang harus diperhatikan
auditor untuk menilai bahwa rencana pengadaan telah memenuhi prinsip-prinsip dalam tata
kelola pengadaan yang baik?
10 Dokumen apa yang harus dilengkapi pemasok sebagai dasar pembayaran oleh pihak
pembeli ?
1. Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini erupakan formulir yang diisi oleh fungsi guddang atau fungsi pemakai barang
untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan
mutuseperti yang tersebut dalam surat tersebut. Surat permintaan pembelian ini biasanya
dibuat 2 lembar untuk setiap permintaan, satu lembar untuk fungsi pembelian, dan
tembusannya untuk arsip fungsi yang meminta barang.
2. Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini digunakanuntuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya
tidak bersifat berulangkali terjadi, yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
3. Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunkan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen
ini terdiri dari berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut:
1. Surat Order Pembelian. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pembelian
yang dikirimkan kepada pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
2. Tembusan Pengakuan Oleh Pemasok. Tembusan surat order pembelian ini dikirimkan
kepada pemasok, dimintakan tanda tangan dari pemasok tersebut dan dikirim kembali ke
perusahaann sebagai bukti telah diterima dan disetujuinya order pembelian, serta
kesanggupan pemasok memenuhi janji pengiriman barang seperti tersebut dalam dokumen
tersebut.
3. Tembusan Bagi Unit Permintaan Barang. Tembusan ini dikirimkan kepada fungsi yang
meminta pembelian bahwa barang yang dimintanya telah dipesan.
4. Arsip Tanggal Penerimaan. Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi
pembelian menurut tanggal penerimaan barang yang diharapkan, sebaggi dasar untuk
mengadakan tindakan penyelidikan jika baarang tidak datang pada waktu yang telah
ditetapkan.
5. Arsip Pemasok. Tembusan surat order pemelian ini disimpan oleh fungsi pembelian
menurut nama pemasok sebagi dasar untuk mencari informasi mengenai pemasok.
6. Tembusan Fungsi Penerimaan. Tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi
penerimaan sebagai otorisasi untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu, kuantitas,
dan pemasoknya seperti tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem penerimaan buta
(blind receiving system), kolom kuantitas dalam tembusan ini dblok hitam agar kuantitas
yang dipesan yang dicantumkan dalam surat order pembelian tidak terekam dalam tembusan
yang dikirimkan ke fungsi penerimaan. Hal ini dimaksudkan agar fungsi penerimaan dapat
benar-benar melakukan perhitungan dan pengecekan barang yang diterima dari pemasok.
7. Tembusan Fungsi Akuntansi. Tembusan surat order pembelian dikirim ke fungsi akuntansi
sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiba yang timbul dari transaksi pembelian.
13. Apa yang dinilai auditor dalam melakukan audit atas organisasi pengadaan ?
Bab 4
. Apa yang dimaksud dengan audit SDM, serta apa tujuan dan manfaatnya?
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program program
SDM, walaupun secara khusus, audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi tidak terbatas hanya
pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini.
Tujuan audit SDM
1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM,
2. Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif, dan efesien,
3. Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum, peraturan dan
kebijakan yang berlaku di perusahaan,
4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam
menunjang kontribusinya terhadap perusahaan,
5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efesien,
dan efektivitas berbagai program/aktivitas SDM
Manfaat audit SDM
1. Mengidentifikasi kontribusi dari Departemen SDM terhadap organisasi,
2. Meningkatkan citra professional Departemen SDM,
3. Mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan Depertemen SDM,
4. Memperjelas tugas tugas dan tanggungjawab departemen SDM,
5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik praktik SDM,
6. Menemukan masalah masalah kritis dalam bidang SDM,
7. Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik SDM,
8. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
9. Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam Departemen SDM,
10. Memberikan evaluasi yang cermat rhadap sistem informasi SDM.
1. Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategi bisnis dan tujuan
perusahaan,
2. Menilai kualitas praktik, kebijakan, dan pengelolaan SDM,
3. Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah langkah perbaikan yang dibutuhkan,
4. Menilai biaya dan manfaat praktik praktik SDM,
5. Menilai hubungan SDM dengan manajemen lini dan cara cara meningkatkannya,
6. Merancang panduan untuk menentukan standar kinerja SDM,
7. Mengidentifikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan rekomendasi khusus.
Ada tiga pendekatan utama dalam audit SDM yang umum digunakan, yaitu:
1. Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku,
2. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi,
3. Menilai kinerja program.
4. Dalam setiap audit manajemen harus ada kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk
menilai objek yang diaudit, termasuk bidang SDM. Apa saja yang dapat dijadikan kriteria
dalam audit SDM?
1. Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM
hingga proses seleksi dan penempatan,
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada
di perusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan,
3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat
pelanggaran aturan perusahaan
6. Apa tujuan dan manfaat dari audit SDM? Sebut dan jelaskan!
7. Apakah audit SDM dapat menghindarkan perusahaan dari dampak negatif keputusan
bidang SDM yang tidak tepat?
Ya, karena audit SDM bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan atas kekurangan
yang terjadi pada aktivitas SDM dan memastikan apakah aktivitas SDM tersebut berjalan secara
ekonomis, efesien, dan efektif .
8. Dalam melaksakan tugas audit SDM bagaimana seharusnya auditor menjaga hubungannya
denganpihak perusahaan yang di audit?
Yang harus dilakukan oleh auditor untuk menjaga hubungannya dengan perusahaan
yangdiaudit selama melaksanakan tugas audit SDM yaitu mengikuti Norma Audit yang ditentukan
dalam suatu perusahaan masing-masing, yang intinya harus mengandung : 1.Independensi/kebebasan
2.Keahiran jabatan
3.Ruang linglup yang mecakup : pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan efektifitassistem
pengndalian intern perusahaan dan kualitas manjemen dalam melaksanakantanggung jawab yang
dibebankan kepadanya.4.Pelaksanaanya mancakup perencanaan audit, pengujian dan evaluasi
terhadap informasi, penyampaian hasil audit dan proses tindak lanjut.5.Pengelolaan Departemen audit
harus bertanggung jawab dan layak
9. Dalam audit SDM, untuk apa auditor melakukan review dan pengujian terhadap
pengendalian manajemen perusahaan?
Auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen perusahaan agar
auditor akan mampu lebih dalam memahami kondisi yang terjadi. Auditor mampu memutuskan
apakah tujuan audit sementara yang diterapkan pada audit pendahuluan dapat ditingkatkan menjadi
tujuan audit yang sesungguhnya (dengan adanya cukup bukti pendukung terhadap permasalahan yang
disoroti auditor yang tertuang dalam tujuan audit sementara), atau diabaikan karena terjadi sebaliknya.
Dan auditor dapat mengambil keputusan apakah audit dapat dilanjutkan atau tidak mengingat
ketersediaan data yang dibutuhkan dan kebebasan dalam melakukan audit (tidak menghadapi
keterbatasan akses dalam melakukan audit)
10. Sebut dan jelaskan pendekatan dalam audit sumber daya manusia! Apakah pendekatan-
pendekatan tersebut berdiri sendiri?
Ada 3 pendekatan utama dalam audit SDM yang umum digunakan, yaitu:
1. Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku,
2. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi,
3. Menilai kinerja program.
11. Dalam audit perencanaan sumber daya manusia, saudara menanyakan apakah perusahaan
memiliki rencana SDM yang terdokumentasi dengan jelas? Informasi apa yang ingin saudara
dapatkan dari pertanyaan tersebut?
13. Pada saat melakukan audit atas pelatihan karyawan,saudara menanyakan”apakah program
pelatihan ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan karyawan?” sebut dan
jelaskan 3 kriteria untuk penetapan 3 program pelatihan karyawan.
1. Menentukan keterampilan apa yang dibutuhkan karyawan agar memiliki kinerja yang baik,
sesuai dengan yang dibutuhkan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan,
2. Melakukan penilaian secara periodic untuk mengidentifikasi topic yang tepat untuk
pelatihan,
3. Melakukan proses identifikasi secara terus menerus yang meliputi penilaian terhadap
kursus (pelatihan) yang telah selesai dilaksanakan dan memberikan saran kepada unit bisnis dan
manajer untuk pelaksanaan pelatihan berikutnya,
4. Menentukan tolok ukur pada industry yang sama terhadap pelatihan yang dilaukan dan
keberhasilannya dalam meningkatkan kinerja karyawan
14. Sebagai auditor, saudara ditugaskan melakukan audit sumber daya manusia pada restoran.
Sebagai dasar penilaian, saudara harus memiliki kriteria yang tepat untuk audit yang saudara
lakukan. Buat minimal 5 kriteria sumber daya manusia untuk restoran yang saudara audit dan
jelaskan alasan, mengapa saudara menetapkan krteria tersebut.
Keadilan internal yaitu pembayaran karyawan sesuai dengan nilai-nilai relatif pekerjaan
mereka di dalam organisasi yang sama.
Keadilan eksternal adalah pembayaran karyawan pada tingkat yang sebanding dengan yang
dibayarkan untuk pekerjaan yang sama di perusahaan lain.
16. Sebut dan jelaskan kriteria gaji/upah yang adil bagi karyawan yang bisa dijadikan kriteria
dalam mengaudit kelayakan kompensasi yang diberikan kepada karyawan.
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja, jika pencari kerja lebih banyak dari lowongan
pekerjaan maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya, jika pencari kerja lebih sedikit daripada
lowongan pekerjaan maka kompensasi semakin besar.
2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan permintaan, bila kemampuan dan kesedian
perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi semakin besar
3. Produktivitas kerja karyawan, jika produktivitas kerja karyawan baik dan professional
maka kompensasi semakin besar.
4. Biaya hidup, bila biaya hidup di daerahitu tinggi, maka biaya konpensasi tinggi,
5. Pendidikan dan pegalaman karyawan,
6. Kondisi perekonomian nasional,
7. Jenis dan sifat pekerjaan, kalau jenis dan sifat itu mengerjakannya sulit dan mempunyai
resiko besar, maka tingkat upah atau balas jasanya besar juga.
17. Apa manfaat program keselamatan dan kesehatan bagi pekerja perusahaan.
1. Melindungi pekerja,
2. Mematuhi peraturan pemerintah,
3. Meningkatkan kepercayaan konsumen,
4. Membuat sistem me