I. PENDAHULUAN
1.3 Referensi
Pedoman dari Pre Requisite adalah Persyaratan-persyaratan yang termuat dalam GMP
dan SOP yang merupakan standard yang diterbitkan oleh departemen pemerintah RI:
- KEPMENKES_NO.23_MENKES_SK_I_78 TAHUN 1978_TENTANG PEDOMAN CARA
PRODUKSI YANG BAIK UNTUK MAKANAN
- PERMENPERIND RI No. 75/M-IND/PER/7/2010 PEDOMAN CARA PRODUKSI
PANGAN OLAHAN YANG BAIK (GMP)
- PERKA BPOM RI No HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 TENTANG CPPB UNTUK IRT
18 Aspek Pre Requisite Programs dinyatakan sebagai aspek yang harus dipenuhi
sebagai Prasyarat terlaksanan dan tercapainya system HACCP. Implementasi GMP telah
diterapkan dalam Prosedur Kerja Sistem Manajemen Mutu agar dapat menjamin
terlaksananya hygiene pangan.
Prosedur Kerja terkait jaminan implementasi 18 aspek GMP dimaksud :
1. Lokasi
Untuk menetapkan letak pabrik/tempat produksi PT. SAGA mempertimbangkan
lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas dari sumber pencemaran.
Terletak di bagian kota yang berkembang, berada di lokasi padat penduduk
sehingga memerlukan perlindungan dan treatment sumber bahan secara
khusus, sumber air terletak di bagian yang lebih tinggi dari pemukiman agar
tidak terjadi peresapan dan menjadi penyebab habisnya sumber air di warga
sekitar
Tidak menimbulkan gangguan pencemaran terhadap lingkungan
Tidak berada dekat industri logam dan kimia
Bebas banjir dan polusi asap, debu, bau sampah dan kontaminan lainnya
2. Bangunan
Desain Bangunan :
a. Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi
persyaratan teknik dan higiene, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan
alur proses
b. Lantai dan dinding dibuat dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan,
mudah dilakukan kegiatan sanitasi, mudah dipelihara secara intensif, bebas
genangan air
c. Memperhatikan desain dan tata letak; Terpisah antara ruang bersih dan ruang
kotor
d. Menerapkan struktur ruangan (lantai, dinding, atap dan langit-langit tidak
mudah lembab, pintu terawat, jendela dan ventilasi yang cukup, permukaan
tempat kerja dan penggunaan material berbahan gelas)
e. Menjaga setiap sudut pertemuan dinding; pertemuan lantai dan lantai; serta
dinding dan dinding berbentuk lengkung
3. Fasilitas Sanitasi
a. Disediakan Fasilitas sanitasi pada bangunan pabrik/tempat produksi dan dibuat
berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene.
a. Perhatikan sarana penyediaan air; Suplai air mencukupi kebutuhan seluruh
proses produksi dan kualitas dan sumber air memenuhi standard kualitas air
bersih Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 dan Permenkes RI No. 32 /2017
b. Sarana pembuangan air dan limbah; sarana pembersihan/pencucian bagi
personil; sarana toilet; sarana higiene karyawan tersedia secara cukup
c. Program sanitasi meliputi sarana pengolahan untuk menjamin kebersihan baik
peralatan yang kontak langsung dengan produk, ruang pengolahan maupun
ruang lainnya, sehingga produk bebas dari cemaran biologis, fisik dan kimia
d. Disediakan Fasilitas higiene karyawan tersedia secara cukup (tempat cuci
tangan, locker, toilet, dan ruang istirahat) dan dilengkapi dengan peringatan –
peringatan yang dibuat dan disosialisasikan kepada karyawan
e. Memiliki wadah sampah yang tertutup dan dibuka dengan teknik pedal
f. Pembuangan air limbah didesain sedemikian sehingga tidak mencemari sumber
air bersih dan produknya
g. Tersedia Sarana pembuangan limbah padat sebagai sisa bahan yang digunakan
untuk proses
6. Pengawasan Proses
Pengawasan Pre Proses Produksi
a. Menetapkan persyaratan bahan baku
b. Menetapkan komposisi bahan yang digunakan
c. Menetapkan cara pengolahan bahan baku
d. Menetapkan persyaratan distribusi/transportasi
e. Menetapkan cara penggunaan/penyiapan produk sebelum konsumsi
7. Produk Akhir
a. Diperlukan penetapan spesifikasi produk akhir
b. Memenuhi persyaratan produk akhir SNI 3553:2015 dan SNI 6241:2015
c. Mutu dan keamanan produk akhir diperiksa secara periodik (Organoleptik,
Fisika, Kimia, Mikrobiologi)
8. Laboratorium
a. Adanya laboratorium memudahkan industri mengetahui secara cepat mutu
bahan dan produk
b. Perhatikan kepemilikan laboratorium; cara berlaboratorium yang baik (GLP)
9. Karyawan
a. Higiene dan kesehatan karyawan yang baik akan memberikan jaminan tidak
mencemari produk
b. Karyawan ditraining untuk memiliki kompetensi khusus dan tugas dan jelas
c. Selalu memperhatikan persyaratan karyawan di bagian proses dan bukan bagian
proses; menyediakan pakaian pelindung karyawan bagian proses
d. Memiliki personil yang terlatih dan kompeten sebagai penanggung jawab
pengawasan keamanan pangan
10. Pengemas
a. Penggunaan pengemas yang memenuhi syarat akan mempertahankan mutu dan
melindungi produk terhadap pengaruh dari luar
b. Kemasan tahan terhadap perlakuan selama pengolahan, pengangkutan dan
peredaran dan tidak berbahaya bagi kesehatan
c. Perhatikan persyaratan kemasan
d. Kemasan diberi label yang jelas serta informative sesuai persyaratan BPOM RI
12. Penyimpanan
a. Penyimpanan bahan untuk proses dan produk akhir dilakukan dengan baik agar
tetap aman dan bermutu.
b. Perhatikan cara dan ruangan khusus penyimpanan; penyimpanan bahan dan
produk akhir; penyimpanan bahan berbahaya; penyimpanan wadah dan
pengemas; penyimpanan label dan aksessoris; penyimpanan mesin/peralatan
produksi.
c. Penyimpanan mesin / alat proses dalam kondisi terkendali dan aman
14. Pengangkutan
a. Pengangkutan produk akhir membutuhkan pengawasan untuk menghindari
kesalahan yang mengakibatkan kerusakan dan penurunan mutu.
b. Perhatikan persyaratan wadah dan alat pengangkutan; pemeliharaan wadah dan
alat pengangkutan.
16. Pelatihan
a. Pelatihan dan pembinaan merupakan hal yang penting dalam melaksanakan
sistem higiene
b. Kurangnya pelatihan dan pembinaan terhadap karyawan merupakan ancaman
terhadap mutu dan keamanan produk
c. Pembina dan pengawas harus mempunyai pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip dan praktek higiene pangan
d. Perhatikan program pelatihan (dasar2 higiene; faktor2 penyebab penurunan
mutu dan tidak aman; faktor2 penyebab penyakit dan keracunan; CPPOB;
prinsip dasar pembersihan dan sanitasi; penanganan bahan dan pembersih)
Pelaksanaan PRP adalah tanggung jawab seluruh karyawan PT SAGA mulai dari pimpinan
perusahaan, kepala bagian hingga semua karyawan yang bertugas di lapangan. Kendali
penerapan PRPs dilakukan oleh Tim PRPs di pabrik yang anggotanya berasal dari semua
bagian dan dikoordinasi oleh pimpinan perusahaaan / plant manager
Hakikat implementasi/penerapan/pelaksanaan PRPs atau CPPOB atau GMP dikategorikan
dalam 3 (tiga) tingkatan gradasi CPPOB (Permenperind RI No. 75/M-Ind/Per/7/2010)
yaitu
1. Persyaratan “HARUS” (shall) adalah persyaratan yang mengindikasikan apabila
tidak dipenuhi akan mempengaruhi keamanan produk secara langsung.
2. Persyaratan “SEHARUSNYA” (should) adalah persyaratan yang mengindikasikan
apabila tidak dipenuhi mempunyai potensi yang berpengaruh terhadap keamanan
produk.
3. Persyaratan “DAPAT” (can) adalah persyaratan yang mengindikasikan apabila tidak
dipenuhi mempunyai potensi yang kurang berpengaruh terhadap keamanan
produk.
Implementasi GMP diaplikasikan dalam Prosedur Kerja sesuai ISO SNI 9001:2015 atau OPRPs
Operasional Pre Requisite Programes dengan tatalaksana Sanitasi dan Higiene Pangan
diklasifikasikan lebih detail pada SSOP (Sanitation Standard Operation Procedure)
SPO Sanitasi merupakan bagian tidak terpisahkan sebagai informasi terdokumentasi
penerapan Pre-requisite program.
Dokumen Internal :
SAGA-PK-WM-01 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
SAGA-PK-WM-02 Audit Internal
SAGA-PK-WM-03 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
SAGA-PK-WM-05 Analisi Data
SAGA-PK-PRO-01 Pengendalian Proses Produksi
SAGA-PK-TEK-01 Pemeliharaan Peralatan Proses Produksi
SAGA-PK-GUD-01 Penanganan, Penyimpanan dan Pengawasan Produk dan
Bahan
SAGA-PK-GUD-02 Pengemasan dan Penyerahan Produk dan Bahan Penolong
SAGA-PK-QC-01 Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai
SAGA-PK-QC-03 Status Inspeksi dan Pengukuran
SAGA-PK-LAB-01 Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
SAGA-PK-LAB-02 Inspeksi Dan Pengujian (Pemantauan dan Pengukuran) Proses)
SAGA-PK-HRD-01 Penerimaan Karyawan
SAGA-PK-HRD-02 Kompetensi
SAGA-PK-UM-03 Lingkungan untuk Proses Operasional
SAGA-PK-MRK-02 Penerimaan Keluhan Pelanggan
SAGA-PK-DIS-01 Maintenance Sarana Kendaraan Pendukung Distribusi
SAGA-PK-DIS-02 Penyerahan Produk pada Pelanggan
SAGA-PK-KEU-02 Administrasi Piutang dan Penagihan
Dokumen Eksternal :
KEPMENKES_NO.23_MENKES_SK_I_78 TAHUN 1978_TENTANG PEDOMAN CARA
PRODUKSI YANG BAIK UNTUK MAKANAN
PERMENPERIND RI No. 75/M-IND/PER/7/2010 PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN
OLAHAN YANG BAIK (GMP)
PERKA BPOM RI No HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 TENTANG CPPB UNTUK IRT