Anda di halaman 1dari 4

GURITA CINCIN BIRU

Gurita Cincin Biru (Blue Ringed Octopus) – Gurita adalah hewan moluska dari kelas
cephalopoda yang merupakan kaki hewan yang terletak di kepala, dan ordo octopoda dengan
terumbu karang di samudra sebagai habitat utama. Gurita sendiri terdiri dari 289 spesies yang
mencakup sepertiga dari total spesies kelas cephalpoda. Informasi yang akan kita bahaspun
termasuk dalam kelas cephalopoda yaitu ‘ Gurita Cincin Biru’. Spesifikasi atau klasifikasi gurita
cincin biru ini adalah, sebagai berikut ini :

Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Ordo : Octopoda
Famili : Octopodidae
Subfamili : Octopodinae
Genus : Hapalochlaena ( Robson, 1929)

Gurita cincin biru adalah gurita paling mematikan di muka bumi, meskipun dari segi ukurannya
hanya sebesar bola golf. Gurita cincin biru ini akan mengeluarkan racun saat merasa dirinya
terancam. Selan itu guurita cincin biru ini memiliki kandungan racun 10.000 kali lebih kuat dari
sianida. Sianida sendiri adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano C=N, dengan atom
karbon terikat-tiga ke atom nitrogen atau sianida bisa dikatakan adalah insektisida dan pestisida.
‘ Lalu, bagaimana sianida ini dapat membunuh seseorang ?’

Gurita Cincin Biru Mematikan Dengan Kandungan Racun 10.000 Kali Lebih Kuat Dari
Sianida

Sianida ini memang jika digunakan sebagai racun sangatlah mematikan, dimana sianida
termasuk racun yang dapat bekerja dan menyebar dengan cepat, serta berpotensi atau sangat
efektif mematikan korbannya. Misalnya seperti ‘ ketika sianida ini terkonsumsi kedalam perut
seseorang dengan keasaman lambung yang cukup tingga, sianida tersebut dapat bereaksi pada
tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu dosis fatal dari sianida adalah 1,5 mg/kg tubuh manusia,
jika terkonsumsi lebih dari dosis tersebut, sangatlah mematikan. Saat sianida masuk kedalam
tubuh korbannya, sianida mencegah sel-sel dalam tubuh korban terebut untuk menggunkan
oksigen, sehingga sel-sel dalam tubuh sang korban akan mati. Kerusakan lain adalah kerusakan
otak dan jantung.

Lalu bagai mana dengan racun mematikan dari gurita cincin biru yang katanya racunnya
lebih mematikan 10.000 kali lebih kuat dari sianida ?

Racun gurita cincin biru ini adalah air liur yang berfungsi melelehkan jaringan tubuh mangsanya
sehingga dapat di minum oleh sang gurita tersebut. Gurita ini menyuntikan racunnya pada lubang
yang telah ia buat pada mangsanya sehingga jaringan tubuh pada mangsanya menjadi cair.
Dengan begitu gurita dapat menghisap jaringan tubuh mangsanya yang sudah meleleh tersebut.
Walaupun gurita cincin biru ini berukuran kecil yang kurang dari 20 cm, faktanya racunnya yang
mematikan dapat membunuh beberapa orang dewasa dalam hitungan menit. Berdasarkan dari
hasil penelitian, diketahui bahwa racun dari gutita cincin biru berasal dari bakteri beracun yang
menghuni kelenjar air liur dari gurita tersebut. Ketika racun gurita cincin biru ini menyerang
manusia, efek yang hasilkan adalah kelumpuhan otot, dimana ketika mencapai organ-organ
tubuh vital lainnya mengakitbatkan kematian. Hal ini disebabkan karena proses penanganan dari
racun gurita cincn biru ini adalah tidak adanya obat penawar bagi racunnya, sedangkan gigitan
dari gurita cincin biru ini seringkali tidak terasa oleh manusia.

Informasi Lain Dari Gurita Cincin Biru Selain Dari Racunnya Yang Mematikan

Gurita cincin biru (blue ringed octopus) merupakan salah satu jenis gurita yang paling menarik
walaupun mematikan. Dimana nama cincin biru diberikan karena adanya pola indah totol-totol
yang menyerupai cincin berwarna biru di sekujur tubuhnya. Fakta menarik gurita cincin biru
lainnya menggenai gurita cincin biru ini adalah dimana dalam kondisi biasa atau istirahat, gurita
cincin biru ini dapat menyerupai warna lingkungan, dimana pola cincin biru yang di milikinya
menjadi kurang terlihat jelas. Namun, ketika saat gurita cincin biru ini merasa terganggu atau
marah, pola cincin birunya akan sangat jelas dan indah. Ketika hal tersebut terjadi, disinyalir
bahwa sang gurita cincin biru memperingati atau menakut-nakuti musuhnya menyatakan bahwa
dirinya sangatlah beracun.
Terdapat 3 Spesies yang bisa disebut sebagai gurita cincin biru ini, adalah sebagai berikut :

Gurita Cincin Biru Besar (hapalochlaena lunulate) adalah gurita cincin biru yang paling umum
dengan diameter cincin yang paling besar dibandingkan dengan spesies lainya. Gurita cincin biru
besar memiliki kulit yang bertekstur kasar dikarenakan adanya benjolan-benjolan kecil di
permukaannya.

Gurita Cincin Biru Kecil ( hapalochlaena maculosa) adalah gurita cincin biru dengan diameter
cincin nya lebih kecil kurang dari 2 mm.

Gurita Bergaris Biru (hapalochlaena fasciata) adalah gutita bergaris biru yang hanya memiliki
pola cincin-cincin kecil di bagian lengan, sementara pola yang dominannya di bagian punggung
adalah pola garis-garis biru.

Kita dapat menumukan gurita cincin biru ini di perairan laut dangkal atau kedalaman kurang
lebih dari 30 m di Australia dan Asia tenggara, termasuk negara kita Indonesia. Gurita ini
biasanya menghuni dasar laut yang berpasir atau berlumpur dengan batu-batu karang dan alga di
sekitarnya. Seringkali mereka bersembunyi dengan cara memipihkan tubuhnya dan mengubah
warna tubuhnya menyerupai warna lingkungan sekitar sehingga sulit terlihat. Sedangkan untuk
musim kawin tiba, gurita cincin biru biasanya akan mulai aktif untuk mencari pasangannya.
Proses dari perkawinannya adalah dengan cara sang jantan memeluk gurita betina dan
memasukan hektokotilius bagian lengan yang sudah dimodifikasinya untuk menyalurkan
spermanya kedalam lubang kelamin betina. Sang jantan akan terus memasukan hektokotiliusnya
berulang-ulang hingga sang betina menghentikan proses perkawinan tersebut untuk mencari
tempat aman dan bertelur. Sang berina biasanya mencari cangkang tiram yang kosong atau
cekungan pada batu. Puluhan telur-telur tersebut di taruhnya skitar 2 bulan untuk penetasan.
Sang gurita betina biasanya akan selalu berada disamping telur-telur tersebut sehingga tidak
pernah makan dan kemudian biasanya aati kelaparan setelah penetasan telurnya.

Berbeda dengan gurita lain setelah penetasan terjadi biasanya sang anak gurita akan hidup
terombang ambing terlebih dahulu sebagai bagian dari zooplankton selama beebrapa waktu
sebelum menjalani fase berikutnya sebagai gurita muda. Namun untuk gurita cincin biru kecil
dan gurita bergaris biru, tidak menjalani fase zooplanktonik dan akan langsung hidup sebagai
gurita muda yang menghuni dasar lautan. Pada gurita cincn biru juga di perkirakan bahwa
kematangan seksual pada usia 4 bulan dan memiliki usia makasiam 2 tahun dengan ukuran
maksimal mencapai 20 cm.

Anda mungkin juga menyukai