Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

RESENSI BUKU “ILMU KALAM”

Nama : Aifa Nur Amalia


NIM : 1147050015
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Kelas :B

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
RESENSI BUKU “ILMU KALAM”

Judul Buku : Ilmu Kalam Edisi Revisi

Penulis : Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M.Ag.

Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag.

Penerbit : CV Pustaka Setia

Tahun Terbit : 2012

Jumlah Halaman : 292 halaman

Di dalam buku ini diuraikan tentang pengertian ilmu kalam, berbagai sejarah
kemunculan persoalan kalam dan sumber-sumber ilmu kalam. Ilmu kalam menurut Ibnu
Khaldun adalah disiplin ilmu yang mengandung argumentasi-argumentasi tentang
akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional. Persoalan-persoalan kalam dipicu
kemunculannya oleh persoalan-persoalan politik. Persoalan kalam ini telah
menimbulkan tiga aliran teologi dalam islam, yaitu Khawarij, Murji’ah dan Mu’tazilah.

Selanjutnya dibahas pula aliran-aliran ilmu kalam dilihat dari kerangka berpikir
masing-masing aliran tersebut yang meliputi latar belakang, doktrin-doktrin pokok
aliran dan riwayat para pemukanya. Beberapa aliran yang diuraikan di antaranya, yaitu
Khawarij dan Murji’ah, Jabariah dan Qadariah, Mu’tazilah, Syi’ah, Salaf dan Khalaf
Ahlussunah.

Khawarij adalah suatu kelompok aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena tidak sepakat terhadap Ali yang menerima
arbitrase/tahkim dengan kelompok Mu’awiyah. Murji’ah artinya orang yang menunda
penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa, yaitu Ali dan Mu’awiyah serta
pasukannya pada hari kiamat kelak. Paham Jabariah pertama kali diperkenalkan oleh
Ja’d bin Dirham yang kemudian disebarkan oleh Jahm bin Shafwan di Khurasan.
Sedangkan Qadariah pertama dimunculkan oleh Ma’bad Al-Jauhani dan Ghailan Ad-
Dimasyqy.
Golongan Mu’tazilah muncul sebagai respon politik murni dan respon persoalan
teologis yang berkembang di kalangan Khawarij dan Murji’ah yang muncul karena
peristiwa tahkim. Syi’ah secara bahasa berarti ‘pengikut’, ‘pendukung’, ‘partai’ atau
‘kelompok’, sedangkan secara terminologis istilah ini dikaitkan dengan sebagian kaum
muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaan merujuk pada keturunan Nabi
Muhammad SAW atau orang yang disebut sebagai Ahl Bait.

Salaf terkadang dimaksudkan untuk merujuk generasi sahabat, tabiit, tabiit


tabiin, para pemuka abad ke-3 H dan para pengikutnya. Salaf berarti pula ulama-ulama
saleh yang hidup pada tiga abad pertama Islam. Sedangkan Khalaf biasanya digunakan
untuk merujuk para ulama yang lahir setelah abad ke-3 H dengan karakteristik yang
bertolak belakang dengan yang dimiliki salaf.

Penulis juga menguraikan beberapa perbandingan aliran tersebut, antara lain


dilihat dari perbandingan aliran yang iman dan kufur, aliran yang termasuk dalam
perbuatan Tuhan atau manusia dan aliran yang termasuk dalam kehendak mutlak Tuhan
atau keadilan Tuhan. Selain itu, diuraikan pula hubungan ilmu kalam dengan ilmu lain,
seperti ilmu filsafat dan ilmu tasawuf, baik dari segi persamaan, perbedaan maupun titik
singgung di antara ilmu-ilmu tersebut.

Beberapa tokoh ilmu kalam yang sangat penting pemikirannya tentang ilmu
kalam juga diuraikan secara rinci di antaranya, yaitu Syekh Muhammad Abduh, Sayyid
Ahmad Khan dan Muhammad Iqbal. Selain itu, ada juga para ulama ilmu kalam masa
kini, seperti Ismail Al-Faruqi, Hassan Hanafi, H.M. Rajidi dan Harun Nasution.

Buku ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.
Penjelasannya sangat sederhana dan tidak bertele-tele, selain itu penyampaiannya sangat
rinci dan berurutan. Buku ini juga dilengkapi dengan ringkasan, soal-soal latihan, bahan
bacaan yang dianjurkan dan daftar istilah pada setiap babnya. Hal ini dapat
meningkatkan pemahaman kita terhadap ilmu kalam. Buku ini dapat dijadikan literatur,
khususnya bagi mahasiswa PTAIN dan PTAIS dalam mengikuti perkuliahan Ilmu
Kalam/Ilmu Tauhid karena materinya telah disesuaikan dengan silabus kurikulum
terbaru nasional untuk perguruan tinggi agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai