OLEH :
Riswani Sendana, S.Ked
K1A1 14 107
SUPERVISOR
dr. Steven Ridwan, M.Kes., Sp.OG
1
HALAMAN PENGESAHAN
bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Mengetahui
Pembimbing
2
BAB I
STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Suku : Bugis
II. Anamnesis
Anamnesis Terpimpin:
darah dari jalan lahir sudah 15 hari (ganti pembalut 3 - 4 kali/ hari)
disertai dengan nyeri perut bawah hilang timbul yang sudah dirasakan ±
5 bulan yang lalu. Keluhan lain berupa mual (-), muntah (-), sakit
kepala (-), penglihatan kabur (-), nyeri ulu hati (-), demam (-),
3
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-). Riwayat penyakit lain
1. Keadaan Umum
2. Tanda Vital
Suhu : 36,6°C
3. Status Generalisata
4
Jantung : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-)
(+).
4. Pemeriksaan Obstetrik/Ginekologi
a. Genitalia Externa :
Uterus : anteflexi
OUE/OUI : tertutup
5
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Resume
Ny. S, usia 49 tahun keluhan keluar darah dari jalan lahir sudah 15
hari (ganti pembalut 3 - 4 kali/ hari) disertai dengan nyeri perut bawah
hilang timbul yang sudah dirasakan ± 5 bulan yang lalu. Keluhan lain
berupa mual (-) dan muntah (-) sejak kemarin, sakit kepala (-), penglihatan
kabur (-), nyeri ulu hati (-), demam (-), keputihan (-), BAB dan BAK
4-6 hari, HPHT 30 Juni 2019. Riwayat peyakit dahulu (-). Riwayat
keluarga dengan keluhan yang sama (-). Riwayat penyakit lain : Hipertensi
93, Immunserologi HbsAg (-), VDRL (-) dan HIV Test (-). Pemeriksaan
Diagnosa Kerja
7. Rencana Terapi
1. Informed Consent
2. IVFD RL 28 tpm
3. Rencana Operasi
7
8. Foto Operasi (/17/7/2019)
9. Diagnosis
Diagnosis Pre-Operasi
Diagnosis Post-Operasi
Tindakan
Waktu operasi
Rabu S : Keluar darah dari jalan lahir sedikit Observasi KU dan TTV
17/7/2019 O : TD: 120/80 mmHg Informed consent
08.00 N : 82 kali /menit Histerectomi total +
P : 20 kali /menit Salfingo-oophorectomi
S : 36,7o c Bilateral
Abdomen : IVFD RL 28 TPM
Palpasi : Nyeri tekan (+) regio Pasang kateter urin
suprapubik Rencana Operasi
PDV:
Vulva/vagina : dalam batas
normal
10
Porsio : tebal, lunak
Uterus : anteflexi
Adneksa : dalam batas normal
Cav. Douglas : penonjolan (-)
Pelepasan : darah (+), lendir (-)
OUE/OUI : Tertutup
Lab : Hb 11 g/dl
USG Abdomen : Uterus
membesar dengan massa multiple
hipoechoic intra uterine
A:Perawatan hari 2 +Tumor uterus
suspek Adenomiosis + anemia
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uterus berbentuk seperti buah avokad atau buah pir yang sedikit
uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di atas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal
uteri).1
Uterus terdiri atas (1) fundus uteri; (2) korpus uteri; dan (3) serviks
uteri. Fundus uteri adalah bagian uterus proksimal; di situ kedua tuba
Falloppii masuk ke uterus. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar.
Pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin
(rongga rahim). Serviks uteri terdiri atas (1) pars vaginalis servisis uteri
yang dinamakan porsio; (2) pars supravaginalis servisis uteri yaitu bagian
13
Gambar 3. Organ reproduksi wanita (tampak belakang)
berbentuk seperti saluran lonjong dengan panjang 2,5 cm. Saluran ini
dalam disebut ostium uteri internum dan pintu di vagina disebut ostium uteri
eksternum.1
Uterus diperdarahi oleh arteri uterine kiri dan kanan yang terdiri atas
ramus asendens dan desendens. Pembuluh darah ini berasal dari arteri iliaka
vaginalis. Pembuluh darah lain yang juga mensuplai darah ke uterus adalah
arteri ovarika kanan dan kiri. Arteri ini berjalan dari lateral dinding pelvis
korpus uteri dan endoserviks di serviks uteri, otot polos dan lapisan serosa
dalam siklus haid dalam masa produksi. Lapisan otot uterus disebelah dalam
merupakan lapisan mucosa (tunica mucosa) yang dilapisi epitel selapis yang
terdiri atas otot polos. Perimetrium merupakan lapisan serosa (tunika serosa)
teratur akan berubah setiap bulan untuk mempersiapkan uterus dalam proses
mengalami implantasi maka siklus ini akan terhenti dan lapisan ini akan
15
B. MIOMA UTERI
1. Definisi
otot polos rahim.2 Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos yang terdiri
dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan ikat fibroid dan kolagen. Beberapa
merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan
berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan fibrous sehingga mioma
2. Epidemiologi
tetapi oleh faktor yang tidak diketahui secara pasti. Insidennya 3-9 kali
lebih banyak dari ras kulit berwarna dibandingkan dengan ras kulit putih.
Selama 5 dekade terakhir, ditemukan 50% kasus mioma uteri terjadi pada
16
Prevalensi mioma uteri 70-80% pada perempuan usia ≥50. Prevalensi
yang dirawat.5
Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita usia 35-45 tahun
(kurang lebih 25%) dan jarang pada wanita 20 tahun dan wanita post
pernah hamil atau hanya satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60%
mioma uteri berkembang pada wanita yang tidak pernah hamil atau hanya
Secara global sekitar 235 juta orang yang mengalami tumor uterus
obesitas. Insiden lebih rendah dicatat pada wanita yang berolahraga dan
progesterone untuk tumbuh dan karena itu relevan hanya selama usia
3. Etiologi
Etiologi yang pasti terjadinya mioma uteri sampai saat ini belum
mioma uteri. Hipotesis ini didukung oleh adanya mioma uteri yang banyak
17
ditemukan pada usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada usia
a. Umur
b. Riwayat Keluarga
c. Obesitas
18
menjadi estrogen oleh enzim aromatase di jaringan lemak.
d. Paritas
wanita yang tidak pernah hamil atau hanya hamil satu kali.
e. Kehamilan
4. Patofisiologi
19
ditemukan pada 23-50% dari mioma uteri yang diperiksa dan yang
dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal yang
individu, bahkan diantara nodul mioma pada uterus yang sama. Perbedaan
cell nest atau genitoblas. Pendapat ini lebih lanjut diperkuat oleh hasil
uteri bergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada cell nest yang
20
Pengaruh-pengaruh hormone dalam pertumbuhan dan perkembangan
mioma :7
a. Estrogen
kehamilan.
b. Progesteron
mioma. s
c. Hormon Pertumbuhan
21
cepat dari mioma selama kehamilan mungkin merupakan hasil dari
5. Klasifikasi
kerongga rahim).2 Sarang mioma uterus dapat berasal dari servik uteri (1-
3%) dan selebihnya dari korpus uteri. Menurut tempatnya di uterus dan
lain :2,8
a. Mioma Submukosa
uterus. Jenis ini dijumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma. Jenis ini
22
vagina, dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang
proses di atas.
jenis ini dapat bertangkai panjang sehingga dapat keluar melalui ostium
tinggi.
keluhan miksi.
c. Mioma Subserosa
23
tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra
ligamenter.
d. Mioma Intraligamenter
sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus. Mioma
maka akan tampak bahwa mioma terdiri dari berkas otot polos dan
jaringan ikat yang tersusun seperti konde/ pusaran air (whorle like
24
Gambar 4. Klasifikasi Mioma Uteri
6. Gejala Klinis
obesitas. Keluhan penderita sangat tergantung pula dari lokasi atau jenis
hal ini terjadi pada 30% penderita. Bila terjadi secara kronis maka
dapat terjadi anemia defisiensi zat besi dan bila berlangsung lama dan
25
diakibatkan oleh hambatan pasokan darah endometrium, tekanan, dan
tarikan dan infeksi (vagina dan kavurm uteri terhubung oleh tangkai
b. Nyeri
infeksi, torsi tangkai mioma atau kontraksi uterus sebagai upaya untuk
akut dapat terjadi bila torsi berlanjut dengan terjadinya infark atau
c. Efek Penekanan
26
terhadap organ sekitar. Parasitik mioma dapat menyebabkan obstruksi
7. Diagnosa
a. Anamnesis
Biasanya teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan
menstruasi.7
b. Pemeriksaan Fisik
gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang licin, tetapi
sering sulit untuk memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian
27
submokosa kadang kadang teraba dengan jari yang masuk ke dalam
c. Pemeriksaan penunjang7
1) Temuan Laboratorium
ginjal.
2) Imaging
yang kecil. Uterus atau massa yang paling besar baik diobservasi
28
MRI (Magnetic Resonance Imaging) sangat akurat dalam
8. Penatalaksanaan mioma
gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut, siapkan tindakan
a. Konservatif
b. Medikamentosa
29
ini. Terapi medikamentosa masih merupakan terapi tambahan atau
c. Operatif
embolisasiarteri uterus.
30
adalah ikut diangkatnya serviks yang menjadi sumber terjadinya
pasien. Sering kali, pada penyakit ganas, tidak ada pilihan lain,
itu adalah kedua saluran telur (tuba fallopi) maka tindakan itu
atau mulut rahim, kanker indung telur, dan kanker saluran telur
31
yang sangat mengganggu kualitas hidup wanita, seperti miom
9. Komplikasi 5
a. Degenerasi ganas
0,32- 0,6% dari seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua
32
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul
33
BAB III
ANALISA KASUS
34
miometrium.
Nyeri dalam pada uterus kecuali apabila
kemudian terjadi gangguan vaskuler. Nyeri
lebih banyak terkait dengan proses
degenerasi akibat oklusi pembuluh darah,
infeksi, torsi tangkai mioma atau kontraksi
uterus sebagai upaya untuk mengeluarkan
mioma subserosa dari kavum uteri. Gejala
abdomen akut dapat terjadi bila torsi
berlanjut dengan terjadinya infark atau
degenerasi merah yang mengiritasi selaput
peritoneum (seperti peritonitis). Mioma
yang besar dapat menekan rectum sehingga
menimbulkan sensasi untuk mengedan.
Nyeri pinggang dapat terladi pada penderita
mioma yang menekan persyarafan yang
berjalan di atas permukaan tulang pelvis.
3.Teraba massa di daerah Mioma uteri mudah ditemukan melalui
suprapubik ukuran ± 7 cm x 9 pemeriksaan bimanual rutin uterus.
cm, mobile (+), permukaan rata, Diagnosis mioma uteri menjadi jelas bila
konsistensi kenyal, nyeri tekan dijumpai gangguan kontur uterus oleh satu
(+). Pemeriksaan dalam vagina: atau lebih massa yang licin, tetapi sering
Vulva/vagina dalam batas sulit untuk memastikan bahwa massa
normal, porsio tebal, lunak, seperti ini adalah bagian dari uterus.7
uterus anteflexi, adneksa dalam Pemeriksaan bimanual akan meningkatkan
batas normal, cav. Douglas tumor padat seringkali teraba berbenjol –
penonjolan (-), pelepasan darah benjol. Mioma subserosum dapat
(+), lendir (-), OUE/OUI mempunyai tangkai yang berhubungan
Tertutup dengan uterus. Mioma intramural akan
USG Abdomen : Uterus menyebabkan kavum uteri menjadi luas,
35
membesar dengan massa yang ditegakkan dengan pemeriksaan
multiple hipoechoic intra dengan uterus sonde. Mioma submokosa
uterine. Pemeriksaan penunjang kadang kadang teraba dengan jari yang
darah rutin : Hb 8,6 kimia darah masuk ke dalam kanalis servikalis dan
: GDS 93, HbSAg : (-), VDRL terasa benjolan pada kavum uteri.5
(-), HIV tes (-) Temuan laboratorium tersering pada mioma
uteri adalah anemia. Mioma uteri secara
khas menghasilkan gambaran ultrasonografi
yang mendemonstrasikan irregularitas
kontur maupun pembesaran uterus.2
4.Tindakan operatif Histerektomi, adalah pengangkatan uterus,
Histerectomi total yang umumnya tindakan terpilih.
Histerektomi total yaitu seluruh rahim dan
serviks diangkat jika menjalani prosedur ini.
Namun ada pula jenis histerektomi total
bilateral salpingoooforektomi yaitu prosedur
ini melibatkan tuba fallopi dan ovarium.
Keuntungan dilakukan histerektomi total
adalah ikut diangkatnya serviks yang
menjadi sumber terjadinya karsinoma dan
prekanker. Pilihan Histerectomi total pada
kasus ini dikarenakan untuk mencegah akan
timbulnya karsinoma servisis uteri dan
melihat dari umur pasien yang usia
reproduksinya sudah menurun.2
5.Tindakan operatif Histerektomi bilateral salpingo-
salphyngooforektomi kiri dan oophorektomi adalah pengangkatan rahim
salphyngektomi kanan bersama kedua saluran telur dan kedua
indung telur. Banyak gangguan yang dapat
menyebabkan diputuskannya tindakan
36
histerektomi. Terutama untuk keselamatan
nyawa ibu, seperti perdarahan hebat yang
disebabkan oleh adanya miom atau
persalinan, kanker rahim atau mulut rahim,
kanker indung telur, dan kanker saluran
telur (fallopi). Selain itu, beberapa
gangguan atau kelainan reproduksi yang
sangat mengganggu kualitas hidup wanita,
seperti miom atau endometriosis dapat
menyebabkan dokter mengambil pilihan
dilakukannya histerektomi.
37
DAFTAR PUSTAKA
38