Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

Juli 2019

G2P1A0 + Gravid Aterm + Belum Inpartu +


Janin Tunggal Hidup + Presentase Kepala +
KU Ibu baik + CPD

Riswani Sendana KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


K1A1 14 107 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
PEMBIMBING
dr. H. La Ode
Tamsila,Sp.OG., M.Kes
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. S.C.N


 Umur : 23 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Suku : Muna
 Agama : Islam
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : BTN Griya Lasaria
 Tanggal Masuk : 19 Juli 2019
 No. RM : 01 96 04
ANAMNESIS

 KU: Nyeri perut


 Pasien masuk RS dengan keluhan nyeri perut yang
dirasakan mulai kemarin sore (pukul 17.00 WITA)
disertai dengan pengeluaran lendir(+), darah (-) air
– air (-). Keluhan lain berupa demam (-), pusing (-
), nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu
hati(-). BAB dan BAK lancar seperti biasa.
#LANJUTAN 1
 Riwayat penyakit lain : Hipertensi (-), DM (-), Asma (-),
Alergi (-).
 Riwayat menggunakan KB (+) suntik 3 bulan. Riwayat
haid : Pasien haid tiap bulan dengan siklus 28 hari dengan
lama 4-5 hari. HPHT: ?/10/2018 dengan Taksiran
Persalinan : ? /7/2019.
 Riwayat ANC : rutin di RS
 USG : terakhir tgl 15/7/2019 (normal)
#LANJUTAN 2

 Riwayat obstetric : G2P1A0


I/ 2015/ Laki-laki/ Aterm/ Dokter/ SC/ RS/ 3200 gr
II/ 2019/ Aterm/ Kehamilan Sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Sakit ringan, composmentis
Tanda Vital

Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu

100/70 mmHg 78 x/menit 20 x/menit 36,6 OC

Status gizi : BB : 45kg TB : 148cm


IMT: 20,54 kg/m2 (Normal)
STATUS GENERALIS
Status Generalisata
Kepala Normosefal
Mata Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-

Toraks Bunyi nafas vesikuler, Ronki pada basal paru (-)/(-), wheezing (-)/(-)
#LANJUTAN 1

Jantung Bunyi jantung I dan II murni reguler


#LANJUTAN 2

Abdomen Inspeksi :Cembung, ikut gerak nafas


Auskultasi:Peristaltik usus (+)

Ekstremitas Dalam batas normal


STATUS OBSTETRIK
Status Obstetrik
Leopold 1
3 jari di bawah pro.xyphoideus
Leopold 2
Punggung janin terletak sebelah kiri
Leopold 3
Pemeriksaan Luar Bagian terbawah kepala
Leopold 4
Belum masuk pintu atas panggul
DJJ :146
HIS (-)
TBJ: 2.184 gr
Status Obstetrik
v/v: dbn
Portio : Lunak tebal
Ketuban: sdn
Uuk : sdn
Pemeriksaan dalam vagina
Presentasi : sdn
Penurunan :sdn
Panggul : kesan sempit
Pelepasan : lendir
PEMERIKSAAN LAB
# 19 Juli 2019

PARAMETER HASIL RUJUKAN


Lekosit 8.840/uL 4.000 – 10.000

Hb L =14-18
9,2 g/dl
P= 12-16

HbS-Ag - Non-Reaktif
Non-Reaktif
VDRL -

Non-Reaktif
HIV -
DIAGNOSIS

G2P1A0 + Gravid Aterm + Belum


Inpartu + Janin Tunggal Hidup +
Presentase Kepala + KU Ibu dan Janin
baik + Panggul Kesan Sempit
PENATALAKSANAAN

Informed Consent
tindakan CITO SC

-IVFD RL 28 TPM
-Pemasangan Kateter Urin
FOLLOW-UP
Hari / Tanggal Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
Subjektif (S) Planning (P)
Nyeri perut Informed consent tindakan :
• CITO SC
Objektif (O)
• IVFD RL 28 TPM
TD: 100/70mmH • Pemasangan Kateter
N : 78 x/
P : 20 x/
S : 36,6 ˚C Lahir bayi perempuan BBL:2900gr,
Jumat, 19 Juli 2019 Hb : 9,2 g/dl PB: 46 cm dan A/S : 5/7

Post SC
Assessment (A)
• Awasi Tanda Vital
G2P1A0 + Gravid Aterm + Belum • Injeksi ranitidin 1 A/8Jam/i.v
Inpartu + Janin Tunggal Hidup + • Injeksi Ketorolac 1 A/ 8 Jam/i.v
Presentase Kepala + KU Ibu dan Janin • Metronidazole 1 vial/ 8 Jam/ Drips
baik + Panggul Kesan Sempit • Ceftriaxone 1 gr/ 12jam/i.v
Hari / Tanggal Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
Subjektif (S) Planning (P)
Instruksi Post OP :
Nyeri pada luka operasi
• IVFD RL 28 TPM
Objektif (O) • Ketorolac 1 Amp/8 j/i.v
• Ranitidine 1 A /8 j/i.v
TD: 110/70 mmHg • Metronidazole 1 vial/ 8 jam /
N : 80 x/ Drips
P : 20 x/ • Ceftriaxon 1 vial/12jam/i.v
S : 36,5˚C • Dulcolax supp
Hb : 9,0 g/dl • Aff Kateter urin
Mammae : Bengkak -/-, Nyeri -/-
ASI : +/+
Sabtu, 20 Juli 2019 TFU : 2 jari dibawah pusat
Verban : Kering
Lokia : Rubra (+)
BAB : Belum post SC
BAK : Kesan normal (Kateter)
Balance : +
Assessment (A)

P2A0 + SC e.c CPD


Hari / Tanggal Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
Subjektif (S) Planning (P)
• Injeksi Ceftriaxone 1gr/12
Nyeri pada luka operasi
jam/i.v
Objektif (O)
• Aff Infus
TD: 100/70 mmHg • Asam Mefenamat Tablet 500
N : 78 x/ mg, 3 x 1
P : 20 x/ • Metronidazole 3x1
S : 36,6 ˚C • Cefadroxil 2x1
Mammae : Bengkak -/-, Nyeri -/- • Tablet Fe 1x1
ASI : +/+
Minggu, 21 Juli 2019 TFU : 2 jari dibawah pusat
Verban : Kering
Lokia : Rubra (+)
BAB : Belum post SC
BAK : Kesan normal (balance +)
Assessment (A)

P2A0 SC e.c CPD


Hari / Tanggal Perjalanan Penyakit Rencana Terapi
Subjektif (S) Planning (P)
• Asam Mefenamat 500 mg, 3x 1
Keluhan : (-)
• SF Tablet 1 x 1
Objektif (O)
TD: 100/70 mmHg
N : 78 x/ BOLEH PULANG
P : 20 x/ Obat yang di bawa pulang :
S : 36,6 ˚C • Paracetamol
Mammae : Bengkak -/-, Nyeri -/- • Tablet Fe
ASI : +/+ • As.Mefenamat
Senin,22 Juli 2019 TFU : 2 jari dibawah pusat • Cefadroxile
Verban : Kering • Metronidazole
Lokia : Rubra minimal
BAB : + kesan normal
BAK : Kesan normal (balance +)

Assessment (A)

P2A0+POH3 SC e.c CPD


TINJAUAN PUSTAKA

Cephalopelvic Disproportion (CPD)


DEFINISI

Cephalopelvic Disproportion (CPD)


adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan
panggul ibu sehingga janin tidak dapat
keluar melalui vagina
ETIOLOGI

Passanger Passage

Kombinasi
FAKTOR RISIKO

Faktor hormon: Trauma,


kelebihan Suku bangsa : penyakit atau
Perkembangan: Nutrisi:
androgen biasanya tumor tulang
bawaan lahir Tinggi badan gangguan gizi
menyebabkan menentukan panggul, kaki
atau keturunan (malnutrisi)
panggul jenis jenis panggul dan tulang
android belakang.
BENTUK PANGGUL
Penyempitan panggul bisa terjadi pada :
• Penyempitan
Panggul sempitatas
pintu panggul
diameter anterioposterior (konjugata vera) < 10
cm atau apabila diameter transversal <12 cm
• Penyempitan panggul tengah
diameter interspinarum + diameter
sagitalis posterior panggul tangah adalah 13,5
cm atau kurang.
• Penyempitan pintu bawah panggul
diameter distantia intertuberosum berjarak 8
cm atau kurang.
Penyempitan pintu atas panggul berdasarkan ukuran conjugata vera (CV)

• CV = 8,5Perkiraan kapasitas
– 10 cm dilakukan panggul
partus percobaan sempit
yang kemungkinan berakhir dengan partus
spontan atau dengan ekstraksi vakum, atau
ditolong dengan secio caesaria sekunder atas
indikasi obstetric lainnya.
• CV = 6 -8,5 cm dilakukan SC primer.
• CV = 6 cm dilakukan SC primer mutlak.
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan pelvimetri klinis dengan pemeriksaan dalam
Posisi Thoms dan Hasil pemeriksaan X-Ray Pelvimetri

• Mengukur panggul
• Bentuk panggul
• Intensitas cahaya yang digunakan
harus lebih rendah
PENATALAKSANAAN

Kraniotomi
Partus Seksio
Simfisotomi dan
percobaan Sesarea
Kleidotomi
Prognosis
1. Bahaya bagi ibu
• Dehidrasi serta asidosis, dan infeksi intrapartum.
• Rupture uteri
• fistula vesikoservikalis, fistula vesikovaginalis dan fistula rektovaginalis.
2. Bahaya bagi janin
• Kematian perinatal
• Terjadi robekan pada tentorium serebelli dan perdarahan intracranial
• Tekanan oleh promontorium terkadang bisa menyebabkan perlukaan pada
jaringan di atas tulang kepala janin dan fraktur pada os parietalis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai