INVAGINASI
PENYUSUN :
K1A1 14 067
PEMBIMBING :
dr. Metrila Harwati, M. Kes., Sp. Rad
1
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
2
INVAGINSI
A. Pendahuluan
usus masuk ke bagian usus distal. Suatu kegawat daruratan medis dan jika
yang sudah terlambat atau lebih dari 12 jam setelah kejadian. sehingga
diagnosis radiologi12.
3
B. Anatomi7
1. Usus Halus
Terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Panjang seluruh usus halus
a. Duodenum
4
b. Jejunum dan ileum
2. Usus besar
colon, rectum.
a. Caecum
5
dextra, dibungkus oleh peritoneum (intra peritoneum), mudah
b. Colon
6
linea mediana menjadi rectum, setinggi corpus vertebra sacralis
3.
c. Rectum
C. Definisi14,15
usus starangulasi . terjadi ketika segmen usus prolaps ke dalam lumen usus
intussusipien.
D. Epidemiologi5,14
pada usia 0-2 bulan, yaitu 13-37 per 100.000 orang dan insidens tertinggi
pada usia 4-7 tahun yaitu 97-126 per 100.000 orang . beberapa Negara
7
dengan insidens lebih darri 100 per 100.000 orang, yaitu Australia (101),
hongkong (108), dan jepang (185), Israel (219), Vietnam (302), dan korea
dibawah 20 kejadian per 100.000 orang adalah finlandia (20), india (18),
E. Etiologi9
dinding usus yang meyebabkan invaginasi. Itu dapat terjadi dimana saja di
dilaporkan sebagai kegawat daruratan pada anak usia dini dan yang
Etiologi invaginasi anak biasanya idiopatik hanya 10% dari kasus yang
karena tidak adanya atau taeniae coli terbelakang, dan kurangnya peran
8
adenovirus dan rotavirus dapat menyebabkan intususepsi. Malrotasi
neoplasma, 50% dari mereka adalah ganas. Dan kebanyakan lesi bersifat
9
F. Patofisiologi4,8
bagian proksimal segmen usus ke dalam bagian distal segmen usus yang
akan mendorong usus semakin jauh kearah distal. Hal ini menyebabkan
vena dan edema jaringan, sehingga akan menghasilakan sekresi lendir dan
G. Klasifikasi8
10
Invaginasi umunya berupa intususepsis ileo-colica yang masuk
naik ke kolon ascendens dan mungkin terus sampai keluar dari rektum
H. Diagnosis
a. Gejala Klinis
muntah, dan defekasi darah yang sering disebut currant jelly. Jika
mancapai 93%. Akan tetapi gejalah klasik hanya muncul pada kurang
diagnosis2,
11
keputusan berdasarkan tiga level dari pembuktian untuk membuktikan
Kriteria Mayor
maupun CT Scan.
Kriteria Minor
b) Nyeri abdomen
c) Muntah
d) Lethargy
e) Pucat
f) Syok hipovolemi
12
Berikut ini adalah pengelompokkan berdasarkan tingkat
pembuktian, yaitu:
pembedahan
Level 3 – Possible
b. Pemeriksaan Radiologi
13
Gambaran Foto Polos sebagai Berikut;
proksimal16
14
Gambar 5. invaginasi lanjut, sudah tampak tanda-tanda
obstruksi16
15
2) Barium Enema2,15,16
proksimal.
enema15
16
Gambar 8. Intussusception di daerah colon ascenden
3) USG2,3
nama, yaitu bulls eye sign, target sign, atau donut sign
17
Gabmbar 9. potongan aksial, terdapat gambaran donut
sign3
18
4) CT-Scan
operatif2.
-100% 8.
efek8
19
I. Penatalaksanaan2,11,13
tidak ada gejala dan tanda rangsangan peritoneum, anak tidak toksik
melewati satu meter air dan tidak boleh dilakukan pengurutan atau
20
penekanan manual diperut sewaktu dilakukan reposisi hidrostatik ini.
J. Komplikasi1
karena keluhan yang tidak jelas dan diagnosis banding kerja yang luas,
K. Prognosis4.
diobati dengan cepat, tetapi jika tidak diobati dapat menyebabkan kematian
dalam dua hingga lima hari. Semakin lama segmen usus prolaps dan
semakin lama tanpa suplai darah, semakin tidak efektif reduksi non-
operatif
21
DAFTAR PUSTAKA
20.21
46(3)189-192
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431078/?report+classic akses
6. Julie., dkk. 2004. Clinical Case Definition for the Diagnosis of Acute
511-518
Makassar
22
10. Rasad, S. 2015. Radiologi Diagnostik Ed. 2. FKUI. Jakarta
12. Sela, G., Sitohang, R., Silitonga, H. 2018. Karakteristik Anak Penderita
13. Syamsuhidrajat, dkk. 2010. Buku ajar ilmu bedah. Ed 3. EGC. Jakarta
15. Tamaela, dkk. 2010. Radiologi Anak Diagnostik Gambar. IDAI. Jakarta
23