Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. Rusda Fitriani (1831710154)
2. Risma Melati (1831710156)
3. M. Faqihuddin (1831710158)
4. Dian Putri Astari (1831710168)
5. Rahayu Ukkhuwah Islamiyah (1831710170)
6. Dela Rabbaniyah (1831710171)
7. Lisi Windarti (1831710186)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas izin dan
rahmat-Nya makalah “Pajak Bumi dan Bangunan” ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Tak lupa pula shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda
Rasulullah SAW, yang telah menunjukkan kita dari jalan yang benar, jalan yang
di ridhoi oleh Allah SWT, sehingga kita bisa merasakan nikmatnya Islam,
nikmatnya pendidikan, yang akan membawa kita menuju kehidupan yang bahagia
dunia dan akhirat.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. LA ODE HASIARA, Drs., S.E., M.M., M.Pd., Ph.D., Akt., CA
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Perpajakan
2. Anggota Kelompok 4
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami minta maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dan
kekurangan, baik dalam pengetikan, kata-kata maupun isi makalah. Segala
kekurangan datangnya dari kami sendiri, kelebihan hanya dimiliki oleh Allah
SWT.
Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca, demi penyempurnaan makalah-makalah yang akan datang. Semoga
makalah ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Makalah...........................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................4
A. Kesimpulan.................................................................................................20
B. Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak bumi dan bangunan memiliki peranan penting dan manfaat yang
besar bagi kehidupan masyarakat. Pajak memiliki peran yang sangat penting
terhadap kelangsungan masyarakat, terutama di Indonesia. Setiap harta yang
dimiliki wajib pajak dikenakan pajak sesuai dengan peraturan yang ada. Pajak
terdiri dari pajak bumi dan bangunan, pajak tersebut merupakan pajak yang
dikenakan atas harta tak bergerak. Pajak bumi adalah pengenaan pajak atas
permukaan bumi (lahan)berdasarkan UU nomor 12 Tahun 1985. Sedangkan
pajak bangunan adalah pengenaan pajak atas konstruksi teknik yang ditanam
atau dilekatkan secara tetap pada lahan; konstruksi teknik tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, atau tempat berusaha, atau tempat yang
dapat diusahakanberdasarkan UU nomor 12 Tahun 1985. Pajak merupakan
iuran wajib yang dibayar oleh rakyat dengan dasar hukum yang jelas dan
dikelola oleh Pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dan
melakukan pembangunan dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat.
Peranan pajak dalam suatu negara adalah sebagai salah satu pendapatan
negara yang dapat menjadi aset negara. Selain itu pajak pada dasarnya
mengandung dua sifat, yaitu budgeter (memasukkan) dan non budgeter
(mengatur). Budgeter atau yang berarti memasukkan adalah sifat yang mutlak
dimiliki oleh pajak. Hal ini dapat dikatakan karena dengan adanya pajak maka
ada uang yang masuk ke kas negara yang nantinya dikelola dengan tujuan
membangun masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Sifat budgeter juga sangat berkaitan dengan
fungsi sosial dalam batas-batas keadilan dan perikemanusian yang terpancar
dari nilai-nilai pancasila. Sifat pajak yang lain adalah non budgeter yang berarti
mengatur. Dengan adanya pemasukan kas negara yang berasal dari pajak maka
pembangunan akan dapat terus berjalan seiring dengan pengelolaan pajak yang
1
2
baik, adil dan 2 transparan. Semakin besar pajak yang diterima maka
diperlukan pengelolaan yang lebih dan pembangunan pun akan terus berjalan.
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pajak mempunyai
peranan yang sangat vital dimana pajak sebagai pendapatan terbesar negara.
Besar kecilnya pajak yang diterima oleh negara akan sangat menentukan laju
perkembangan roda pemerintahan khususnya dalam melaksanakan
pembangunan. Ada beberapa macam pajak yang diterima oleh kas negara salah
satunya adalah pajak bumi dan bangunan (PBB). Pajak bumi dan bangunan
merupakan iuran wajib kepada kas negara atas dasar kepemilikan, penguasaan
dan perolehan manfaat dari bumi dan bangunan. Apabila dilihat lebih
mendetail pajak bumi adalah pengenaan pajak atas permukaan bumi (lahan)
dan pajak bangunan adalah pengenaan pajak atas konstruksi teknik yang
ditanam atau dilekatkan secara tetap pada lahan tersebut.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak negara yang dikenakan
terhadap bumi atau bangunan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (UU PBB). PBB adalah pajak yang
bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi/tanah dan/atau bangunan. Menurut Supriyono PBB
merupakan pajak yang dipungut atas obyek pajak berupa bumi dan bangunan .
Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya.
Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap
pada tanah dan atau perairan. PBB-PP merupakan jenis Pajak Pusat yang
dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota yang selanjutnya
disebut Pajak Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD) yang berlaku
sejak tanggal 1 Januari 2010. 1
B. Rumusan Masalah
1
Marihot Pahala Siahaan, “Pajak Bumi dan Bangunan di Indonesia”, (Jakarta: Graha
Ilmu, 2010), h.39.
3
Agar pembahasan masalah dalam makalah ini dapat terarah, maka kami
merumuskan masalah-masalah tersebut dengan rincian sebagai berikut :
1. Bagaimana Ketentuan Umum Pajak Bumi dan Bangunan?
2. Bagaimana Tarif Pajak Bumi dan Bangunan?
3. Bagaimana Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan?
4. Bagaimana Dasar Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan?
5. Bagaimana Klasifikasi Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi dan Bangunan?
6. Bagaimana Cara Mendaftarkan Objek Pajak Bumi dan Bangunan?
C. Tujuan Makalah
Untuk mempermudah tercapainya arah serta sasaran yang diharapkan,
maka kami merumuskan beberapa tujuan yang hendak dicapai dari rumusan
masalah, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan memahami Ketentuan Umum Pajak Bumi dan
Bangunan.
2. Untuk mengetahui dan memahami Tarif Pajak Bumi dan Bangunan.
3. Untuk mengetahui dan memahami Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan
Bangunan.
4. Untuk mengetahui dan memahami Dasar perhitungan Pajak Bumi dan
Bangunan.
5. Untuk mengetahui dan memahami Klasifikasi Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) Bumi dan Bangunan.
6. Untuk mengetahui dan memahami Cara Mendaftarkan Objek Pajak Bumi
dan Bangunan
BAB II
PEMBAHASAN
2
Muhayani, “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)”, dalam
https://www.academia.edu/34358808/Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB_. Diakses pada 02 Juni
2020
4
5
7
Muhammad Hatta, “Pajak Bumi dan Bangunan”, dalam https://osf.io/fy6pv/download/?
format=pdf. Diakses pada 29 Mei 2020
10
Eddhi Wahyudi H, “Perspektif Pajak Sebagai Pendukung Pembangunan Pajak Bumi dan
8
NOMOR 150/PMK.03/2010
TENTANG
NOMOR 150/PMK.03/2010
TENTANG
10
Novia Widya Utami, “Cara Mudah Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang Bisa
Anda Ikuti”, dalam https://klikpajak.id/blog/bayar-pajak/metode-pembayaran-pajak-bumi-dan-
bangunan/. Diakses pada 01 Juni 2020
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pajak Bumi dan Bangunan adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap
bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang-undang nomor 12 Tahun
1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994. Pajak Bumi dan Bangunan adalah
pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang
ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi, tanah dan atau bangunan.
Keadaan subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya
pajak.
2. Tarif pajak yang dikenakan atas objek pajak adalah 0,5% dan jenis tarif ini
disebut sebagai tarif tunggal yang berlaku bagi objek pajak jenis apapun
diseluruh wilayah idonesia. Tarif efektif pajak bumi dan bangunan adalah
0,1% untuk objek yang nilai jual objek pajak (NJOP) kurang dari 1 milyar
dan 0,2% untuk objek yang nilai jual objek pajak (NJOP) sama
diatas milyar.
3. PBB Terutang = Tarif Pajak x [ % NJKP x (NJOP – NJOPTKP)]
Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB,
= 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,2% x (NJOP – NJOPTKP)
19
5. menggunakan formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) yang
tersedia gratis di KPP Pratama, KP PBB, KP2KP atau KP4 setempat. Untuk
melakukan pembayaran PBB saat ini sudah sangat fleksibel dan dapat
dilakukan dengan berbagai macam pilihan cara sesuai keinginan Anda.
Mulai dari offline dengan mendatangi kantor pos, bank mitra, maupun
secara kolektif dikumpulkan oleh perangkat desa. Ataupun dengan
kecanggihan teknologi saat ini, Anda juga dapat melakukan pembayaran
dengan cara online.
B. Saran
Semoga pembaca bisa mengerti atau memahami makalah ini. Kurang lebihnya
mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Hatta. (2018). “Pajak Bumi dan Bangunan”. Diakses pada 29 Mei
2020, dari https://osf.io/fy6pv/download/?format=pdf
Muhayani. “Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)”. Diakses pada 02 Juni 2020, dari
https://www.academia.edu/34358808/Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB_
Novia Widya Utami.“Cara Mudah Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang
Bisa Anda Ikuti”. Diakses pada 01 Juni 2020, dari
https://klikpajak.id/blog/bayar-pajak/metode-pembayaran-pajak-bumi-dan-
bangunan/
Pahala Siahaan, Marihot. Pajak Bumi dan Bangunan di Indonesia. Jakarta: Graha
Ilmu, 2010.
21