Anda di halaman 1dari 23

PENERAPAN METODE LEARNING CONTRACT

(STRUKTUR, ANALISIS, SINTESIS) DALAM


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA
KELAS IV DI MIN 3 LANGSA

DI SUSUN OLEH:

FITRI KENAH
( 1052018071 )

Semester/unit : IV/3

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan


Jurusan : PGMI
Mata kuliah : Metode Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu : Dr. NURMAWATI, M.Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA


TAHUN AKADEMIK 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan sesuatu yang
penting dalam kelancaran proses belajar mengajar. Siswa yang mempunyai minat
belajar tinggi dalam proses pembelajaran dapat menunjang proses belajar
mengajar untuk semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang
rendah maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh pada
hasil belajar. Slameto (1995: 57) menerangkan minat adalah “Kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada
diri seseorang. Minat adalah ketertarikan atau kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari pentingnya
atau bernilainya hal tersebut.
Minat belajar mengikuti pembelajaran siswa kelas IV sangat kurang. Masalah
yang sangat crusial adalah kebanyakan siswa yang sering berbicara sendiri dalam
proses belajar mengajar yang sangat mengganggu keberlangsungan proses belajar
mengajar, karena dapat mengganggu siswa yang lain yang ingin memperhatikan
serta bagi siswa yang berbicara sendiri akan tidak dapat menyerap materi lebih
baik
Minat belajar mengikuti pembelajaran yang kurang disebabkan siswa bosan
dengan keadaan PBM serta kurang adanya aturan yang tegas dalam mengatur
aktivitas siswa.
Selain itu dari pengamatan penulis, Guru yang hanya menggunakan metode
ceramah mengakibatkan minat belajar siswa yang rendah. Tidak lebih dari 50%
siswa menunjukkan minat belajar yang tinggi. Minat belajar siswa yang rendah
berdampak pada hasil belajar siswa yang hanya tuntas 38% saja, sehingga 62%
siswa belum tuntas dalam pembelajarannya. Hal ini terlihat dari hasil belajar
siswa dari 26 siswa yang mendapatkan nilai 80 enam siswa, yang mendapat nilai
70 empat siswa, yang mendapat nilai 40 limabelas siswa, dan yang mendapat nilai
20 satu Siswa. Sedangakan KKM pada mata pelajaran IPA adalah 65.
Untuk itu diperlukan adanya strategi pembelajaran baru guna meningkatkan
kualitas proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi
pembelajaran Learning Contract yang dapat meningkatkan minat belajar siswa
karena strategi pembelajaran ini menuntut adanya sebuah kesepakatan aturan
dalam keberlangsungan PBM. Sebuah kesepakatan yang dibuat oleh siswa
ditambah dengan konsekuensi yang mereka buat sendiri membuat siswa lebih
peduli dan mengikuti aturan yang telah disepakati bersama daripada keputusan
yang 100% dibuat guru.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran IPA
2. Lebih dari 50% siswa yang nilainya di bawah KKM pada pembelajaran
IPA
3. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam proses
pembelajaran IPA yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa
4. Perlu adanya strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan minat
belajar siswa, sehingga mampu meningkatkan kompetensi siswa pada
pembelajaran IPA

C. Batasan Masalah
Guna menghilangkan kerancuan dan dapat tercapai sasaran yang ditinjau,
adanya penelitian yang sesuai dengan tujuan penulis serta agar penelitian lebih
terfokus dalam pembahasan, maka penelitian ini perlu adanya pembatasan
masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah
strategi pembelajaran Learning Contract
2. Penelitian dilaksanakan pada proses pembelajaran IPA kelas IV SD
3. Subjek yang akan diteliti adalah guru dan siswa kelas IV
4. Minat yang diungkap melalui penelitian ini adalah minat belajar siswa
dalam pembelajaran IPA

D. Rumusun Masalah
Berdasarkan fokus penelitian dan latar belakang di atas, maka dirumuskan
masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Learning Contract dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV?
2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Learning Contract dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian dan latar belakang di atas, maka dirumuskan
masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Learning Contract dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV ?
2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran Learning Contract dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV ?

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti bermanfaat untuk menentukan upaya meningkatkan
minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
b. Menemukan alternatif solusi untuk memperbaiki kelemahan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
 Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran
 Guru dapat meningkatkan kompetensi professional
 Guru mampu mengelola kelas sehingga tercipta suasana kelas
yang hidup
 Guru memperoleh gambaran penerapan strategi pembelajaran
Learning Contract dalam upaya peningkatan minat belajar dalam
mengikuti pembelajaran bagi siswa di kelas
b. Bagi Siswa
 Melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning Contract
siswa mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga dapat secara
optimal dalam mengikuti pembelajaran
 Melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning Contract
siswa mempunyai minat belajar yang tinggi sehingga mampu
berkonsentrasi penuh dalam memahami materi
c. Bagi Sekolah
Melalui penggunaan strategi pembelajaran Learning contract
 Dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan
sekolah
 Peningkatan kompetensi professional bagi guru
 Perbaikan proses dan hasil belajar siswa
 Sekolah dapat meningkatkan proses pembelajaran IPA yang
efektif
d. Bagi Penelitian Berikutnya
Diharapkan dapat memberi sumbangan positif bagi penelitian
berikutnya untuk dapat dilanjutkan agar dapat tercipta hasil penelitian
yang dapat berguna bagi proses pembelajaran di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Metode Pembelajaran Learning Contract


Learning Contract atau Kontrak belajar adalah salah satu metode
dikembangkan guru untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa dalam
pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang hendak dikerjakan siswa untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Langkah-langkah atau Prosedur-prosedur dalam
menerapkan metode pembelajaran Learning Contract (kontrak belajar) adalah
sebagai berikut (Mel Silberman. 2009:195):
a. Guru meminta kepada setiap siswa untuk memilih topik yang dia
inginkan untuk dipelajari dan dikerjakan secara independen,
b. Guru mendorong setiap siswa untuk memikirkan secara hati-hati melalui
rencana studi,
c. Guru memberikan waktu yang cukup untuk konsultasi dalam menyusun
rencana,
d. Guru meminta kontrak yang ditulis siswa yang mencakup kategori
berikut ini:
1. Tujuan belajar yang ingin dicapai oleh siswa.
2. Pengetahuan dan keterampilan khusus yang harus dikuasai
3. Aktivitas belajar yang akan dimanfaatkan
4. Bukti yang akan dihadirkan siswa untuk menunjukan bahwa tujuan-
tujuan itu telah dicapai.
5. Tanggal penyelesaian Berikut ini adalah kontrak yang dibuat oleh
siswa yang ingin bekerja berdasarkan resumenya.
e. Berkumpullah dengan siswa dan diskusikan kontrak yang diajukan.
Doronglah agar sumber belajar tersedia bagi siswa. Negosiasikan
perubahan apapun yang ingin anda buat.
Variasi
1. Buatlah kontrak belajar sebagai ganti belajar individual
2. Sebagai ganti memberikan kebebasan memilih, pilihlah topik dan tujuan
untuk siswa atau tawarkan pilihan terbatas. Tetapi berikan pilihan yang lebih
luas tentang bagaimana topik akan dipelajari.

B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat
Sebelum kita mengetahui minat belajar maka kita harus
mengetahui pengertian minat dan belajar. Kata minat secara etimologi
berasal dari bahasa inggris “ interest” yang berarti kesukaan, perhatian
(kecenderungan hati pada sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses belajar
siswa harus mempunyai minat atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan
belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat akan mendorong
siswa untuk menunjukan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam
mengikuti belajar yang berlangsung. Menurut Ahmadi (2009: 148) “Minat
adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi,
konasi, dan emosi), yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu
unsur perasaan yang kuat”.
Menurut Slameto (2003:180), “minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”.
Sedangkan menurut Djaali (2008: 121) “minat adalah rasa lebih suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Sedangkan menurut Crow&crow (dalam Djaali, 2008: 121) mengatakan
bahwa “minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian minat adalah rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang
dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan.
b. Pengertian Belajar
Skinner (dalam Walgito, 2010: 184) memberikan definisi belajar
“Learning is a process of progressive behavior adaptation”.
Sedangkan menurut walgito (2010: 185) “belajar merupakan
perubahan perilaku yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku
( change in behavior or performance)”.
Menurut Whittaker, (dalam Djamarah, 2011:12) merumuskan
bahwa “belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman”. Demikian pula menurut
Djamarah (2011: 13) belajar adalah “serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasi dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotor”. Demikian pula menurut Khodijah (2014;
50) belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang
memperoleh dan membentuk kompetensi, ketrampilan, dan sikap yang
baru melibatkan proses-proses mental internal yang mengakibatkan
perubahan perilaku dan sifatnya relative permanen.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
belajar adalah perubahan dalam diri pelajarnya yang berupa, pengetahuan,
ketrampilan dan tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya.
c. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Suhana (2014: 15) prinsip-prinsip belajar sebagai kegiatan
yang sistematis dan kontinyu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai
berikut:
1. Belajar berlangsung seumur hidup
2. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisir
3. Belajar berlangsung dari yang sederhana menuju yang kompleks
4. Belajar dari mulai yang factual menuju konseptual
5. Belajar mulai dari yang konkrit menuju abstrak
6. Belajar merupakan bagian dari perkembangan
7. Keberhasilan belajar dipengaruhi beberapa faktor
8. Belajar mencakup semua aspek kehidupan yang penuh makna
9. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu
10. Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru
11. Belajar yang berencana
12. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan internal
13. Kegiatan-kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari
orang lain
d. Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang
dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut
akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan
dari lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh
dengan mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan
maupun belajar. Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini
adalah dorongan dari dalam individu. Dorongan motif sosial dan dorongan
emosional. Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar
adalah kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada
paksaan sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan,
ketrampilan dan tingkah laku .
e. Ciri-Ciri Minat Belajar
Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth
Hurlock (dalam Susanto, 2013: 62) menyebutkan ada tujuh ciri minat
belajar sebagai berikut:
1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
2) Minat tergantung pada kegiatan belajar
3) Perkembangan minat mungkin terbatas
4) Minat tergantung pada kesempatan belajar
5) Minat dipengaruhi oleh budaya
6) Minat berbobot emosional
7) Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
Menurut Slameto (2003: 57) siswa yang berminat dalam belajar
adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
2) Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.
3) Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang
diminati.
4) Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang
lainnya
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat
belajar adalah memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang sesuatu secara terus menerus, memperoleh kebanggaan
dan kepuasan terhadap hal yang diminati, berpartisipasi pada
pembelajaran, dan minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa
ada minat dalam belajar maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran dan akan memberikan prestasi yang baik dalam
pencapaian prestasi belajar.
f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Dalam pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap
sesuatu tanpa ada paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki
faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar yang berbeda-beda,
menrut syah (2003: 132) membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua
aspek, yakni:
a) aspek fisiologis kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang
menandai tingkat kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam pembelajaran.
b) aspek psikologis aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri
siswa yang terdiri dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat
siswa, motivasi siswa.
2) Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu
faktor lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial
a) Lingkungan Sosial Lingkungan social terdiri dari sekolah,
keluarga, masyarakat dan teman sekelas
b) Lingkungan Nonsosial Lingkungan social terdiri dari gedung
sekolah dan letaknya, faktor materi pelajaran, waktu belajar,
keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.
3) Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara
atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan
efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
g. Indikator Minat Belajar
Menurut Djamarah (2002: 132) indikator minat belajar yaitu rasa
suka/senang, pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya
kesadaran untuk belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas
belajar, memberikan perhatian.
Menurut Slameto (2010: 180) beberapa indikator minat belajar
yaitu: perasaan senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan mengenai indikator minat
belajar tersebut diatas, dalam penelitian ini menggunakan indikator minat
yaitu:
a) Perasaan Senang Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang
terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk
belajar. Contohnya yaitu senang mengikuti pelajaran, tidak ada
perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
b) Keterlibatan Siswa Ketertarikan seseorang akan obyek yang
mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan
atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut. Contoh: aktif dalam
diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
c) Ketertarikan Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap
ketertarikan pada sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa
pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contoh:
antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.
d) Perhatian Siswa Minat dan perhatian merupakan dua hal yang
dianggap sama dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa
merupakan konsentrasi siswa terhadap pengamatan dan pengertian,
dengan mengesampingkan yang lain. Siswa memiliki minat pada
obyek tertentu maka dengan sendirinya akan memperhatikan obyek
tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi

C. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini
antara lain yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh Lina Risnawati yang berjudul
“Pengaruh Latar Belakang Orang Tua dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Cakraningratan no.32 Tahun
Ajaran 2011/2012”. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua
terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini berdasarkan
analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa > yaitu 2,103 > 2,048
dengan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,045 dengan sumbangan efektif
sebesar 19,1%; (2) Ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orang
tua terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini berdasarkan
analisis regresi linier ganda (uji t) diketahui bahwa > yaitu 2,825 > 2,048
dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,009 dengan sumbangan efektif sebesar
28,2%; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan
perhatian orang tua terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hal
ini berdasarkan analisis variansi regresi linier ganda (uji F) diketahui
bahwa > , yaitu 12,851 > 3,340 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.
Dengan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,473; (4) hasil uji
koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,473 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh tingkat pendidikan dan perhatian orang tua terhadap prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Alam adalah sebesar 47,3%, sedangkan 52,7%
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

D. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini, peneliti membuat hipotesis adalah “Penerapan
Metode Learning Contract untung meningkatkan minat belajar siswa kelas
IV”.
.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian tindakan
kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru
sebagai peneliti di kelasnya dengan jalan merancang, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisivatif yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelaran. Faktor-faktor penghambat
ini bisa saja disebabkan oleh pembelajaran yang tidak efektif, atau faktor lainnya.
Maka dengan adanya penelitian tindakan ini akan terdeteksi hambatan-hambatan
sehingga perlu melakukan perbaikan metodologi.
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah penelitian
tentang hal-hal yang terjadi dalam masyarakat atau kelompok sasaran, dalam hal
ini adalah kelompok kelas dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada objek
yang bersangkutan. Penelitian tindakan kelas menurutnya salah satu strategi
pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk
pengembanagan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah.
Dari pengertian penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan tiga
prinsip, yakni: (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau
kegiatan; (2) adanya tujuan untuk meningkatan kualitas suatu program atau
kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; dan (3) adanya tindakan (treatment)
untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. Dalam kegiatan ini,
guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya
tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini mengacu pada perbaikan
pembelajaran yang berkesinambungan. Tahapan penelitian tindakan pada suatu
siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini
berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah
cukup.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN 3 Langsa untuk mata pelajaran
IPA.
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2019. Penentuan waktu ini mengacu
kepada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus
yang harus menyesuaikan dengan program pembelajaran.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian siswa kelas IV MIN 3
Langsa laki-laki dan perempuan. Adapun secara keseluruhan subjek penelitian ini
adalah:
1. Peserta didik
Untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan hasil belajar dan aktivitas
dalam proses pembelajaran.
2. Guru
Untuk melihat aktivitas pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan
metode Learning Contract dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa
kelas I di MIN 3 Langsa.

D. Desain Penelitian Tindakan


Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, maka penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan Arikunto yang berbentuk spiral.
Penelitian tindakan ini bertujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode
kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. Alur tindakan yang dilakukan digambar
sebagai berikut:

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas.


Alur penelitian tindakan kelas di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Pelaksanaan kegiatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
keaktifan belajar siswa, aktivitas mengajar guru dan menilai hasil tes.
3. Observasi/pengamatan, meliputi mengamati kegiatan belajar mengajar,
keaktifan siswa, aktivitas mengajar guru dan mengamati hasil tes sehingga
diketahui hasilnya dari diterapkannya metode bernyanyi.
4. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat. Kemudian rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan
hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk
dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam dua siklus, yaitu
siklus 1 dan 2, dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan pos tes di akhir
masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan dihentikan sesuai dengan
kebutuhan.
Langkah-langkah kegiatan PTK yang akan dilakukan peneliti sebagai
berikut:
1. Langkah awal
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sempurna
b. Mempersiapkan situasi kelas yang diperlukan.
c. Mempersiapkan observasi dan atribut yang diperlukan.
d. Melakukan kegiatan proses belajar mengajar hingga selesai.
e. Membuat gagasan baru (inovasi) untuk perbaikan tentang
komponen yang ada kelemahannya menurut guru yang peneliti atau
mempertimbangkan analisa mitra kolaboratif.
2. Langkah kedua
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
gagasan baru untuk perbaikan
b. Mempersiapkan situasi yang diperlukan sesuai dengan gagasan
baru untuk perbaikan
c. Mempersiapkan instrumen dan atribut yang diperlukan sesuai
dengan gagasan baru untuk perbaikan
d. Melakukan kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan
gagasan baru untuk perbaikan
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan
fenomena atau suatu upaya ke arah peningkatan proses belajar mengajar yang
dilakukan di sekolah pada mata pelajaran IPA. Berikut langkah tindakan yang
akan dilaksanakan:
1. Siklus 1
a. Perencanaan (planning), terdiri atas:
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode
Learning Contract.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan metode Learning
Contract.
3) Membuat lembar kerja siswa
4) Membuat observasi kegiatan yang digunakan dalam siklus PTK
5) Membuat observasi aktivitas siswa
6) Membuat observasi aktivitas mengajar guru
7) Membuat lembar wawancara siswa
8) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas:
1) Pelaksaan program pembelajaran sesuai dengan jadwal
2) Proses pembelajaran dengan menerapkan metode Learning Contract.
3) Secara klasikal menjelaskan materi yang di ajarkan
4) Mengadakan observasi tentang proses pembelajaran
5) Mengadakan observasi aktivitas siswa
6) Mengadakan observasi aktivitas mengajar guru
7) Mengadakan wawancara siswa
8) Mengadakan tes tertulis
9) Penilaian hasil tes tertulis,
c. Pengamatan, yaitu mengamati proses pembelajaran yang meliputi situasi
kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam diskusi
kelompok, aktivitas mengajar guru dan menilai hasil tes sehingga diketahui
hasilnya. Atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencenakan tindak
lanjut pada siklusnya.
d. Refleksi, yaitu menyimpulkan pelaksanaan hasil tindakan pada Siklus I.
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut:
1) Sebagian besar (70% dari siswa) mampu mengetahui huruf.
2) Sebagian besar (70% dari siswa) mampu membaca dengan lancar.
2. Siklus II
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan (Planing)
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
siklus pertama.
b. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi
berdasarkan perencanaan hasil refleksi pada siklus pertama
c. Pengamatan (Observation)
Tim peneliti (guru dan kolabolator) melaksanakan pengamatan terhadap
metode Learning Contract pada pembelajaran IPA yang meliputi situasi kegiatan
belajar mengajar, keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam diskusi kelompok,
aktivitas mengajar guru dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya.
d. Refleksi
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan
menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan metode Learning
Contract pada pembelajaran IPA di MIN 3 Langsa.
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa variabel
adalah obyek penelitian yang diteliti dalam suatu penelitian. Sedangkan variabel
yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
X metode Learning Contract.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan membaca siswa (Y).
F. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian tindakan kelas ini
maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Lembar observasi pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran dan aktivitas
belajar siswa
b. Lembar panduan wawancara
c. Lembar soal-soal tes
G. Target Keberhasilan Penelitian Tindakan
Adapun tolak ukur untuk mengetahui ketercapaian hasil kerja yang
diaksanakan, yaitu: penelitian ini dikatakan berhasil jika 70% siswa memperoleh
nilai 70 atau lebih. Batasan nilai 70 peneliti jadikan patokan batas bawah nilai
yang harus dicapai siswa. Disamping itu nilai ini juga merupakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk nilai mata pelajaran IPA pada MIN 3 Langsa.
Indikator hasil penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa
syarat sebagai berikut:
a. Sebagian besar (70% dari siswa) berhasil membaca dengan lancar.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data selama
proses penelitian tindakan ini berlangsung dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
1. Tes.
Tes, yaitu peneliti melakukan kegiatan tes kepada siswa yang dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian ini guna melihat keberhasilan siswa dalam pembelajaran.
Tes dilakukan dalam bentuk tes awal dan pos tes. Untuk pengukuran dengan tes
ini penulis mempergunakan soal-soal dalam bentuk Tanya jawab sebagai
penguatan.
2. Observasi.
Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap obyek dan aktivitas
yang dilakukan siswa selama pembelajaran IPA dengan mempergunakan metode
Learning Contract. Bagian yang diobservasi meliputi perhatian, minat, keaktifan,
kecermatan, bertanya. Untuk data observasi ini peneliti mempergunakan lembar
pengamatan untuk mencatat seluruh perilaku siswa dan aktivitas mengajar guru.
3. Wawancara.
Wawancara, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
kepada siswa, guru dan kepala sekolah berkenaan dengan metode bernyanyi pada
pembelajaran IPA.
Peneliti juga mengadakan pertanyaan bebas, sehingga berkesan tidak terlalu
kaku dan sambil bercanda pertanyaan terus mengalir, sehingga interview kelihatan
luwes. Metode interview ini dilakukan untuk mengetahui keadaan yang terjadi
MIN 3 Langsa.
Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran wawancara adalah sebagai
berikut:
a. Pimpinan sekolah MIN 3 Langsa
b. Guru MIN 3 Langsa
c. Siswa MIN 3 Langsa
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data, dilakukan dengan cara, yaitu dari data kualitatif. Data
kualitatif diambil dari gambaran keaktifan peserta didik, ketertarikan peserta
didik, interaksi peserta didik dengan materi terprogram, serta kemampuan peserta
didik dalam melaporkan hasil pembelajaran. Instrumen yang dipakai berbentuk:
1. Tes hasil belajar, dengan menganalisis nilai rata-rata tes, kemudian
dikatagorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
2. Aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan
analisis tingkat keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar
kemudian dikatagorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah.
3. Aktivitas mengajar guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan
analisis tingkat keaktifan guru dalam proses belajar mengajar kemudian
dikatagorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang dan rendah.
4. Implementasi pembelajaran melalui metode eksprimen menganalisis tingkat
keberhasilan implementasinya, kemudian dikatagorikan dalam klasifikasi
berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengukur indikator
keberhasilan yang sudah dirumuskan dan setelah itu diambil kesimpulan
berdasarkan analisis data.

J. Sistematika Proposal Skripsi


Adapun sistematika isi dari penulisan proposal skripsi ini antara lain :
Bab I : Pendahuluan. Berisi tentang latar belakang, Rumusan masalah,
Penjelasan Istilah, tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian teori,
Metode Penelitian serta sistematika proposal skripsi.
Bab II : Tinjauan Pustaka.
Bab III : Metodelogi Penelitian
Bab IV : Hasil Penelitian.
Bab IV : Penutup. Berisi tentang kesimpulan dan saran dari peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Apri Damai sagita Krissandi, Pembelajaran IPA Untuk SD (pendekatan
dan Teknis, (Jakarta: Media Maxima,2017).
Darmadi, MEMBACA YUK “Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak
Sejak Usia Dini.
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. (1996). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di Kelas Rendah. Jakarta: Depdikbud.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena.
Larasshinta Dessy, Penerapan metode Learning Contract Pada Pembelajaran
Membaca Permulaan Siswa Kelas 1MI Ma’arif (2018).
Meliyawati, Pemahaman Dasar membaca, (Yogyakarta: Deepublish, 2006).
Moeslichatoen, Metode Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014).
Mulyono Abdurrachman, 1996, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi
Proyek Pendidikan Tenaga Guru.
Oktaviani, Rina, dkk. 2014. Anak Islam Gemar Membaca. Jakarta: Eska Kids.
Prihantini Ainia, Master IPA, (Jakarta: B first, 2015).
Puji Santosa, dkk. (1992). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sabarti Akhadiah, dkk., (1991/1992). IPA I. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan
Slamet, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, (Surakarta: UNS
Press,2014).
Suharismi Arikunto. 2006, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Suhartin, Smart Parenting, (Jakarta: Gunung mulia,2010).
Supriatna, Agus. 1998. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Rendah. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jendral Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam.
Supriyadi. (1992). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud, Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry. 2008. MEMBACA Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Tim Guru Indonesia, Top No.1 Ulangan Harian SMP/MTS Kelas 8, (Jakarta:
Bintang Wahyu, 2015).
Wardiati Zahrul, Penerapan Metode Learning ContractMG Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPA Kelas 1 di
SDN 3 Kopang KEC. Kopang Tahun Pelajaran 2015/2016 (Oktober2017).

Anda mungkin juga menyukai