PENDAHULUAN
dunia ini. Misi adalah inisiatif dari Allah. Ia mengutus umatNya untuk
yang harus dikerjakan oleh setiap orang percaya lewat pelayanan kepada
sesama.
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
1
2
perhatian seluruh umat manusia, ini merupakan tanggung jawab yang tidak
dapat diabaikan.2
melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai gereja Allah adalah salah
Gereja.
1
Murray W. Downey, Cara-cara Memenangkan Jiwa (Bandung: Kalam Hidup, 1957) 5.
2
J. I. Packer, Penginjilan Dan Kedaulatan Allah Evangelism And The Sovereignty Of
God (Surabaya: Momentum, 2003) 16.
3
J. Andrew Kirk, Apa Itu Misiologi?, (Jakarta, Gunung Mulia,2015) 37
3
gereja tidak hanya pada pelayanan pemberitaan Injil semata tetapi lebih
memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. " (Lukas 4:18). Misi
tersebut menunjukkan bahwa tugas gereja memang luas, bukan hanya pada
umum.
norma tradisi rasuli (Kis. 6:4). Ketiga hal ini: ibadah, berbagi, dan
semua hal yang harus dilakukan oleh orang Kristen dan karena itulah
sesungguhnya.
pemahaman warga gereja tentang misi, kajian ini akan dituangkan dalam
4
Arthur F. Glasser, “Rasul Paulus dan Tugas Penginjilan” dalam Misi Menurut Perspektif
Alkitab (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2007), 145-146
5
B. Rumusan Masalah
Timur?
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam tulisan ini adalah untuk
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Akademik
Misiologi.
2. Manfaat Praktis
misi.
Mamasa)
E. Metode Penelitian
F. Sistematika penulisan
Penulisan.
Bab III: Dalam bab ini akan diuraikan tentang tempat dan waktu
Bab IV: Bab ini menguraikan tentang analisis hasil penelitian dan
refleksi teologis.
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Misi
diangkat dari kata dasar mittere yang artinya to send, mengirim, mengutus,
Allah. Defenisi ini mengemukakan bahwa misi adalah rencana Allah Yang
Esa, yang merupakan isi hati-Nya sejak kekal yang bertujuan untuk
muncul dua istilah yaitu Missio Dei (misi Allah) dan Missio Christi.
Missio Dei artinya penyataan diri Allah sebagai Dia yang mengasihi
dunia, keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia, sifat dan kegiatan
5
Arie De Kuiper, Missiologia: Ilmu Pekabaran Injil, (Jakarta: Gunung Mulia, 2006), h 9
6
Edmund Woga CSsR, Dasar-dasar Misiologi, (Yogyakarta: Kanisius, 2002), h 15
7
David J Bosch, Transformasi Misi Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005)
9
pada Injil Yesus Kristus.11 J. Andrew Kirk da lam bukunya “Apa itu
8
Ibid, h. 15
9
Ibid, h. 27
10
Ibid, h. 15
11
P.H. Nikkijuluw Victor dan Sukarto Arischtarchus, Kepemimpinan di Bumi Baru,
(Jakarta: Literatur Perkantas, 2014) h. 43-44
12
J. Andrew Kirk, Apa itu Misi?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), h. 36
10
Jadi, misi dapat diartikan sebagai tugas yang berasal dari Allah
dunia ini. Misi gereja sendiri adalah rangkaian dari misi Allah yang
13
Widi Artanto, Menjadi Gereja yang Misioner, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010 ), h.
62
11
gereja masih sangat utuh dimana Gereja Toraja Mamasa (GTM) tidak
sosial tetapi sebaliknya GTM juga memahami bahwa Injil harus tetap
disampaikan kepada semua orang dan inti Injil adalah Yesus Kristus. Injil
pribadi. Tetapi GTM tidak hanya memberitakan Injil secara verbal atau
dengan Firman Tuhan yang menjadi acuan pelaksanaan misi sebab gereja
14
Wawancara dengan ketua I BPSGTM: Pdt. Deppatola Pawa, S.Th, MM, Mamasa, 18
Juli 2019
15
Ibid.
16
Wawancara dengan ketua I BPSGTM: Pdt. Deppatola Pawa, S.Th, MM, Mamasa, 18
Juli 2019
12
segala ciptaan-Nya.
mengatakan:
17
Y. Tomatala, Penginjilan Masa Kini, (Malang: Gandum Mas, 2004), h. 7
18
M. David Sills, Panggilan Misi, (Surabaya: Momentum, 2015), h. 45
13
dalam melaksanakan misi bagi orang lain karena pada ayat tersebut
19
Veronika J. Elbers. Gereja Misioner, (Malang: Literatur SAAT, 2015), h. 1
15
Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan yang ketiga: mengajarkan mereka
melatih para murid melaksanakan misi Allah agar mereka tahu dan
pelayanannya.
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan
17
dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Dalam ayat ini ada tiga
Kitab Kisah Para Rasul ini merupakan titik lanjut dari Amanat
kepada manusia.
kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima,
dan yang didalamnya kamu teguh berdiri. Oleh karena Injil itu
20
Y. Tomatala, Penginjilan Masa Kini, (Malang: Gandum Mas, 2004), h. 25
18
teguh pada Injil Yesus Kristus yang telah berkorban bagi manusia.
atas.
1. Pengertian Gereja
Harta Dalam Bejana karangan Th. van den End memberikan beberapa
arti kata mengenai gereja yaitu: kata gereja melalui kata Portugis
Yunani ada satu kata lain yang berarti gereja, yaitu “kurakion”, berarti
rumah Tuhan.22
Kristen.23 Dalam Tata Dasar dan Tata Rumah Tanggga Gereja Toraja
21
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta: Gunung Mulia, 2007), h. 362
22
Th. van den End, Harta Dalam Bejana, (Jakarta: Gunung Mulia), h. 7
23
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 313
20
yang kita percaya dalam Pengakuan Iman Rasuli bukan hanya yang
kelihatan tetapi semua orang pilihan Allah, termasuk orang yang sudah
mati.27 Arti semua umat pilihan Allah bertalian dalam Kristus, dibawa
gereja dalam arti yang sebenarnya yaitu ibu yang membina dan
Iman Rasuli.28
24
Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa, Tata Dasar dan Tata Rumah
Tangga Gereja Toraja Mamasa, (2016), h. 1
25
Christian de Jong, Apa itu Calvinisme?, (Jakarta: Gunung Mulia,2001), h. 99
26
Yohanes Krismantyo Susanta, “Persekutuan Allah Tritunggal Sebagai Model
Persekutuan Dalam Bidang Politik Menurut Jürgen Moltmann,” Jurnal Amanat Agung 10, no. 1
(2014): 103–26.
27
Yohanes Calvin, Institutio: Pengajaran Agama Kristen, (Jakarta: Gunung Mulia,
2009), h. 226
28
Ibid, h. 99
21
Chr. De Jong dan Jan S. Aritonang mendefinisikan gereja dari beberapa segi yaitu
keselamatan yang diberikan kepada Allah melalui Yesus Kristus atau gereja
https://doi.org/10.36421/veritas.v15i2.298.
Bidang Politik Menurut Jürgen Moltmann.” Jurnal Amanat Agung 10, no. 1
(2014): 103–26.
juga jembatan antara Allah dan dunia atau gereja adalah persekutuan
29
Yohanes Krismantyo Susanta, “Anak Manusia : Suatu Reinterpretasi Terhadap Konsep Mesianis
Yahudi,” Veritas : Jurnal Teologi Dan Pelayanan 15, no. 2 (October 1, 2014): 177–97,
https://doi.org/10.36421/veritas.v15i2.298.
22
2. Sifat Gereja
secara jelas dapat dilihat oleh orang lain. Sehingga Gereja menjadi
berkat.
b. Gereja adalah am
30
31
Harun Hadiwijino, Iman Kristen, (Jakarta : Gunung Mulia, 2012), h. 375
32
Chr. de Jong, Jan. S. Aristonang, Apa dan Bagaimana Gereja: Pengantar Sejarah
Ekklesiologi, (Jakarta: Gunung Mulia, 2003), h.376
23
gereja saja melainkan juga dunia (2 Kor. 5:19), dan bahwa Allah di
segala masa.
Anak dan Anak di dalam Bapa. Hal itu dimaksud supaya dunia
3. Fungsi Gereja
33
Ibid Harun Hadiwijino, h. 378
34
Ibid, h. 380
24
berada, dan bagian dari masyarakat dunia, hal-hal ini disebut juga
terlepas dari konteks, artinya gereja akan dapat terus hidup apabila
35
Gerd Theissen, Gerakan Yesus, Sebuah Pemahaman Sosiologis Tentang Jemaat
Kristen Perdana, (Ledalero: Maumere, 2005), hal. 1-2
25
bagi keberadaan gereja pada masa sekarang. Oleh karena itu gereja
untuk mencapai cita-cita yang dinyatakan oleh Yesus, yaitu “agar tidak
36
Eka Darmaputera, “Menuju Teologi Kontekstual di Indonesia”, dalam Konteks
Berteologi di Indonesia, ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988), hal 8-9
37
Proyek Pembinaan Calon Tenaga Kependidikan, Agama Kristen,(Jakarta: Sekretariat
Jenderal Departement Agama RI, 2003 ), h. 14.
26
yang disebut bukit Zaitun dan memberikan tugas yang cukup berat kepada
Injil ke seluruh bumi (band Mat. 28:18-20; Mrk. 16;15; Luk. 24:27-48;
Yoh. 17:18; 20:21; Kis. 1:8). Keterpanggilan gereja dalam dunia ini
pelayanan.38 Gereja harus mampu menjalankan visi dan misi dari Allah
kepada dunia. Gereja mewujudkan Injil di antara suku dan bangsa secara
atau menuntun ke iman yang kokoh, melatih jemaat dalam hal pekabaran
Injil serta mengajarkan amanat Yesus kepada setiap jemaat supaya siap
1. Marturia (Kesaksian)
itu dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai umat pilihan
38
Harun Hadiwijono, Iman Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), h. 50
39
Eli Tanya, Gereja dan PAK, (Jakarta: Agiamedia, 1999), h. 10.
27
tengah-tengah dunia.
2. Koinonia (Persekutuan)
baik ketika aktif dalam persekutuan.40 Umat pilihan yang yang telah
3. Diakonia (Pelayanan)
4. Pengajaran
Yesus. Oleh sebab itu dianjurkan untuk belajar dengan baik agar
43
Proyek Pembinaan Calon Tenaga Kependidikan, Op. Cit, h. 15.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Narasumber
alasan, melainkan karena penulis sendiri lahir dan besar di lingkungan ini.
44
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.1-3
31
1. Studi Kepustakaan
2. Wawancara
3. Observasi
45
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012),
hal. 29
Andi Prastowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kulitatif,
46
lapangan.
mentah, oleh karena itu masih perlu proses untuk mengolahnya sehingga
dapat menjadi data atau informasi yang pasti. Pengolahan data inilah yang
Dalam hal ini penulis memilih data penting yang berkaitan dengan
2. Analisis Data
47
Ibid, hal. 89
48
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012) hal. 92
33
3. Interpretasi Data
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2009), hal.
244
50
Nana Syaodin Sukma Dinata, Tuntunan Penulisan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar
Baru Alegensindo, 2009), hal. 288-289
BAB IV
“sawah yang sangat luas dalam satu pematang dan airnya merata ke
hukum hadat tersendiri dengan adanya Hukum Adat Pitu Ulunna Salu
berakhir, sebagai ucapan syukur atas hasil panen mereka. Ada satu
51
W.A. Van der Klis, Datanglah Kerajaan-Mu, (Rantepao: Sulo, 2017), h 15
35
tradisi dari agama tradisionl suku Mamasa, yang unik dan mungkin
tidak ada di daerah lain, yaitu tradisi penguburan orang yang telah
mayat dari sebuah keluarga atau kerabat akan berada di tempat yang
tinggi.
adalah bagian agama. Agama Toraja Barat dinamai aluk toyolo, aluk to
dolo, aluk tomatua atau aluk Mappurondo. Arti kata aluk ialah
52
Th, Van Den End. “Ragi Carita 2: Sejarah Gereja Di Indonesia”, (Jakarta: Bpk.
Gunung Mulia, 2009), h 168
36
peraturan yang harus dipatuhi oleh rakyat. Peraturan itu disebut pemali
53
Ibid. h 168
37
kampung Tawalian.54
pertama tahun 1913 dibuka juga sekolah Messawa dan Nosu, dan pada
Injil masuk Mamasa secara resmi. Pada hari itu Kyftenbelt untuk
pertama kalinya membawa kabar baik kepada rakyat Toraja Barat dan
dibaptis.
54
Ibid. h 168
38
Pada tahun 1919 tugas komisi pekabaran Injil diambil alih oleh
Afdeling Pare-pare.
39
jemaat yang berjumlah kurang lebih 450 orang dan memiliki tenaga
pendeta lebih dari 200 orang, serta 64 klasis yang tersebar mulai dari
berdiri sendiri pada tanggal 7 Juni 1947 dalam sidang Sinode yang
Toraja Mamasa tersebar dalam 65 Klasis dan 532 Jemaat dan Cabang
125.000 orang.55
Timur.
penelitian adalah penulis sendiri lahir dan besar dalam lingkungan ini.
55
Ibid. h 169
41
dan sampai saat ini telah memiliki 5 jemaat, yaitu jemaat Pongko’, Jemaat
kata lain bahwa landasan gereja adalah Firman Tuhan. Gereja yang ada
56
Hasil wawancara dengan Pdt. Damaris Papalangi’ S.Th, Sepang, 21 Juli 2019
57
Hasil wawancara dengan Pdt. Nelwan S.Th, Tandiallo, 22 Juli 2019
58
Hasil wawancara dengan Pnt. Petrus, Tandioallo, 22 Juli 2019
59
Hasil wawancara dengan Pnt. Yulius Buntu Gayang, S.Th, Bue, 22 Juli 2019
42
mata Tuhan sebagai gambar dan rupa Allah ditengah dunia ini yang
60
Hasil wawancara dengan Pdt. Paulus D S.Th, Bue, 23 Juli 2019
61
Hasil wawancara dengan Joni , Minanga , 23 Juli 2019
62
Wawancara dengan semua responden, Sesenapadang, 22 Juli 2019
63
Hasil wawancara dengan Pdt. Paulus D. S.Th., Bue, 23 Juli 2019
64
Wawancara dengan Soleman Demmagau’, Mamasa, 26 Juli 2019
65
Wawancara dengan Phileps Papalangi’, Minanga, 26 Juli 2019
66
Wawancara dengan semua Responden, Mamasa, 25 juli 2019
67
Wawancara dengan sebagian Responden, Sesenapadang, 25 Juli 2019
43
karena Yesus telah menetapkan. Inilah yang menjadi tugas misi gereja
tanpa pengecualian.73
68
Wawancara dengan Pdt. Nelwan, S.Th., Tandiallo, 22 Juli 2019
69
Wawancara dengan Soleman, Pongko’, 28 Juli 2019
70
Wawancara dengan Demmanapa’, Pongko’, 29 Juli 2019
71
Wawancara dengan Yulius Buntugayang, Bue, 22 Juli 2019
72
Wawancara dengan Petrus, Tandiallo, 23 Juli 2019
73
Wawancara dengan Phileps Papalangi’, Minanga, 26 Juli 2019
74
Wawancara dengan semua responden, Mamasa, 29 Juli 2019
44
anggota jemaat.
GTM. Tetapi dalam setiap khotbah selalu ada ajakan kepada warga
D. Analisis Data
semua aktivitas Gereja, dan Injil harus disampaikan kepada semua orang
75
Wawancara dengan semua Responden, Sesenapadang, 29 Juli 2019
45
sebab inti Injil adalah Yesus Kristus. Dan Gereja Toraja Mamasa tidak
lembaga pekabaran Injil (EE dan LPMI) adalah semua bagian dari
dengan Firman Tuhan yang menjadi acuan pelaksanaan misi sebab gereja
Sesenapadang I Timur sebagai tugas yang berasal dari Allah sendiri untuk
menjadi tugas dan panggilan gereja di tengah-tengah dunia ini. Misi gereja
sendiri adalah rangkaian dari misi Allah yang menghendaki dunia dan
yang dinyatakan oleh Yesus, yaitu agar tidak ada kawanan domba yang
Jadi, gereja sebagai persekutuan orang percaya harus ikut dalam panggilan
kepada dunia. Dapat dikatakan bahwa misi Gereja Toraja Mamasa telah
dalam melaksanakan misi bagi orang lain karena pada ayat tersebut tersirat
Dimana dalam ayat ini memuat tiga perintah yang harus dilakukan oleh
yang menerima Yesus Kristus dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus,
dan yang ketiga: mengajarkan mereka segala sesuatu yang telah diajarkan
pun harus melakukan dan melanjutkan misi tersebut. Tugas yang besar
Timur Gereja adalah persekutuan umat percaya yang dipanggil oleh Allah
orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan
Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Dan Gereja sebagai
organisme yang hidup merupakan karya Roh Kudus yang juga melibatkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Buku Karangan
Artanto, Widi. Menjadi Gereja yang Misioner. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja Mamasa. Tata Dasar dan Tata
Rumah Tangga Gereja Toraja Mamasa. 2016
Chr. de Jong, Jan. S. Aristonang. Apa dan Bagaimana Gereja: Pengantar Sejarah
Ekklesiologi. Jakarta: Gunung Mulia. 2003
F. Glasser, Arthur. “Rasul Paulus dan Tugas Penginjilan” dalam Misi Menurut
Perspektif Alkitab. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 2007.
J Bosch, David. Transformasi Misi Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2009
Kirk, J. Andrew. Apa itu Misi?. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2012
50
Noordegraaf, A. Orientasi Diakonia Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2004
Sukma Dinata, Nana Syaodin. Tuntunan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar
Baru Alegensindo. 2009
van den End, Th. Harta Dalam Bejana. Jakarta: Gunung Mulia. 2008
Van Den End, Th. Ragi Carita 2: sejarah gereja di Indonesia. Jakarta: Gunung
Mulia. 2009
Wawancara
Wawancara dengan ketua I BPSGTM: Pdt. Deppatola Pawa, S.Th, MM, Mamasa
18 Juli 2019
51
Wawancara dengan Pdt. Damaris Papalangi’ S.Th, Sepang, 21 Juli 2019
52
Daftar Pertanyaan
4. Apakah Firman Tuhan yang diberitakan seputar tema tugas dan tanggung
28:19-20?
53