Anda di halaman 1dari 2

1.

Faktor Keberhasilan Komunikasi Lisan dari Sudut komunikator

 Kecakapan komunikator,  Seorang Komunikator itu harus dapat menguasai


cara-cara menyampaikan buah pikiran, baik secara lisan maupun tertulis,
cakap memilih symbol dan lambang yang tepat, cakap membangkitkan minat
dan menarik perhatian pendengar/ pembaca, keterangan-keterangan yang
disampaikan secara  sistematis dan jelas sehingga mudah dipahami.
 Sikap Komunikator, Sikap Komunikator itu harus tegas agar dapat
menanamkan kepercayaan pendengar/pembaca terhadap uraian-uraian yang
disampaikan. Sikap tegas dan terbuka, simpatik dan rendah hati, akan
menunjang komunikasi. Sikap ini bersumber pada hubungan kemanusian
(human relation) yang baik
 Pengetahuan Komunikator, Dengan pengetahuan yang luas, komunikator
akan lebih mudah menyampaikan ide
 Sistem Sosial, Dalam organisasi, komunikator akan dipengaruhi oleh
kedudukannya. Dalam masyarakat, komunikasi harus menyesuaikan kepada
sifat-sifat masyarakat tersebut
 Fisik dan indera Komunikator/Saluran komunikasi. Komunikasi lisan sangat
dipengaruhi oleh suara yang mantap, ucapan yang jelas, dan gerak-geriknya
yang baik yang dapat mendukung pembicaraan.

2. Faktor Keberhasilan Komunikasi Lisan dari Sudut Komunikan

 Kecakapan Komunikan, Seorang Komunikan itu harus mempunyai


kecakapan dalam mendengarkan, membaca, dan menanggapi pembicaraan.
 Sikap Komunikan, Komunikan perlu memiliki sikap simpatik, rendah hati,
dan tegas
 Pengetahuan Komunikan, Komunikan yang memiliki pengetahuan yang luas
akan lebih cepat memahami isi suatu pembicaraan dan mudah menafsirkan
maksud dari komunikator
 Sistem Sosial, Komunikan harus memahami kedudukan komunikator serta
menyesuaikan diri terhadap sistem sosialnya sehingga komunikasi akan
berjalan lancar.
 Fisik dan indera Komunikan/saluran komunikasi, Komunikasi sangat
dipengaruhi oleh fisik yang baik dari komunikan, seperti pendengaran,
penglihatan dan inderalainnya.

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI

 Kecapakan yang kurang baik : Kurang cakap berbicara, kurang cakap


mendengarkan merupakan hambatan atau rintangan dalam komunikasi.
Untuk mengatasi hal ini tidak ada jalan lain kecuali belajar dan berlatih.
 Sikap kurang tepat : Sikap yang kurang tepat dapat merintangi komunikasi.
Untuk dapat mengatasi hal ini perlu memperdalam hubungan kemanusian
dan mempelajari etiket. Dalam sikap ini yang diperlukan adalah sikap
simpatik, muka manis, tidak sombong rendah hati tetapi cukup tegas
 Pengetahuan kurang : Pengetahuan ini dapat menyangkut komunikator atau
receptor. Jika pengetahuan si pembicara atau penulis luas, maka dalam
penyajiannya harus berusa menyesuaikan pembicaraannya dengan para
pendengar/pembaca dan menggunakan contoh-contoh konkrit dan cerita-
cerita yang dapat diambil hikmahnya. d. Kurang memahami sistem sosial
Jika pembicara kurang memahami sistem sosial, maka pembicaraan tidak
tepat. Demikian pula si pendengar jika kurang memahami si pembicara tidak
akan biasa menangkap dengan cepat dan tepat isi pembicaraan.
 Prasangka (prejudice) yang tidak mendasar : Bagi masyarakat yang
kurang terpelajar akan mudah timbul prasangka yang tidak mendasar pada
pikiran yang sehat. Kadangkadang prasangka itu tidak benar dan bersifat
negatif. Demi kelancaran komunikasi sifat-sifat seperti itu harus dihilangkan,
sehingga tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak beralasan.
 Kesalahan bahasa : Sering terjadi penafsiran yang keliru disebabkan oleh
karena perbedaan arti dari suatu istilah. Kesalahan semacam ini disebut
kesalahan semantik.
 Jarak komunikator dan penerima : Komunikasi dapat menjadi tidak lancer
karena jarak antara komunikator dengan komunikan.
 Indera yang rusak : Komunikasi menjadi tidak lancer karena indera yang
rusak. Misalnya telinga  atau mata yang sudah tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai