Judul : Sikap Kritis Mahasiswa dalam Menanggapi Pembangunan Jurassic Park Di Pulau
Rinca
Latar Belakang
Taman Nasional Komodo yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
merupakan kawasan hutan konservasi dan rumah alami bagi satwa endemik seperti komodo
dan beragam satwa lainnya. Saat ini pemerintah tengah melakukan proyek pembangunan
eksklusif di Pulau Rinca yang merupakan salah satu habitat asli dari komodo atau ora
(sebutan dari masyarakat lokal). Setidaknya ada 1300 ekor hewan karnivora yang hidup di
Pulau Rinca, 66 ekor diantaranya berada di Loh Buaya dan 15 ekor berada di area proyek
pembangunan ‘Jurassic Park’. Pembangunan tersebut mencakup geopark sebesar 1,3
hektar dan pusat informasi sebesar 4 ribu meter persegi. Hal ini menimbulkan pro dan
kontra bagi masyarakat. Kawasan Taman Nasional Komodo yang merupakan kawasan
hutan konservasi dimana komodo dapat hidup di alam bebas akan dibatasi ruang gerak
aktivitasnya oleh bangunan ala ‘Jurassic Park’.
Dengan demikian kami memilih judul sikap kritis mahasiswa menanggapi
pembangunan ‘Jurassic Park’ di Pulau Rinca. Kami ingin tahu dampak buruk yang terjadi
bagi habitat komodo dan kesehatan lingkungan hidup dari proyek pembangunan ini. Serta
keuntungan apa yang didapatkan dari proyek pembangunan ini bagi kawasan Taman
Nasional Komodo dan masyarakat sekitar. Itulah alasan kami memilih judul ini.
Rumusan Masalah
1. Apakah aktivitas pembangunan eksklusif di Pulau Rinca memiliki dampak yang
buruk bagi habitat komodo?
2. Apakah proyek pembangunan eksklusif memperhatikan kesehatan lingkungan
hidup?
3. Apakah proyek pembangunan eksklusif di Pulau Rinca memberikan keuntungan
bagi kawasan Taman Nasional Komodo dan masyarakat sekitar?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pembangunan
eksklusif di Pulau Rinca bagi habitat komodo.
2. Untuk mengetahui kesehatan lingkungan hidup akibat pembangunan eksklusif di
Pulau Rinca.
3. Untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan bagi Taman Nasional Komodo
dan masyarakat sekitar.
Landasan Teori
1. Konsep Dasar Kawasan Hutan Menurut Undang – Undang Nomor 4 tahun 1999
tentang Kehutanan
● Pengertian Kawasan Hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan
oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan
tetap.
● Pengelompokkan Hutan Berdasarkan Fungsi Pokok Hutan dan
Pengertian
- Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu,
yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
- Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut,
dan memelihara kesuburan tanah.
- Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.
2. Prinsip Dasar Pembangunan Sarana dan Prasarana Menurut Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.13/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2015/2020 tentang Pembangunan Sarana dan
Prasarana Wisata Alam di Kawasan Hutan
● Prinsip Konservasi dimaksudkan agar pembangunan sarana dan
prasarana harus tetap melestarikan lanskap kawasan[ CITATION Pem20 \l
1057 ]
● Prinsip Partisipasi dimaksudkan agar proses pembangunan sarana dan
prasarana harus selaras dengan rencana-rencana yang disyaratkan dan
melibatkan masyarakat dalam upaya pengelolaan kawasan secara lestari
● Prinsip Edukasi dan Rekreasi dimaksudkan agar sarana dan prasarana
harus layak pasar dan mendukung program wisata yang bermuatan
edukasi dan rekreasi tentang nilai-nilai alam dan budaya kawasan
● Prinsip Ekonomi dimaksudkan agar pembangunan sarana dan prasarana
harus memberikan sumbangan kepada ekonomi daerah
● Prinsip Kendali dimaksudkan agar sarana dan prasarana harus berfungsi
untuk mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan
wisata alam pada kawasan hutan
Kesimpulan
Pada tahun 1880 Taman Nasional Komodo didirikan untuk melindungi
komodo dan habitatnya. Taman Nasional Komodo yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) merupakan kawasan hutan konservasi dan rumah alami bagi
satwa endemik seperti komodo dan beragam satwa lainnya. Saat ini pemerintah
tengah melakukan proyek pembangunan eksklusif di Pulau Rinca yang merupakan
salah satu habitat asli dari komodo atau ora (sebutan dari masyarakat lokal).
Kawasan Taman Nasional Komodo yang merupakan kawasan hutan konservasi
dimana komodo dapat hidup di alam bebas akan dibatasi ruang gerak aktivitasnya
oleh bangunan ala ‘Jurassic Park’. Menurut kami, sebaiknya pembangunan tidak
dilanjutkan karena dapat merusak lingkungan dan juga membahayakan satwa yang
ada disana.
Referensi