Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PESANTREN RAMADHAN VIRTUAL SMA NEGERI 1 TENGGARONG

DISUSUN OLEH

SMA NEGERI 1 TENGGARONG


2021 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula saya dapat menyelesaikan makalah


ini yang merupakan tugas individu untuk Pesantren Kilat yang diadakan pada
tanggal 3-5 Mei 2021 yang lalu. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya
kepada Guru –guru pengampu sekalian.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-


kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para


pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

                                                                  Tenggarong , 07 Mei 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Makalah................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5
A. Akidah ............................................................................................ 5
B. Aswaja ............................................................................................ 7
C. Akhlak ............................................................................................ 8
D. Fiqh Puasa ...................................................................................... 8
E. Pemuda dalam Pandangan Islam .................................................... 11
F. Zakat ............................................................................................... 16
BAB III PENUTUP.................................................................................... 18
A. Kesimpulan..................................................................................... 18
B. Saran................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puasa Ramadhan adalah suatu pokok dari rangkaian pembinaan iman. Puasa
adalah suatu sendi (rukun) dari sendi-sendi Islam. Puasa di fardhukan atas umat
islam yang mukallaf selama tidak ada halangan yang menghalangi
pelaksanaannya. Bahwa puasa itu suatu fardhu yang tidak boleh di tinggalkan dan
suatu syi’ar Agama Allah yang besar.

Hukum puasa Ramadhan adalah wajib berdasarkan al-Qur’an, As-Sunnah dan


Ijma’.

Kewajiban melaksanakan puasa merupakan kewajiban yang dibebankan


kepada umat Islam yang telah baligh dan berakal, maka tidak ada alasan bagi
umat Islam untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, kecuali apabila orang
tersebut secara syara’ boleh diberikan keringanan (Rukhsah) untuk tidak
melaksanakan puasa Ramadhan.

Jika seseorang yang tidak melaksanakan puasa, maka orang tersebut harus
mengganti puasanya pada hari-hari lain setelah bulan Ramadhan berkahir. Hal ini
berdasarkan firman Allah dalam surat al-baqarah ayat 185:

1
Artinya : Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka
(wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu,
pada hari-hari yang lain.

Seluruh Ulama sepakat bahwa orang yang diwajibkan mengqadha”


(mengganti) hari-hari puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan, baik karena
ada uzur (seperti sakit, perjalanan, haid dan sejenisnya) maupun tanpa ada uzur
(misalnya tidak berniat, dengan sengaja maupun karena lupa, ia harus
mengqadha’nya (menggantinya) pada tahun itu juga. Maksudnya, pada hari-hari
antara Ramadhan yang ditinggalakan dengan Ramadhan yang berikutnya. Dan ia
boleh memilih diantara hari-hari tersebut sesukanya, asalkan bukan pada hari-hari
yang diharamkan untuk berpuasa.

Ia wajib melaksanakan qadha tersebut dengan segera, mazhab Syafi’i


memandang wajib melaksanakan qadha puasa dengan segera apabila pembatalan
puasa di bulan Ramadhan itu terjadi tanpa uzur syar’i.

Bagi orang yang belum mengqadha puasa Ramadhan yang lalu, kemudian
sudah datang lagi Ramadhan berikutnya, maka harus dilihat dulu alasan
penundaan (ta`khir) qadha tersebut.Jika penundaan itu karena ada udzur (alasan
syar’i), hanya diwajibkan mengqadha puasanya saja. Demikian menurut seluruh
Mazhab tanpa ada perbedaan pendapat, sebab yang bersangkutan dimaafkan
karena ada udzur dalam penundaan qadha’nya.

Orang yang bisa (mampu) melaksanakan qadha’ pada celah-celah tahun itu
juga. maka tidak mengqadha. Orang yang menunda qadha puasa sehingga masuk
bulan Ramadhan yang berikutnya diwajibkan atasnya fidyah sebagai tambahan
dari qadha, yaitu memberi makan orang miskin dari tiap hari dari hari-hari yang
diqadhanya.Ukurannya adalah memberi makan satu orang miskin sebagai kafarat
inilah kesepakatan Jumhur ulama (Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah), selain
Hanafiyah.

Orang yang sanggup untuk mengqadha puasa, tetapi dia menunda- nundanya
sampai Ramadhan berikutnya, maka orang tersebut didenda untuk setiap harinya

2
satu mud untuk orang miskin. Namun Syafi’iyah dan Hanabilah berbeda pendapat
tentang penggandaan fidyah puasa sebab penundaan qadha tanpa uzur, sesuai
dengan jumlah penundaan tahunnya dari qadha puasa yang belum dilaksanakan.

Al-Ghazali berpendapat bahwa fidyah itu bisa mengalami penggandaan


dengan bergantinya tahun apabila qadha belum dilaksanakan.

Dari pendapat Al-Ghazali diatas, bahwa fidyahitu wajib bagi orang yang
menunda qadha puasa tanpa uzur. Apabila puasanya belum diqadha sampai tahun
yang kedua dan seterusnya, maka fidyahnya akan menyebabkan penggandaan
sesuai dengan jumlah penundaan tahunnya.

Ibnu Qudamah berpendapat bahwa fidyah itu tidak mengalami penggandaan


dengan bergantinya tahun.

Pendapat yang dikemukan Ibnu Qudamah diatas, bahwa fidyah itu wajib bagi
orang yang menunda qadha puasa tanpa uzur, apabila puasanya belum diqadha
sampai tahun yang kedua dan seterusnya, maka fidyahnya tetap dan tidak
meyebabkan penggandaan sesuai dengan jumlah penunudaan tahunnya.

Dari pendapat yang telah penulis kemukakan diatas didapati adanya perbedaan
pendapat diantara Al-Ghazali dan Ibnu Qudamah .Perbedaan tersebut ada pada
penetapan hukum tentang penggandaan fidyah puasa bagi seseorang yang
menunda qadha puasa. Al-Ghazali berpendapat bahwa bagi orang yang menunda
mengadha puasa tanpa uzur sehingga bertemu dengan Ramadhan yang lain (kedua
dan seterusnya), maka akan menyebabkan penggandaan fidyah sesuai dengan
jumlah penundaan tahunnya, sedangkan menurut Ibnu Qudamah bagi seseorang
yang menunda puasanya tanpa uzur sehingga bertemu dengan Ramadhan yang
lain(dua dan seterusnya), tidak menyebabkan penggandaan fidyah sesuai dengan
penundaan tahunnya. Dengan adanya perbedaan tentang pendapat ini, maka
penulis akan menjadikan suatu kajian ilmiah.

3
B. Rumusan Masalah
Beranjak dari latar belakang yang dikemukakan diatas, penulis mencoba
merumuskan permasalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana Pendapat Al-Ghazali (Syafi’iyah)dan Ibnu Qudamah (Hanabilah)
tentang fidyah puasa Ramadhan dan penggandaan fidyah puasakarena
penundaan qadha puas tanpa uzur sesuai dengan tahun penundaan ,dan dalil-
dalil yang mereka gunakan?
2. Bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan oleh Al-Ghazali
(Syafi’iyah) dan Ibnu Qudamah (Hanabilah) tentang fidyah puasa dan
penggandaan fidyah puasa Puasa karena penundaan qadha tanpa uzur sesuai
dengan tahun penundaan?
3. Bagaimana Analisis Fiqh Muqaranterhadap pendapat tersebut?

C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pendapat Al-Ghazalidan Ibnu
Qudamahtentang fidyah puasa dan penggandaan fidyah puasa karena
penundaan qadha tanpa uzur.
b. Untuk mengetahui dan memahami apa dalil dan dasar hukum yang
digunakan masing-masing pihak dalam mendukung pendapatnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akidah

1. Pengertian Tauhid

Kata tauhid berasal dari bahasa arab Wahhada-Yuwahhidu yang secara


etimologis berarti ke-Esaan, Sehingga secara istilah mentauhidkan berarti,
"Mengesakan". Syekh Muhammad Abduh mengatakan bahwa "Tauhid ialah
suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib tetap
pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang sifat-sifat
yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya. Juga membahas tentang
rasul-rasul Alah, meyakinkan kerasulan mereka, apa yang boleh dihubungkan
(dinisbatkan) kepada mereka, dan apa yang terlarang menghubungkan kepada
mereka." Maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa ilmu tauhid ialah ilmu
yang berghubungan dengan masalah ketuhanan (Allah), rasul atau nabi, dan
masalah-masalah yang berkaitan dengannya.

2. Macam-macam Tauhid

a. Tauhid Rububiyah

Tauhid rububiyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala perbuatan-Nya.


seperti menciptakan dan mengatur alan gemosta, menghidupkan dan mematikan,
Inendatangkan bahaya dan manfaat, memberi rizki dan semisalnya. Allah Ta'ala
berfirman "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam" (QS. Al-Fatihah: 1)

b. Tauhid Uluhiyah

Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam ibadah, soporti bordon,


bomadzar, borkurban, shalat, puasa, zakat, haji dan semisalnya. Allah Ta'ala
berfirman"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, didak ada Tuhan (yang

5
berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Panyayang"
( QS. Al-Baqarah: 163) dan Nabi Shallallahu ' Alaihi wa Sallam bersabda, "Maka
hendaklah apa yang kamu dakwahkan kepada mereka pertama kali adalah
syahadat bahwa tiada Tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah" (Mutafaqqun
'Alaih). Dalam riwayat Imam Bukhari, "Sampal mereka mentauhidkan Allah".

c. Tauhid Asma' wa shifat

Tauhid asma was shifor adalah menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah
sesuai dengan apa yang telah disifati oleh Allah untuk diri-Nya di dalam Al-Quran
atau yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di dalam
As-Sunnah

Fungsi dan Hikmah Tauhid

a. Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan

b. Membimbing manusia ke jalan yang benar sekaligus mendorong mereka untuk


mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan

c. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan keguncangan


hidup yang dapat menyesatkan

d. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan bathin

6
B. Aswaja

1. Pengertian Aswaja
Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (Aswaja) adalah salah satu aliran pemahaman
teologis (Aqiedah) Islam. Selain Aswaja ada faham-faham teologi lain seperti
Khawarij, Murji’ah, Qadariyah, Jabariyah dan Syi’ah. Pemahaman teologi Aswaja
ini diyakini sebagian besar umat Islam sebagai pemahaman yang benar yang telah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Kemudian secara
turun-temurun faham Aswaja diajarkan kepada generasi berikutnya (Tabi’in-
Tabi’it Tabi’in) dan selanjutnya diteruskan oleh generasi-generasi berikutnya
sehingga sampai kepada kita. Hal ini – tentu – dapat dibuktikan melalui kajian-
kajian literer keagamaan. Berkaitan dengan ini ribuan kitab dan buku telah ditulis
oleh banyak ulama dan pakar/ahli. Menurut telaah sejarah, istilah Aswaja muncul
sebagai reaksi terhadap faham kelompok Mu’tazilah, yang dikenal sebagai “kaum
rasionalis Islam” yang ekstrim. Kelompok ini mengedepankan pemahaman
teologi Islam yang bersifat rasionalis (‘aqli) dan liberalis. Faham Mu’tazilah ini
antara lain dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran filsafati dari Yunani. Mereka
berpegang teguh pada faham Qadariyah atau freez will, yaitu konsep pemikiran
yang mengandung faham kebebasan dan berkuasanya manusia atas
perbuatanperbuatannya. Artinya, perbuatan manusia itu diwujudkan oleh manusia
itu sendiri, bukan diciptakan Tuhan. Di samping reaksi terhadap faham
Mu’tazilah, Aswaja juga berusaha mengatasi suatu faham ekstrim yang lain, yang
berlawanan faham secara total dengan kaum Mu’tazilah, yaitu faham kaum
Jabariyah.di mana mereka berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai
kemerdekaan atau kuasa dalam berkehendak dan berbuat

7
C. Akhlak

a. Pengertian Akhlak Akhlak berasal dari kata (khuluqun) yang berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku, atau tabiat. Sedangkan secara istilah akhlak adalah tabiat
atau sifat seseorang. Al Ghazali menerangkan 4 hal yang mendorong manusia
melakukan perbuatan tercela (maksiat), diantaranya : 1. Dunia dan isinya 2.
Manusia 3. Setan 4. Nafsu Beberapa contoh penyakit batin ( akhlak tercela) 1.
Marah 2. Dongkol 3. Dengsi 4. Sombong

D. Fiqh Puasa

Puasa Wajib Syarat Puasa

1. Puasa Ramadhan Syarat Wajib Puasa

2. Puasa Nazar 1. Balig


3. Puasa Kafarat 2. Berakal
3. Berada di kampung/ tidak
4. Puasa Qada
berpergian
4. Sanggup berpuasa
Puasa Sunah

1. Puasa senin-Kamis
Syarat Sah Puasa
2. Puasa 6 hari bulan syawal
3. Puasa arafah 1. Islam
2. Suci dari haid, nifas, dan wiladah
4. Puasa asyura
3. Mumaylz (dapat membedakan
5. Puasa ayyamul bid baik dan buruk)
6. Puasa syaban 4. Berpuasa pada waktunya
7. Puasa daud

8
Rukun Puasa

Niat, yaitu menyengaja untuk berpuasa.

‫ض َشه ِْر َر َمضَانَ ه ِذ ِه ال َّسنَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬


ِ ْ‫صوْ َم َغ ٍد ع َْن اَدَا ِء فَر‬ ُ ‫ن ََوي‬
َ ‫ْت‬
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi
ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan
Ramadan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Sunah Puasa

1. Menyegerakan berbuka apabla telah nyata dan yakin bahwa matahari


sudah terbenam
2. Berbuka dengan kurma, sesuatu yang manis atau dengan air.
3. Makan sahur
4. Memperbanyak beramal baik seperti sedekah, memberikan buka kepada
orang yang puasa, atau membaca al-quran

Hal-hal yang membatalkan puasa.

1. Makan dan minum dengan sengaja


2. Murtad (keluar dari agama islam)
3. Muntah dengan sengaja
4. Bersetubuh atau melakukan hubungan suami istri pada siang hari
5. Keluar darah atau haid atau nifas
6. Keluar air mani yang di sengaja
7. Merubah niat puasa
8. Hilang akal karna mabuk, pingsan, atau gila

Hal-hal yang dimakruhkan ketika puasa

1. Berkumur-kumur yang berlebihan


2. Menyikat gigi, bersiwak setelah tergelincir matahari
3. Mencicipi makanan, walaupun tidak di telan
4. Memperbanyak tidur ketika berpuasa
5. Berbekam atau disuntik
6. Sengaja melambatkan berbuka padahal waktu sudah tiba

9
Hal-hal yang memperbolehkan tidak puasa

a) Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengqadha puasanya, yaitu:


1. Orang yang sedang sakit tidak kuasa berpuas, atau apabila berpuasa
penyakitnya akan semakin parah.
2. Dalam perjalanan jauh (musafir)
3. Khusus bai wanita, haid atau nifas juga merupakan halangan berpuasa
yang mewajibkan qadha.

b) Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah,


yaitu semua halangan yang membuat seseornag tidak sanggup
melaksanakan puasa, antara lain:
1. Orang lanjut usia
2. Sakit menahun, sehingga tidak mungkin dapat mengqadha puasa di
hari-hari lain.
3. Hamil
4. Ibu yang menyusui anak
5. Orang yang perkerjaannya tidak memungkinkan dapat berpuasa
ramadhan dan tidak dapat mengqadha di hari-hari lain.

Puasa Ramadhan

Adalah puasa yang diwajibkan atas setiap muslim yang memenuhi syarat selama
sebulan penuh dalam bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan termasuk salah satu
puasa waib yang harus dilakukan oleh kaum muslim. Bulan ini merupakan bulan
yang penuh berkah penuh dengan ampunan Allah SWT, dan rahmatnya.
Didalamnya terdapat malam yang lebih mulai dari seribu bulan yaitu malam
laiatul qadar. Begitu pula Al-Quran diturunkan pertama kali disalah satu malam
pada bulan ini.

Amalan sunah pada bulan Ramadhan :

a) Salat tarawih, merupakan salah stau sunah malam yang hanya dapat
dilaksanakan di bulan Ramadhan.
b) Salat witir dan salat sunah lainnya.
c) Jika ada kelebihan rezeki, sedekahkan kepada orang yang sedang berpuasa
atau mengajak
d) Memperbanyak membaca Al-Quran
e) I’ktikaf masjid untuk ibadah.

10
E. Pemuda dalam Pandangan Islam

Peranan Pemuda Ilam dalam menghadapi Era Globalisasi


Apa itu pemuda?
Individu yang bila di lihat secara fisik sedang mengalami perkembangan
dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional.

Pemuda Dalam Pandangan Islam


Merupakan aset potensial yang ikut menentukan arah masa depan.
→ Namun, pada zaman ini generasi pemuda salah kaprah dan tidak
memahami tugas berat ini, lemahnya pemahaman mereka terhadap esensi
dari Bangsa dan Agama. Selain itu lebih ironis sekali mereka tidak paham
akan makna dasar kehidupan

Terciptanya manusia di muka bumi ini adalah sebagai khalifah bagi


semesta alam.
→ namun realitanya banyak pemuda yang kehilangan jati dirinya sendiri.
Dikarenakan beberapa faktor, sehingga berdampak sangat fatal, mulai dari
integritas moral sampai tindak kriminalitas yang sangat mengkhawatirkan.

Hakikat manusia dalam perspektif islam :


→ adalah makhluk ciptaan Tuhan → perkembangannya dipengaruhi oleh
pembawaan dan lingkungan → terdiri atas jasmani, akal dan rohani
sebagai potensi pokok.

→ Setiap manusia memiliki keperibadian yang berbeda-beda namun


esesinya manusia tersebut memiliki hati atau Qolbi,
Jadi jelas bahwa hati pemuda perlu dijaga dan dipelihara dengan
sebaik-baiknya, untuk itu peran orang tua, guru, maupun tokoh
Masyarakat, sangat diperlukan dalam menjaga dan membimbing anak dan
pemuda menuju jalan yang baik.

11
Hadits-Hadits Yang Berkaitan Dengan Pemuda
1.Rasulullah SAW bersabda:
‫يعجب ربك من شاب ليست له صبوة‬
"Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah" [HR.
Ahmad]
Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran.

2. Rasulullah SAW bersabda:


‫سبعة يظلهم هللا يوم القيامة في ظله يوم ال ظل إال ظله إمام عادل وشاب نشأ في عبادة هللا ورجل‬
‫ذكر هللا في خالء ففاضت عيناة ورجل قلبه معلق في المسجد ورجالن تحابا في هللا ورجل دعته‬
‫امرأة ذات منصب وجمال إلى نفسها قال إني أخاف هللا ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى ال تعلم‬
‫شماله ما‬
‫صنعت يمينه‬
Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dibawah
naungan 'Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah
(yaitu) imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah;
Seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesunyian (kesendirian)
kemudian dia menangis (karena takut kepada adzab Allah); Seorang laki-
laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allah; Dua
orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena
Allah; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan
yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata,
"Sesungguhnya aku takut kepada Allah. Dan seorang laki-laki yang
bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR.
Al-Bukhari dan Muslim]

12
Pemuda yang haus akan Ilmu
Tidak menutup kemungkinkan, sebagai pemuda islam kita tidak bisa
menutup mata atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu hal
tersebut kita jadikan sebagai peluang untuk terus belajar dan meningkatkan
kualitas diri.

Memahami Makna Toleransi Dengan Benar


Di zaman ini, kita sering salah mengartikan makna toleransi yang
sesungguhnya. Pemahaman kita akan toleransi masih terasa begitu
compang camping. Tanpa sadar, tentu toleransi yang tidak dilandaskan
pada islam mampu mencampuraduk sebuah aqidah yang telah lama kita
bina. Maka toleransi yang sesungguhnya adalah ketika

Pemuda yang Produktif


• Jangan jadi pemuda pengangguran, yang payah melawan kemalasan.
Terus bergerak dan berkreasi.
• Banyak sekali hal yang bisa menjadikan kita sebagai pemuda yang
produktif

a. Memaksimalkan perkembangan zaman dan teknologi sebagai sarana


untuk melejitkan kualitas diri.
b. Menjadi pemuda produktif bisa dari menulis berbagai pengalaman kita
dan di bagikan ke media sosial.
c. Mengikuti kajian atau seminar yang membuat pengetahuan kita
bertambah
d. Berorganisasi sebagai salah satu wadah mengembangkan kapasitas diri
agar mampu bekerjasama dalam tim.
e. Membaca buku yang kita sukai dengan membuat jadwal membaca, up
to date dengan berita agar tidak ketinggalan informasi yang ada.

13
Pemuda Anti Galau
Di zaman milenial, sepertinya sudah tidak zaman jika menjadi pemuda
yang sering galau. Saat ini sudah waktunya menjadi pemuda yang bangkit
dan berusaha terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik.

Pemuda yang Berdayaguna


Sebagai pemuda, kita perlu untuk membangun diri menjadi pribadi yang
berkualitas :
1. Membangun potensi/ skill dalam diri
2. Membangun attitude dengan baik
3. Membangun pengetahuan untuk kebermanfaatan
4. Membangun impian dengan tindakan
5. Membangun relasi dalam lini kebaikan
6. Membangun peran diri sebagai pemuda sesuai dengan Al Qur'an

> Menjadi pemuda yang berdaya, artinya mampu berbagi dan bergerak
dalam kebermanfaatan disetia lini kehidupan yang dipilihnya.

Para Pemuda yang Setia di Sisi Nabi Muhammad


1. Bidang kemiliteran
a. Sa'ad bin Abi Waqqash, yang masuk Islam ketika berumur 17
tahun. Sa'ad adalah orang pertama yang melepaskan anak panah di
jalan Allah. Ia ditunjuk menjadi panglima kaum Muslim di Irak
dalam perang melawan Persia pada masa Khalifah Umar bin
Khattab..
b. Usamah bin Zaid, pada usia 18 tahun dipercaya Rasulullah untuk
memimpin pasukan yang di dalamnya ada sahabat-sahabat
ternama, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Pasukannya
berhasil dengan gemilang mengalahkan tentara Romawi.
c. Atab bin Usaid diangkat menjadi gubernur Makkah pada usia 18
tahun.

14
d. Mu'adz bin Amr bin Jamuh dan Mu'awwidz bin 'Afra. ksatria yang
membunuh Abu Jahal dalam perang Badar,, juga masih berusia
belasan
e. Anas bin Malik juga masih berusia 10 tahun saat menjadi pelayan
Rasululah. Ia termasuk salah satu sahabat yang banyak
meriwayatkan hadis dari Rasulullah.
f. Ibnu Abbas sepupu Rasulullah,, masih berusia sangat muda saat
menjadi rujukan para sahabat dalam memahami Alquran. Ibnu
Abbas mendapat pendidikan langsung dari Rasulullah SAW

3. Delegasi Nabi
a. Mush'ab bin Umair, seorang pemuda kaya, rupawan, dan
terpandang di Makkah. la rela meninggalkan keluarga, kemewahan,
dan kehormatan di tengah kaumnya demi Islam. Mush'ab adalah
duta pertama dalam sejarah Islam. Ia diminta Rasulullah mengajar
Alquran kepada penduduk Madinah.

b. Ali Bin Abi Thalib. Perannya mencakup berbagai bidang. Dia


adalah seorang ulama, pemimpin, sekaligus pejuang. Ali
merupakan salah satu orang yang pertama-tama masuk Islam dari
golongan pemuda.

Sejatinya, setiap dari kita Allah hadirkan keunikan dan potensi masing-
masing. Maka bersyukurlah kita yang Allah anugerahkan untuk merasakan
masa muda. Menjadikan masa-masa itu untuk menoreh prestasi kebaikan
dan kebermanfaatan kepada sesama.

15
3. Dikatakan kepada penghuni surga:
‫وإن لكم أن تشيوا فال تهرموا أبذا‬
"Sesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah
menua selamanya" [HR.Muslim]

4. Nabi Muhammad saw terhadap kaum Pemuda. Rasulullah saw


senantiasa memberikan pengarahan kepada kaum muda untuk mengikuti
jalan kebajikan.

Mendekatkan Diri Kepada Sang Maha Kuasa


Segala takdir dan rencana, tentu tak bisa kita elak dalam kehidupan dunia.
Satu-satunya cara agar kita sebagai pemuda tidak terbawa arus zaman.
adalah terus berusaha mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa.

F. Zakat

Fiqih Zakat

HUKUM ZAKAT

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum zakat adalah wajib
(fardhu 'ain) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Zakat termasuk dalam katagori ibadah (seperti sholat, haji dan puasa) yang
telah di atur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunah,
sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.

MACAM ZAKAT

1. ZAKAT FITRAH (JIWA)

Adalah nama bagi sejumlah makanan pokok yang dikeluarkan oleh seseorang
muslim setelah berlalunya bulan suci Romadhon. Zakat ini disebut juga dengan
zakat badan atau zakat jiwa. Zakat fitrah lebih mengacu kepada orang

16
2. ZAKAT MAAL (HARTA)

Zakat harta diwajibkan karena adanya harta tertentu yang telah memenuhi syarat
syarat tertentu. Dengan kata lain zakat maal lebih menitik beratkan kepada
hartanya.

bukan pemiliknya Dari segi macamnya, zakat maal dapat dikatagorikan menjadi :

a. Zakat emas dan perak


b. Zakat perdagangan dan perusahaan
c. Zakat hasil pertanian
d. zakat hasil perkebunan
e. zakat hasil perikanan
f. zakat pertambangan
g. zakat hasil pertemakan
h. zakat pendapatan dan jasa
i. zakat nikaz

Syarat Kekayaan yang wajib dizakati

1. Milik penuh
2. Berkembang
3. Cukup Nishab
4. Lebih dari kebutuhan pokok
5. Bebas dari hutang
6. Berlalu satu tahun

Syarat wajib mengeluarkan Zakat

1. Islam
2. Merdeka

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aqidah, Tauhid, aswaja, akhlak, fiqih puasa, pemuda dalam pandangan
islam dan zakat perlu kita pelajari dan amalkan dalam kehidupan umat muslim .
Akidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami yang dapat membina
setiap individu muslim sehingga memandang alam semesta dan kehidupan dengan
kaca mata tauhid dan melahirkan konotasi-konotasi valid baginya yang
merefleksikan persfektif Islam mengenai berbagai dimensi kehidupan serta
menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni dalam dirinya. Atas dasar ini,
akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat
dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam.
Tauhid adalah konsep dalam aqidah islam yang menyatakan keesaan Allah.
Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah (Aswaja) adalah salah satu aliran pemahaman teologis
(Aqiedah) Islam. Selain Aswaja ada faham-faham teologi lain seperti Khawarij,
Murji’ah, Qadariyah, Jabariyah dan Syi’ah. Pemahaman teologi Aswaja ini
diyakini sebagian besar umat Islam sebagai pemahaman yang benar yang telah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya. Kemudian secara
turun-temurun faham Aswaja diajarkan kepada generasi berikutnya (Tabi’in-
Tabi’it Tabi’in) dan selanjutnya diteruskan oleh generasi-generasi berikutnya
sehingga sampai kepada kita. Akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam
jiwa yang menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan
pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang keluar itu baik dan terpuji
menurut syara dan aqal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia. Sebaliknya
apabila keluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan akhlak yang buruk. Oleh
karena itu kita sebagai muslim, haruslah menanamkan sifat-sifat yang baik, agar
akhlak yang keluar dari diri kita, merupakan akhlak yang terpuji, yang disukai
oleh Allah, dan hanya Rasulullah yang pantas kita jadikan idola dalam kehidupan.
Puasa adalah terjemahan dari Ash Shiyam. Menurut istilah bahasa berarti
menahan diri dari sesuatu dalam pengertian tidak terbatas. “Saumu” (puasa),
menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala sesuatu”, seperti makan,

18
minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat dan sebagainya.
Menurut istilah agama Islam yaitu “menahan diri dari sesuatu yang
membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari dengan niat dan beberapa syarat. Seluruh Ulama Islam sepakat
menetapkan bahwasanya puasa, salah satu rukun Islam yang lima, karena itu
puasa  di bulan Ramadhan adalah wajib dikerjakan. Yang diwajibkan berpuasa itu
adalah orang yang beriman (muslim) baik laki-laki maupun perempuan (untuk
perempuan suci dari haid dan nifas), berakal, baligh (dewasa), tidak dalam
musafir (perjalanan) dan sanggup berpuasa. Puasa Ramadhan lamanya sebulan
yaitu 29 atau 30 hari, yang dimulai setiap harinya sejak terbit pagi hingga
terbenam matahari. Pemuda Islam adalah pemuda yang mampu mengangkat nama
agamanya serta nama bangsanya. Berusaha untuk melawan kehidupan serta
bertawakkal kepada Allah SWT.Ia memiliki sifat – sifat pemuda dan semangat
yang bergelora. Dan Zakat adalah salah satu rukun Islam. Zakat secara bahasa
berarti tumbuh dan bertambah. Dan menurut syari’at berarti sedekah wajib dari
sebagian harta, sebab dengan mengeluarkan zakat, maka pelakunya akan tumbuh
mendapat kedudukan tinggi di sisi Allah SWT dan menjadi orang yang suci serta
disucikan. Juga bisa berarti berkah, bersih, suci, subur, dan berkembang maju.

B. Saran
Sebagai umat muslimnya hendaknya kita mengetahui hakikat dan kedudukanya
akidah,tauhid, aswaja, akhlak, fiqih puasa, pandangan pemuda dalam islam, dan
zakat dalam kehidupan sehari hari agar perbuatan kita tidak melenceng dari
semestinya, sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah rosullullah.Kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://blogmateri.wordpress.com/2015/02/12/makalah-aqidah-tauhid-iman-
hakikat-dan-kedudukannya/

http://www.jejakpendidikan.com/2016/04/makalah-aqidah.html

https://dakwah.unisnu.ac.id/ahlus-sunnah-wal-jamaah-dan-
keindonesiaan#:~:text=Ahlus%2DSunnah%20wal%2DJama',pemahaman
%20teologis%20(Aqiedah)%20Islam.&text=Pemahaman%20teologi%20Aswaja
%20ini%20diyakini,Muhammad%20SAW%20kepada%20para%20sahabatnya.

http://shareandcare123.blogspot.com/2015/08/makalah-akhlak-dalam-
islam.html#:~:text=PENUTUP-,3.1%20Kesimpulan,itu%20dinamakan%20akhlak
%20yang%20mulia.

http://mabatugas.blogspot.com/2016/04/pengertian-puasa-lengkap-dengan-syarat-
rukun-dan-dalilnya.html

https://id.scribd.com/doc/12916882/makalah-pemuda-islam

https://aliabdussalam.wordpress.com/2012/11/12/zakat-makalah/

20

Anda mungkin juga menyukai