TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
ovum lalu dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung saat
1) Tujuan ANC
7
8
minggu).
minggu).
antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3, K4. Hal ini berarti,
28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia
letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang
10
dari 120 kali permenit atau lebih dari 160 kali permenit
h) Tes laboratorium
darah (Anemia)
endemis.
bayi.
berikutnya:
fundus uteri.
xifoideus.
fundus uteri.
5) Berat badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) (Walyani, 2016; hal.
55-58)
meter)
a) Kalori
preeklampsia.
b) Protein
c) Kalsium
d) Zat besi
zat besi.
e) Asam folat
16
Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
b) Demam tinggi
kejang
(P4K)
a) Pengertian P4K
b) Tujuan P4K
luas.
bidan.
18
dukun bayi.
kader.
postnatal.
diperlukan.
saat persalinan.
2. Persalinan
20
a. Pengertian Persalinan
belakang kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-
alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
makin besar.
3) Pengeluaran Cairan
Keluar banyak cairan dari jalan lahir. Ini terjadi akibat pecahnya
19-25)
1) Tenaga (Power)
a) His/Kontraksi
polos dan tentu saja hal ini terjadi pada otot polos uterus yaitu
miometrium.
besar.
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
dan bergeser ke depan. Bagian ini adalah oksiput pada posisi fleksi
5) Penolong
1) Kala I
mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik, dan tidak
a) Fase laten
menjadi 9 cm.
atau lengkap.
a) Pengertian
25
keluar dari jalan lahir dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala
kontraksi.
c) Asuhan Kala II
3) KALA III
26
setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban.
di bawah ini:
berikut :
bayi lahir.
4) KALA IV
jam kemudian.
a) Fisiologis Kala IV
disentuh.
yaitu:
perineum
otot perineum
(c) Derajat tiga : Pada derajat tiga ini seperti derajat dua
eksternal.
rektum anterior.
dan vagina
b) Tiga handuk atau kain bersih dan kering (termasuk ganjal bahu
bayi)
Untuk ibu
b) Menyiapkan oksitosin 10 IU
3) Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
dan kering
memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi
10) Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda
160x/menit)
partograf
32
secara benar
12) Minta keluarga untuk menyiapkan posisi meneran jika ada rasa
ingin meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
h) Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
yang nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu
17) Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapan peralatan
dan bahan
dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan belakang
dan dangkal.
20) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat (ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
Perhatikan:
a) Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lilitan lewat
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
21) Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar berlangsung secara
spontan.
Lahirnya Bahu
22) Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
lembut gerakkan kepala bayi ke arah bawah dan distal hingga bahu
23) Setelah kedua bahu lahir , satu tangan menyangga kepala dan bahu
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
dengan melingkar ibu jari pada satu sisi dan jari – jari lainnya pada
Bayi Asfiksia)
Keringkan tubuh bayi dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
basah dengan handuk atau kain yang kering. Pastikan bayi dalam
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
berkontraksi baik.
36
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
menyuntikkan oksitosin)
30) Setelah dua menit sejak bayi lahir (cukup bulan), jepit tali pusat
dengan klem kira kira 2-3 cm dari pusar bayi. Gunakan jari
telunjuk dan jari tengan tangan yang lain untuk mendorong isi tali
pusat ke arah ibu, dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari
klem pertama.
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau benang steril pada satu
32) Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi.
sedikit 1 jam
37
payudara.
34) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu (diatas simpisis)
35) Pada saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
Mengeluarkan Plasenta
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah
dilahirkan.
pusat :
kemih penuh
menit berikutnya
(5) Jika plasenta tak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
manual
a) Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
Menilai Perdarahan
perdarahan pervaginam.
Evaluasi
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, dan
menilai kontraksi.
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
40-60x/menit
b) Jik bayi bernafas terlalu cepat atau sesak nafas, segera rujuk ke
RS rujukan.
satu selimut.
41
48) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
0,5% lalu bilas dengan air DTT. Bantu ibu memakai pakaian bersih
dan kering.
diinginkannya.
50) Tempatkan semua peralayan habis pakai dalam larutan klorin 0,5%
didekontaminasi.
sesuai.
54) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dan kering.
42
58) Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
kering.
Dokumentasi
bagi BBL utuk dapat hidup dengan baik (Marmi dan Kukuh, 2019; hal.
1). Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
lahir 2500 - 4000 gram, dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan
pertanyaan:
bersih dan kering yang telah disiapkan pada perut ibu, segera
lebih bulan (≥42 minggu/283 hari) dan atau tidak bernafas atau
44
berikut:
b) Kejang
e) Merintih
cukup
sempurna.
10) Genitalia
12) Reflek morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
1) Jaga kehangatan
3) Keringkan
dengan handuk atau kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut
ibu.
b) Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-
a) Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
dipotong.
tekan tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat
d) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
meninggalkan bayi:
bayi diletakan di dada atau perut ibu selama paling sedikit satu jam
9) Pemeriksaan fisik
baru lahir.
paru.
jantung.
vagina, besar dan bentuk klitoris dan labia minora, atresia ani.
dumple.
talipes, fokomeria.
atau obtruksi usus. Urine harus ada juga pada 24 jam. Bila
e. Refleks-refleks pada Bayi Baru Lahir (Marmi dan Kukuh, 2019; hal.
70-72)
bagian dalam gusi atas timbul isapan yang kuat dan cepat. Dilihat
4) Releks morro
tangan.
52
kurang dari dua bulan, baik sehat maupun sakit dapat dilakukan
berikutnya adalah:
bakteri.
pada bayi muda adalah infeksi pada tali pusat, kulit, mata dan
telinga.
2) Memeriksa ikterus
pengeluarannya.
pusar ke atas)
3) Memeriksa Diare
Berak encer dan sering, merupakan hal biasa pada bayi muda
muda tidak berbeda dengan balita, hanya pada bayi muda tidak
Pada bayi yang tidak mendapat ASI dan tidak ada indikasi
jenis kelamin.
malam
1) Ibu HIV positif dan bayi tes Terpajan HIV (bayi dirujuk ke
HIV negatif serta masih RS/ Puskesmas), dan jika belum
mendapatkan ASI atau berhenti dites HIV rujuk bayi untuk tes
menyusu <6 minggu atau HIV
2) Ibu HIV positif dan bayi belum
dites
1) Ibu HIV negatif atau Mungkin bukan infeksi (tangani
2) Tidak terdapat gejala diatas atau infeksi lainnya jika ada, jika ibu
3) Ibu belum tes HIV belum tes, anjurkan untuk tes)
4. Nifas
59
a. Masa Nifas
1) Pengertian Nifas
hal. 11).
psikologis.
maupun bayi.
60
a) Puerpurium dini
dan berjalan-jalan.
b) Puerpurium intermedial
c) Remote puerpurium
menghilang dari peredaran darah ibu dalam 2 hri dan HCG dalam 2
a) Sistem Reproduksi
(1) Uterus
(2) Lochia
(3) Serviks
menonjol.
(5) Perineum
b) Sistem Perkemihan
c) Sistem Muskuluskeletal
d) Sistem Gastrointestinal
e) Sistem Kardiovaskuler
103-125)
(1) Karbohidrat
(2) Lemak
(3) Protein
(5) Cairan
137).
b) Kebutuhan Ambulasi
Istirahat yang cukup yaitu tidur malam 8 jam dan tidur siang 1
berlebihan.
kali:
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat
b. ASI Eksklusif
susu formula, air putih, air jeruk, atau makanan tambahan lain
teraba lemas/lunak
d) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain
menopang di bawah
sendirinya
Jika seorang bayi tidak diberikan ASI dan diganti dengan susu
kematian bayi.
terjadinya perdarahan.
71
a) Faktor menyusui
Faktor fisik ibu seperti ibu sakit, lelah, ibu dengan kelainan
d) Faktor bayi
e) Pengetahuan.
bentuk payudara.
c) Persiapan Alat
jari.
74
77)
sedikitnya tiga liter setiap hari atau delapan gelas per hari
75
serta bisa diperoleh dari sari buah (jus buah), sup, atau
(a) Protein
(b) Magnesium
kacangan.
satu tomat
aliran ASI.
b) Tujuan
infeksi.
c) Indikasi
eksklusif.
d) Prosedur
dan handuk.
mendekatkannya ke pasien,
77
mencuci tangan
takut.
(5) Pelaksanaan
dengan jari-jari
a. Pengertian
yang berkualitas.
b. Tujuan Program KB
1) Tujuan umum
tahun 2015.
2) Tujuan khusus
c. Pengertian Kontrasepsi
sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma (Marmi, 2019;
hal. 124).
1) Pengertian
hal. 256).
terhambatnya implantasI
dalam endometrium
3) Efektifitas AKDR
hamil
380A)
b) Keluhan suami
d) Komplikasi lain:
(1) Merasakan sakit dan keram perut selama 3-5 hari setelah
pemasangan
a) Usia reproduksi
b) Keadaan nulipara
a) Kontraindikasi Absolut
plasenta yaitu:
telahmencapai fundus.
uterus.
tangan.
938/MENKES/PER/X/2007.
a. Standar I : Pengkajian
Kriteria Pengkajian :
budaya)
penunjang)
86
Kriteria Perencanaan :
secara komperhensif
d. Standar IV : Implementasi
rehabilitatif.
Kriteria Implementasi :
psiko-sosila-spritual-kultural
sesuai
e. Standar V : Evaluasi
Kriteria Evaluasi :
keluarga
KIA)
kebidanan
146/MENKES/PER/X/2010
a. Pasal 9
b. Pasal 10
kehamilan
meliputi
a) Episiotomi
90
Eksklusif
partum
bersalin
4. Pengkajian Data
1) Data Subyektif
a) Biodata
c) Riwayat Menstruasi
d) Riwayat Kesehatan
hal. 146).
e) Riwayat Perkawinan
badan dan panjang badan anak saat lahir, serta ada tidaknya
g) Riwayat KB
92
hal. 147).
gerak janin (frekuensi lebih dari 10x per 24 jam atau tidak)
berat bayi < 2500 gram atau 4 Kg serta masalah lain seperti
148).
116).
2) Data Obyektif
hal. 120).
wheezing.
96
121).
c) Pemeriksaan Penunjang
3) Menentukan Diagnosis
a) Diagnosis Kebidanan/Nomenklatur
(1) Paritas
lebih).
133).
b) Masalah
hal. 125).
komplikasi kehamilan
keadaan normal
99
hal. 126).
4) Pengembangkan Perencanaan
obyektif.
ringan.
berkompeten.
a) Data Subyektif
(1) Identitas
(7) Riwayat KB
tersebut.
senam hamil.
klien.
perkembangan mental.
serius.
berurutan.
berjalan.
(2) Kesadaran
(4) Inspeksi
(a) Kepala
tidak
(rabun jauh/dekat).
debu.
parotitis.
kandung kemih).
pemeriksaan dalam.
(5) Palpasi
(iii) Abdomen
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
penurunan presentasi.
160 kali/menit.
kaki kanan
golongan darah).
tergambar fakta.
a. Paritas
lebih).
d. Keadaan janin.
f. Masalah
menyeluruh.
pengawasan.
(2) Merujuk
aman.
persalinan.
a) Data Subyektif
b) Data Obyektif
kuat.
c) Analisa
113
d) Penatalaksanaan
dan obat yang harus tersedia. Pada akhir kala II, bidan
kala III.
a) Data Subyektif
terasa sakit.
114
b) Data Obyektif
kontraksi uterus.
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
a) Data Subyektif
b) Data Obyektif
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
a) Data Subyektif
b) Data Obyektif
ekspirasi.
(b) Warna kulit, bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat
100-160 kali/menit.
normal.
kesimetrisan.
118
mukosa kering/basah.
jari.
dan pernafasan.
kaki.
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
a) Data Subyektif
pekerjaan, alamat.
tidak, ada sisa plasenta atau tidak), tali pusat (normal atau
dan PB, BB bayi normalnya > 2500 gram, BBLR < 2500
b) Data Obyektif
tidak).
(b) Mulut dan gigi, meliputi lidah (bersih atau tidak), gigi
atau tidak.
klien.
2015; hal.121).
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
hal. 142)
2020)
(a) Identitas
123
(f) Riwayat KB
(iv)Pola Eliminasi
(vi)Pola Seksual
klien.
kontrasepsi
(2) Kesadaran
tidak).
(v) Mulut dan gigi, meliputi lidah (bersih atau tidak), gigi
lordosis.
liver
(3) Analisa
(4) Penatalaksanaan
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2014; hal.
151).
a. Metode interview/wawancara
jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
128
b. Observasi
c. Sumber data
1) Partograf
2) Buku KIA
5) Hasil observasi