Anda di halaman 1dari 13

PENGERTAN TUJUAN DAN FUNGSI KONSELING POPULASI KHUSUS

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi tugas

Mata Kuliah : Konseling Populasi Khusus

Dosen Pengampu :Maryatul Kibtyah,M.Pd

Disusun Oleh :

1. Siti Fatimah (1901016114)


2. Aris Munandar (1901016118)
3. Nofianti Fajar Kaeksi Sinung Kencana (1901016121)

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan kepada seseorang atau
sekelompok orang yang bertujuan agar masing-masing individu mampu mengembangankan
didirinya secara optimal, sehingga dapat mandiri atau mengambil keputusan secara tanggung
jawab.

Dan yang menjadi salah satu proses bantuan yang diberikan oleh guru Bk atau konselor
tidak hanya pada konseling biasa aja pada umumnya. Ternyata proses konseling yang diberkan
oleh guru BK/konselor kepada kliennya atau peserta didiknya dapat dilaukan dengan konseling
populasi khusus. Yaitu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli
baik secara individu maupun kelompok yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang
sama dan menempati ruang yang sama padawatu tertentu secara khusus sehingga konselor dapat
pemahaman yang lebih tentang dirinya, lngkungannya,serta masalahnya. Dan juga mampu
melakukan masalah yang dihadapinya dengan mampu mengarahkan potensi yang dimliki untu
berkembang secara lebih optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagiaan dalam hidupnya.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian, tujuan dan fungsi konseling populasi khusus


2. Relevansi tujuan dan fungsi konselling dengan islam

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian, tujuan dan fungsi konseling populasi khusus.
2. Untuk mengetahui apa Relevansi tujuan dan fungsi konseling dengan Islam.
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengartian konseling populasi khusus, tujuan dan fungsi konseling populasi khusus

1. Pengertian konseling menurut para ahli

Istilah konseling telah digunakan dengan luas sebagai kegiatan yang dipikirkan untuk
membantu seseorang menyelesaikan masalahnya, kata konseling mencangkup bekerja dengan
banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dan bimbingan atau
pemecahan masalah. Menurut Pepensky & pepensky, dalam Shertzer & Stone (1974)
menyebutkan konseling adalah interaksi yang terjadi antara dua orang individu, masing-masing
disebut konselor dalam suasana yang profesional, dlakukan dan dijaga sebagai alat memudahkan
perubahan dalam tingkah laku klien.1

Ada beberapa pengertian konseling menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut

a. Menurut Schertzer dan Stone (1980), konseling adalah “upaya membantu individu
melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli
mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan
tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif
perilakunya”.

b. Menurut Jones (1951), konseling adalah “kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan
semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh
yang bersangkutan”. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan
persoalan atau masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.

c. Menurut A.C. English dalam shertzer dan stone (1974), konseling adalah “merupakan
proses dimana konselor membantu konseli membuat pemecahan tentang fakta-fakta yang
berhubungan dengan pilihan, rencana dan penyesuaian-penyesuaian yang perlu
dibuatnya”.

1
Abu Bakar M.Luddin,Dasar-Dasar Konseling,(Bandung,Ciptapustaka media perintis, 2010),hlm.16
d. Menurut ASCA (American School Counselor Association), konseling adalah “hubungan
tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian
kesempatan dari konselor kepada konseli”.

e. Menurut Talbert (1959), konseli adalah “hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap
muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar”. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaan sekarang dan kemungkinan
keadaan masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang
akan datang. Berdasarkan pengertian konseling diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Konseling adalah Pertemuan antara konselor/guru BK dengan konseli/peserta
didik dalam upaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki konseli, dan membantu
konseli untuk dapat memahami diri sendiri, lingkungan, dan masyarakat, serta membantu
mengentaskan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut.

2. Pengertian populasi khusus

Populasi merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki jumplah


karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti, atau populasi adalah
keseluruhan kelompok dari orang-orang, peristiwa atau barang-barang yang diminati oleh
peneliti untuk diteliti (Malhotra: 1996)2

Menurut Sudjana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan
menurut KBBI populasi berarti jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri yang sama.
Populasi maknanya berkaitan dengan elemen, yaitu unit tempat yang diperolehnya, elemen
tersebut dapat berupa individu keluarga, kelas, rumah tangga, kelompok-kelompok sosial,
sekolah, organisasi, dan lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah kumpulan dari sejumlah

2
Amrullah, Populasi dan Sampel(pemahaman, jenis dan teknik),(Banyumedia Publishing Malang,
2015).hlm.68
elemen. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa : Populasi adalah sekumpulan individu
dengan ciri yang sama dan hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “khusus berarti : istimewa atau
tertentu/tidak umum. Pengertian Khusus dalam konseling populasi khusus, maksudnya adalah
khusus disini berarti ada kelompok individu/masyarakat dalam suatu interaksi dan kehidupannya
yang memiliki dinamika dan atau permasalahan umum yang serupa. Misalnya : Pengidap HIV
AIDS, Tuna wicara, Tuna Netra, Kelompok orang di Panti Jompo, Masalah remaja, Penyandang
cacat, Hyperaktif dan lain-lain.

Jadi dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan pengertian Konseling Populasi Khusus
adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu atau
kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama dan menempati ruang
yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga konseli memperoleh pemahaman yang
lebih tentang dirinya, lingkungannya, dan masalahnya. serta mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dengan mampu mengarahkan potensi yang dimiliki kearah perkembangan yang
optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagian dalam hidupnya. Konseling adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling ahli(konselor) kepada individu
yang sedang mengalami masalah (konseli)yang bermuara dengan pemahaman tentang dirinya,
lingkungannya, dan masalahnya, serta teratasinya kehidupan yang bahagia.3

Adapun perbedaan antara konseling biasa dengan konseling husus ialah sebaga berikut:

Konseling Biasa Konselling Khusus


Subjek yang mendapatkan pelayanan Subjeknya pasti lebih dari dua orang
bisa satu orang ataupun lebih, bisa dalam (keseluruhan dari subjek/konseli). Fokus
beberapa kelompok, misalnya: rehabilitasi permasalahan yang dihadapi,atau dinamka
pengguna narkoba, dll.tidak terfokus hanya konseli yang sama.
pada satu problem saja, karena
problematikanya heterogen.

Adapun ciri-ciri konseling populasi khusus natara lain sebagai berikut:

a. Objek pasti lebih dari 2 orang.


3
Gusman Lesmana,Bimbingan Konseling Populasi Khusus,edisi pertama.(Jakarta,KENCANA,2021),hlm.4
b. Fokus pada konseli dengan ciri yang sama.

c. Berada pada satu wilayah.

d. Memiliki permasalahan yang cenderung sama.

3. Tujuan konseling populasi khhusus

Adapun tujuan ada dua yang pertama tujuan umum dari kegiatan konseling ini ialah untuk
membantu konseli dalam mencapai suutu kondisi yang normal dari suatu prilaku yang negati dan
mengembalikan diri seseorang dari jiwa yang tertekan menjadi jiwa yang sehat dalam menjalani
kehidupan dalam bermasyarakat maupun menjalani proses pembelajaran.

Adapun tujuan khususnya ialah agar konseli mampu menghadapi kenyataan yang telah
terjadi dalam hidupnya dan mampu mengoptimalkan kemampuan yang ada dalam dirinya
sehingga dapat berinteraksi pada lingkungan secara baik Adapun tujuan khusus untuk membantu
konseli :

a. Menghilangkan pandangan negatif tentang sesuatu.

b. Kemampuan berpikir secara rasional

c. Menumbuhkan cara percaya diri

d. Membangkitkan motivasi dalam hidup untuk menjadi lebih baik.

4. Peran dan fungsi konseling

Peran dan adalah adalah upaya konselor dalam rangka untuk membantu klien, atau
individu yang mengalami permasalahan dalam kehidupannya melalui proses hubungan pribadi
sehingga klien dapat memahami diri sehubungan dengan masalah yang dihadapinya atau yang di
alaminya, sehingga klien atau konseli bisa mengatasinya sebaik mungkin. Adapun sasaran yang
dituju oleh konselor adalah konseli yang mengalami permasalahan dalam kehidupannya seperti :
anak-anak jalanan, wanita tuna susila, anak broken home, traumatik, penyandang HIV AIDS,
anak Pank dll.

5. Fungsi konseling populasi khusus


a. Pemahaman, yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaan terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya, dan mampu mengembangakannya secara optimal

b. Preventif, yaitu upaya konselor dalam rangka mengantisipasi terjadinya


penyimpangan, atau mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan.

c. Pengembangan, upaya konelor untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, dan


memfasilitasi perkembangan klien.

d. Perbaikan, upaya konselor dalam rangka membantu klien yang telah mengalami
masalah. Misalnya traumatik, rehabilitasi dll.

6. Proses Konseling

a. Observasi dan penentuan subjek yang akan dikonseling, yaitu kegiatan yang dilakukan
oleh konselor sebelum melakukan konseling yang sesungguhnya. Dalam hal ini, konselor
melakukan tahap pendekatan secara persuasif, pendekatan secara individual, secara
politik, terhadap konseli yang telah ditentukan untuk dilakukan layanan konseling dan
lain-lain.

b. Penggambilan data secara lengkap terhadap sujek yang telah ditentukan, misalnya
individu yang mengalami cacat fisik, baik itu nama, tempat tangal lahi, alamat, jenis
kelamin, keluarga dan lain-lain.

c. Mengidentifikasi masalah, dalam hal ini dapat dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung, tergantung pada problematika yang dihadapi oleh konselinya. Secara langsung
biasanya adalah dengan cara wawancara dengan konseli dan tidak langsung yaitu melalui
keluarga dekat, orang-orang dekatnya, misalnya adalah konseli yang tuna wicara dan
lain-lain.

d. Setelah masalah atau problematika dari konseli telah teridentifikasi, maka tahap
selanjutnya adalah menentukan masalahnya yaitu kata kunci masalah yang
sesungguhnya, misalnya masalah trauma karena diperkosa dan lain-lain.

e. Pengentasan masalah, yaitu proses konseling yang sesungguhnya, yaitu pertemuan


konselor dan konseli secara langsung dan bertatap muka, dalam rangka konselor
membantu konseli, dalam hal ini adalah adanya komunikasi secara verbal, yang
difokuskan pada masalah yang sesungguhnya, yang telah diidentifikasi diawal. Konselor
melakukan konseling dengan teknik-teknik konseling, serta pendekatan-pendekatan
tertentu sesuai dengan alur dan kondisi fisik dan psikis dari konseli, sampai konseli
benar-benar mampu menyelesaikan masalahnya, sesuai dengan arahan dan dorongan dari
konselor. Proses konseling dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sesuai dengan
norma-norma atau azas-azas konseling, serta atas kesepakatan antara konselor dan
konseli. Dalam hal ini bisa dilakukan di rumah panti jompo, bila koselinya adalah orang
yang orang-orang panti jompo. Perbedaan konseling biasa dan koneling khusus.

B. Relevansi Tujuan dan Fungsi konseling dengan Islam

Relevansi sendiri berarti yang mempunyai sangkut paut, yang ada hubunganatau dalam
KBBI relevansi mempunyai arti hubungan atau kaitan. Secara garis besar tujuan bimbingan
konseling Islam dapat dirumuskan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai
manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan
tujuan dari bimbingan dan konseling dalam Islam yang lebih terperinci adalah sebagai
berikut:

a. Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan


jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai, bersikap lapang
dada dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya.

b. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku


yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga,
lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.

c. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga


muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan
rasa kasih sayang.

d. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul


dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya,
ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan menerima ujian-Nya.
Fungsi utama bimbingan dan konseling dalam Islam yang hubungannya dengan
kejiwaan tidak dapat terpisahkan dengan masalah spiritual (keyakinan). Islam memberikan
bimbingan kepada manusia agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Fungsi
bimbingan dan konseling di sini memberikan bimbingan kepada penyembuhan terhadap
gangguan mental berupa sikap dan cara berpikir yang salah dalam menghadapi problem
individu setelah individu dapat kembali dalam kondisi yang bersih dan dapat
membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang bermanfaat dan tidak bermanfaat,
mana yang baik bagi dirinya dan orang lain atau sebaliknya barulah dikembangkan ke
arah pengembangan dan pendidikan bagi mereka.

Fokus bimbingan dan konseling Islam selain memberikan perbaikan dan


penyembuhan pada tahap mental, spiritual atau kejiwaan, dan emosional, kemudian
melanjutkan materi bimbingan dan konseling kepada pendidikan dan pengembangan
dengan menanamkan nilai-nilai dan wahyu sebagai pedoman hidup.

1. Relevansi konseling dengan surat al-Ashr 1-3

‫َو ْٱل َعصْ ِر‬

ٍ ‫إِ َّن ٱإْل ِ ن ٰ َسنَ لَفِى ُخس‬


‫ْر‬

َّ ‫اصوْ ۟ا بِٱل‬
‫صب ِْر‬ ِّ ‫صوْ ۟ا بِ ْٱل َح‬
َ ‫ق َوتَ َو‬ ِ ‫صلِ ٰ َح‬
َ ‫ت َوتَ َوا‬ ۟ ُ‫وا َو َع ِمل‬
َّ ٰ ‫وا ٱل‬ ۟ ُ‫إاَّل ٱلَّ ِذينَ َءامن‬
َ ِ
Artinya : “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-
orang yang mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya berbuat sabar.” (QS. Al-‘Ashr : 1-3)

Konseling dalam perspektif Islam dapat diartikan sebagai bagian dari ibadah atau amal
yang harus dilakukan umat muslim untuk mendapatkan kedekatan dengan khaliknya. Konseling
sebagai proses membantu individu oleh tenaga profesional yang bernama konselor, agar ia
(klien) memahami diri, membuat keputusan dan pemecahan masalah, sebenarnya merupakan
suruhan Allah kepada umatNya.

Dalam Surat Al Ashr (ayat 1-3) Allah telah memberikan aba-aba bahwa hidup manusia
akan sangat terikat dengan waktu dan sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Allah
menegaskan orang yang tidak merugi adalah orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
kebajikan, serta saling menasehati supaya menjalankan kebenaran dan saling menasehati supaya
tabah menghadapi kesukaran.4

Konseling Islam bukanlah konsep baru. Al-Maliki yang dikutip oleh Aisha Salman Al-
Thani mengungkapkan bahwa konseling religius dan spiritual berfungsi sebagai fondasi untuk
membantu dan mendorong klien dalam menghadapi masalah prikologis dan kesulitasn hidup. Al-
Qur’an senantiasa mendorong umat Islam untuk mendapatkan kenyamanan, keamanan,
kedamaian, relaksasi, dan lain-lain dengan mendekatkan diri kepada Allah. Cara ini akan
membangkitkan optomisme dan rasa percaya Allah dan percaya diri dalam menghadapi segala
hal.

Adz Dzaky menjelaskan konseling dari sudut pandang Islam, bahwa konseling Islam
berarti suatu aktifitas memberikan bimbingan, pelajaran, dan pedoman kepada individu yang
meminta bimbingan (klien) dalam hal bagaimana seharusnya seorang klien dapat
mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan, keyakinan, serta dapat
menanggulangi problematika hidup dan kehidupannya dengan baik dan benar secara mandiri
yang berpandangan kepada Al Quran dan As-Sunnah. Berbeda dengan Adz Musnamar
menjelaskan bahwa konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar
menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2. Relevansi konseling dengan surat yusuf ayar 18 dan 91

‫هّٰللا‬
ِ ‫ص ۡب ٌر َج ِم ۡي ٌل‌ؕ َو ُ ۡال ُم ۡستَ َعانُ ع َٰلى َما ت‬
َ‫َصفُ ۡون‬ َ َ‫ال بَ ۡل َس َّولَ ۡت لَـ ُكمۡ اَ ۡنفُ ُس ُكمۡ اَمۡ ًرا‌ؕ ف‬
َ َ‫ب‌ؕ ق‬ ِ ‫َو َجٓا ُء ۡو ع َٰلى قَ ِمي ۡـ‬
ٍ ‫ص ٖه بِد ٍَم َك ِذ‬

Artinya : Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia
(Yakub) berkata, "Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk
itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon
pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan."

Nabi Ya`qub as. Seperti yang terbaca diatas menyatakan bersabar dan meminta bantuan
Allah SWT perlu dicatat bahwa sabar bukan berarti menerima nasib tanpa usaha. Allah SWT
4
Amirah Diniaty, “URGENSI TEORI KONSELING DAN PERSPEKTIFNYA DALAM ISLAM MENJAWAB TUNTUTAN
KONSELING RELIGIUS DI MASA DEPAN”, jurnal Al-Ta`lim jilid 1 no 4 februari 2013.hlm 317
telah menganugerahkan kepada makhluk hidup potensi membela diri. Dan ini adalah sesuatu
yang sangat berharga dan perlu dipertahankan. Tujuan kesabaran adalah menjaga keseimbangan
emosi agar hidup tetapstabil, dan ini pada gilirannya menghasilkan dorongan untuk
mengulangiproblem yang dihadapi ataumelihat dari celahnya peluang untuk meraih yang baik
yang lebih baik sabar dapat diibaratkan dengan benteng pada saat menghadapi musuh kuat.5

َ‫ك ٱهَّلل ُ َعلَ ْينَا َوإِن ُكنَّا لَ ٰ َخ ِطٔـِٔـِين‬ ۟ ُ‫قَال‬


َ ‫وا تَٱهَّلل ِ لَقَ ْد َءاثَ َر‬

Artinya : Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas
kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".(QS. Yusuf:18)

Mendapati kenyataan yang tidak terduga itu, mereka lalu berkata, demi Allah, sungguh
Allah yang mahakuasa telah melebihkan engkau di atas kami dalam ketakwaan, kekayaan,
kekuasaan, kedudukan sosial, dan ketampanan; dan sesungguhnya kami adalah orang yang telah
bersalah dan berbuat dosa. Dia (nabi yusuf ) berusaha membesarkan hati saudara-saudaranya. Ia
berkata, pada hari ini tidak ada cercaan, kecaman, dan pembalasan dendam dariku terhadap
kamu, dan aku berdoa mudah-Mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kamu. Dan dia maha
penyayang di antara para penyayang, lebih-lebih terhadap orang-orang yang menyesal dan mau
bertobat.

BAB III

PENUTUP

Simpulan

Konseling adalah Pertemuan antara konselor/guru BK dengan konseli/peserta didik


dalam upaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki konseli, dan membantu konseli untuk dapat
memahami diri sendiri, lingkungan, dan masyarakat, serta membantu mengentaskan masalah-
5
M. Imamul Muttaqin,tesis:”nilai-nilai karakter dalam surat yusuf”(Malang:UIN maulana malik ibrahim
Malang,2015),hlm.49
masalah yang sedang dihadapi oleh konseli tersebut. Populasi adalah sekumpulan individu
dengan ciri yang sama dan hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu. Sedangkan
“Khusus” dalam konseling populasi khusus, maksudnya adalah khusus disini berarti ada
kelompok individu/masyarakat dalam suatu interaksi dan kehidupannya yang memiliki dinamika
dan atau permasalahan umum yang serupa. Jadi, pengertian dari Konseling Populasi Khusus
adalah Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli (individu atau
kelompok) yang mengalami suatu masalah dengan ciri-ciri yang sama dan menempati ruang
yang sama pada waktu tertentu secara khusus sehingga konseli memperoleh pemahaman yang
lebih tentang dirinya, lingkungannya dan masalahnya. Serta mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya dengan mampu mengarahkan potensi yang dimiliki ke arah perkembangan yang
optimal dan kemudian dapat mencapai kebahagian dalam hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin M. Imamul ,tesis. 2015”nilai-nilai karakter dalam surat yusuf” UIN maulana malik
ibrahim Malang.
Diniaty, Amirah. 2013. “URGENSI TEORI KONSELING DAN PERSPEKTIFNYA DALAM
ISLAM MENJAWAB TUNTUTAN KONSELING RELIGIUS DI MASA DEPAN”, jurnal Al-
Ta`lim jilid 1 no 4.
Lesmana, Gusman. 2021.Bimbingan Konseling Populasi Khusus,edisi pertama.
Amrullah. 2015.Populasi dan Sampel(pemahaman, jenis dan teknik).Banyumedia
Publishing.
M.Luddin,Abu Bakar. 2010. Dasar-Dasar Konseling. Ciptapustaka media perintis.

Anda mungkin juga menyukai