Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Catur Purusa Artha

Catur Purusa Artha adalah empat kekuatan atau dasar kehidupan menuju kebahagiaan, yaitu : Dharma,
Arta, Kama, dan Moksa. Urut-urutan ini merupakan tahapan-tahapan yang tidak boleh ditukar-balik
karena mengandung keyakinan bahwa tiada arta yang diperoleh tanpa melalui dharma; tiada kama
diperoleh tanpa melalui arta, dan tiada moksa yang bisa dicapai tanpa melalui dharma, arta, dan kama.

2.2 Bagian-bagian Catur Purusa Artha

1. Dharma

Dharma berasal dari akar kata “dhr” yang berarti menjingjing, memelihara, memangku, atau mengatur.
Jadi kata dharma dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengatur, memelihara dunia beserta semua
makhluk.

SEARCH MENU

Home › Makalah

Makalah Agama Hindu "Catur Purusa Artha"

Makalah Agama Hindu "Catur Purusa Artha"

Makalah

By Wayan Suastika, S.Pd 5:37 PM 2 Komen

MAKALAH

AGAMA HINDU
“Catur Purusa Artha”

Baca Juga

Makalah Agama Hindu "Nyaya Darsana"

Makalah "Kerajaan Kediri"

Makalah "Kerjasama Regional dan Global"

Proposal Pembuatan Produk Bioteknologi "Tapai Singkong"

Makalah Agama Hindu " Dharma Gita"

Oleh:

Nadila Dwi tari

Kelas : XI. MIPA3


SMA NEGERI 1 LADONGI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Atau langsung Download aja ...!!!

DOWNLOAD
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) saya telah dapat
menyusun/menyelesaikan makalah Agama Hindu ini. Adapun tujuan judul makalah yang kami sajikan ini
adalah “Catur Purusa Artha”.

Semoga kehadiran makalah ini akan memberikan nuansa baru dalam pengajaran khususnya agama
Hindu. Sudah tentu kehadiran makalah ini banyak terdapat kelemahan dan kekurangannya. Tegur sapa
dan kritik yang membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini semoga bermanfaat
bagi kita semua.

Om Santi Santi Santi Om.

Ladongi, September 2018

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI.................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 1

1.3 Tujuan ....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASA

2.1 Pengertian Catur Purusa Artha........................................ 2

2.2 Bagian-bagian Catur Purusa Artha................................... 2

2.3 Prioritas Penerapan Catur PurusaArtha untuk

Kebahagiaan Rohani....................................................... 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................. 7

3.2 Saran.......................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Hindu memiliki kerangka dasa yang dapat dipergunakan oleh umat sebagai landasan untuk
memahami, mendalami, dan menagamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari -hari. Kerangka
dasar tersebut terdiri dari tiga unsur yaitu Tattwa/filsafat, susila/etika, dan upacara/Ritual. Ketiga unsur
kerangka dasar itu merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Untuk dapat memahami,
mendalami, dan mengamalkan ajaran Agama Hindu secara utuh dalam kehidupan sehari-hari maka
setiap umat Hindu memiliki kewajiban menjadikan kerangka dasar sebagai pedoman. Dengan demikian,
mereka dapat mewujutkan hidup dan kehidupan ini menjadi sejahtera dan bahagia. Untuk kali ini kami
disini akan membahas mengenai susila/etika.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Hindu kaya akan ajaran-ajaran mengenai Ketuhanannya.
Diantaranya seperti, Sraddha, Yadnya, Tri Hita Karana, Catur Asrama, Catur Purusa Artha, dan masih
banyak yang lainnya. Agama Hindu memberikan tempat yang utama terhadap ajaran tentang dasar dan
tujuan hidup manusia. Dalam ajaran Agama Hindu ada suatu sloka yang berbunyi: "Moksartham
Jagadhita ya ca iti dharmah", yang berarti bahwa tujuan beragama adalah untuk mencapai
kesejahteraan jasmani dan ketentraman batin (kedamaian abadi).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian catur purusa artha?

2. Apa saja bagian-bagian catur purusa artha?

3. Bagaimana Prioritas Penerapan Catur PurusaArtha untuk Kebahagiaan Rohani?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian catur purusa artha.


2. Untuk mengetahui bagian-bagian catur purusa artha.

3. Untuk mengetahui Prioritas Penerapan Catur Purusa Artha untuk Kebahagiaan Rohani

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Catur Purusa Artha

Catur Purusa Artha adalah empat kekuatan atau dasar kehidupan menuju kebahagiaan, yaitu : Dharma,
Arta, Kama, dan Moksa. Urut-urutan ini merupakan tahapan-tahapan yang tidak boleh ditukar-balik
karena mengandung keyakinan bahwa tiada arta yang diperoleh tanpa melalui dharma; tiada kama
diperoleh tanpa melalui arta, dan tiada moksa yang bisa dicapai tanpa melalui dharma, arta, dan kama.

2.2 Bagian-bagian Catur Purusa Artha

1. Dharma

Dharma berasal dari akar kata “dhr” yang berarti menjingjing, memelihara, memangku, atau mengatur.
Jadi kata dharma dapat diartikan sebagai sesuatu yang mengatur, memelihara dunia beserta semua
makhluk.

Makna yang terkandung dalam kata dharma sebenarnya sangat luas dan dalam. Bagi mereka yang
menekuni ajaran-ajaran agama akan memberi perhatian yang pokok dan pada pengertian dharma
tersebut.

Untuk mengembangkan ajaran ini dipakai pedoman catur dharma yang terdiri dari :

a. Dharma Kriya

Dharma Kriya berarti manusia harus berbuat, berusaha dan bekerja untuk kebahagian keluarga pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya , dengan menempuh cara perikemanusian sesuai dengan
ajaran-ajaran agama hindu.

b. Dharma Santosa
Berarti berusaha untuk mencapai kedamaian lahir batin dalam diri sendiri, dilanjutkan kedalam
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa , dan negara.

c. Dharam Jati

Berarti kewajiban yang harus dilakukan untuk menjamin kesejahteraan dan ketenangan keluarga serta
selalu mengutamakan kepentingan umum disamping kepentingan diri sendiri atau golongan.

d. Dharma Putus

Berarti melakukan kewajiban dengan penuh keikhlasan , berkorban serta bertanggung jawab demi
terwujudnya keadilan sosial bagi umat manusia dan selalu mengutamakan penanaman Budhi baik untuk
menjauhkan diri dari noda dan dosa yang menyebabkan moral menjadi rusak.

2. Artha

Anda mungkin juga menyukai