Anda di halaman 1dari 2

KASUS MENINGITIS DI RUANGAN PICU

An.Z perempuan berusia 7 tahun datang ke RSUP X pada tanggal 10 Juli 2021 pukul 24.56 WIB
melalui IGD rujukan dari RS. Z. Pasien datang dengan keluhan demam selama 2 minggu, kejang
seluruh tubuh sejak 6 jam sebelum masuk, frekuensi 1 kali, lamanya 10 menit dan mengalami
penurunan kesadaran setelah kejang. An.Z di rawat di ruang Anak infeksi. Kondisi yang semakin
menurun membuat An. Z dirujuk ke ruangan PICU dan anak dengan diagnosa medis Meningitis TB.
Riwayat kesehatan sekarang yang di dapatkan saat pengkajian tanggal 14 Juli 2021 pukul 14.30 WIB,
anak mengalami penurunan kesadaran, tampak lemah dan nafas sesak, Ayah mengatakan anak
demam, batuk berdahak, refleks batuk lemah, tidak mampu bicara dan hanya mengerang.
Sedangkan Riwayat kesehatan dahulu yang dimiliki An.Z adalah sering mengeluh sakit kepala,
kemudian di belikan obat di warung namun sakit kepala tidak hilang. pasien juga mengalami demam
selama 2 minggu. Badan sudah tampak kurus 3 bulan sebelum masuk RS dan tidak ditimbang. Pasien
memiliki riwayat kontak dengan penderita Tb (saudara laki-laki ayah), menderita TB selama 2,5
tahun dan sudah mendapat obat OAT. An.Z tidak memiliki Riwayat trauma kepala dan riwayat keluar
cairan dari telinga. Riwayat prenatal di dapatkan selama masa kehamilan istrinya tidak pernah
menderita penyakit yang berat. Ny.Y memeriksakan kehamilannya ke bidan dengan teratur,
Persalinan secara spontan dan di bantu oleh Bidan di Klinik dengan usia kehamilan cukup bulan. Saat
lahir bayi langsung menangis berat badan lahirnya 2300 gr dan panjang lahir 40 cm. An.Z
mendapatkan ASI eklusif dan imunisasi yang lengkap. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data GCS 9
(E4V2M3), TD 110/70 mmHg (Normal 120/80 mmHg), HR 87 x/menit (Normal 60-100x/menit), T
37,80 C (Normal 36-37,5oC), frekuensi napas 30 x/menit. Hasil pengukuran BB 14,5 kg dan TB 105
Cm. Pada pemeriksaan kepala di temukan bentuk kepala normal, mata simetris kiri dan kanan,
refleks pupil positif, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis. Pada pasien tidak ditemukannya
pernapasan cuping hidung. pasien terpasang NGT serta O2 binasal kanul dengan kosentrasi 2L/i.
Pemeriksaan bibir ditemukan bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor dan rongga mulut kurang
bersih sedangkan pada telinganya tidak ada infeksi, dari telinga tidak ada keluar cairan dan pada
leher tidak ditemukannya kaku kuduk. Hasil inspeksi pada paru-paru di dapatkan thoraks simetris kiri
dan kanan, terdapat tarikan dinding dada, saat di palpasi premitus kiri dan kanan sama, saat di
perkusi terdengar redup dan di auskultasi terdengar bronkial dan ronkhi. Pemeriksaan jantung tidak
ada masalah, iramanya reguler. Pemeriksaan abdomen di dapatkan tidak ada asites dan bising usus
normal. Pada Ekstremitas atas kanan terpasang infus, sedangkan pada ekstremitas bawah tampak
kaku, spastik dan ekstensi abnormal. Pemeriksaan kulit ditemukannya ruam kemerahan di seluruh
tubuh, teraba panas, akralnya hangat dan CRT kembali dalam 3 detik, tanda Kernig sign dan
brdudzinski tidak ditemukan. Pemeriksaan genitalia tidak ada kelainan, bentuk normal dan lengkap.
Kegiataan aktivitas An.Z memiliki kebiasaan makan 3 x sehari, jenis nasi, lauk dan sayur. Pola makan
teratur dan habis. Jenis minum air putih, frekuensi minum lebih dari 5 gelas/ hari. Tn.F mengatakan
selama di rawat di rumah sakit An.Z makan melalui NGT dengan Jenis MC 6x200 cc dan di berikan
secara teratur. Ketika sehat An.Z jarang tidur siang, tidur malam ± 10 jam/ hari dan teratur. Saat di
rawat anak tidur siang ± 2 jam dan tidur malam selama ± 7 jam, anak sering terbangun. eliminasi BAB
dan BAK di rumah sakit memakai pempers. BAK warna normal, frekuensi 3-4x/hari cc/hari, tidak ada
masalah BAK. sedangkan BAB frekuensi 2x/ hari, warna kuning, konsistensi lunak dan tidak ada
masalah. ketika sehat An.Z mandi 2x sehari. Sedangkan selama di RS An.Z mandi lap 1x/hari, tidak
pernah cuci rambut dan sikat gigi. Hasil pemeriksaan diagnostik di peroleh data sebagai berikut:
Pada tanggal 16 Mei 2017 didapatkan hasil Hb 10,7 gr/dl (Normal 12-16), leukosit 8.620/mm3
(Normal 6000-18.000), trombosit 229.000/mm3 (Normal 150.000-400.000), dan hematokrit 30 %
(Normal 37-43%). hasil pemeriksaan laboratorium kalsium 8 mg/dl (Normal 8,1-10,4), natrium 132
mmol/L (Normal 136- 145), kalium 3,1 mmol/L (Normal 3,5- 5,1) dan korida serum 107 mmol/L
(Normal 97-111). Hasil pemeriksaan Lumbal Pungsi di dapatkan hasil volume ± 2 CC, kekeruhan
negatif, warna bening, jumlah sel 8/mm3 dan glukosa 44 mg/dl. Terapi pengobatan yang di dapatkan
oleh pasien adalah INH 1x150 mg, luminal 2x30 gr, etambutol 1x250 mg, diazepam 3x1 mg,
rifampisin 1x225 mg, Prednison 3x10 mg, pirazinamid 1x300 mg, Asam folat 1x1 mg, Ambroxol sirup
3x1/2 sdt, Bicnat 3x3/4 tablet, Vit B6, diamox 3x150 gr, paracetamol 4x150 mg, , IVFD KaEN 1 B 22
tts/i.

Anda mungkin juga menyukai