Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“PERKEMBANGAN PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu: Windu Mulyasari, S.E.,M.Si.

Disusun oleh:

Elen Elnanda Putri (5552190116)


Syifa Nurul Afda (5552190119)
Ovia Anisa Az-Zukhruf (5552190133)
Anisa Nur Aini (5552190134

Kelas 5B

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT.Hanya kepada-Nya lah saya memuji
dan hanya kepada-Nya lah saya memohon pertolongan. Tidak lupa pula, shalawat serta salam
saya haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW, Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan Laporan Perkembangan Standar


Akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Windu Mulyasari,S.E.,M.Si.

Saya sangat berharap bahwa proposal ini dapat berguna dan bermanfaat.Saya menyadari
bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan juga jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan demi perbaikan
proposal ini di masa yang akan datang.

Serang, 01 September 2021

Penulis

i |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
DAFTAR ISI

Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia


KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN STANDAR AKUNATANSI KEUANGAN (SAK)....................................3
2.2 PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)...............................4
2.3 TUJUAN PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)....................5
2.4 MANFAAT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAGI BEBERAPA PIHAK..........6
2.5 ENTITAS - ENTITAS YANG BERKEPENTINGAN DENGAN STANDAR
AKUNTANSI..............................................................................................................................7
2.6 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU DI INDONESIA........................................9
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melihat perkembangan akuntansi yang semakin komplek dan sangat beragam maka
sangat diperlukan sebuah standar. Sebuah standar sangat diperlukan karena untuk keseragaman
laporan keuangan, memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun, memudahkan auditor dalam melakukan pemeriksaan,
memudahkan pembaca laporan keuangan 158 untuk menginterpretasikan dan membandingkan
laporan keuangan entitas yang berbeda karena pengguna laporan keuangan banyak pihak
sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna. Yang pasti, tujuan
adanya standar Akuntansi adalah untuk terciptanya keseragaman dalam penyusunan Laporan
Keuangan. Standar Akuntansi merupakan acuan dan pedoman untuk menyusun Laporan
Keuangan. Dalam laporan keuangan sudah jelas akan memuat informasi Akuntansi, lebih lanjut
Informasi Akuntansi harus melaporkan informasi keuangan yang relevan (relevance), dapat
diandalkan (reliable), dapat dipahami (understandable), dan dapat diperbandingkan (comparable)
kepada para pemangku kepentingan. Intinya, informasi keuangan jangan sampai menyesatkan.
Oleh karena itu standar akuntansi merupakan hal yang penting dalam menyusun Laporan
Keuangan

Perkembangan pasar uang dan pasar modal yang sehat dan transparan mutlak memerlukan
standar akuntansi keuangan yang dapat di andalkan. Sebagaimana diketahui, standar akuntansi
keuangan berkaitan dan berakar pada tata hukum, sosial, ekonomi dan budaya suatu negara,
sehingga sudah sewajarnya menimbulkan perbedaan konsep dan terdapat ragam standar
akuntansi. Keragaman tersebut menyebabkan proses penyusunan dan pelaporan laporan
keuangan menjadi tidak efisien dan menimbulkan banyak masalah serta persepsi yang berbeda.
Sudah seharusnya, standar akuntansi berkembang sesuai perkembangan dan dinamika bisnis, dan
harus mampu mengimbangi berbagai kepentingan para stakeholders. Memasuki abad XXI
standar akuntansi keuangan telah berkembang semakin komprehensif dan kompleks. Dewasa ini
dunia akuntansi sedang dilanda “demam” konvergensi ke IFRS. Sejarah standar akuntansi

1 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
keuangan di Indonesia sangat singkat, tapi telah berkembang dengan pesat. Sebenarnya, sejak
1994 indonesia termasuk yang terdahulu melakukan konvergensi IAS. Ternyata IAS/IFRS masih
terus berkembang secara dinamis dan kompleks. Terutama sejak SEC dan FASB bersedia ikut
dalam kegiatan konvergensi ke IFRS. Penyusunan dan penerapan standar akuntansi keuangan
harus dilakukan secara kritis dan penuh kehati-hatian (prudent), khususnya dalam era globalisasi.
Kepentingan nasional dan tuntutan globalisasi keduanya haruslah diperhatikan secara harmonis
dengan adanya konvergensi tersebut.

Pengembangan akuntansi yang mendasarkan pada suatu ilmu memang diharapkan munculnya
seperangkat teori (set of theory) yang bersifat universal. Teori yang bersifat universal ini
diharapkan mampu memberikan pandangan baru bagi akuntansi untuk masa depan. Seperti
halnya ilmu-ilmu yang lain, misalnya: fisika, kimia, biologi, psikologi, sosiologi, dan lain-lain
yang hanya mendasarkan pada suatu pandangan tertentu yang bisa diterima secara universal, dan
standar merupakan hal sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apakah Pengertian Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ?


B. Bagaimana Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia?
C. Apa saja Tujuan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan?
D. Apa saja Manfaat Standar Akuntansi Keuangan bagi beberapa pihak?
E. Entitas apa saja yang berkepentingan dengan Standar Akuntansi?
F. Standar akuntansi apa saja yang berlaku di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


A. Untuk menegetahui apa pengertian dari standar akuntansi
B. Untuk mengetahui perkembangan standar akuntansi
C. Untuk mengetahui tujuan penyusunan standar akuntansi keuangan
D. Untuk mengetahui manfaat standar akuntansi keuangan
E. Untuk mengetahui entitas apa saja yang berhubungan dengan standar akuntasi keuangan
F. Untuk mengetahiu standar apa saja yang berlaku di indonesia

2 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN STANDAR AKUNATANSI KEUANGAN (SAK)


Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang mendasari pelaksanaan teknik-
tekniknya. Kerangka kerja konseptual mirip dengan konstitusi yaitu suatu sistem koheren yang
terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan. Kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar dan praktek
yang sudah diterima secara umum karena kegunaan dan kelogisannya standar ini disebut standar
akuntansi. Di Indonesia badan yang berwenang untuk menyusun standar akuntansi yaitu Dewan
Standar Akuntansi yang berada di bawah Ikatan Akuntansi Indonesi (IAI) sebagai organisasi
profesi akuntan. IAI telah menghimpun prinsip-prinsip akuntansi yang dijadikan standar
pelaporan keuangan di Indonesia yang dituangkan dalam buku Standar Akuntansi Keuangan
(SAK)

Menurut Suwardjono dalam bukunya yang berjudul teori akuntansi, menyatakan Standar
akuntansi adalah konsep, prinsip, metoda, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih atas dasar
rerangka konseptual oleh badan penyusun standar (atau yang berwenang) untuk diberlakukan
dalam suatu lingkungan atau negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi guna
mencapai tujuan pelaporan keuangan negara tersebut.

Menurut Ahmed Belkaoui (2006: 161) ada empat alasan mengapa standar akuntansi dibuat,
yaitu:

• Standar memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan


penyelenggaraan sebuah  perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi.
Informasi ini dianggap jelas, konsisten, andal, dan dapat diperbandingkan.

• Standar memberikan pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang
memungkinkan mereka untuk menerapkan kehati-hatian dan mengaudit laporan-laporan
perusahaan dan membuktikan )aliditas dari laporan-laporan tersebut.

3 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
• Standar memberikan database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang
dianggap sangat  penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan,
perencanaan dan regulasi ekonomi, serta  peningkatan efisiensi dan sasaran-sasaran sosial
lainnya.

• Standar menumbuhkan minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang
memiliki  perhatian dalam disiplin ilmu akuntansi.

Sehingga standar akuntansi keuangan (SAK) merupakan pedoman bagi siapa saja dalam
menyusun laporan keuangan yang akan diterima secara umum. Standar akuntansi mencangkup
kon)ensi, peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi pada
saat tertentu. Standar akuntansi menjelaskan transaksi yang harus dicatat, bagaimana
mencatatnya dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan.
mengingat pentingnya Standar Akuntansi Keuangan maka mekanisme penyusunannya harus
sedemikian rupa sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan. oleh
karena itu, standar akuntansi hanya disusun oleh pihak yang berwenang. Di Indonesia
kewenangan tersebut diberikan kepada Komite Standar Akuntansi Keuangan yang berada di
bawah naungan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)

2.2 PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)


.Perkembangan standar akuntansi Indonesia dapat dikatakan dimulai pada zaman
penjajahan belanda hingga merdeka pada tahun 1945 sampai dengan saat ini yang menuju
konvergensi dengan IFRS.Dalam perkembangan standar akuntansi tersebut, Indonesia banyak
melalui serangkaian perubahan dan beberapa pedoman penerapan mulai dari menggunakan
standar dari bangsa belanda hingga sekarang telah menggunakan standar akuntansi
internasional.Berikut ini perkembangan akuntansi diindonesia :

1. Di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yang dipakai.
Indonesia memakai standar (Sound Business Practices) gaya Belanda. Dan Indonesia masih
menggunakan standar gaya belanda ini hingga merdeka di tahun 1945 hingga tahun 1955.

2. Sampai Tahun 1955, Indonesia sudah mulai meninggalkan gaya belanda dan mulai beralih ke
standar akuntansi amerika, tetapi Indonesia belum mempunyai undang – undang resmi /
peraturan tentang standar keuangan.

4 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
3. Tahun 1974, tonggak sejarah awal Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang
dibuat oleh IAI yang disebut dengan Prinsip Akuntansi di Indonesia (PAI). Tetapi Indonesia
dengan PAI nya belum memiliki undang-undang yang mengatur tentang standar tersebut.

4. Pada Tahun 1984 : Prinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi dan
di terbitkan UU PAI.

5. Akhir Tahun 1984 : Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari
IASC (International Accounting Standart Committee)

6. Sejak Tahun. 1994 : IAI sudah committed mengikuti IASC / IFRS.

7. Tahun 2008 : diharapkan perbedaan PSAK dengan IFRS akan dapat diselesaikan. Dan
Indonesia mulai mengacu pada standar IFRS atau dengan kata lain, Indonesia mulai mengadopsi
standar internasional IFRS.

8. Tahun 2012 Indonesia secara penuh mengadopsi/konvergensi standar internasional IFRS.

Tujuan dari konvergensi ke IFRS adalah menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk
kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan
sebagainya. Hal ini karena IFRS itu sendiri harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi, politik,
hukum dan sebagainya. Paradigma kritikal memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam
kaitannya Standar Akuntansi Keuangan kita yang melakukan konvergensi ke IFRS.

2.3 TUJUAN PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)


Tujuan penetapan standar akuntansi:

1. Pendekatan Ketepatan Penyajian

Pendekatan ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui
proses penetapan standar

2. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi

Pendekatan ini mengadopsi standar yang memberikan konsekuensi ekonomi yang baik dari pada
konsekuensi ekonomi yang buruk

5 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
2.4 MANFAAT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) BAGI BEBERAPA
PIHAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memiliki banyak manfaat untuk beberapa pihak :

a. Pemegang Saham

Bagi para pemegang saham, informasi SAK lebih memungkinkan mereka untuk memantau
pertumbuhan dan kondisi keuangan perusahaan sehingga bisa mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membayar dividen kepada para investor.

b. Investor atau Penanam Modal

Bagi investor atau penanam modal, SAK berguna untuk mengetahui seberapa besar risiko
dan kondisi keuangan suatu perusahaan.Para investor juga dapat memutuskan untuk
berinvestasi di suatu perusahaan atau tidak melalui SAK.

c. Kreditur

Bagi kreditur, SAK berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar
pinjaman atau pengembalian utang sesuai dengan jangka waktunya.SAK juga menjadi acuan
yang sangat penting untuk memutuskan suatu perusahaan layak untuk diberikan pinjaman
atau tidak.

d. Pemasok (Supplier)

Bagi pemasok (supplier), SAK berguna untuk menilai kemampuan bayar perusahaan pada
saat jatuh tempo sehingga kredibilitas perusahaan dalam membayar pinjamannya bisa terlihat
jelas.

e. Pemerintah

Bagi pemerintah, SAK dipakai untuk menentukan kebijakan jumlah pajak dan data statistik
pendapatan nasional. Selain itu, SAK juga bisa membangun perpektif pemahaman yang
samabagi investor asing dalam membaca laporan keuangan perusahaan di Indonesia ataupun
investor Indonesia yang ingin ekspansi usaha ke luar negeri.

6 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
2.5 ENTITAS - ENTITAS YANG BERKEPENTINGAN DENGAN STANDAR
AKUNTANSI
1. Individual dan kantor akuntan publik : Individual dan kantor akuntan publik bertanggung
jawab melalui auditor-auditor mereka untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan
perusahaan telah menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.

2. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) : AICPA adalah organisasi


pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS.

3. American Accounting Association (AAA): AAA adalah organisasi para akademisi akuntansi
dan setiap individu yang tertarik dalam peningkatan praktik dan teori akuntansi.

4. Financial Accounting Standards Boards (FASB) : FASB menggantikan APB di tahun 1973
sebagai badan yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi.

5. Securities and Exchange Commission (SEC): Dibentuk oleh UU Kongres pada tahun 1934.

6. Organisasi Profesional Lainnya: Organisasi ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar
akuntansi di negaranya masing-masing.

7. Para Pengguna Laporan Keuangan

A. Pengguna langsung:

a) pemilik perusahaan dan pemegang saham

b) kreditor

c) manajemen perusahaan

d) otoritas perpajakan

e) pekerja

f) para pelanggan

B. Pengguna tidak langsung meliputi: a) analis dan penasihat keuangan

b) bursa saham

7 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
c) pengacara

d) pihak yang berwenang

e) asosiasi perdagangan

f) serikat pekerja

C. Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:

1. Para inventoris:

a) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi b) aktif vs pasif

c) profesional dan non prevesional

2. Perantara informasi :

a) Analis Keuangan

b) Agen Pemeringkat Obligasi

c) Agen Pemeringkat Saham

d) Layan Penasihat Investasi

e) Perusahaan Pialang

3. Para Regulator:

a) FASB

b) SEC

c) kongres

4. Manajemen :

a) Perusahaan besar vs perusahaan kecil b) Perusahaan besar vs perusahaan kecil

5. Auditor:

8 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
a) Nasional vs Lokal

b) Praktik SEC vs Praktik non SEC

2.6 STANDAR AKUNTANSI YANG BERLAKU DI INDONESIA


a. SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik)

Standar ini digunakan untuk entitas yang akuntabilitas publiknya tidak signifikan dan laporan
keuangannya hanya untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.ETAP merupakan hasil
penyederhanaan IFRS yang meliputi tidak adanya laporan laba rugi komprehensif, penilaian
untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal perolehan hanya
menggunakan harga perolehan.

b. PSAK-Syariah (Pernyataan Standar Akuntasi Syariah)

PSAK-Syariah merupakan pedoman yang dapat digunakan untuk lembaga-lembaga kebijakan


syariah seperti bank syariah, pegadaian syariah, badan zakat, dan lain sebagainya. Standar ini
terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian
laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam,
ijarah, dan istishna.

c. SAP (Standar Akuntasi Pemerintah)

Standar ini telah ditetapkan sebagai peraturan pemerintah yang diterapkan untuk entitas
pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

d. PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report


Standard)

Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan
yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan publik,
asuransi, perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun). PSAK sama dengan SAK,
sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan
keuangan.

9 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan anggota IFAC
(Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar mereka.

10 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Standar akuntansi keuangan sangat dibutuhkan dalam masyarakat bisnis dan sistem
ekonomi pasar. Pasar uang dan pasar modal tak mungkin berkembang dengan baik tanpa
ditunjang oleh standar akuntansi keuangan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
suatu entitas bisnis yang mampu menyajikan informasi keuangan yang berguna dan dapat
diandalkan kepada para pemangku kepentingan. Standar akuntansi keuangan berakar pada tata
hukum, sosial, ekonomi, dan budaya suatu Negara. Perkembangan Standar Akuntansi di
Indonesia dapat dibagi menjadi 3 (tiga) periode, yaitu (1) Periode sebelum lahirnya PAI, (2)
Periode PAI menuju SAK dan (3) Periode Konvergensi IFRS. Perkembangan standar akuntansi
dari periode ke periode berikutnya karena pergeseran paradigma yang terjadi dimasa itu. Di
Indonesai ada 4 standar akuntasi keuangan yang berlaku, yaitu (1) PSAK – IFRS, (2) SAK –
ETAP, (3) PSAK Syariah dan (4) SAP.

Standar akuntansi juga merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan
keuangan.Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus diatur sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan. Standar
akuntansi akan terus berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
masyarakat

11 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I
Daftar Pustaka
Ayu, Retno. 2019. Pengenalan Tentang Standar Akuntansi Keuangan. Diakses pada tanggal 1
september 2021, dari https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pengenalan-tentang-standar-akuntansi-
keuangan/

Beelkaoui, Ahmed Riah. (2006). Accounting Theority. Jakarta: Salemba Empat

Bahan Seminar Dampak Konvergensi IFRS terhadap Bisnis, 8 oktober 2009

Haryati. (2011). Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Di Indonesia Ditinjau Dari Filsafat
Ilmu. AKRUAL, 2 (2), 151-171

IAI. 1973, 1983. Prinsip Akuntansi Indonesia

12 |P E R K E M B A N G A N S T A N D A R A K U N T A N S I

Anda mungkin juga menyukai