Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESUME BUKU

Dosen Pengampu : Farida Hanum Siregar, S.Psi, M.Psi

Oleh:

ERDA SULYANI
NIM: 188600097

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2020

0
RESUME BUKU

Buku : Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Muhibbin Syah, M.Ed)

1. RESUME ISI BUKU

Buku dengan judul Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru dari


Muhibbin Syah ini membahas tentang hal belajara dan hal mengajar. Hal-hal
pokok tersebut dijadikan intisari pembaahasan dalam buku ini. Dimana
pembahasan mengenai hal belajar dihubungkan langsung dengan kegiatan siswa
ketika melakukan pembelajaran (perilaku mempelajari materi) baik dilingkungan
sekolahmaupun diluar sekolah. Sedangkan untuk pembahasan mengajar
dikaitkan dengan kegiatan guru khususnya ketika berada di tengah-tengah proses
belajar mengajar itu sendiri. Dimana sosok-sosok manusia yang akan menjadi
sorotan utama buku ini adalah siswa dan guru itu sendiri.

BAB I : Pendahuluan

Materi yang disajikan dalam sub bab buku ini adalah mengenai
pengertian psikologi, pengertian pendidikan dan pengertian psikologi pendidikan
secara keseluruhan, kemudian dalam materi ini dibahas pula tentang arti dan
sejarah singkat psikologi pendidikan dan pembahasan mengenai hakikat
hubungan antara pendidikan dan pengajaran dengan teori yang tersaji. Pada
pembahasan ini disimpulkan bahwa guru seyogyanya memahami proses
perkembangannya dengan belajar, mengajar dan proses belajar mengajar, cara
belajar siswa, cara menghubungkan mengajar dengan belajar serta cara
mengambil keputusan untuk mengelola proses belajar mengajar.

1
BAB II : Psikologi, Pendidikan, dan Pengajaran

Bab kedua dalam buku ini membahas mengenai Psikologi, Pendidikan


dan Pengajaran. pengertian dari psikologi itu sendiri yaitu psikologi merupakan
disiplin ilmu yang membahas perilaku manusia, baik sebagai individu maupun
kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan. Pendidikan juga dijelaskan
penulis dalam buku ini yaitu merupakan suuatu proses menumbuhkembangkan
seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran. Dijelaskan juga
bahwa psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu psikologi yang
berhubungan dengan masalah-masalah kependidikan. Penulis juga menjelaskan
mengenai sejarah psikologi pendidikan yang awal mulanya muncul di Jerman
berkat kepeloporan Johann Friedrich Herbart (1766-1841), Ia merupakan seorang
filosof dan psikolog yang namanya diabadikan sebagai aliran pemikiran
kependidikan “Herbarianisme”. Psikologi pendidian berkembang berkat
pengaruh aliran psikologi lain, diantaranya yang menonjol adalah aliran
humanism, behaviorisme, dan psikologi kognitif.

BAB III : Proses Perkembangan dan Hubungannya dengan Proses Belajar

Bab Ketiga Proses Perkembangan dan Hubungannya dengan Proses


Belajar. Pada bab ini membahas mengenai pengertian dari perkembangan, hal-hal
yang dapat mempengaruhi perkembangan dan bagaimana hukum perkembangan,
dibahas pula bagaimana perkembangan motorik, kognitif, serta sosial dan moral
siswa, dan arti penting perkembangan kognitif siswa dalam proses pembelajaran.
Dimana proses perkembangan ini dibahas lengkap dengan teori perkembangan
anak dalam proses belajar. Perkembangan pada dasarnya ialah tahapan
perubahan-perubahan psiko-fisik manusia yang progresif sejak lahir hingga akhir
hayat. Proses perkembangan itu sendiri didalam buku ini disebutkan
dihubungkan dengan tugas-tugas yang terdiri dari fase-fase bayi, anak-anak,

2
remaja, dewasa awal, setengah baya, dan usia tua. Sedangkan yang dimaksud
dengan perkembangan psiko-fisik yaitu terdiri atas perkembangan motor,
perkembangan kognitif, serta perkembangan sosial moral. Prosedur
pengembangan perilau sosial dan moral menurut teori belajar sosial meliputi,
conditioning dan imitasi (peniruan) terhadap perilaku model.

BAB IV : Belajar

Sub bab keempat adalah Belajar. Bab ini menjelaskan tentang defenisi
dari belajar dan contoh dari belajar, pembahasan persoektif psikologi dan
perfektif agama, terjadi pula macam-macam teori belajar seperti teori
koneksionisme, teori klasik, teori perilaku rspon dan teori pendekatan kognitif.
Banyak teori dari tokoh-tokoh terkenal mengenai belajar. Dimana teori teori
tersebut menjelaskan mengenai behavioristic, kecuali teori belajar kognitif, yakni
menjelaskan bahwa belajar adalah peristiwa mental yang bukan semata-mata dari
behavioral. Terdapat pula fase-fase pembelajaran dalam pembahasan bab ini
menurut bruner meliputi informasi (penerimaan materi), transformasi
(Pengubahan materi dalam memori), dan evaluasi (penilaian penguasaan materi).
Dalam pembahasan bab ini defenisi belajar adalah tahapan perubahan
perilau siswa yang relative positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Disebutkan bahwa belajar memiliki
arti yang sangat penting bagi siswa untuk melaksanakankewajiban keagamaan,
meningkatkan derajat kehidupan, dan untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan, dijabarkan juga mengenai teori-teori pokok dalam
belajar, yaitu koneksionisme, pembiasaan klasik, pembiasaan perilau respon, dan
teori belajar kognitif. Menurut aliran behaviorisme, setiap siswa lahir tanpa
warisan, dan belajar adalah kegiatan reflex jasmaniah terhadap stimulus yang ada
serta tida ada hubungannya dengan bakat dan kecerdasan bawaan. Sedangkan

3
pendapat lain dari aliran kognitif menjelaskan bahwa setiap siswa lahir dengan
bakat dan kemampuan mental yang menjadi basis kegiatan belajar.

BAB V : Ciri, Perwujudan, Jenis, Pendekatan, dan Faktor yang


Mempengaruhi Belajar

Pada bab kelima Ciri, Perwujudan, Jenis, Pendekatan, dan Faktor yang
Mempengaruhi Belajar. Dalam bab ini membahas mengenai ciri khas dari
perilaku belajaryaitu perubahan intensional, perubahan positif dan aktif,
perubahan efektif dn fungsional, kemudian dibahas pula mengenai perwujudan
perilaku belajar yang terdapat dalam kebiasaan, keterampilan, pengamatan,
berfikir asosiatif dan daya ingat, berfikit rasional dan kritis, sikap, inhibisi,
apresiasi, dan tingkah laku afektif. Terdapat juga pembahasan jenis-jenis belajar
seperti belajar abstrak, belajar keterampilan, belajar sosial, belajar pemecahan
masalah, belajar rasional, belajar kebiasaan, belajar apresiasi, dan belajar
pengetahuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar juga dibahas dalambab
ini seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa serta faktor dalam
pendekatan belajar. Ciri khas perubahan dalam belajar meliputi perubahan-
perubahan yang bersifat intensional, positif dan aktif, efektif dan fungsional.
Jenis-jenis belajar meliputi, belajar abstrak, keterampilan, sosial, pemecahan
masalah, rasional, kebiasaan, apresiasi, dan pengetahuan. Efesiensi belajar adalah
konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha belajar dan hasil
belajar, jadi jika ada belajar yang efesien ditinjau dari sudut usaha dan ada pula
yang efisien ditinjau dari sudut hasil. Faktor yang mempengaruhi belajar terdiri
dari faktor internal yang meliputi aspek fisiologis seperti keadaan mata dan
telinga, dan aspek psikologis seperti tingkat intelegensi. Sedankan faktor
ekstternal terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan nonsosial seperti rumah,
gedung sekolah, dan sebagainya. Faktor pendekatam dalam belajar juga sangat

4
memperngaruhi hasil belajar siswa sehingga semakin mendalam cara belajar
siswa maka semakin baik hasilnya.

BAB VI : Prestasi, Lupa, kejenuhan, Transfer, dan Kesulitan Belajar

Bab keenam Prestasi, Lupa, kejenuhan, Transfer, dan Kesulitan Belajar.


Pembahasan dalam bab keenam berisi mengenai evaluasi prestasi belajar, dimana
terdapat tujuan serta fungsi dari evaluasi, terdapat pula ragam, syarat serta
indicator dalam prestasi, serta evaluasi dilihat dari prestasi kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa. Kemudian dilanjutkan dengan bahasan lupa dan kejenuhan
belajar, transfer dalam belajar dan kesulitan-kesulitan belajar serta alternative
pemecahannya, seperti penyebab kesulitan belajar itu sendiri,diagnosis kesulitan
belajar, dan bagaimana pemecahan dalam kesulitan belajar iu sendiri seperti
menganalisis hasil diagnosis, identifikasi kecakapan yang perlu diperbaikan dan
penyusunan program remedial teaching. Diagnosis sendiri adalah upaya
mengidentifkasi fenomena yang menunjukkan adanya kesulitan belajar pada
siswa, sedangkan diagnostic berarti langkah-langkah procedural dalam rangkan
mendiagnosis penyakit atau kesulitan belajar yang dialami siswa. Dalam bab ini
penulis turut menjabarkan pengertian evaluasi yaitu penilaian terhadap
keberhasilan program pembelajaran siswa yang bertujuan antara lain untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk
menetukan posisi siswa dalam kelompoknya. Sedangkan penjabaran mengenai
lupa adalah hilangnya kemampuan mengingat/menyebut/melakukan kembali
informasi dan kecakapan yang tersimpan dalam memori, karena gangguan
proaktif, gangguan retroaktif, represi, perbedaan situasi antara waktu belajar
dengan waktu memproduksi, perubahan minat dan sikap, tida pernah dilatih atau
dipakai, dan kerusakan otak. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai kesulitan
belajar siswa. Kesulitan belajar dapat diketahui dari menurunnya kinerja

5
akademik dan munculnya misbehavior siswa, baik yang berkapasitas tinggi
maupun berkapasitas rendah, karena faktor intern dan ekstern siswa. Langkah-
langkah mengatasi kesulitan belajar pada siswa dapat melakukan analisis hasil
diagnosis, identifikasi kecakapan yang perlu perbaikan, dan penyusunan program
remedial teaching.

BAB VII : Mengajar

Bab ketujuh dalam buku ini membahas mengenai mengajar, arti penting
mengajar itu sendiri, serta dilengkapi contoh mengajar, terdapat pula metode
mengajar yaituc ara yang bersi prosedur baku untuk melakukan penyajian materi
pembelajaran, materi pokok dalam menhajar terdiri atas metode-metode
ceramah, diskusi,demonstrasi dan ceramah plus. Proses mengajar terdiri atas
tahap-tahap praintruksional termassuk kegiatan pre test, instruksional (penyajian
materi), dan evaluasi tindak lanjut termasuk kegiatan post test dan pemberian
tugas.
Mengajar diartikan sebagai kegiatan mengembangkan seluruh potensi
ranah psikologis melalui penataan lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkan kepada siswa agar terjadi proses belajar. Secara kuantitaif
dijelaskan bahwa mengajar itu adalah menyampaiakn pengetahuan sebanyak-
banyaknya. Secara intitusional mengajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
siswa. Sedangkan secara kualitatif mengajar berarti membantu memudahkan
siswa dalam membentuk makna dan pemahamannya sendiri. Pandangan
mengajar sebagai ilmu hanya menekankan pada pentingnya penguasaan guru atas
berbagai pengetahuan, sednagkan pandangan mengajar sebagai seni menganggap
bakat keguruan lebih penting dari pada pengetahuan. Proses mengajar terdiri atas
tahap-tahap yaitu prainstruksional termasuk dalam kegiatan pre test, intruksional,
dan evaluasi serta tindak lanjut termasuk kegiatan post test dan pemberian tugas.

6
Setiap metode mengajar memiliki kelemahan-kelemahan disamping keunggulan-
keunggulannya sendiri. Oleh karena itu guru perlu bijaksana dalam memilih atau
memodifikasi metode yang akan digunakan.

BAB VIII : Guru dan Proses Mengajar-Belajar (PMB)

Bab kedelapan buku ini membahas mengenai guru dan proses belajar
mengajar. Dijelaskan mengenai pegertian guru dahulu dan sekarang serta
pengertian guru masa mendatang. Terdapat karakteristik kepribadian guru yang
terdapat pada fleksibilitas kognitif guru, keterbukaan psikologis kepribadian
guru. Dalam bab ini dibahas tentang guru secara keseluruhan bahwa guru adalah
tenaga pendidik yang tugas utamanya adalah mengajar dalam arti
mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep
ideal yaitu mendidik. Sasaran proses belajar menajar adalah sebuah kesatuan
kegiatan yang integral dan berlangsung dalam komunikasi multiarah dan dua
arah antara guru dan siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
mengajar adalah karakteristik siswa itu sendiri, karakteristik guru, interaksi dan
metode,karakteristik kelompok, fasilitas fisik, mata pelajaran dan lingkungan. Di
banyak Negara maju pendidikan keguruan (preservice education)
diselenggarakan secara seimbang antara kegiatan kelas dengan kegiatan praktik
lapangan. Bahkan di Australia sudah terdapat beberapa lembaga pendidikan
keguruan yang hampir seluruh kegiatannya diselenggarakan disekolah-sekolah
tempat praktik. Guru dalam mengajar wajib memiliki kompetensi. Kompetensi
guru adalah kemampuan kewenangan guru dalam melaksanakan profesinya,
sedangkan profesionalisme beraarti kualitas dan perlau khusus yang menjadi cir
khas guru professional. Jadi guru yang professional adalah guru yang kompeten
dan melaksanakan tugas mengajarnya sebagai satu-satunya profesi utama yang
wajib dilaksanakan.

7
8
2. KELEBIHAN BUKU

Dalam buku ini terdapat kelebihan-kelebihan yang perlu dipertimbangkan


dalam membacanya. Buku ini memiliki kelebihan yaitu sangat mudah dimengerti
baik untuk pembaca pemula ataupun pembaca senior. Hal ini disebabkan buku
ini menggunakan gaya bahasa yang baik dan mudah dimengerti. Penjelasan
dalam buku ini sangat terstruktur sehingga pemahaman yang didapat begitu rinci
tidak berbalik arah. Penggunaan bahasa yang baik adalah faktor terpenting untuk
menyukai buku ini
Buku ini juga memiliki keistimewaan dalam rangkuman teorinya.
Pembahasan yang tidak bertele-tele dan langsung keintinya menjadi poin pokok
mudahnya buku ini untuk dimengerti. Dilengkapi dengan pembahasan tokoh dan
teori yng cukup lengkap menjadikan buku ini bisa dijadikan sebagai referensi
dalam menambah wawasan dalam bidang pengajaran.
Dalam buku ini juga terdapat satu hal yang menjadi perhatian, yaitu
dalam setiap akhir bab penulis membuat rangkuman dari hasil pembahasan bab
sebelumnya. Sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan poin atau inti
dari pembahasan dari bab sebelumnya. Hal ini memudahkan para pembaca
mengerti dengan maksud yang dituangkan dalam pembahasan bab yang panjang
lebar.

3. KEKURANGAN BUKU

Tidak semua kelebihan tanpa kekurangan, begitulah ungkapan yang


bisa digambarkan dalam hal ini. Meskipun banyak kelebihan yang dicoretkan
dalam buku ini. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ada kelemahan-kelemahan
tertentu yang terdapat dalam penulisan buku ini. Seperti dalam buku ini sedikit
kurang dalam pembahasan contoh rill dalam pembelajaran. Dimana dibuku ini

9
hanya dibahas tentang teori dan materi yang penuh sehinga jika pembaca awal
akan sulit untuk mencerna tanpa disuguhi contoh langsung.
Hal lainnya adalah, meskipun berkaitan dengan pembelajaran, kumpulan
pembahasan psikologi lebih dominan dalam buku ini, sehingga bagi mereka yang
mencari referensi pembelajaran akan kurang melirik buku ini, meskipun
didalamnya dibahas macam-macammateri pembelajaran guru dan siswa secara
komplit.

10

Anda mungkin juga menyukai