Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL DISCHARGE PLANNING

DAN KEGIATAN ROLEPLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Mata Kuliah :


Ns. Tiara Putri Ryandini, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :
Hilda Ummatul Fadhilah (18112149015)
Ihda Atika Kholilah (18112149016)
M. Shafiyudin (18112149023)
Ria Kusmawati (18112149034)
Siti Laili Faizah (18112149039)
Emalia Nanda Putri (18112149058)
M. Syaiful Rizal (18112149069)
Mishella Ishmah Shabrina (18112149072)
Salmia (18112149083)
Serly Happy Firdayanti (18112149084)
Ririn Agustianingsih (18112149128)
Salsabilla Alifiah Tania Putri (18112149130)
Siti Kholifah (18112149132)
Sitta Nurlailatul Fadhilah (18112149134)
Subianto (18112149135)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2021
PROPOSAL DISCHARGE PLANNING
DAN KEGIATAN ROLEPLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Dosen Mata Kuliah :


Ns. Tiara Putri Ryandini, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :
Hilda Ummatul Fadhilah (18112149015)
Ihda Atika Kholilah (18112149016)
M. Shafiyudin (18112149023)
Ria Kusmawati (18112149034)
Siti Laili Faizah (18112149039)
Emalia Nanda Putri (18112149058)
M. Syaiful Rizal (18112149069)
Mishella Ishmah Shabrina (18112149072)
Salmia (18112149083)
Serly Happy Firdayanti (18112149084)
Ririn Agustianingsih (18112149128)
Salsabilla Alifiah Tania Putri (18112149130)
Siti Kholifah (18112149132)
Sitta Nurlailatul Fadhilah (18112149134)
Subianto (18112149135)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL DISCHARGE PLANNING


DAN KEGIATAN ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

Telah mendapatkan persetujuan dari Dosen Mata Kuliah Keperawatan Manajemen


IIK NU Tuban
Pada tanggal 1 November 2021

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Keperawatan Manajemen di


Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Kelompok 5

Menyetujui,
Menyetujui, Mengetahui,
Dosen Mata Kuliah Kaprodi S1 Keperawatan

Ns. Tiara Putri Ryandini , S.Kep., M.Kep Ns. Lukman Hakim, S.Kep., M.Kep
NIDN. 0730129203 NIDN. 0718098201

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul
“Discharge Planning dan Kegiatan Role play Manajemen Keperawatan”
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok pada Mata Kuliah Manajamen Keperawatan. Selain itu, proposal ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Discharge Planning.
Dalam menyusun proposal ini, kami banyak mendapat ilmu serta
bimbingan dari Bapak/Ibu Dosen sehingga proposal dapat terselesaikan tanpa
terkendala. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada YTH: Ns.
Tiara Putri Ryandini, S.Kep., M.Kep. selaku dosen Mata Kuliah Manajemen
Keperawatan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
ini.
Kami menyadari, proposal yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan proposal ini.

Tuban, 29 Oktober 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Pengertian Disharge Planning...........................................................................4
2.2 Tujuan Disharge Planning.................................................................................4
2.3 Manfaat Disharge Planning...............................................................................5
2.4 Peran Perawat Dalam Disharge Planning........................................................6
2.5 Jenis Disharge Planning.....................................................................................6
2.6 Faktor-Faktor Yang Perlu Dikaji Dalam Pelaksanaan Disharge Planning
....................................................................................................................................7
2.7 Komponan atau Unsur Disharge Planning......................................................7
2.8 Prinsip Disharge Planning.................................................................................8
2.9 Tahapan Disharge Planning..............................................................................9
2.10 Mekanisme Kegiatan ......................................................................................10
2.11 Kriteria Evaluasi .............................................................................................12
BAB III SUSUNAN KEGIATAN...........................................................................14
3.1 Pengorganisasian................................................................................................14
3.2 Mekanisme Kegiatan.........................................................................................14
3.3 Metode.................................................................................................................17
3.4 Pelaksanaan Kegiatan........................................................................................17
3.5 Kriteria Evaluasi................................................................................................17
BAB IV PENUTUP..................................................................................................19
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................19
4.2 Saran....................................................................................................................19

iv
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................20

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan yang profesional merupakan prakik
keperawatan yang dilandasi oleh nilai-nilai profesional, yaitu mempunyai
otonomi dalam pekerjannya, bertanggung jawab dan bertanggung gugat,
pengambilan keputusan yang mandiri, kolaborasi dengan disiplin,
pemberian pembelaan dan memfasilitasi kepentingan klien. Tuntutan
terhadap kualitas pelayanan keperawatan mendorong perubahan dalam
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermutu.
Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam
pelayanan keperawatan. Menurut Nursalam & Efendi (2008) discharge
planning merupakan proses mulainya pasien mendapatkan pelayanan
kesehatan sampai pasien merasa siap kembali ke lingkungannya.
Discharge planning (perencanaan pulang) akan menghasilkan sebuah
hubungan yang terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada
waktu di rumah sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien
pulang. Namun sampai dengan saat ini, perencanaan pulang bagi pasien
yang dirawat di rumah sakit belum optimal dilaksanakan, dimana peran
keperawatan terbatas pada kegiatan rutinitas saja yaitu hanya berupa
informasi kontrol ulang. Pelaksanaan discharge planning yang belum
sesuai dan belum optimal akan mengakibatkan kerugian bagi pasien
seperti meningkatnya angka perawatan berulang, memperlambat
penyembuhan, meningkatnya angka kembalinya pasien ke rumah sakit
akibat penyakit yang sama, meningkatnya lama perawatan, dan
meningkatnya angka kematian (Junaidi, 2017).
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang secara
langsung terlibat dalam pelaksanaan discharge planning yang juga akan
menentukan keberhasilan dari pelaksanaan discharge planning. Perawat
harus mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan data yang
berhubungan kemudian mengidentifikasi masalah aktual dan potensial,

1
menentukan tujuan bersama-sama, memberikan tindakan khusus untuk
mengajarkan cara dalam mempertahankan atau memulihkan kembali
kondisi pasien secara optimal serta mengevaluasi kesinambungan asuhan
keperawatan yang telah diberikan kepada pasien dan keluarganya
(Koeswo, 2014).
Menurut Potter & Perry (2005) discharge planning yang berhasil
merupakan suatu proses yang terfokus dan terkoordinasi serta memberikan
kepastian bahwa pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh
perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah sakit.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan proposal ini adalah menjelaskan
manajemen discharge planning
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengertian discharge planning
2. Mengidentifikasi tujuan discharge planning
3. Mengidentifikasi manfaat discharge planning
4. Mengidentifikasi peran perawat dalam melaksanakan discharge
planning
5. Mengidentifikasi jenis discharge planning
6. Mengidentifikasi faktor discharge planning
7. Mengidentifikasi komponen serta unsur discharge planning
8. Mengidentifikasi prinsip discharge planning
9. Mengidentifikasi tahapan discharge planning

1.3 Manfaat
1. Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai bahan petimbangan dan masukan untuk mengetahui
pentingnya discharge planning secara optimal yang dapat
meningkatkan angka kepatuhan pasien.
2. Bagi Masyarakat

2
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
mendapatkan discharge planning oleh perawat dalam perencanaan
pulang.
3. Bagi Mahasiswa
Proposal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai ilmu atau
penambahan wawasan teori keperawatan tentang manajemen
keperawatan terutama berkaitan dengan kegiatan discharge
planning.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Discharge Planning


Discharge planning didefinisikan sebagai proses mempersiapkan
pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di
dalam atau di luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
Menurut (Nursalam, 2015) discharge planning adalah suatu proses
yang sistematis dalam pelayanan kesehatan untuk membantu pasien dan
keluarga dalam menetapkan kebutuhan, mengimplementasikan serta
mengkoordinasikan rencana perawatan yang akan dilakukan setelah pasien
pulang dari rumah sakit sehingga dapat meningkatkan atau
mempertahankan derajat kesehatannya.
Discharge planning didapatkan dari proses interaksi ketika perawat
profesional, dokter, pasien, keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan
mengatur kontinuitas keperawatan. Perencanaan pulang diperlukan oleh
pasien dan harus berpusat pada masalah pasien, yaitu pencegahan,
terapeutik, rehabilitatif, serta perawatan rutin yang sebenarnya.
Perencanaan pulang akan menghasilkan sebuah hubungan yang
terintegrasi yaitu antara perawatan yang diterima pada waktu di rumah
sakit dengan perawatan yang diberikan setelah pasien pulang. Pemulangan
pasien dari rumah sakit kembali ke rumah telah disepakati oleh pasien.
Dengan melalui persetujuan pasien ini akan memberikan kesempatan pada
pasien untuk mempersiapkan diri untuk pemulangan. Persiapan secara
fisik, mental dan psikologis diperlukan untuk pemulangan (Junaidi, 2017).

2.2 Tujuan Discharge Planning


Tujuan discharge planning adalah untuk mengidentifikasi
kebutuhan khusus untuk mempertahankan atau pencapaian fungsi
kesehatan yang maksimal setelah pemulangan (Taharuddin, 2017).
Selain itu, tujuan lainnya adalah (Nursalam, 2015):
1. Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik, psikologis dan sosial

4
2. Meingkatkan kemandirian pasien dan keluarga
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada pasien
4. Membantu rujukan pasien pada sistem pelayanan yang lain
5. Membantu pasien dan keluarga memiliki pengetahuan dan
keterampilan serta sikap dalam memperbaiki serta
mempertahankan status kesehatan pasien
6. Melaksanakan rentang perawatan antar rumah sakit dan masyarakat

2.3 Manfaat Discharge Planning


Menurut Nursalam (2016), manfaat discharge planning adalah
memberikan tindak lanjut secara sistematis guna memberikan perawatan
lanjutan pada pasien, mengevaluasi pengaruh dari rencana yang telah
disusun dan mengidentifikasi adanya kekambuhan atau perawatan baru
yang dibutuhkan serta membantu pasien supaya mandiri dan siap untuk
melakukan perawatan di rumah.
Discharge planning bermanfaat dalam menurunkan jumlah
kekambuhan, menurunkan perawatan kembali di rumah sakit dan ke ruang
kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa, membantu
klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan di rumah sakit, serta
dapat digunakan sebagai bahan dokumentasi keperawatan (Doengoes,
Moorhouse & Murr, 2016).
Wulandari (2011) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
manfaat dari pelaksanaan discharge planning adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi pelayanan yang tidak terencana
2. Mengantisipasi terjadinya kegawatdaruratan setelah kembali ke
rumah
3. Mengurangi Length Of Story pasien di rumah sakit
4. Meningkatkan kepuasan individu dan pembeli layanan
5. Menghemat biaya selama proses perawatan
6. Menghemat biaya ketika pelaksanaan perawatan di luar rumah sakit
atau di masyarakat
7. Hasil kesehatan yang dicapai menjadi optimal

5
2.4 Peran Perawat dalam Discharge Planning
1. Kepala Ruangan
1) Membuka acara discharge planning kepada pasien
2) Menyetujui dan menandatangani format discharge
planning
2. Perawat Primer
1) Membuat rencana discharge planning
2) Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3) Memberikan konseling
4) Memberikan pendidikan kesehatan
5) Menyediakan format discharge planning
6) Mendokumentasikan discharge planning
7) Melakukan agenda discharge planning (pada awal
perawatan sampai akhir perawatan)
3. Perawat Associate
1) Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning
yang sudah direncanakan oleh perawat primer

2.5 Jenis Discharge Planning


Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Conditioning Discharge (Pulang Sementara atau Cuti)
Keadaan ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat
komplikasi. Klien untuk sementara dirawat di rumah namun harus
ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat
2. Absolute Discharge (Pulang Mutlak atau Selamanya)
Cara ini merupakan akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit.
Namun apabila klien perlu dirawat kembali, maka prosedur
perawatan dapat dilakukan kembali
3. Judicial Discharge (Pulang Paksa)
Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun kondisi
kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus

6
dipantau dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas
terdekat.
2.6 Faktor-faktor yang Perlu Dikaji dalam Pelaksanaan Discharge
Planning
Faktor-faktor yang perlu dikaji dalam pelaksanaan discharge
planning yaitu: (Nursalam, 2015)
1. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit dan perawatan
yang diperlukan
2. Kebutuhan psikologis dan hubungan interpersonal di dalam
keluarga
3. Keinginan keluarga dan pasien menerima bantuan dan kemampuan
mereka memberi asuhan
4. Bantuan yang diperlukan pasien
5. Pemenuhan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan,
minum, eliminasi, istirahat dan tidur, berpakaian, kebersihan diri,
keamanan dari bahaya, komunikasi, keagamaan, rekreasi dan
sekolah
6. Sumber dan sistem pendukung yang ada di masyarakat
7. Sumber finansial dan pekerjaan
8. Fasilitas yang ada di rumah dan harapan pasien setelah dirawat
9. Kebutuhan perawatan dan supervisi di rumah

2.7 Komponen atau Unsur Discharge Planning


Menurut Discharge Planning Association (2008) mengemukakan
bahwa unsur perencanaan pemulangan meliputi informasi pemberi
pelayanan, waktu, tanggal, dan lokasi untuk kontrol, pengobatan di rumah
yang mencakup resep obat baru, daftar obat yang harus tersedia saat di
rumah dan yang harus dihentikan. Form informasi obat pada discharge
planning berisi daftar nama obat, dosis, frekuensi dan efek samping yang
dapat terjadi pada pasien. Selain itu, pada form discharge planning juga
berisi tentang kebutuhan pemeriksaan penunjang medis yang dianjurkan
beserta persiapannya. Informasi mengenai pilihan gaya hidup, perubahan

7
aktivitas dan latihan, diet yang dianjurkan dan pembatasannya, petunjuk
perawatan diri misalnya perawatan luka, pemakaian obat juga dapat
dituliskan dalam form discharge planning.

2.8 Prinsip Discharge Planning


Prinsip yang diterapkan dalam discharge planning menurut
Nursalam (2016), yaitu: Pasien merupakan sasaran dalam discharge
planning sehingga perlu pengkajian nilai keinginan dan kebutuhan pasien
berdasarkan pengetahuan dari tenaga atau sumber daya maupun fasilitas
yang tersedia di masyarakat. Kemudian kebutuhan tersebut akan dikaitkan
dengan masalah yang mungkin timbul pada saat pasien keluar dari rumah
sakit. Melalui pengkajian tersebut diharapkan dapat menurunkan resiko
masalah yang timbul pasca rawat inap. Perencanaan pulang dilakukan
secara kolaboratif pada setiap tatanan pelayanan kesehatan dan dibutuhkan
kerja sama yang baik antar petugas.
Departemen Kesehatan R.I (2008) menjabarkan bahwa prinsip
discharge planning diawali dengan melakukan pengkajian pada saat
pasien masuk rumah sakit guna mempermudah proses identifikasi
kebutuhan pasien. Merencanakan pulang pasien sejak awal dapat
menurunkan lama masa perawatan sehingga diharapkan akan menurunkan
biaya perawatan. Discharge planning disusun oleh berbagai pihak yang
terkait antara lain pasien, keluarga, dan care giver berdasarkan kebutuhan
pasien dan keluarga secara komprehensif. Hal ini memungkinkan
optimalnya sumber-sumber pelayanan kesehatan yang sesuai untuk pasien
setelah rawat inap. Prinsip discharge planning juga meliputi dokumentasi
pelaksanaan yang dikomunikasikan kepada pasien dan keluarga dalam
kurun waktu 24 jam sebelum pasien keluar dari rumah sakit.

8
2.9 Tahapan Discharge Planning

 Menyambut kedatangan pasien


 Orientasi ruangan, jenis pasien,
Pasien masuk 
peraturan dan denah ruangan
 Memperkenalkan pasien pada
teman sekamar, perawat dan
dokter lainnya
 Melakukan pengkajian

Perawat,
 Pemeriksaan klinis dan dokter, tim

Pasien selama penunjang yang lain kesehatan

dirawat  Melakukan asuhan keperawatan lain

 Penyuluhan kesehatan: penyakit,


perawatan, diet, pengobatan,
aktivitas

Pasien keluar Perencanaan pulang

Penyelesaian
administrasi

Program HE:
 Pengobatan/kontrol
 Kebutuhan nutrisi
 Aktivitas dan istirahat
 Perawatan di rumah

Monitoring oleh petugas kesehatan


dan keluarga

9
2.10 Mekanisme Kegiatan
Tahap Kegiatan Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam Ruang Karu, Katim
(10 menit) kemudian menanyakan KARU
bagaimana persiapan Katim
untuk pelaksanaan
discharge planning
2. Katim sudah siap dengan
status klien dan format
discharge planning
3. Menyebutkan masalah-
masalah klien
4. Menyebutkan hal-hal yang
perlu diajarkan pada klien
dan keluarga
5. Karu memeriksa
kelengkapan discharge
planning
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara Bed Pasien Karu, Katim, PA
(30 menit) discharge planning
2. Katim dibantu PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan, dan menjelaskan
tentang:
1) Memotivasi pasien
untuk mematuhi diet
yang sudah ditetapkan
yaitu rendah lemak,
rendah glukosa, tinggi
serat sebagai cara efektif
untuk mengendalikan
lemak darah, gula darah
dan kolesterol

10
2) Menjelaskan tanda-tanda
hipoglikemi (kadar gula
darah turun) seperti
mengantuk, bingung,
lemas, keringat dingin,
mual mutah
3) Menjelaskan pentingnya
merawat kaki dan
mencegah luka seperti
tidak memakai sepatu
yang sempit harus
memakai alas kaki,
hindari kulit yang
lembab
4) Jaga luka tetap bersih
dan kering
5) Hindari penekanan yang
lama pada kaki yang
luka
6) Menganjurkan untuk
tetap kontrol gula darah
secara rutin
7) Menjelaskan jangan
menhentikan terapi obat
tanpa konsultasi dengan
dokter
8) Minum obat secara
teratur
9) Informasi kepada klien
tentang perawatan kaki
3. Katim menanyakan
kembali kepada klien dan

11
keluarga tentang materi
yang telah disampaikan
4. Katim mengucapkan terima
kasih
5. Pendokumentasian
6. Timbal balik antara Karu,
Katim, PA dengan keluarga
klien
Penutup Karu memberikan pujian dan Ruang Karu
(2 menit) masukan atau saran kepada KARU
Katim dan PA

2.11 Kriteria Evaluasi


1. Stuktur

1) Persiapan dilakukan saat klien masuk Ruang Jenggala A, RSUD


Gambiran Kota Kediri.

2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

3) Menyusun proposal

4) Menetapkan kasus.

5) Pengorganisasian peran.

6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning dan lembar discharge


planning.

7) Persiapan obat, hasil-hasil lab, dan pemeriksaan penunjang.

8) Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien

2. Proses

1) Kelancaran kegiatan.

2) Peran serta perawat yang bertugas.

3) Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi

3. Hasil

12
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan
keluarga. Klien dapat menyebutkan kembali tentang :

1) Definisi

2) Etiologi

3) Tanda dan gejala

4) Pencegahan dan penatalaksanaan

5) Menjelaskan manfaat aturan pengobatan, minum obat yang lama,


dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah sakit saat ada
keluhan atau sesuai jadwal kontrol.

13
BAB III
SUSUNAN KEGIATAN

3.1 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : M. Shafiyudin
Ketua Tim 1 : Sitta Nurlailatul Fadhilah
Ketua Tim 2 : Misshella Ishmah Shabrina
Perawat Pelaksana : 1. Hilda Ummatul Fadhilah
2. Ririn Agustianingsih
3. Siti Kholifah
4. Ria Kusmawati
5. Serly Happy Firdayanti
Dokter : 1. M. Syaiful Rizal
2. Salsabilla Alifiah Tania Putri
Pasien : 1. Subianto
2. Salmia
Keluarga Pasien : 1. Siti Laeli Faizah
2. Emalia Nanda Putri
Narator : Ihda Atika Kholilah

3.2 Mekanisme Kegiatan


Tahap Kegiatan Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Karu mengucapkan salam Ruang Karu, Katim
(10 menit) kemudian menanyakan KARU
bagaimana persiapan Katim
untuk pelaksanaan
discharge planning
2. Katim sudah siap dengan
status klien dan format
discharge planning
3. Menyebutkan masalah-
masalah klien
4. Menyebutkan hal-hal yang

14
perlu diajarkan pada klien
dan keluarga
5. Karu memeriksa
kelengkapan discharge
planning
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara Bed Pasien Karu, Katim, PA
(30 menit) discharge planning
2. Katim dibantu PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan, dan menjelaskan
tentang:
1) Memotivasi pasien
untuk mematuhi diet
yang sudah ditetapkan
yaitu rendah lemak,
rendah glukosa, tinggi
serat sebagai cara
efektif untuk
mengendalikan lemak
darah, gula darah dan
kolesterol
2) Menjelaskan tanda-
tanda hipoglikemi
(kadar gula darah
turun) seperti
mengantuk, bingung,
lemas, keringat dingin,
mual mutah
3) Menjelaskan
pentingnya merawat
kaki dan mencegah
luka seperti tidak
memakai sepatu yang

15
sempit harus memakai
alas kaki, hindari kulit
yang lembab
4) Jaga luka tetap bersih
dan kering
5) Hindari penekanan
yang lama pada kaki
yang luka
6) Menganjurkan untuk
tetap kontrol gula
darah secara rutin
7) Menjelaskan jangan
menhentikan terapi
obat tanpa konsultasi
dengan dokter
8) Minum obat secara
teratur
9) Informasi kepada klien
tentang perawatan kaki
3. Katim menanyakan
kembali kepada klien dan
keluarga tentang materi
yang telah disampaikan
4. Katim mengucapkan terima
kasih
5. Pendokumentasian
6. Timbal balik antara Karu,
Katim, PA dengan keluarga
klien
Penutup Karu memberikan pujian dan Ruang Karu
(2 menit) masukan atau saran kepada KARU
Katim dan PA

16
3.3 Metode
Role Play

3.4 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/Tanggal : Selasa, 2 November 2021
Pukul : 09.00 WIB
Pelaksana : Mahasiswa IIK NU Tuban
Topik : Discharge planning
Tempat : Lab IIK NU Tuban

3.5 Kriteria Evaluasi


1. Stuktur

9) Persiapan dilakukan saat klien masuk Ruang Jenggala A, RSUD


Gambiran Kota Kediri.

10) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

11) Menyusun proposal

12) Menetapkan kasus.

13) Pengorganisasian peran.

14) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning dan lembar discharge


planning.

15) Persiapan obat, hasil-hasil lab, dan pemeriksaan penunjang.

16) Kontrak waktu dengan keluarga dan pasien

2. Proses

4) Kelancaran kegiatan.

5) Peran serta perawat yang bertugas.

6) Klien dan keluarga berperan aktif dalam diskusi

3. Hasil

Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan


keluarga. Klien dapat menyebutkan kembali tentang :

17
6) Definisi

7) Etiologi

8) Tanda dan gejala

9) Pencegahan dan penatalaksanaan

10) Menjelaskan manfaat aturan pengobatan, minum obat yang lama,


dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah sakit saat ada
keluhan atau sesuai jadwal kontrol.

18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Discharge planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun mempertahankan
derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungannya. Discharge planning menunjukkan beberapa proses formal
yang melibatkan team atau memiliki tanggung jawab untuk mengatur
kepulangan sekelompok orang ke kelompok lainnya.
Perawat merupakan salah satu anggota team discharge planner,
dan sebagai discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan
menyimpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk
mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan
atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk
mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau
memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi
kesinambungan asuhan keperawatan.

4.2 Saran
Dengan diselesaikannya tugas ini penyusun mengetahui bahwa
masih banyak kekurangan dalam menyusun tugas mata kuliah manajemen
keperawatan yang berjudul “Discharge Planning”. Untuk itu, penyusun
berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar dalam
penyusunan tugas yang akan datang bisa lebih baik dari yang saat ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

20
Lampiran
SKENARIO ROLEPLAY DISCHARGE PLANNING
Peran
Kepala Ruangan : Shofi
Ketua Tim 1 : Sitta
Ketua Tim 2 : Mishella
Perawat 1 : Ririn
Perawat 2 : Hilda
Perawat 3 : Lifa
Perawat 4 : Ria
Perawat 5 : Serly
Pasien 1 : Subi
Pasien 2 : Salmia
Keluarga Pasien 1 : Leli
Keluarga Pasien 2 : Ema
Dokter 1 : Rizal
Dokter 2 : Salsa

Pada tanggal 2 November 2021 datang seorang pasien bernama Tn. S di Ruang
Penyakit Dalam Melati RSUD dr. Soetomo Surabaya, dengan diagnosa medis
Diabetes Melitus dengan luka Ganggren di tungkai kaki sebelah kiri.
Shofi : “Selamat pagi Pak?”
Subi : “Pagi Sus”
Shofi : “Selamat datang di RS dr. Soetomo, saya perawat Shofi kepala ruangan
di ruangan ini dan ini perawat Sitta yang bertugas pada pagi ini, mohon
maaf dengan Bapak siapa?”
Subi : “Pak Subi”
Ririn : “Baik Pak Subi, apa yang Anda keluhkan hari ini?”
Subi : “Lemas, dan pusing sekali Sus”
Ririn : “Ada lagi selain itu?”
Subi : “Tidak ada Sus”

21
Shofi : “O.. begitu ya Pak, sebentar lagi dokter yang akan menangani Bapak
akan segera datang. Sambil menunggu dokter, karena di sini Bapak baru
datang perawat Sitta akan mengenalkan Bapak dan keluarga mengenai
peraturan dan fasilitas yang ada di ruangan ini, tujuannya untuk menjaga
kenyamanan Bapak selama dirawat di sini, apakah Bapak bersedia?”
Subi : “Iya, boleh”
Ririn : “Baiklah Bapak, waktunya sekitar 10 menit saja, Bapak bisa tetap
berbaring di tempat tidur”
Ririn : “Sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini
terlebih dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini jam kunjungan
pagi jam 09.00 WIB sampai jam 11.00 WIB, kunjungan sore dari jam
14.00 WIB sampai dengan jam 17.00 WIB, pengunjung yang masuk
ruangan maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat Bapak yang
berkunjung lebih dari 2 orang akan disediakan ruangan untuk bergantian
menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ini ditanyakan?”
Subi : “Sementara tidak sus”
Ririn : “Baiklah kalau begitu kita lanjut ya Pak, selanjutnya saya akan
mengenalkan lingkungan dan fasilitas yang ada di ruangan ini. Tempat
tidur bisa di naikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada pemutarnya yang
sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan yang kiri untuk
menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan TT ada lemari kecil di sana
bisa dipakai menyimpan baju ganti untuk bapak dan keluarga. Dibagian
kiri dekat pintu ada kamar mandi, jadi nanti Bapak bisa mandi dan buang
air di sana. Di atas TT ada bel, jika Bapak membutuhkan sesuatu atau jika
pada keadaan darurat silakan menekan bel. Selain itu di ruangan ini tidak
diperkenankan merokok dan mohon bantuannya untuk menjaga kebersihan
ruangan untuk kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin
ditanyakan?”
Subi : “Tidak ada Sus, sudah cukup jelas”
Ririn : “Baiklah kalau begitu Bapak istirahat dulu, nanti 10 menit lagi dokter
akan ke sini untuk memeriksa keadaan Bapak”
Subi : “Iya sus, terimakasih”

22
Ririn : “Sama-sam Pak, saya permisi dulu”
Subi : “Iya Sus”

Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Subi. Setelah selesai
diperiksan perawat menyampaikan : kemungkinan penyakit pasien, perkiraan
lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di
ruangan, dan biaya perawatan.

Ririn : “Selamat pagi Pak Subi?”


Subi : “Pagi Sus”
Ririn : “Bagaimana perasaan Bapak setelah diperiksa dokter?”
Subu : “Baik sus, pusingnya berkurang”
Ririn : “O.. begitu ya Pak, baik Pak Subi di sini saya akan menyampaikan
kemungkinan penyakit Bapak yaitu DM, perkiraan perawatan Bapak di
ruangan ini selama 1 minggu, kemungkinan untuk tindakan yang biasa
dilakukan untuk pasien seperti Bapak adalah rawat luka di kaki Bapak
apabila tidak dirawat akan semakin parah dan sulit sembuh. Untuk biaya
administrasi seperti obat dan alat akan direkap di ruangan dan diserahkan
ke keluarga Bapak untuk dilunasi. Bagaimana Pak Subi, apakah sudah
jelas?”
Subi : “Iya Sus, sudah cukup jelas”
Ririn : “Baik Pak Subi, selain saya nanti juga ada perawat Hilda yang akan
merawat Bapak pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan”
Subi : “Iya Sus”
Ririn : “Baik Pak Subi, silakan istirahat kembali, terimakasih kerja sama nya”
Subi : “Baik Sus”

Sebelum dinas sore di mulai, PP merencanakan dan mendelegasikan tindakan


keperawatan kepada PA untuk dinas siang. Setelah 6 hari dirawat pasien Subi
diperbolehkan pulang karena kondisi nya sudah membaik. Untuk itu Karu beserta
TIM di Ruang Melati akan melakukan tindakan Discharge Planning”

23
Tahap Persiapan di Ruang Karu
Shofi : “Selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi ini untuk pasien Subi adalah
melakukan discharge planning karena kondisi pasien sudah membaik dan
memungkinkan untuk perawatan di rumah, bagaimana persiapan Katim/PP
dari pasien Subi”
Sitta : “Baik, untuk persiapan discharge planning sudah dipersiapkan. Untuk
masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki bagian kiri pasien yang
memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu diinformasikan
kepada pasien dan keluarga pasien mengenai diet, tempat kontrol, cara
perawatan kaki di rumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan
kegawatan pada pasien”
Shofi : “Baik, terimakasih untuk Katim, coba berkas-berkasnya saya periksa
dulu”
Ririn : “Baik Pak ini berkas beserta format discharge planning nya”

Setelah Katim memeriksa kelengkapan berkas, Karu beserta TIM ke ruangan


pasien untuk melakukan discharge planning

Tahap Pelaksanaan

Shofi : “Selamat pagi Pak Subi, bagaimana kabarnya hari ini?”


Subi : “Selamat pagi Pak, alhamdulillah semakin baik”
Shofi : “Alhamdulillah hari ini ada kabar gembira untuk Bapak, jadi hari ini
Bapak diperbolehkan pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus
mengurus administrasi terlebih dahulu”
Subi : “Iya Pak, administrasinya sudah diurus semua, ini berkasnya”
Shofi : “O.. baik bagus sekali, namun ada satu hal lagi yang perlu dilakukan
terkait dengan perawatan Bapak di rumah, bagaimana apakah Bapak
bersedia?”
Subi : “Iya Pak, boleh silakan”
Hilda : “Baik pak, di sini saya akan menyampaikan beberapa hal, pertama

24
1) Bapak harus mengetahui diet yang sudah ditetapkan, yaitu rendah
lemak, rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak
darah, gula darah dan kolestrol. (beras merah, hindari asin, jeroan,
masakan bersantan, dan olahraga yang teratur)
2) Tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti
mengantuk, bingung, lemas, keringat dingin, dan mual muntah,
maka Bapak harus segera mencari bantuan ke yankes
3) Perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai
sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit lembab
4) Jaga luka tetap bersih dan kering
5) Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka
6) Tetap kontrol gula darah secara rutin
7) Jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter
8) Minum obat teratur
Hilda : “Bagaimana ada yang ditanyakan Pak?”
Subi : “Tidak ada sus”
Ririn : “Baik kalau tidak ada kita lanjutkan ya Pak, selain yang disampaikan
perawat Hilda tadi selanjutnya akan dijelaskan perawat Lifa
Lifa : “Baik Pak, selainyang dijelaskan oleh perawat Hilda beberapa hal yang
perlu Bapak dan Keluarga ketahui, yaitu :
1) Cara perawatan kaki
 Bapak sendiri atau dibantu keluarga harus membersihkan
kaki dengan sabun terutama di sela-sela jari
 Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki, jangan
memotong kuku berbentuk lurus pada tepi nya karena dapat
menyebabkan tekanan pada jari-jari yang berdekatan
 Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk
mencegah kerusakan kuku
 Hindari merendam kaki berlama-lama dan menggunakan
air panas
 Gunakan pelembab untuk kulit yang kering
 Pakai kaos kaki yang terawat dari bahan berkualitas baik

25
 Latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi
2) Mengenai alas kaki
 Hindari berjalan tanpa alas kaki
 Pakai sepatu yang pas, tidak sempit
 Periksa sepatu dari benda asing setiap hari
 Hindari memakai kaos kaki yang sempit
 Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap
 Ganti sepatu bila sudah rusak
Ririn : “Bagaimana Pak, sudah jelas?”
Subi : “Sudah Sus”
Ririn : “Coba Bapak ulangi sekali lagi”

Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik

Ririn : “Bagus sekali Pak Subi, saya kira Bapak cukup paham dengan apa yang
disampaikan oleh perawat. Terimakasih atas kerjasamanya”
Subi : “Iya Sus, sama-sama”
Shofi : “Baik Pak Subi, saya kira semua sudah disampaikan dan Bapak sudah
paham. Sekarang Bapak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap
meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama
perawatan Bapak di sini ada yang kurang, semoga Bapak sehat selalu”
Subi : “Iya Pak, tidak apa-apa. Terimakasih banyak”
Shofi : “Iya Pak, sama-sama. Selamat pagi”
Subi : “Selamat pagi”

Kemudian Karu dan TIM kembali ke ruangan

Tahap Penutup

Karu : “ Terimakasih atas kerjasama nya rekan-rekan semua, saya kira untuk
kegiatan discharge planning pada pagi ini cukup bagus, namun saya harap

26
kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan
pasien dan keluarga”
Ririn/Hilda/Lifa : “Baik Pak”
Shofi : “Baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
Ririn/Hilda/Lifa : “Baik Pak”

KARU dan KATIM sedang berbincang-bincang di ruang kepala ruangan,


tiba-tiba muncul perawat Lifa.
Lifa : Permisi, selamat pagi
Mishella & Shofi : iya selamat pagi
Lifa : begini bu, saya akan melaporkan catatan perkembangan
pasien bersama Ny. Salmia
Shofi : iya sus, silahkan duduk
Lifa : terima kasih, begini bu, disini dari hasil Ny. Salmia Keadaan
pasien sudah membaik, dari hasil labnya ini peningkatan
trombosit dan hematropi sudah dalam rentan normal. Pasien
juga sudah tidak demam, dan tidak lemas menurut saya Ny.
Salmia Dari segi keperawatan sudah bias pulang. Sehingga
saya berencana untuk memberikan Discharge Planning kepada
pasien Ny. Salmia. bagaimana pendapat bu mishella dan pak
shofi?
Mishella : kalau boleh tahu apa yang difokuskan dari Discharge
Planning ini?
Lifa : baik, dari format yang sudah saya buat discharge planning ini
nanti Ny. Salmia Diberikan penyuluhan tentang pencegahan
Demam Berdarah dan apa saja yang perlu diperhatikan saat
perawatan dirumah nanti, disini juga saya menyiapkan leaflet
untuk pasien dan keluarga, bagaimana pak?
Shofi : boleh, nanti kalau dokter visit, tinggal lapor saja nanti antara
discharge planning kita pasien di pulangkan atau tidak kita
diskusikan lagi bersama dokter visit.
Lifa : baik pak

27
Shofi : bagaimana sudah jelas?
Lifa : sudah pak, baik terima kasih, saya permisi dulu bu pak
Shofi dan Mishella : sama-sama
Mishella : selamat bekerja ya
RUANG PERAWAT
Salsa : selamat pagi
Serly & Ria : pagi dokter
Salsa : di ruangan ini pasien saya ada berapa ya?
Serly : sekitar 5 pasien dok
Salsa : pasien Ny. Salmia kemarin gimana sus kondisinya, boleh lihat
statusnya?
Ria : sudah agak mendingan dok dari pada sebelumnya, nafsu
makannya juga meningkat, panasnya juga sudah turun
Salsa : oh iya, baik mari kita ke pasien sekarang
Ria : baik dok
RUANG PERAWATAN
Ria : selamat pagi bu
Ema : selamat pagi sus, dok
Salsa : gimana kabar ibu hari ini?
Salmia : sudah membaik dok, sudah tidak demam lagi dan nafsu makan
meningkat
Salsa : ya sudah saya permisi dulu ya bu
Salmia : silahkan dok
Salsa : kondisi ibu sudah membaik, dari kondisi fisik dan hasil lab sudah
bagus tapi tetap jaga pola istirahat dan pola makan ya bu
Salmia : baik dok
Ria : ya sudah bu saya permisi dulu
Salsa : mari bu
Ema : terima kasih sus, dok
Ria : sama-sama bu
RUANG PERAWAT

28
Di dalam ruangan Dokter, Katim, Karu, dan 3 Perawat lainnya sedang berbincang
bincang mengenai Ny. Salmia
Shofi : dokter apakah tadi sudah melihat kondisi Ny. Salmia? sebenarnya tadi itu
kita sudah berdiskusi dok buat kepulangan Ny. Salmia ini, gimana dokter,
ini tadi saya lihat hasil labnya sudah kembali normal
Salsa : iya ada peningkatan, apa gak sebaiknya kita observasi dulu, jaga-jaga
seandainya Ny. Salmia ada demam lagi?
Shofi : soalnya begini dok, dari keperawatan sudah baik ya teman-teman jadi
untuk observasinya juga sudah baik. Jadi kita tadi sudah berdiskusi pagi.
Sebaiknya bisa juga direncanakan untuk pulang hari ini, untuk demamnya
seandainya kambuh lagi mungkin dari teman-teman akan melakukan
discharge planning.
Mishella : maaf ya dok, sebelumnya pada intinya pasien saat ini hanya butuh
istirahat. Jika menurut kita semua pasien bisa istirahat dirumah
Salsa : kalau memang seperti itu tolong discharge planning bener-bener
dilakukan, jangan lupa kasih tahu untuk perawatan pasien dirumah ke
keluarganya jika pasien demam
Mishella : iya dok, kita nanti juga akan memberikan leaflet dan menjelaskan
kepada keluarga dan pasien untuk perawatan dirumah
Salsa : kalau memang seperti itu pasien sudah diperbolehkan pulang, tolong
form-form di siapkan
Mishella : baik dok
Salsa : keluarga pasien suruh urus untuk administrasinya ya, dan apa ada yang
ditanyakan lagi?
Tim : tidak dok
Salsa : kalau begitu saya permisi dulu, selamat pagi
Tim : pagi dok
RUANG PERAWATAN
Perawat Ria, Lifa, dan Serly menemui pasien di ruangan untuk menjelaskan
discharge planning.
Lifa : selamat pagi bu, bagaimana kabarnya?
Salmia : alhamdulillah baik

29
Lifa : disini kami dari perawat yang berjaga diruangan ini, kami akan
menyampaikan bahwa hasil dari pemeriksaan kondisi Ny. Salmia sudah
mambaik dan di perbolehkan pulang
Ema : jadi boleh pulang hari ini ya sus?
Lifa : boleh bu
Serly : ini ada resep obat buat diambil hari ini, tapi sebelum ibu pulang kami
akan melakukan penyuluhan, penyuluhan ini penting untuk bekal
perawatan ibu selama dirumah, apa ibu setuju?
Ema : setuju sus
Serly : kalau begitu saya meminta tangan ibu untuk mengisi form persetujuan
Lifa : nah, bapak untuk memberikan penyuluhan bersama suster serly dan ria
ya bu, jika ibu tidak mengerti boleh di tanyakan. Saya permisi dulu ya
Salmia : baik sus
Ria : baik saya mulai ya bu, sebelumnya ibu tau gak sih apa itu demam
berdarah?
Salmia : yang saya tahu demam berdarah itu gigitan nyamuk, sudah itu saja
Ria : kalau ibu ema apa tahu?
Ema : ya saya sama seperti apa yang dikatakan nak salmia sus
Ria : jadi saya akan jelaskan apa itu demam berdarah. Demam berdarah
adalah penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk degue, dan ciri-
cirinya penyakit ini adalah suhu tubuh/ panas secara tiba-tiba selama 2-7
hari tidak turun. Dan untuk mengetahui lebih jelasnya harus
menggunakan tes lab darah dan hasil lab yang menentukan
Serly : apa ibu sudah tahu cara pencegahan demam berdarah?
Salmia : belum sus
Serly : jadi untuk mencegah demam berdarah ini biasanya menciptakan
lingkungan yang bersih, jauhkan dari dari sarang nyamuk dan lakukan 3
M. Apa ibu tahu apa saja itu 3 M?
Ema : menguras, menutup, mengubur sus
Serly : betul, dan dari kebiasaan pola istirahat ibu juga, jangan sering-sering
begadang ya bu
Salmia : hehe iya sus

30
Serly : bagaimana ibu apa sudah mengerti dan apa ada yang ingin ditanyakan?
Salmia : tidak ada sus
Ria : oiya bu sedikit informasi dari kami ada leaflet disini ada pengertian,
tanda dan gejala, dan pola makan dari penyakit demam berdarahnya,
untuk ibu bisa lebih memahami lagi tentang penyakit ibu. Kalau sudah
jelas kita akan permisi dulu ya bu
Serly : dan jangan lupa bu ema untuk mengurus berkas dan administrasinya ya
bu
Ema : baik sus terima kasih

31

Anda mungkin juga menyukai