Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MERANCANG SISTEM STRATEGI ENTREPENUER DENGAN PROGRAM HR


MARKET ENTREPRENUER DAN MENAMBAH NILAI PADA TARGET
ENTREPRENUER

OLEH :

DHINI SAFIRA PUTRI (04020420025)


MUHAMMAD FAIQ FAHREZI (04020420037)

DOSEN PENGAMPU :
MOH ILHAM, S.Sos.,M.M.,

KELAS D1

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Entremarkeship (Entrepreneurial Marketing)


Secara konsep, entremarkeship merupakan gabungan dari konsep entrepreneurial
(kewirausahaan) dengan konsep marketing (pemasaran). Konsep ini sangat penting untuk
menentukan keberhasilan peluncuran (launching) produk baru. Entrepreneurial diperlukan untuk
membangun visi, sedangkan markeship diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan launching
produk baru. Konsep entremarkeship yang disisi lain juga disebut entrepreneurial marketing,
Morries mendefinisikannya sebagai identifikasi proaktif dan pemanfaatan peluang-peluang untuk
memperoleh dan mempertahankan konsumen yang menghasilkan keuntungan melalui
pendekatan yang inovatif terhadap manajemen resiko, penggunaan sumber daya dan penciptaan
nilai. Sedangkan Pratono dan Marco mendifinisikan entrepreneurial marketing adalah tentang
mengumpulkan bukti yang dapat meyakinkan individu-individu yang terkait dengan perusahaan
untuk bertindak dan memberikan reaksi dengan melakukan terobosan dan mengatasi problem-
problem. Markeship terdiri dari lima tahapan, yaitu MarkeInsight, MarkeThink, MarkeDo,
MarkeTruth, dan MarketWin.
a. Market Insight
Tahap pertama peluncuran produk baru dimulai dengan MarkeInsight. Tahap ini dilakukan
agar kategori produk yang akan dipilih dapat benar-benar diterima konsumen. MarkeInsight
mencakup analisis perubahan (change), analisis kompetitif (competitive analysis), analisis trend
komunitas (community trend) dan analisis potensial pelanggan (costumer potencial analysis).
Tahap ini biasa disebut bisnis audit.
1) Analisis perubahan. Ada beberapa jenis penyebab perubahan:
 Perubahan Teknologi
Teknologi adalah kekuatan utama perubahan (primary forces of change). Teknologi dapat
menciptakan transparansi pasar yang pada gilirannya akan mendorong bekerjanya mekanisme
pasar secara lebih baik. Perubahan yang dilakukan oleh manusia dan menyangkut teknologi
terbagi atas 2 macam, yaitu: aplikasi dasar dan aplikasi terapan. Biasanya suatu penemuan
yag bersifat terapan akan memacu penemu teknologi yang lebih mutakhir dengan menggabung-
gabungkan teknologi yang sudah ada, atau bahkan. membuat teknologi sebelumya menjadi
obsolete atau kuno dan tidak terpakai.

2
 Dinamika Perkembangan Ekonomi
Kekutan kedua dari perubahan adalah ekonomi, yang juga dipengaruhi oleh kekuatan politik-
hukum dan sosial-kultural. Suatu struktur politik dengan sistem hukum tertentu akan
menghasilkan kebijakan-kebijakan tertentu, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap sistem
ekonomi suatu negara. Perubahan jenis ini dapat terjadi dengan berlakunya undang-undang atau
peraturan dari pemerintah. Di pihak lain, nilai kultural yang spesifik dengan kondisi sosial dan
gaya hidup tertentu akan mempengaruhi ekonomi juga. Dapat dikatakan bahwa kebijakan adalah
push factor dan gaya hidup adalah pull factor dari ekonomi. Perubahan kebijakan oleh
pemerintah dan perubahan gaya hidup dari masyarakat akan memicu terjadinya value migration.

 Perubahan Pasar-Pasar
Perubahan pasar adalah ultimate value migrating force dalam industri. Jika ekonomi adalah
kekuatan makro maka pasar adalah kekuatan mikro. Dengan menganalisis seluruh kekuatan
perubahan, akan diketahui kekuatan-kekuatan yang signifikan dan penting bagi operasi bisnis
dan kekuatan-kekuatan yang kurang penting. Tentu saja harus berkonsentrasi kepada kekuatan-
kekuatan yang paling penting dan menentukan maju dan mundurnya bisnis.

2) Analisis Kompetitif
Analisis kompetitif adalah mempertimbangkan pemain-pemain yang kemungkinan besar
akan menjadi lebih kuat, lebih lemah, atau bahkan keluar dari persaingan. Analisis kompetitif
mencakup analisis atas: pendatang baru yang akan masuk dalam industri, kekuatan daya beli
konsumen, produk substitusi yang yang secara potensial dapat menggantikan produk yag akan
diluncurkan dan kompetitor yang ada dalam industri. Di jaman hiperkompetitif seperti saat ini
tidak ada produk baru yang diluncurkan tanpa memiliki kompetitor. Hampir semua produk
memiliki kompetitor baik langsung maupun tidak langsung. Seluruh pesaing akan menjadi value
suppliers dalam industri.

3) Analisis Tren Komunitas


Analisis tren komunitas bertujuan untuk mengetahui pembedaan sosial dalam pengertian
bahwa masyarakat dibedakan atas kelompok-kelompok gaya hidup, yang masing-masing
mengandalkan identitas komunitasnya pada sebuah (atau beberapa) sistem citra. Untuk sukses

3
masuk pasar, pebisnis atau pemasar harus jali membaca trend pasar di komunitasnya, mencari
tahu produk atau jasa apa yang sedang berada paa tahap awal, serta tren yang sedang ramai.
Kalau kita terlambat, tren akan segera tergantikan oleh bentuk baru.

4) Analisis Potensial Pelanggan


Pelangan merupakan value demander. Di era informasi ini, pelanggan sudah sangat
tercerahkan (enlightened), punya kekuatan (empowered), dan punya informasi cukup banyak
(informationalised). Pelanggan yang sudah pintar dan berpengalaman seperti ini minta
diperlakukan sebagai mitra. Akan ada lebih banyak pelanggan yang committed, pelanggan yang
hilang, dan bahkan baru di dalam lanskap bisnis yang baru.

b. Market Think
Pada tahap ini perusahaan perlu melakukan Segmentasi, Targeting, dan unique
selling. Pada tahap ini dianalisis apa yang ada dalam benak konsumen, atau biasa disebut dengan
mind audit. Segmentasi merupakan seni dalam mengidentifikasi dan menggambarkan denga
tepat kesemptan yang berkembang di pasar. Pada saat bersaman, segmentasi adalah ilmu untuk
memandang pasar yang berdasarkan variabel geografi, demografi, psikografi, dan perilaku atau
bahkan sebuah segmen dari variabel-variabel tersebut. Setelah pasar dibagi, perusahaan
mentargetkan (fitting strategy) beberapa segmen tertentu yang menjadi pilihan tergatung pada:
ukuran pasar (market size), pertumbuhan (market growth), keunggulan kompetitif (competitive
advantage) dan situasi kompetisi (competitive situation). Pada dasarnya, targetting adalah
strategi untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif.
Produk pun harus diposisikan di dalam benak konsumen yaitu apa yang
sesungguhnya ditawarkan. Positioning sangat penting karena merupakan reason for being bagi
produk dan perusahaan. Positioning biasa disebut being strategy. Produk bukan hanya harus
dipersepsikan sevcara berbeda oleh pelanggan (Positioning). Dia harus benar-benar berbeda
dalam hal konten, konteks, dan infrastruktur (Unique selling point). Konte atau isi (apa yang
ditaearkan) adalah manfaat pokok dari produk itu sendiri. Konteks (bagamana cara menawarkan)
sebagai tambahan, mengacu pada cara perusahaan menawarkan produk. Infrastruktur (sebagai
Enabler) adalah teknologi, fasilitas dan karyawan yag digunakan untuk menciptakan isi dan
konteks. Jika positioning didukung oleh Unique selling point, perusahaan akan membangun

4
integritas merk yang kuat. Hal ini berarti, brand image dalam benak pelanggan adalah serupa
dengan brand identity yang dikomunikasikan oleh prusahaan.

c. Market Do
MarkeDo merupakan awareness dan availability audit mencakup: promosi, distribusi,
produk, dan harga. MarkeDo adalah mengintegrasikan tawaran (offers), logistic dan komunikasi.
Ada tiga macam MarkeDo di pasar. Pertama adalah MarkeDo yang tidak menambah costumer
value dan tidak membangun brand awareness. Kedua adalah MarkeDo yang ikut-ikutan (me-
too). Ini adalah MarkeDo yang sering kali meniru MarkeDo yang sudah ada dari pemain lain dari
suatu industri. Ketiga adalah MarkeDo kreatif (creative MarkeDo) inilah MarkeDo yang
mendukung pemasaran dari perusahaan dan membangun brand awareness.

d. Market Truth
Keberhasilan peluncuran produk baru yang sesungguhnya terjadi pada markeTruth
phase. Pada fase ini mulai terjadi pembelian ulang. Artinya diferensiasi yang dikomunikasikan
mampu ditangkap sehingga konsumen melakukan transaksi ulang atau repeat order. Pada fase ini
terjadi brand trial dan brand confiction. Tahap ini biasa dikenal dengan sales audit.

e. Market Win
Setelah terjadi target order, masuk ke markeWin phase. Hal yang perlu diperhatikan
pada fase ini adalah tidak terlalu over promise. Pada fase ini tercipta brand loyalty. Tahap ini
biasa dikenal dengan brand audit.
Bisnis selalu dimulai dengan strategi untuk mendapatkan seorang Costumer
Kebenaran mutlak yang tampaknya terlalu jelas untuk dibahas. Peranan strategisnya, pemasaran
mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya
dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama,
bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di
masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan
sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan
distribusi (bauran pemasaran) Berdasarkan definisi dasarnya, Costumer didapatkan melalui
pemasaran. Seperti itulah pemasaran: menawarkan produk atau jasa yang diinginkan atau

5
dibutuhkan orang, menemukan siapa yang menginginkan atau membutuhkannya, dan
meyakinkan mereka agar membeli produk/jasa itu.
Dalam definisinya sendiri, pemasaran adalah jantung dari setiap bisnis. Bagi banyak
orang, pemasaran berarti iklan dan promosi. Kita sering mendengar kampanye iklan televisi
sebuah perusahaan disebut sebagai kampanye pemasaran. Iklan sesungguhnya merupakan bagian
yang paling nyata dari pemasaran; tetapi iklan hanyalah salah satu unsur pemasaran. Pemasaran
adalah keseluruhan sistem untuk mendapatkan dan mempertahankan kastemer. Pada tahun 1985,
Committee of Definitions pada American Marketing Association mendefinisikan pemasaran
sebagai berikut: Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan
harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan sasaran perseorangan dan organisasi. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4P
pemasaran ini adalah product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
a. Product (Produk)
Produk adalah apa yang Anda tawarkan pada calon kastemer Anda. Apa yang Anda tawarkan
itu bisa produk yang kasatmata atau jasa yang tidak kasatmata. Idealnya, produk (atau jasa)
sebaiknya dirancang dan ditawarkan untuk merespons kebutuhan pasar sasaran yang telah
ditetapkan. Dalam ajaran kuno, perusahaan membuat produk yang menurutnya bisa meyakinkan
orang untuk membelinya, kemudian berusaha menjualnya melalui iklan, penjualan langsung, dan
metode lain apa pun yang dapat digunakan untuk membuat produk itu terjual. Ajaran baru yang
lebih modern berpendapat bahwa produk seharusnya dirancang di sekitar kebutuhan pasar yang
ditujunya, dan dimodifikasi seperlunya agar lebih sesuai dengan kebutuhan itu. jika sebuah
perusahaan bisa membuat produk yang dibutuhkan pasar sasarannya dan tahu kebutuhannya,
maka setengah pertempuran setidaknya sudah dimenangkan.

b. Price (Harga)
Sekalipun setiap perusahaan harus mempertimbangakan penetapan harga sampai pada suatu
angka setelah mempertimbangkan apa yang ditarifkan perusahaan lain, akan sangat baik jika
menghindari merancang keseluruhan strategi penetapan harga berdasarkan pada harga yang lebih
rendah dibandingkan harga di persaingan. Sebagai aturan, perusahaan kecil memiliki biaya yang
lebih tinggi dalam menghasilkan produk, karena mereka ddak mendapatkan diskon kuantitas dan
penghematan yang sama sebagaimana didapat oleh perusahaan besar. Perusahaan kecil juga tidak

6
dapat menutup kerugian sementara waktu akibat kehilangan uang pada sebuah produk atau jasa
tertentu sebagaimana perusahaan besar, dengan harapan mendapatkan segmen pasar (atau
dengan harapan membuat perusahaan lain terjengkang dari bisnis).

c. Promotion
Promosi yang terlalu sering dianggap sebagai inti pemasaran tidak mengejutkan karena hal
ini jelas terlihat. Promosi mencakup segala hal yang mengeluarkan kata-kata tentang produk atau
jasa Anda, termasuk metode berskala besar (seperti iklan televisi atau koran) dan juga situs
jejaring, promosi melalui pos, dan pamflet yang diselipkan di pintu kamar asrama. Walaupun
sebagian besar promosi dibayarkan pada publisitas tersebut, para jumalis benci melihat artikel
media dimasukkan sebagai unsur promosi, tetapi para pemasar pastinya memikirkan jangkauan
pers dalam cara seperti ini.

d. Place (tempat)
Place ini harus dilengkapi untuk menyusun 4P pemasaran. Saya di smi sebenarnya
membicarakan distribusi, yang dapat diuraikan sebagai unsur 4P terakhir yang menarik.
Dibandingkan dengan membayangkan secara tepat bagaimana produk atau jasa Anda seharusnya
dirancang dan bagaimana mempromosikannya, memindahkannya ke para Costumer Anda
tampaknya menjadi hal yang biasa dan karena pura-pura biasa, tempat diabaikan sebagai areal
peluang (dan pastinya dari kegairahan) oleh orang pemasaran. Walaupun demikian ada ruang
untuk peluang dan kreativitas di sini.

e. Faktor Lingkungan
Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah
sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan. Selain
itu faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh
diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan sesuai
dengan produk dan pasar perusahaan.

f. Sudut Pandang Pasar

7
Pernahkah seseorang menawarkan pada Anda penjualan yang gagal? Satu hal di mana tidak
satu pun yang dikatakan oleh staf penjualan mengenai ciriciri luar biasa dari produk yang ia jual,
menjadi penting untuk Anda. Mungkin Anda menanyakan tentang komputer laptop dan hanya
peduli dengan berat dan lama penggunaan baterainya, tetapi staf penjualannya bercerita terus
tentang RAM, gigabite, dan slot-slot untuk penambahan kemampuan komputer ini. Atau
mungkin staf pemasaran jarak jauh perusahaan kartu kredit menawarkan kartu Visa baru pada
Anda dengan membicarakan tingkat bunga yang rendah, tetapi Anda tidak pemah menanggapi
dan karenanya, tidak akan memberikan perhatian.

B. Pengertian Perencanaan Strategis

Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berahir bila rencana tersebut telah
ditetapkan; rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan
pengawasan, rencanarencana mungkin melakukan modifikasi agar tetap berguna. “perencanaan
kembali” kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu
perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibbilitas, agar mampu menyesuaikan diri
dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Menurut Stoner, perencanaan merupakan
kegiatan yang terbagi dalam 4 tahap dan berlaku untuk semua kegiatan perencanaan pada unsur
jenjang organisasi.

1. Tahap 1 : Menetapkan Serangkaian tujuan

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang apa yang dibutuhkan oleh


organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan
sumber dayanya secara tidak efektif. Identifikasi prioritas dan menentukan tujuan yang spesifik
sehingga memungkinkan organisasi menggunakan sumber dayanya secara efektif.

2. Tahap 2 : Merumuskan Keadaan Sekarang


Sejauh mana posisi organisasi dari tujuannya? Sumber dayasumber daya apa yang tersedia
untuk pencapaian tujuan? Hanya dengan menganalisis kondisi organisasi saat ini, rencana dapat
dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan selanjutnya. Komunikasi yang terbuka
dengan para anggota organisasi, data keuangan, dan statistik diperlukan pada tahap ini.

8
3. Tahap 3 : Identifikasi Segala Kemudahan dan Hambatan
Faktor internal dan eksternal apa saja yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya?
Faktor apa saja yang dapat menimbulkan masalah? Walaupun sulit dilakukan, antisipasi situasi,
problem dan kesempatan yang mungkin terjadi di masa mendatang adalah bagian esensi dari
proses perencanaan.

4. Tahap 4 : Mengembangkan serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.


Tahap akhir ini melibatkan pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai
tujuan, evaluasi alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik di antara alternatif yang ada
untuk pencapaian tujuan.
Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga
hal. Pertama, waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif. Kedua, waktu
sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap
tentang variabel-variabel dan alternatif-alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan
data dan memperhitungkan semua kemungkinan. Ketiga, jumlah (atau rentangan) waktu yang
akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.
Rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Rencanarencana jangka pendek
(short - range plans) mencakup berbagai rencana dari satu hari sampai satu tahun; rencana-
rencana jangka menengah (intermediate - range plans) mempunyai rentangan waktu antara
beberapa bulan sampai tiga tahun; dan rencana-rencana jangka panjang (long – range plans)
meliputi kegiatan-kegiatan selama dua sampai lima tahun, dengan beberapa rencana yang
diproyeksikan 25 tahun atau lebih dimasa yang akan datang. perencanaan jangka panjang
biasanya berkenaan dengan perencanaan strategik.
Karena jangka waktu yang berbeda-beda antara satu organisasi dengan organisasi
lain, maka sulit menentukan cara tepat suatu rencana tertentu sebagai rencana jangka panjang,
menengah atau pendek. Rencana juga berubah dari jangka panjang menjadi jangka pendek sesuai
dengan perjalanan waktu. Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah
seberapa sering rencana-rencana harus ditinjau kembali dan diperbaiki. ini terhantung pada
sumber daya yang tersedia dan derajat ketetapan perencanaan manajemen. Hubungan yang
sering dijumpai adalah : semakin panjang jangka waktu suatu rencana, semakin panjang priode

9
untuk peninjauan kembali dan perbaikan. Juga, semakin penting rencana terhadap keberhasilan
organisasi, semakin diteliti dan diperhatikan.
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam
pelaksanaan misi. Kata “program” dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar
dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan strategi organisasi. Strategi
memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan
memberikan pedoman pemanfaatan sumber dayasumber daya organisasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan.
Strategi dapat juga di definisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap
lingkungannnya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa setiap organisasi selalu
mempunyai strategi 3 T. Hani Handoko, Op. Cit., hlm. 91-92 12 walaupun tidak pernah secara
eksplisit dirumuskan. Strategi menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber daya
lainnya dengan tantangan dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.
Perencanaan strategik (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan
organisasi; penentuan strategi, kebijakan dan program-program strategik yang diperlukan untuk
tujuan-tujuan tersebut; dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa
strategi dan kebijakan telah diimplementasikan. Secara lebih ringkas perencanaan strategik
merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan
dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya
perencanaan strategik. Pertama, perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana
semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman terhadap
perencanaan strategik akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya.
Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian
kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
Olsen dan Eadie (1982), mendefinisikan perencanaan strategis sebagai upaya yang
didisiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu
bagaimana menjadi organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan organisasi (atau entitas
lainnya), dan mengapa organisasi (atau entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu. Yang
terbaik, perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi
alternatif, dan menekankan implikasi masa depan keputusan sekarang. Perencanaan strategis
dapat memfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi kepentingan dan nilai yang

10
berbeda, dan membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi
keputusan.
Perencanaan strategis dalam organisasi perusahaan mutlak diperlukan sebagai acuan
dasar manajemen dalam membuat programprogram dan mengendalikan aktivitas yang dijalankan
perusahaan, khususnya berkaitan dengan manajemen mutu. Program-program yang berkaitan
dengan peningkatan kinerja, baik kinerja karyawan maupun kinerja perusahaan secara
keseluruhan dapat lebih terarah dan dapat diukur secara tepat, apabila suatu
organisasi/perusahaan mempunyai dokumen perencanaan yang sifatnya strategis (Heizer and
Render, 2004; Krajewski and Ritzman, 2006).

11
DAFTAR PUSTAKA

John, M. B. (2001). Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Musran, M. (2010). Praktek Total Quality Management (TQM) dan Pengaruhnya Terhadap
Kinerja karyawan (Studi Pada PT. Telkom Tbk. Cabang Makassar). Manajemen Dan
Kewirausahaan, Vol XII, No 02, 192.

Sabardi, A. (2001). Manajemen Pengantar Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hardjosoedarmo, S. ( 2002). Total Quality Managemen. Yogyakarta: Andi.

Wibowo. (2013). Manajemen Kinerja Edisi Ketiga. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sukardi, David Kodrat, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009).

Anang, M. Firmansyah, & Anita Roosmawarni, KEWIRAUSAHAAN (Dasar dan Konsep).


Surabaya, September 2019

12

Anda mungkin juga menyukai