Spi 104
Spi 104
TAHUN 2018
4. Lingkup Penugasan dapat dilihat sebagai bagian yang tak terpisah dari
proses Implementasi dan Pelaporan Penilaian yang diatur oleh SPI, agar
dapat menghasilkan penilaian yang dapat dipercaya (credible).
2. SPI ini berlaku untuk semua Penilaian yang tercakup dalam SPI,
termasuk:
o Penugasan penilaian yang diperuntukan untuk kepentingan sendiri
(penilaian internal);
o Penugasan penilaian yang diperuntukan untuk kepentingan Pemberi
Tugas dari pihak lain (penilaian untuk kepentingan eksternal);
o Penugasan Kaji Ulang Penilaian (valuation review) dimana Pemberi
Tugas membutuhkan Penilai lain untuk melakukan Kaji Ulang.
Tingkat Kedalaman
Asumsi/Asumsi Khusus Kondisi Pembatas
Investigasi
o Untuk kepentingan o Data dan informasi atas
penilaian, Penilai dapat objek penilaian yang
mengakses dan diperoleh Penilaian
memeriksa/memerifikasi diasumsikan wajar dan • Seluruhan ketentuan
data dan informasi terkait benar. yang diatur dalam
objek penilaian. Lingkup Penugasan,
Ø Penilai menerima Ø Objek penilaian dilengkapi merupakan bagian
dokumen tanah dan/atau dengan dokumen atas hak yang mengikat atas
legalitas atas objek kepemilikan /penguasaan hasil penilaian yang
penilaian tanpa melakukan objek penilaian yang sah dilaporkan.
pemeriksaan keabsahan secara hukum, dapat
data dan informasi dialihkan dan bebas dari
dimaksud. ikatan, tuntutan atau
halangan apapun.
+ Yang perlu diperhatikan…. 13
1. Selain konfirmasi sesuai dengan SPI diperlukan, mungkin ada kondisi di mana
tujuan penilaian dilakukan tidak sesuai dengan SPI, misalnya:
o Objek penilaian yang berada di luar wilayah Indonesia, laporan penilaian
digunakan untuk keperluan di wilayah Indonesia;
o Objek penilaian yang berada di wilayah Indonesia, laporan penilaian digunakan
untuk keperluan di luar wilayah Indonesia;
o Bila SPI belum mengatur atas objek penilaian maka Penilai wajib mengikuti
Standar Penilaian Internasional (International Valuation Standard/IVS) atau
standar lainnya yang mengacu ke standar IVS atau standar/peraturan yang
diatur tersendiri.
Kondisi tersebut harus diidentifikasi oleh Penilai dan Pemberi Tugas, dan
dilakukan dengan benar. Suatu penilaian yang dilakukan tidak sesuai dengan SPI
tidak dapat dibenarkan jika menghasilkan penilaian yang tidak kredibel (credible).
4. Penilai harus memperhatikan ketentuan KEPI terkait adanya Penilai lain yang
melakukan penilaian pada objek dan keperluan yang sama, sehingga hal itu perlu
dicatatkan dalam Lingkup Penugasan.
6. Setiap dokumen atau perjanjian tertulis yang dibuat di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia wajib bagi Penilai menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam hal untuk kepentingan lebih luas, secara bersamaan Penilai dapat
menggunakan bahasa nasional negara lain sebagai bahasa dampingan. Jika
terjadi multitafsir maka bahasa yang digunakan sebagai acuan bahasa
Indonesia.
1. Aspek terpenting dari suatu Laporan Penilaian yang merupakan tahap akhir
dalam proses penilaian adalah terletak pada pengkomunikasian kesimpulan
penilaian, penegasan tujuan penilaian, dasar penilaian, serta asumsi atau
kondisi dan syarat pembatas yang mendasari penilaian. Proses analisis dan data
empiris yang digunakan untuk mendapatkan kesimpulan nilai dapat dicantumkan
dalam laporan penilaian untuk membimbing pembaca melalui prosedur dan data
yang digunakan penilai dalam melaksanakan penilaian.
1. Persyaratan pelaporan yang diatur di dalam standar ini berlaku untuk semua
jenis laporan penilaian termasuk laporan Kaji Ulang penilaian.
4. Beberapa instruksi yang melibatkan penilaian yang dilakukan untuk tujuan dan
jenis properti tertentu, seperti pelaporan keuangan dan pemberian pinjaman,
dapat berbeda dari penugasan lainnya. Para pembaca disarankan untuk merujuk
kepada bagian-bagian SPI yang berkaitan dengan tujuan penilaian tersebut, yaitu
SPI 201 dan SPI 202.
2. Jenis Laporan:
1) Laporan Lisan
2) Laporan Tulisan:
a. Laporan Penilaian Terinci
b. Laporan Penilaian Ringkas
c. Laporan Penilaian Terbatas
Lingkup
Penugasan
Pelaporan
Implementasi Penilaian
+ Yang perlu diperhatikan….? 40