PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 3
Karlina 2010123320002
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Riwayat Pendekatan
Ekologi” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Muhammad Arsyad, M.Psi, Psikolog pada mata kuliah Psikologi Perkembangan II. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Riyawat Pendekatan Ekologi
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan…………. ........................................................................................... 16
B. Saran……………………. ..................................................................................... 16
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia secara ekologi adalah bagian integral lingkungan hidupnya.
Manusia terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia
membentuk lingkungan hidupnya. Demikian pula dengan perilaku
manusia. Teori-teori psikologi yang sudah ada menjelaskan perilaku
melalui pendekatan yang berbeda. Teori psikoanalisis Freudian
menjelaskan perilaku dari sisi kepribadian yang dipengaruhi oleh
ketidak-sadaran; teori humanistik Rogerian menjelaskan perilaku
dengan konsep diri; sementara itu kelompok behaviorisme Pavlovian
menekankan pada asosiasi stimulus dan respon dan Skinnerian
menekankan pada pengukuhan; dan teori kognitif Piagetian dengan
perkembangan kognitif.
Dalam perspektif perkembangan, pembagian perkembangan
manusia dibagi dalam beberapa tahap. Pembentukan kepribadian akan
sempurna jika didukung oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan juga lingkungan masyarakat. Pembentukan kepribadian dan
pengembangan sosial anak merupakan hal yang sangat penting.
Perkembangan pribadi yang baik akan berguna sebagai bekal anak untuk
menghadapi lingkungan sosialnya sendiri. Karena itulah, pembentukan
pribadi anak menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari. Hal ini
pula sejalan dengan pemikiran Erikson.
Dalam teori ekologi memandang manusia sebagai hasil dari
interaksi, yang di maksud dengan interaksi ini sendiri ialah aktivitas
saling mempengaruhi antar kekuatan internal maupun eksternal. Dalam
teori ekologi ini individu dapat mempengaruhi lingkungan, lingkungan
mempengaruhi individu ataupun antara individu dan lingkungan
memang saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain sehingga
mengalami perubahan atau perkembangan. Dalam teori ini juga
1
membahas tentang pentingnya dimensi mikro dan makro lingkungan di
mana anak hidup.
Pendekatan ekologi yang berkembang dari penelitian dan
pandangan Bronfenbrenner (1977). Pendekatan ekologi tidak dapat
disebut sebagai suatu teori karena dalam pembahasannya
Bronfenbrenner masih menggunakan konsep-konsep tentang perilaku
yang ada dalam teori-teori yang sudah ada, sehingga pendekatan ekologi
lebih disebut sebagai suatu tradisi atau model pendekatan (Garbarino &
Abramowitz, 1992).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan ekologi?
2. Bagaimana teori perkembangan ekologi Urie Brofenbrenner?
3. Apa saja pendekatan ekologi pada perkembangan manusia?
4. Bagaimana pendidikan karakter dalam kajian teori ekologi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendefinisikan pengertian pendekatan ekologi.
2. Untuk menjabarkan teori perkembangan ekologi Urie
Brofenbrenner.
3. Untuk menjelaskan apa saja pendekatan ekologi pada
perkembangan manusia.
4. Untuk menjelaskan apa saja Pendidikan karakter dalam kajian teori
ekologi.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Makalah ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca,
wawasan dan memperkaya pengetahuan tentang riwayat pendekatan
ekologi.
2. Manfaat Praktis
2
Bagi penulis, mampu memahami tentang serta Riwayat Pendekatan
Ekologi dan mempunyai pengetahuan dan wawasan mengenai
materi ini.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kebudayaan dalam pendidikan karakter, dan 5) kronosistem, yang meliputi
kajian terkait pemolaan peristiwa-peristiwa sepanjang rangkaian kehidupan
dan keadaan sosiohistoris.
Dapat disimpulkan bahwa teori ekologi merupakan sebuah teori
yang menekankan pada pengaruh lingkungan dalam perkembangan setiap
individu. Dimana perkembangan pada peserta didik merupakan hasil
interaksi antara alam sekitar dengan peserta didik tersebut.
Terdapat beberapa tema analisis dalam pendekatan ekologi yang
dikembangkan geografi, yaitu :
1. Analisis perilaku manusia terhadap lingkungan (human
behaviour-environment analisys).
Fokus dari analisis tema ini adalah perilaku manusia baik perilaku
sosial, perilaku ekonomi, perilaku kultural, dan bahkan perilaku
politik yang dilakukan oleh sesorang atau komunitas tertentu.
2. Analisis aktivitas manusia terhadap lingkungan (human
activity/performance-environment analysis).
Fokus dari analisis tema ini menekankan pada keterkaitan antara
aktivitas manusia dengan lingkungannya. Kegiatan manusia ini
terkait dengan tindakan manusia dalam menyelenggarakan
kehidupannya, misalnya : kegiatan pertanian, peternakan,
perkebunan, perikanan, pertambangan, pembangunan perumahan,
transportasi, dan lain sebagainya.
3. Analisis kenampakan fisik alami terhadap lingkungan (physico
natural features/performance-environment analysis).
5
Serikat. Teori ekologi memandang bahwa perkembangan manusia
dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara
individu dengan lingkungan akan membentuk tingkah laku individu
tersebut. Informasi lingkungan tempat tinggal anak akan menggambarkan,
mengorganisasi, dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
Berofenbrenner menyebutkan adanya lima sistem lingkungan berlapis yang
saling berkaitan, yaitu mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem,
dan kronosistem.
6
berkontribusi dalam proses interaktif yang terjadi, sehingga
membentuk sebuah karakter dan habit tertentu. Keluarga
terutama orangtua dan lingkungan sekolah merupakan agen
sosialisasi terdekat dalam kehidupan setiap individu, sehingga
keluarga mempunyai pengaruh besar pada pembentukan
karakter dan habit seseorang.
b. Mesosistem, mencakup interaksi di antara mikrosistem di mana
masalah yang terjadi dalam sebuah mikrosistem akan
berpengaruh pada kondisi mikrosistem yang lain. Misalnya
hubungan antara pengalaman keluarga dengan pengalaman
sekolah, pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan,
dan pengalaman keluarga dengan pengalaman teman sebaya,
serta hubungan keluarga dengan tetangga. Dalam kaitannya
dengan proses pendidikan, tentunya pengalaman apapun yang
didapatkan oleh peserta didik di rumah akan ikut mempengaruhi
kondisi peserta didik di sekolah baik secara langsung maupun
tidak. Sebagai contoh, ada tidaknya dukungan atau perhatian
keluarga terhadap kebutuhan literasi tentunya akan
mempengaruhi kinerja peserta didik di sekolah.
c. Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih besar di mana anak
tidak terlibat interaksi secara langsung, akan tetapi dapat
berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak. Sebagai
contoh, jam kerja orangtua bertambah yang menyebabkan
peserta didik kehilangan interaksi dengan orangtuanya sehingga
kurangnya keterlibatan orangtua dalam pola asuh tersebut
tentunya mempengaruhi perkembangan anak.
d. Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak.
Subsistem makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah,
tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya, nilai masyarakat
secara umum, dan lain sebagainya, di mana individu berada.
Prinsip-prinsip yang terdapat dalam lapisan makrosistem
7
tersebut akan berpengaruh pada keseluruhan interaksi di semua
lapisan. Misalnya, jika kebudayaan masyarakat menggariskan
bahwa orangtua bertanggungjawab untuk membesarkan anak-
anaknya, maka hal tersebut akan mempengaruhi struktur di
mana orangtua akan menjalankan fungsi psikoedukasinya.
e. Kronosistem mencakup pengaruh lingkungan dari waktu ke
waktu beserta caranya mempengaruhi perkembangan dan
perilaku. Contohnya seperti perkembangan teknologi dengan
produk-produk turunannya, seperti internet dan gadget,
membuat peserta didik mahir, nyaman, dan terbiasa
menggunakannya untuk pendidikan maupun hiburan.
8
ide atau contoh perilaku yang dapat dipedomanidan dijadikan materi untuk
dipelajari.
9
sebagai sub sistem yang paling dekat dengan anak, keluarga berperan besar
dalam pembentukan karakter anak karena dengan cara mendidik, mengasuh,
dan mensosialisasikan semua nilai-nilai yang baik. Agar hal tersebut bisa
berjalan dengan baik, maka idealnya pendidikan karakter diterapkan sejak
usia dini, yang oleh para pakar psikologi disebut dengan usia emas (golden
age). Usia dimana dianggap sangat menentukan kemampuan anak dalam
mengembangkan potensinya.
10
Kejujuran, Integritas, Tanggungjawab Individu, Kerendahan hati,
Kebijaksanaan, Keadilan dan Keteguhan.
11
d. Memperhatikan keunikan anak
e. Membangun hubungan yang suportif dan penuh perhatian antara
anak dan orangtua
f. Terdapat model (contoh) perilaku positif
g. Melibatkan anak dalam kegiatan ’moral’
h. Semua anak tidak ada yang terabaikan.
12
dalam menghadapi tes. Pengaruh teman sebaya juga terlihat pada perilaku
menyontek dan perilaku seksual pranikah.
13
2. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (conducive
learning community) sehingga anak dapat belajar secara efektif
di dalam suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan,
tam ancaman dan memberikan semangat.
3. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan
berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good,
loving the good dan acting the good.
4. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-
masing anak yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan
multiple intelligence.
5. Pendekatan di dalam belajar menerapkan prinsip-prinsip
Developmentally Appropriate Practices.
6. Membangun hubungan yang supportive dan penuh perhatian di
kelas dan seluruh civitas sekolah.
7. Bagian yang terpenting dari penetapan lingkungan yang
supportive dan penuh perhatian di kelas adalah teladan perilaku
penuh perhatian dan penuh penghargaan dari guru dalam
interaksinya dengan siswa.
8. Menciptakan peluang bagi siswa untuk menjadi aktif dan penuh
makna termasuk dalam kehidupan di kelas dan di sekolah.
Sekolah harus menjadi lingkungan yang lebih demokratis
sekaligus tempat bagi siswa untuk membuat keputusan dan
tindakannya serta untuk merefleksikan atas hasil tindakannya.
9. Mengajarkan ketrampilan sosial dan emosional secara esensial,
seperti mendengarkan ketika orang lain berbicara, mengenali
dan memenej emosi, menghargai perbedaan dan menyelesaikan
konflik melalui cara lemah lembut yang menghargai kebutuhan.
10. Melibatkan siswa dalam wacana moral.
11. Membuat tugas pembelajaran yang penuh makna dan relevan
untuk siswa.
12. Tidak ada anak yang diabaikan.
14
Pada awalnya budaya sekolah dibentuk dalam jaringan yang sifatnya
formal. Dalam perkembangannya, secara perlahan budaya sekolah ini akan
diinternalisasi dan menjadi ciri khas sekolah tersebut. Dalam hal ini
diperlukan peran serta guru, kepala sekolah dan karyawan. Budaya damai
di sekolah inilah yang diharapkan dapat menginternalisasi karakter bagi
siswa. Internalisasi karakter dalam budaya sekolah dapat dilakukan melalui
struktur organisasi, kurikulum, behavior (perilaku) yaitu kegiatan belajar
mengajar, upacara, prosedur, peraturan dan tata tertib, visi, misi serta nilai-
nilai. Dalam kajian ekologi perkembangan budaya sekolah merupakan sub
sistem yang memberi kesempatan anak belajar memahami nilai dan aturan,
mewujudkannya dalam bentuk karakter yang baik.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan ekologi adalah suatu metode analisis yang menekankan pada
hubungan antara manusia dan kegiatan lingkungannya. Melalui teori
ekologi perkembangan pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui
interaksi-interaksi dalam subsistem. Teori ini memberikan kajian hubungan
timbal balik antara anak dengan keluaraga, antara anak dengan teman
sebaya, antara anak dengan lingkungan sekolah, dan antara anak dengan
lingkungan masyarakat. Melalui teori ini juga dapat disajikan pemahaman
tentang interaksi antar individu yang dinamis dan kompleks.
Dengan demikian pendidikan karakter dapat ditanamkan menggunakan
teori ekologi perkembangan yang dijelaskan pada masingmasing subsistem
yaitu mikrosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem. Pada
masing-masing subsistem memberikan dampak pada karakter anak dengan
pengaturan interaksi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat.
B. Saran
Dari materi yang sudah dipaparkan, kita sebagai calon guru BK atau guru
BK harus memahami mengenai pendekatan ekologi karena hal ini berkaitan
dengan pengaruh manusia dengan lingkungannya dan perkembangan
manusia. Dalam teori ekologi ini individu dapat mempengaruhi lingkungan,
lingkungan mempengaruhi individu ataupun antara individu dan lingkungan
memang saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain sehingga
mengalami perubahan atau perkembangan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18