Farmakolgi: Imunofarmakologi
Farmakolgi: Imunofarmakologi
IMUNOFARMAKOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
1.3 Tujuan
Untukmengetahuibagaimanasejarahimunologi
Untukmengetahui pengertianimunologi
Untukmengetahuifungsisistemimun
Untukmengetahuibagaimanaresponimun
Untukmengetahuiapasajajenis-jenisimun
Untukmengetahuiapa yang dimaksud dengan antigen dan antibody
Untukmengetahuiapa yang dimaksudsistemkomplemen
Untukmengetahuiapasajasel-selsistemimun
Untukmengetahuibagaimanareaksi hipersensitivitas
2
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SejarahImunologi
EDWAR JENNER
Pada tahun 1798, Edward Jenner mengamati bahwa seseorang dapat
terhindar dari infeksi variola secara alamiah, bila ia telah terpajan sebelumnya
dengan cacar sapi (cow pox). Sejak saat itu, mulai dipakailah vaksin cacar
walaupun pada waktu itu belum diketahui bagaimana mekanisme yang
sebenarnya terjadi. Memang imunologi tidak akan maju bila tidak diiringi dengan
kemajuan dalam bidang teknologi, terutama teknologi kedokteran. Dengan
ditemukannya mikroskop maka kemajuan dalam bidang mikrobiologi meningkat
dan mulai dapat ditelusuri penyebab penyakit infeksi.Penelitian ilmiah mengenai
imunologi baru dimulai setelah Louis Pasteur pada tahun 1880 menemukan
penyebab penyakit infeksi dan dapat membiak mikroorganisme serta menetapkan
teori kuman (germ theory) penyakit.Penemuan ini kemudian dilanjutkan dengan
diperolehnya vaksin rabies pada manusia tahun 1885.Hasil karya Pasteur ini
kemudian merupakan dasar perkembangan vaksin selanjutnya yang merupakan
pencapaian gemilang di bidang imunologi yang memberi dampak positif pada
penurunan morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi pada anak.
ROBERT KOCH
Pada tahun 1880, Robert Koch menemukan kuman penyebab penyakit
tuberkulosis. Dalam rangka mencari vaksin terhadap tuberkulosis ini,
3
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
2.2 Pengertian
Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang
melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam
pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi,
bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan
memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat
berfungsi seperti biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan
memiliki cara baru agar dapatmenginfeksiorganisme.
2.3 FungsiSistemImun
Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan menghancurkan
dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur,
dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh, Menghilangkan jaringan atau
sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan, Mengenali dan menghilangkan
4
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
sel yang abnormal. Dan Sasaran utama yaitu bakteri patogen dan virus.Leukosit
merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, dansel mast).
2.4 ResponImun
Tahap :
Deteksi dan mengenali benda asing, Komunikasi dengan sel lain untuk
berespons, Rekruitmen bantuan dan koordinasi respons dan
estruksiatausupresipenginvasi
2.5 Jenis-JenisSistemImun
1. Sistemimun non spesifik ,natural atausudahadadalamtubuh (pembawaan )
Sistemimun non spesifik ,natural atau sudah ada dalamtubuh (pembawaan )
adalahpertahanantubuhterdepandalam melawan mikroorganisme. Disebut
nonspesifik karena tidak ditujukanterhadapmikroorganismetertentu.
Terdiridari:
a. Pertahananfisik/mekanik
Kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan, batuk, bersin akan
mencegah masuknya berbagai kuman patogen kedalam tubuh. Kulit yang rusak
misalnya oleh luka bakar dan selaput lendir yang rusak oleh asap rokok
akanmeninggikanresikoinfeksi.
b. Pertahananbiokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit, kel
kulit, telinga, spermin dalam semen, mengandung bahan yang berperan dalam
pertahanan tubuh secara biokimiawi.asam HCL dalam cairan lambung , lisozim
dalam keringat, ludah , air mata dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap
berbagai kuman gram positif dengan menghancurkan dinding selnya. Air susu ibu
juga mengandung laktoferin dan asam neuraminik yang mempunyai sifat
antibacterial terhadap E. coli dan staphylococcus.
Lisozim yang dilepas oleh makrofag dapat menghancurkan kuman gram
negatif dan hal tersebut diperkuat oleh komplemen.Laktoferin dan transferin
dalam serum dapat mengikat zan besi yang dibutuhkan untuk kehidupan kuman
pseudomonas.
5
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
c. Pertahananhumoral
Berbagai bahan dalam sirkulasi berperan pada pertahanan tubuh secara
humoral. Bahan-bahan tersebut adalah:
Komplemen
Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif
bakteridanparasitkarena:
Komplemendapatmenghancurkansel membran bakteri
Merupakan faktor kemotaktik yang mengarahkan
makrofagketempatbakteri
Komponenkomplemenlain yang mengendap pada permukaan bakteri
memudahkan makrofag untuk mengenal dan memfagositosis
(opsonisasi).
Interferon
Adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh berbagai sel manusia yang
mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi
virus.Interveron mempunyai sifat anti virus dengan jalan menginduksi sel-sel
sekitar sel yang terinfeksi virus sehingga menjadi resisten terhadap
virus.Disamping itu, interveron juga dapat mengaktifkan Natural Killer cell (sel
NK). Sel yang diinfeksi virus atau menjadi ganas akan menunjukkan perubahan
pada permukaannya. Perubahan tersebut akan dikenal oleh sel NK yang kemudian
membunuhnya. Dengan demikian penyebaran virus dapat dicegah.
d. Pertahananseluler
6
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
2. Sistemimunspesifikatau adaptasi
Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.Benda asing yang
pertama kali muncul dikenal oleh sistem imun spesifik sehingga terjadi sensitiasi
sel-sel imun tersebut. Bila sel imun tersebut berpapasan kembali dengan benda
asing yang sama, maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat,
kemudian akan dihancurkan olehnya. Oleh karena sistem tersebut hanya
7
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
mengahancurkan benda asing yang sudah dikenal sebelumnya, maka sistem itu
disebut spesifik.sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan
benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara
antibodi, komplemen , fagosit dan antara sel T makrofag.
Sistem imun spesifik ada 2 yaitu;
a. Sistemimunspesifikhumoral
Yang berperanan dalam sistem imun humoral adalah limfosit B atau sel B.
sel B tersebut berasal dari sel asal multipoten. Bila sel B dirangsang oleh benda
asing maka sel tersebut akan berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma
yang dapat menbentuk zat anti atau antibody. Antibody yang dilepas dapat
ditemukan didalam serum.Funsi utama antibody ini ialah untuk pertahanan
tehadap infeksi virus, bakteri (ekstraseluler), dandapatmenetralkantoksinnya.
b. Sistemimunspesifikselular
Yang berperanan dalam sistem imun spesifik seluler adalah limfosit T atau
sel T. sel tersebut juga berasal dari sel asal yang sama dari sel B. factor timus
yang disebut timosin dapat ditemukan dalam peredaran darah sebagai hormon asli
dan dapat memberikan pengaruhnya terhadap diferensiasi sel T diperifer. Berbeda
dengan sel B , sel T terdiri atas beberapa sel subset yang mempunyai fungsi
berlainan. Fungsi utama sel imun spesifik adalah untuk pertahanan terhadap
bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur, parasit, dan keganasan.
8
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
a. Pasif
Imunitas buatan pasif dilakukan dengan memberikan serum, antibody,
antitoksin misalnya pada tetanus, difteri, gangrengas, gigitan ular dan difesiensi
imun atau pemberian sel yang sudah disensitisasi pada tuberkolosis dan hepar.
b. Aktif
Imunitas buatan aktif dapat ditimbulkan dengan vaksinasi melalui
pemberian toksoid tetanus, antigen mikro organism baik yang mati maupun yang
hidup.
2.6 AntigendanAntibodi
Antigen
a. Pengertian
Antigen molekul asing yang dapat menimbulkan respon imun spesifik dari
limfosit pada manusia dan hewan. Antigen meliputi molekul yang dimilki virus,
bakteri, fungi, protozoa dan cacing parasit. Molekul antigenic juga ditemukan
pada permukaan zat-zat asing seperti serbuk sari dan jaringan yang
dicangkokkan. Sel B dan sel T terspesialisasi bagi jenis antigen yang berlainan
dan melakukan aktivitas pertahanan yang berbeda namun saling melengkapi
(Baratawidjaja 1991: 13; Campbell,dkk 2000: 77).
b. Letak Antigen
Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan
normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap sel-nya
sendiri.Sehingga dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang
menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi.Antigen
biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul
Iainnya.Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang
bersifat antigen, sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein,
karbohidrat, sel-sel kanker, dan racun.
c. Karakteristik
Karakteristik antigen yang sangat menentukan imunogenitas respon
imunadalahsebagaiberikut:
Asing (berbedadari self )
9
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
10
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
11
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
12
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
13
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
Antibodi
a. Pengertian
Antibodi adalah protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang
teraktifasi oleh antigen.Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan
dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia.Senjata ini
diproduksi oleh sel-sel B, sekelompok prajurit pejuang dalam sistem kekebalan.
Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh penyerbu.
b. Fungsi
Untukmengikatkandirikepada sel-sel musuh, yaitu antigen.
Membusukkanstrukturbiologi antigen tersebut lalu menghancurkannya.
c. SifatAntibodi
Antibodi mempunyai sifat yang sangat luar biasa, karena untuk membuat
antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa,
dan pantas dicermati. Proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal
struktur musuhnya dengan baik. Dan, di alam ini terdapatjutaanmusuh (antigen).
Diamengetahuipolanyaberdasarkan perasaan. Sulit bagi seseorang untuk
mengingat pola kunci, walau cuma satu, Akan tetapi, satu sel B yang sedemikian
kecil untuk dapat dilihat oleh mata, menyimpan jutaan bit informasi dalam
memorinya, dan dengan sadar menggunakannya dalam kombinasi yang tepat.
d. Proses PembentukanAntibodi
Antiboditerbentuksecaraalami di dalam tubuh manusia dimana substansi
tersebut diwariskan dari ibu ke janinnya melalui inntraplasenta. Antibody
yang dihasilkan pada bayi yang baru lahir titier masih sangat rendah, dan
nanti antibody tersebut berkembangseiringperkembanganseseorang.
Pembentukan antibody karena keterpaparan dengan antigen yang
menghasilkan reaksi imunitas, dimana prosesnya adalah:
Misalnyabakteri salmonella. Saat antigen (bakteri salmonella) masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan meresponnya karena itu dianggab sebagai benda asing.
karena bakteri ini sifatnya interseluler maka dia tidak sanggup untuk di hancurkan
dalam makrofag karena bakteri ini juga memproduksi toksinsebagai pertahanan
tubuh. Oleh karena itu makrofag juga memproduksi APC yang berfungsi
14
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
15
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
lahir. Selama periode ini, IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem
pencernaan bayi terhadap mikroba. Seperti IgG, jenis antibodi ini juga akan hilang
setelah mereka melaksanakan semua tugasnya, pada saat bayi
telahberumurbeberapaminggu.
IgM (Imuno globulin M)
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel B.
Pada saat organisme tubuh manusia bertemu dengan antigen, IgM merupakan
antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan musuh.Janin dalam rahim
mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika musuh
menyerang janin, jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan
meningkat. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat
diketahui dari kadarIgMdalamdarah.
IgD (Imuno globulin D)
IgDjugaterdapatdalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel B.
Mereka tidak mampu untuk bertindak sendiri-sendiri.Dengan menempelkan
dirinya pada permukaan sel-sel T, mereka membantu sel T menangkap antigen.
IgE (Imuno globulin E)
IgEmerupakanantibodi yang beredar dalam aliran darah.Antibodi ini
bertanggung jawab untuk memanggil para prajurit tempur dan sel darah lainnya
untuk berperang.Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi pada tubuh.
Karena itu, kadar IgE tinggi pada tubuh orang yang sedang mengalami alergi.
2.7 SistemKomplement
Sistem komplemen adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat
kompleks protein yang satu dengan lainnya sangat berbeda.Pada kedaan normal
komplemen beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat
dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain,
disebut jalur klasik dan jalur alternatif.Aktivasi sistem komplemen menyebabkan
interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi biologik aktif yang
diakhiri dengan lisisnya membran sel antigen.Aktivasi sistem komplemen tersebut
selain bermanfaat bagi pertahanan tubuh, sebaliknya juga dapat membahayakan
bahkan mengakibatkan kematian, hingga efeknya disebut seperti pisau bermata
dua. Bila aktivasi komplemen akibat endapan kompleks antigen-antibodi pada
16
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
17
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
Pada keadaan normal reaksi ini berjalan terus dalam jumlah kecil sehingga
tidak terjadi aktivasi komplemen selanjutnya. Lagi pula C3b dapat diinaktivasi
oleh faktor H dan faktor I menjadi iC3b, dan selanjutnya dengan pengaruh tripsin
zat yang sudah tidak aktif ini dapatdilarutkan dalam plasma.
Tetapi bila pada suatu saat ada bahan atau zat yang dapat mengikat dan
melindurlgi C3b dan menstabilkan C3bBb sehingga jumlahnya menjadi banyak,
maka C3b yang terbentuk dari pemecahan C3 menjadi banyak pula, dan terjadilah
aktivasi komplemen selanjutnya. Bahan atau zat tersebut dapat berupa
mikroorganisme, polisakarida (endotoksin, zimosan), dan bisa ular. Aktivasi
komplemen melalui cara ini dinamakan aktivasi jalur alternatif. Antibodi yang
tidak dapat mengaktivasi jalur klasik misalnya IgG4, IgA2 dan IgE juga dapat
mengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif.Jalur alternatif mulai dapat
diaktifkan bila molekul C3b menempel pada sel sasaran. Dengan menempelnya
C3b pada permukaan sel sasaran tersebut, maka aktivasi jalur alternatif dimulai;
enzim pada permukaan C3Bb akan lebih diaktifkan, untuk selanjutnya akan
mengaktifkan C3 dalam jumlah yang besar dan akan menghasilkan C3a dan C3b
dalam jumlah yang besar pula. Pada reaksi awal ini suatu protein lain, properdin
dapat ikut beraksi menstabilkan C3Bb; oleh karena itu seringkali jalur ini juga
disebut sebagai jalur properdin. Juga oleh proses aktivasi ini C3b akan terlindungi
dari proses penghancuran oleh faktor H dan faktor I. Tahap akhir jalur alternatif
adalah aktivasi yang terjadi setelah lingkaran aktivasi C3. C3b yang dihasilkan
dalam jumlah besar akan berikatan pada permukaan membran sel. Komplemen C5
akan berikatan dengan C3b yang berada pada permukaan membran sel dan
selanjutnya oleh fragmen C3bBb yang aktif akan dipecah menjadi C5a dan C5b.
Reaksi selanjutnya seperti yang terjadi pada jalur altematif (kompleks serangan
membran).
3. EfekBiologikKomplemen
Fungsi sistem komplemen pada pertahanan tubuh dapat dibagi dalam dua
golongan besar, 1) lisis sel sasaran oleh kompleks serangan membran, dan 2) sifat
biologik aktif fragmen yang terbentuk selama aktivasi.
a) Sitolisis
18
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
Proses peradangan
19
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
20
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
2.8 Sel-SelSistemImun
21
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
Sel Neutrofil
Neutrofil merupakan sel fagosit yang berasal dari sel bakal myeloid dalam
sumsum tulang.Jumlahnya sekitar 60-70% dari semua sel darah putih
(leukosit).Neutrofil adalah fagosit pertama yang tiba, diikuti oleh monosit darah,
yang berkembang menjadi makrofaga besar dan aktif.Sel-sel yang dirusak oleh
mikroba yang menyerang membebaskan sinyal kimiawi yang menarik neutrofil
dari darah untuk datang. Neutrofil itu akan memasuki jaringan yang terinfeksi,
lalu menelan dan merusak mikroba yang ada disana. (Migrasi menuju sumber zat
kimia yang mengundang ini disebut kemotaksis).Di dalam neutrofil terdapat
enzim lisozim dan laktoferin untuk menghancurkan bakteri atau benda asing
lainnya yang telah difagositosis.Setelah memfagositosis 5-20 bakteri, neutrofil
mati dengan melepaskan zat-zat limfokin yang mengaktifasi makrofag. Biasanya,
22
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
neutrofil hanya berada dalam sirkulasi kurang dari 48 jam karena neutrofil
cenderung merusak diri sendiri ketika mereka merusak penyerang asing.
Sel Eusinofil
Sama seperti sel fagosit lainnya, sel eosinofil berasal dari sel bakal
myeloid.Ukuran sel ini sedikit lebih besar daripada neutrofil dan berfungsi juga
sebagai fagosit.Eosinofil berjumlah 2-5% dari sel darah putih.Peningkatan
eosinofil di sirkulasi darah dikaitkan dengan keadaan-keadaan alergi dan infeksi
parasit internal (contoh, cacing darah atau Schistosoma mansoni). Walaupun
kebanyakan parasit terlalu besar untuk dapat difagositosis oleh eosinofil atau oleh
sel fagositik lain, namun eosinofil dapat melekatkan diri pada parasit melalui
molekul permukaan khusus, dan melepaskan bahan-bahan yang dapat membunuh
banyak parasit. Selain itu, eosinofil juga memiliki kecenderungan khusus untuk
berkumpul dalam jaringan yang memiliki reaksi alergi.Kecendrungan ini
disebabkan oleh faktor kemotaktik yang dilepaskan oleh sel mast dan basofil yang
menyebabkan eosinofil bermigrasi kearah jaringan yang meradang. Sel fagosit
terutama makrofag dan neutrofil; memiliki peran besar dalam proses peradangan.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut sel fagosit juga berinteraksi dengan
komplemen dan sistem imun spesifik lainnya.
b) Sel Nol
Sel Natural Killer (Sel NK) merupakan golongan limfosit tapi tidak
mengandung petanda seperti pada permukaan sel B dan sel T. Oleh karena itu
disebut sel nol. Sel ini beredar dalam pembuluh darah sebagai limfosit besar yang
khusus, memiliki granular spesifik yang memiliki kemampuan mengenal dan
membunuh sel abnormal, seperi sel tumor dan sel yang terinfeksi oleh virus. Sel
NK berperan penting dalam imunitas nonspesifik pada patogen intraseluler.Sel
jenis khusus mirip limfosit yang diproduksi di dalam sumsum tulang ini juga
tersedia di limpa, nodus limfa, dan timus dan merupakan 10 % – 20 % bagian dari
limfosit perifer.Bentuknya lebih besar dari limfosit B dan limfosit T.
c) Sel Mediator
23
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
Sel yang termasuk sel mediator adalah sel basofil, sel mast, dan
trombosit.Sel tersebut disebut sebagai mediator dikarenakan melepaskan berbagai
mediator yang berperan dalam sistem imun.
Trombosit
Trombosit adalah fragmen sel yang berasal dari megakariosit besar di
sumsum tulang belakang. Trombosit berperan dalam pembatasan daerah yang
meradang, dimana apabila terpajan ke tromboplastin jaringan di jaringan yang
cedera maka fibrinogen, yang telah diaktifkan melalui proses berjenjang yang
melibatkan pengaktifan suksesif faktor-faktor pembekuan, diubah menjadi fibrin.
Fibrin inilah yang membentuk bekuan cairan interstitiumdi ruang-ruang di sekitar
bakteri dan sel yang rusak.
24
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
Subpopulasi sel T
Ketika sel T terpajan ke kombinasi antigen spesifik, sel-sel dari sel klon
sel T komplementer berproliferisai dan berdiferensiasi selama beberapa hari,
menghasilkan sejumlah besar sel T teraktivasi yang melaksanakan berbagai
respons imunitas seluler.Terdapat tiga subpopulasi sel T, tergantung pada peran
mereka setelah diaktifkan oleh antigen.
Sel Tc (cytotocic)
25
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
b) Sel B
Sel B merupakan 5-15 % dari jumlah seluruh limfosit dalam
sirkulasi.Fungsi utamanya ialah memproduksi antibodi.Sel B ditandai dengan
adanya immunoglobulin yang dibentuk didalam sel dan kemudian dilepas, tetapi
sebagian menempel pada permukaan sel yang selanjutnya berfungsi sebagai
reseptor antigen.Kebanyakan sel perifer mengandung IgM dan IgD dan hanya
beberapa sel yang mengandung IgG, IgA, dan IgE, pada permukaannya.Sel B
dengan IgA banyak ditemukan dalam usus.Antibody permukaan tersebut dapat
ditemukandenganteknikimunofluoresen.
26
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan
bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri
dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika
sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan
flu, dapat berkembang dalam tubuh.Sistem kekebalan juga memberikan
pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
27
FARMAKOLGI
IMUNOFARMAKOLOGI
DaftarPustaka
28