Oleh:
EVA HERLINA, S. Kep
NPM. 2014901110024
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 Tahun /03-03-1973
Alamat : Jl. Desa Tambang Murdi
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Cerai hidup
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar
Tanggal masuk RS : 15-2-2021
Tanggal Pengkajian : 22-2-2021
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
No. RM : 4557xx
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak napas dan batuk
2. Riwayat Kesehatan / penyakit sekarang
Sebelum masuk Rumah Sakit klien mengalami sesak nafas dan batuk
berdahak disertai darah. Sebelumnya pada tanggal 11-02-2021 klien
pernah dirawat di RS Permata Husada selama 3 hari dengan diagnose TB
Paru, setelah mendapatkan perawatan klien tak kunjung membaik
kemudian klien dirujuk di IGD RS Ansari Saleh Banjarmasin dan dirawat
inap di ruang Emerald lantai 3. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22
Februari 2021 pasien mengatakan sesak napas dan batuk. Pasien juga
mengatakan akan sesak napas setelah melakukan aktivitas. Pasien tampak
terpasang oksigen. Pasien terlihat tampak sesak.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan Tn.S 10 tahun yang lalu mengalami TB paru
dan juga mengikuti pengobatan sampai selesai dan sembuh.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan di dalam anggota keluarganya tidak ada yang
memiliki riwayat penyakit seperti klien. Juga tidak ada anggota keluarga
yang memiliki riwayat penyakit menurun seperti diabetes, hipertensi dan
lainnya. Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular seperti
Hepatitis dan HIV.
Genogram :
Keterangan :
= laki-laki = klien = meninggal
2. Kulit
Kulit tampak bersih dan lembab, tugor kulit kembali dalam 2 detik.
3. Kepala dan Leher
Kepala pasien tampak bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam,
keadaan rambut tumbuh merata. Keadaan kulit kepala baik, tidak ada lesi
dan pasien tidak merasa pusing. Pasien tampak menggerakkan kepala ke
kanan dan kiri. Bentuk kepala pasien simetris, tidak ada benjolan, dan
tidak ada nyeri tekan.
4. Pengelihatan dan Mata
Berdasarkan hasil inspeksi bentuk mata kiri dan kanan simetris, sklera
tidak ikterik. Fungsi penglihatan baik dan tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
5. Penciuman dan hidung
Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan hidung pasien tampak bersih, bentuk
simetris antara kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada perdarahan, dan
fungsi penciuman baik. Pasien tampak memakai oksigen nasal kanul 3
liter/menit. Pasien tampak sesak. Pasien tampak pernapasan cuping
hidung.
6. Pendengaran dan telinga
Dari hasil pengkajian daerah telinga dan fungsi sistem pendengaran,
keadaan umum telinga terlihat simetris, tidak ada serumen, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
7. Mulut dan Gigi
Tidak ada sianosis. Tidak ada luka. Mulut tampak bersih. Tidak memakai
gigi palsu.
8. Dada, Pernafasan dan sirkulasi
Bentuk dada simetris, pola napas pasien 25 x/menit SpO2=94%, pasien
terpasang oksigen, tidak terdapat nyeri tekan di bagian dada. CRT Kembali
dalam 2 detik, warna ujung-ujung jari normal tidak ada tanda-tanda
clubbing finger. Pasien tampak sesak. Terdapat retraksi dinding dada pada
pasien, tampak ekspirasi yang memanjang.
9. Abdomen
Keadaan umum abdomen baik, tidak ditemui adanya benjolan. Tidak ada
nyeri tekan di abdomen.
10. Genitalia dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, tidak tampak terpasang DC.
11. Ekstermitas atas dan bawah
Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan ekstremitas bawah kiri dan kanan
tidak memiliki keterbatasan gerak, klien terpasang infus RL di tangan
kanan klien. Capilary refil kembali < 2 detik.
Skala kekuatan otot:
5555 5555
5555 5555
Keterangan:
0 : Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 : Kontraksi yang lemah tanpa terlihat gerakan sendi
2 : Pergerakan aktif bagian tubuh yang dengan mengeliminasi gravitasi
3 : Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak melawan
tekanan
4 : Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tahanan
5 : Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa adanya kelelahan otot
1. Makan/minum 0 2
2. Mandi 0 2
3. Berpakaian 0 2
4. Toileting 0 2
5. Berpindah 0 2
6. Berjalan 0 2
7. Naik tangga 0 2
Ket :
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Tidak mampu
Klien tidak dapat beraktivitas secara mandiri namun pada saat melakukan
aktivitas klien dibantu orang lain karena terpasang infus pada tangan
sebelah kanan.
2. Personal Hygiene
- Di Rumah : Saat dirumah pasien mengatakan jika pasien mandi 2x
sehari secara mandiri, membersihkan mulut dan gigi setiap hari.
- Di RS : Selama di RS pasien mandi secara diseka 1x sehari.
3. Nutrisi
- Di Rumah : Pasien mengatakan selera makan pasien baik, pasien makan
3 kali sehari, untuk porsi makan sedang dalam 1 kali makan.
- Di RS : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, Pasien makan 3
kali sehari tetapi hanya menghabiskan ½ porsi makanan yang diberikan
RS.
4. Eliminasi
- Di Rumah : Klien BAB 1 kali sehari dan BAK 3-4 kali sehari
- Di RS : Pasien ada BAB 1 kali dan BAK 3-4 kali sehari
5. Seksualitas
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 anak laki-laki.
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga akrab, interaksi dengan
bahasa sehari yaitu bahasa banjar dan bahasa Indonesia. Di Rumah Sakit
pasien hanya berbaring, duduk di tempat tidur dan untuk eliminasi pasien
dapat ke kamar mandi sendiri dan kadang dibantu. Pasien berharap kondisi
pasien lekas pulih agar bisa lekas pulang ke rumah.
7. Spiritual
Pasien beragama Islam, pasien saat di rumah selalu melaksanakan sholat,
dan saat di Rumah Sakit juga pasien melaksanakan.
E. DATA FOKUS
1) Data Subyektif :
- Pasien mengatakan sesak napas dan batuk
- Pasien mengatakan sesak napas setelah melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan nafsu makan berkurang selama di RS
- Pasien kadang dibantu oleh keluarga saat beraktivitas
2) Data Objektif :
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak terpasang oksigen nasal kanul 3 liter/menit
- Terdapat retraksi dinding dada pada pasien
- Tampak ekspirasi memanjang
- Pernapasan cuping hidung
No AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)
1. Makan/minum 0 2
2. Mandi 0 2
3. Berpakaian 0 2
4. Toileting 0 2
5. Berpindah 0 2
6. Berjalan 0 2
7. Naik tangga 0 2
Ket :
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Tidak mampu
Klien tidak dapat beraktivitas secara mandiri namun pada saat melakukan
aktivitas klien dibantu orang lain karena terpasang infus pada tangan
sebelah kanan.
Tanda-tanda vital
- Suhu : 370 C
- Nadi : 98 x/menit
- Pernafasan : 25 x/menit
- Tekanan darah : 114/78 mmHg
- SpO2 : 94%
Data Antropometri
BB saat ini : 58 kg
BB biasanya : 63 kg
TB : 168 cm
IMT : 20,5 kg/m2 (ideal)
3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal : 15-02-2021
Tests Type Conc. Unit Flags Ref. ranges
NRBC 0.1 %
WBC 0.01%
EO 10.82%
BASO% 0.72%
NEUT% 0.4%
LYMPT% 75.9+
IG% 11.6%
0.7%
Pemeriksaan Laboratorium : 16-02-2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Metode
Rujukan
KIMIA KLINIK
ALBUMIN 2.8 L 3.5-5.3 g/dl Bromocresol green
ELEKTROLIT
NATRIUM 121.1 L 136-145 mmol/L -
KALIUM 3.59 3.5-5.1 mmol/L -
CHLORIDA 86.0 L 97-111 mmol/L -
TRANSUDAT - EKSUDAT
Spesimen : Pleura
Makrokospis Normal :
Warna : Merah ( Kuning muda )
Kejernihan : Keruh ( Jernih )
Bekuan : Tidak ada bekuan ( Tidak ada bekuan )
Berat jenis : 1.020 ( < 1.018 )
Bau : Tidak berbau ( Tidak berbau )
pH : 7,5 ( pH : 7,3)
Mikrokospis
Leukosit : 5.532 sel/mm3 ( < 500 sel/mm3 )
Hitung Jenis : Polinuklear (PMN) 7% ( 0% )
Mononuklear (MN) 93% ( 100% )
Bakteri (Gram) : - Negatif
Jamur KOH 10% : - Negatif
BTA Ziehi Neelsen : - Negatif
Kimia
Rivalta : + Negatif
Protein Biuret : 0,3 g/dl ( < 2,5 g/dl )
Glukosa GOD PAP : 80 mg/dl ( 20-100.0 mg/dl)
Kesan : Transudat
4 TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)
Indikasi :
Kalsium klorida
0,02 gram, Untuk resusitasi syok
Kalium klorida Untuk resusitasi luka bakar
Infus Ringer 0.03 gram, Cairan Untuk demam berdarah
12 tpm IV
Laktat Sodium klorida kristaloid Untuk diare dengan dehidrasi
0,6 gram, Sebagai cairan rumatan
Sodium laktat Kontra Indikasi :
0,31 gram, air
Hypervolemia, Hipernatremia
Levofloxacin Indikasi :
750 mg/150 mL Infeksi saluran kemih komplikata
Pielonefritis
Pneumonia komuniti dan infeksi kulit komplikata
Levofloxacin
Keras Terapi dan profilaksis post- paparan antrax 1x1 IV
750 gr
Prostatitis kronis
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas terhadap levofloksasin dan antimikroba golongan kuinolon,
epilepsy, riwayat gangguan tendon terkait pemberian florokuinolon, anak atau
remaja, kehamilan, menyusui
Respar 1200 Acerylcysteine Keras Indikasi : 100 IV
cc/24
Obat untuk mengencerkan dahak
Indikasi :
Indikasi:
Informasi obat ini hanya kalangan medis. Tuberculosis dalam kombinasi dengan
Drop TB 1 X INH 400mg, obat lain 1x4
Oral
4 Kapsul vit.B6 24 mg kapsul
Kontra indikasi:
Indikasi:
Codein 15 mg Analgesic
Meradakan rasa nyeri ringan hingga berat meringankan gejala batuk 3x1 Oral
3x1 opioid
Kontra indikasi:
Indikasi:
DO:
- Pasien tampak sesak
- Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 3 liter/menit
- Terdapat retraksi dinding
dada pada pasien
- Tampak ekspirasi
memanjang
- Pernapasan cuping hidung
TTV:
- Suhu : 370 C
- Nadi :98 x/menit
- Pernafasan: 25 x/menit
- Tekanan darah :114/78
mmHg
- SpO2 : 94%
TTV:
- Suhu : 370 C
- Nadi :98 x/menit
- Pernafasan : 25
x/menit
- Tekanan darah :114/78
mmHg
- SpO2 : 94%
-
1. (00032) Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 1 jam 1. Manajemen lingkungan 1. Membantu pernapasan pasien
pola napas jalan napas efektif 2. Monitor pernapasan 2. mengetahui dan memastikan
berhubungan 3. Berikan terapi oksigen kepatenan jalan nafas
Kriteria Hasil : 4. Pengaturan posisi 3. memaksimalkan bernapas
dengan Keletihan
otot pernapasan 5. Monitor tanda-tanda dan menurunkan kerja napas,
1. status pernapasan : kepatenan jalan napas
vital memberikan kelembapan
2. pernapasan normal (RR: 20 x/m)
6. Pemberian obat padamembran mukosa.
4. Menghindari penekanan pada
jalan napas untuk
meminimalkan penyempitan
jalan napas
5. Mengetahui keadaan umum
pasien
6. Membantu penyembuhan
penyakit
2. (00092) Intoleransi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam 1. Kaji kemampuan klien 1. Mengidentifikasi
aktivitas intoleransi aktivitas teratasi dengan dalam melakukan kelemahan/kekuatan
Kriteria Hasil : aktivitas 2. Resiko terjadinya
berhubungan
2. Ubah posisi minimal trauma/iskemia jaringan
dengan 1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa setiap 2 jam 3. Aktivitas yang tenang
Ketidakseimbang peningkatan tekanan darah 3. Rencanakan dan berikan mengurangi energy yang
an antara suplai 2. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari aktivitas tenang dapat menyebabkan
dan kebutuhan secara mandiri 4. Intruksikan istirahan kelelahan
3. Tanda-tanda vital normal bila pasien merasa lelah 4. Mengadekuatkan fase
oksigen 4. Dyspnea saat beraktivitas menurun istirahat pasien
8 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Februari 2021
Nomor
Jam Daignosa
No Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
NANDA
No Jam Nomor Respon Respon Objektif (O) Analisis Perencanaan Selanjutnya (P) Paraf
Evaluasi Daignosa Subjektif Masalah (A)
(S)
NANDA
1. 17.00 Wita (00032) Pasien - Pasien tampak sesak Masalah belum Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6
mengatakan - Pasien terpasang oksigen teratasi
masih sesak TTV: 1. memonitor pernapasan
2. memberikan terapi oksigen
- TD : 122/80 mmHg
3. mengaturkan posisi
- Nadi : 98 x/menit
4. memonitor tanda-tanda vital
- Pernafasan : 22 x/menit 5. memberikan obat
- Suhu : 36,60 C
- SpO2 : 99%
2. 17.00 Wita (00092) Pasien - pasien terlihat dibantu Masalah belum Lanjutkan intervensi no 1,3,4
mengatakan keluarga saat beraktivitas teratasi
kadang- - pasien tampak lemah 1. Mengkaji kemampuan klien dalam
melakukan aktivitas
kadang 2. Merencanakan dan berikan
perlu aktivitas tenang
dibantu saat 3. Menginstruksikan istirahat bila
beraktivitas pasien merasa lelah
Banjarmasin, Februari 2021