Anda di halaman 1dari 20

Verbatim chat RESPONDEN 1:

dea: alo kakk, aku dea yg di twt td nih

[13/04/22 22.30.55] ka ikhsan twt: Halo Dea. Salam kenal ya.

[13/04/22 22.31.17] dea: salam kenal kaa ikhsan, terkait wawancara, kakak besok siang senggang ga
ya?

[13/04/22 22.32.13] ka ikhsan twt: Besok siang saya senggang.

[13/04/22 22.32.52] dea: sekitar jam 1 siang wawancara bisa ya kak?

[13/04/22 22.33.06] ka ikhsan twt: Bisa bisa 👍

[13/04/22 22.33.15] dea: okayy kakk terimakasih ya

[13/04/22 22.33.33] ka ikhsan twt: Kalau ada hal mendesak nanti saya kabari ya, mana tahu kan.

[13/04/22 22.34.05] dea: baik2 kak berkabar lg aja ya besok

[13/04/22 22.34.14] ka ikhsan twt: Baik 👍

[14/04/22 12.00.52] dea: hii kak, bisa ga nih nnti jam 1?

[14/04/22 12.01.12] ka ikhsan twt: Bisa bisa 👍

[14/04/22 13.17.46] dea: hii kakk bisa dimulai skg kahh?

[14/04/22 13.18.06] ka ikhsan twt: Oke ayuk

[14/04/22 13.18.15] dea: okay aku mulai ya waitt

[14/04/22 13.18.41] dea: Selamat siang ka, sebelumnya terimakasih ya udah bersedia aku
wawancarai. Apakabar hari ini?

[14/04/22 13.19.17] ka ikhsan twt: Selamat siang, Alhamdulillah, kabar masih baik. Hehe

[14/04/22 13.19.53] dea: Alhamdulillah, boleh ga ka ceritain sedikit tentang diri kakak? mungkin
mulai dari usia, status dan pekerjaan

[14/04/22 13.22.16] ka ikhsan twt: Oke... Namaku Muhammad Ikhsan, agama Islam, lahir 20
September 1995, jadi usia udah mau 27 tahun. Status lajang. Pekerjaan, aku ngajar sih di beberapa
tempat.

[14/04/22 13.22.47] ka ikhsan twt: Ngajar pelajaran bahasa Indonesia, kebetulan aku lulusan
sastra Indonesia, USU

[14/04/22 13.23.31] dea: Oalah, itu ngajar anak sd/smp/sma kak? atau semuanya?

[14/04/22 13.23.47] ka ikhsan twt: SMP sama SMA

[14/04/22 13.24.45] dea: Ahh gituuu, kakak anak keberapa dari berapa bersaudara?

[14/04/22 13.25.19] ka ikhsan twt: Anak pertama dari lima bersaudara dan kebetulan satu-satunya
anak laki-laki. Adik-adikku perempuan semua.

[14/04/22 13.25.58] dea: Jadi anak pertama cukup berat ga sih kak? suka dukanya apaaja?
[14/04/22 13.27.17] ka ikhsan twt: Hhmmm kalau aku pribadi sih, dibilang berat enggak, dibilang
mudah juga enggak. Hehe.

[14/04/22 13.28.28] dea: Berarti ya 50:50 ya kaak wkwk

[14/04/22 13.29.22] dea: Kalo boleh tau, kakak ini tumbuh dilingkungan keluarga yang gimana sih?
Terus hubungan kakak sama orangtua kakak gimana?

[14/04/22 13.29.59] ka ikhsan twt: Yaa ada senangnya, ada tidaknya. Mungkin karena aku satu-
satunya anak laki-laki ya, jadi ada ekpektasi lebih yg diharapkan kedua orangtuaku. Awalnya aku
memikirkan itu rada berat juga tapi makin bertambah usia aku mau menjalani hidupku dengan
lebih santai aja

[14/04/22 13.31.57] ka ikhsan twt: Pesan ini dihapus.

[14/04/22 13.32.27] ka ikhsan twt: Aku tinggal di kota Medan ya, secara lingkungan perkotaan bisa
dibilang tapi nuansa masyarakat perkampungannya juga ada. Orangtuaku konservatif dalam
artian memegang prinsip agama yg cukup kuat, dari kecil juga aku dididik dengan pendidikan Islam
yg lumayan kuat ya.

[14/04/22 13.35.05] ka ikhsan twt: Hubunganku sama orangtuaku, baik sih. Tapi karena aku lahir
dan besar dalam zaman yg lebih progresif dalam artian aku kuliah orangtuaku cuma lulusan SMP,
jadi ada beberapa nilai-nilai yg kadang tidak selaras dan menimbulkan perdebatan juga, tapi
secara keseluruhan baik, seperti hubungan anak dan orangtua lainnya menurutku

[14/04/22 13.39.36] dea: Ahh iya iyaa kak, tapi kakak cukup terbuka ga sama orangtua? Kyk
mungkin cerita2 tentang masalah kerjaan/apa gitu

[14/04/22 13.43.35] ka ikhsan twt: Jujur enggak. Selama sesuatu itu bisa aku hadapi sendiri aku
tidak sampai cerita ke orangtuaku. Aku juga pribadi yg cenderung menghindari perdebatan
sedangkan kalau ngobrol sama orangtuaku kadang masih sering berdebat panjang tentang sesuatu
hal. Mungkin juga karena pola pengasuhan orangtuaku tidak membiasakan anak-anaknya untuk
cerita masalahnya. Orangtuaku juga gak nanya-nanya misalnya tentang sekolahku atau tentang
bagaimana hariku. Aku juga jarang menanyakan tentang masalah mereka meski kami tinggal satu
rumah.

[14/04/22 13.46.02] ka ikhsan twt: Balik lagi ada nilai-nilai yg aku dan orangtuaku belum bisa
selaraskan ya. Dan aku juga gak memaksa mereka untuk selalu memahami aku soalnya zamannya
juga udah berbeda, pola pikirnya juga udah beda. Tapi aku sayang mereka, mereka menyanyangi
aku. Memenuhi kebutuhan hidupku sejak kecil, makan, pendidikan, aku juga dibebaskan untuk
mau kuliah atau tidak kuliah, dibebaskan mau kerja di mana.

[14/04/22 13.48.31] dea: Baik2 kak, berarti kakak ga terbuka ke orangtua tapi hubungan kakak dan
ortu kakak baik2 aja yaaa.

[14/04/22 13.48.45] ka ikhsan twt: Ya singkatnya begitu.

[14/04/22 13.49.08] dea: Kak, LGBT ini kan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender. Kalau kakak ini termasuk bagian yang mana?

[14/04/22 13.57.10] ka ikhsan twt: disclaimer dulu ya bahwa apa yg akan aku ceritakan atau
ungkapkan di sini tidak mewakili komunitas mana pun, maksudnya aku berbicara sesuai
pengalamanku. Pengalaman setiap manusia pasti berbeda-beda ya dan gak seragam. Jadi apa yg
aku bilang nanti mungkin gak dialami oleh orang lain.
Jujur pendidikan tentang seksualitas aku tidak belajar formal, aku mencari-cari sendiri,
memanfaatkan akses yg aku punya termasuk internet. Aku mengidentifikasi diriku sebagai laki-laki
dengan orientasi seksual homoseksual. Kosakta-kosakata tentang lgbtq juga gak ada aku pelajari
sejak kecil aku menemukannya baru-baru di masa kuliah aja. Di sekolahku baik SD sampai SMA
juga gak ada pelajaran tentang itu. Jadi, ada kebingungan-kebingungan yg aku alami. Tapi ya
secara singkat aku menganggap diriku laki-laki yg memiliki ketertarikan romantis dan seksual
terhadap laki-laki juga, atau gay lah ya yg sering orang bilang.

[14/04/22 14.00.17] dea: Kapan kira2 kakak menyadari bahwa orientasi seksual kakak ini
homoseksual/gay kak?

[14/04/22 14.05.23] ka ikhsan twt: Kalau aku coba ingat-ingat kembali, awal masuk SMA. Jadi aku
tertarik dengan seorang ketua OSIS di sekolahku waktu itu. Mulai ada rasa penasaran, ingin dekat,
ingin berkawan, ingin berkomunikasi, karena secara fisik aku melihat dia ganteng, pintar, rapi, jadi
aku ingin masuk ke lingkaran pertemanannya dan punya relasi dengan dia. Waktu itu aku belum
sadar betul apakah itu ketertarikan secara romantis atau seksual. Intinya aku senang lihat dia dan
ingin sama-sama dengan dia. Mulailah aku ikut gabung OSIS juga, mulailah aku ikut masuk
Pramuka (karena aku tahu dia juga anak Pramuka). Intinya aku ingin lebih mengenal dia dan dia
syukur-syukur mau mengenal aku. Hehe. Kayak anak lagi jatuh cinta gak sih? 🤣

[14/04/22 14.08.11] ka ikhsan twt: Waktu itu aku kelas 1 SMA, ketua OSIS yg aku taksir kelas 3
SMA.

[14/04/22 14.08.37] dea: Ahahah iya kakk kayak anak lagi jatuh cinta😂 tapi memang ya kak kalo
kita lagi tertarik sama seseorang pasti kita bela-belain jd pgn ikut2an ke hal2 yang ngelibatin orang
yang kita suka sih. Dari situ, kakak sempat ngerasa bingung gak sih? dan kakak sempat denial gak
kyk “ah masa iya aku suka dia” gitu

[14/04/22 14.17.59] ka ikhsan twt: Nah, awalnya aku gak mikir soal denial atau penyangkalan ya.
Aku memang punya kecenderungan selalu ingin gabung sama orang-orang yg tenar di sekolah
gitu. Sejak SD malah. Kawan-kawanku anak yg pintar-pintar, suka duduk di depan dekat dengan
guru, berprestasi lah. Jadi saat itu aku mikirnya karena dia ketua OSIS ya kan dan ganteng dan
berprestasi jadi ada pemikiran aku ingin dekat dengan dia karena aku memang lebih suka bergaul
dengan murid-murid yg seperti itu. Kebingunganku soal hasrat seksual justru aku alami pas awal-
awal kuliah. Kan mulai akrap dengan teknologi, kalau waktu sekolah jujur aku gaptek. Di situlah
aku mulai tahu video porno ada banyak jenisnya. Karena juga latar belakangku memang di
keluarga konservatif dan ajaran agama yg kudapat juga kuat, itu jadi faktor juga yg menimbulkan
"penyangkalan" itu muncul. Karena didoktrin agama mengatakan itu dosa, maka aku juga jadi
merasa berdosa karena punya ketertarikan seperti itu.

[14/04/22 14.21.34] ka ikhsan twt: Sempat untuk memendam, sempat merasa kotor 🤣, sempat
kayak bingung sendiri aku ini kenapa. Sempat nanya-nanya ke diri sendiri kok aku gak ada rasa
tertarik secara romantis atau seksual ke cewek ya? Padahal murid-murid yg cantik pintar,
berprestasi juga banyak, tapi hasrat yg aku punya kok beda gitu.

[14/04/22 14.23.25] ka ikhsan twt: Aku lebih menggebu-gebu saat lihat cowok ganteng (ganteng
menurutku ya) daripada cewek cantik, dari SMA sampai kuliah gitu lah

[14/04/22 14.26.29] ka ikhsan twt: Jadi dari kebingungan2 tadi aku mulai cari tahu sendiri aku
kenapa. Soalnya kan gak ada yg ngasi tahu. Ya kebetulan juga aku anaknya lebih kritis. Jadi saat
merasa diriku aneh aku mulai mencari tahu keanehan-keanehanku tadi. Aku mulai rajin baca
jurnal tentang seksualitas, jadi tertarik nonton film gay, jadi mulai mempertanyakan lagi nih
pemikiran2 konservatif yg aku dapat sejak kecil. Dan akhirnya menyadari kenyataan hidup bisa
lebih luas.

[14/04/22 14.29.01] dea: Ahhh iya iya, tapi kak difase kebingungan2 bahkan kakak merasa diri
kakak kotor itu, itu berlangsung cukup lama gak? dan difase2 itu ada hal yang bikin jadi aktivitas
keseharian kakak keganggu gak? mungkin jd overthinking sampe gabisa tidur gitu2

[14/04/22 14.41.48] ka ikhsan twt: Aku gak tahu sih apakah cukup lama atau enggak, yg jelas aku
mulai santai-santai aja dengan seksualitasku sejak tahun 2018. Kalau ditanya menganggu aktivitas
atau tidak, pasti ganggu banget. Aku mengalaminya juga fase membenci diri sendiri dan
membenci diri sendiri itu kan gak enak ya. Merasa diri kotor juga kan adalah perasaan negatif yg
buat gak nyaman. Nangis udah pasti. Terlebih lagi aku merasa sendirian karena jujur aku di
kampus gak punya teman gay. Aku juga gak ada cerita ke orangtuaku. Sebenarnya kalau mau
diuraikan bisa panjang dan berlapis sih cuma aku berusaha ngasi keterangan sesederhana
mungkin di sini.

Kalau balik lagi ke zaman SMA, aku sempat dapat perundungan dari si ketua OSIS itu hahaha. Jadi
dia tahu aku "tertarik" dengan dia. Aku kan punya kebiasaan menulis di buku harian ya. Nah, pas
perkemahan Sabtu-Minggu (kegiatan Pramuka), aku membawa buku harianku. Sialnya buku itu
diambil sama senior tanpa seijin aku. Namanya juga buku harian pasti isinya kayak curahan hati yg
personal kan. Dan dibaca sama si ketua OSIS itu. Ya dia jadi gak suka lah lihat aku hahaha. Kalau
istilahnya itu dia homofobiklah saat itu. Dia merasa aneh karena ada anak laki-laki yg suka secara
berlebihan sama dia, sampai ditulis di buku harian. Karena dia murid yg punya pengaruh, senior
juga kan, gosip pun menyebar, yg buat aku dibuli secara terang-terangan. Padahal aku gak merasa
melakukan dosa besar, apa salahnya menyukai orang lain? Kan aku gak membunuh orang ya gak
sih? Itu satu pengalaman pahit yg buat aku jadi bermasalah di sekolah, sampai ada keinginan
untuk pindah sekolah, tapi aku gak bisa pindah sekolah karena untuk pindah sekolah harus minta
izin orangtua, ya aku takut lah. Hahaha

[14/04/22 14.42.58] ka ikhsan twt: Dari satu pengalaman itu aku jadi lebih berhati-hati aja, karena
gak mau dapat perlakukan buruk kayak gitu lagi mau di mana pun aku berada.

[14/04/22 14.49.09] dea: Pernah dibully kak? huhu sorry to hear that kak:( tapi gimana kakak bisa
survive(bertahan) di kondisi seperti itu pada waktu itu? kan kakak juga gabisa pindah sekolah kan

[14/04/22 14.53.13] ka ikhsan twt: Pesan ini dihapus.

[14/04/22 14.53.47] ka ikhsan twt: Ya mau gak mau dihadapin aja. Ditahan-tahanin. Aku buat
strategi untuk sebisa mungkin menghindari para pembuli. Aku jadi sering telat masuk sekolah (ini
aku sengaja, biar aku gak ketemu para pembuli itu). Aku juga keluar dari Pramuka, gak ikut
Pramuka lagi. Perasaan suka yg aku punya ke ketua OSIS itu pun memudar. Aku jadi benci dia
malah haha. Kalau misalnya pasangan di kantin aku menghindar, jadinya aku mempersempit
ruang gerakku sendiri di sekolah untuk menghindari para pembuli itu. Sakit banget sih itu, apalagi
sadar orang yg kita sukai malah benci sama kita. Hahaha.

[14/04/22 14.54.56] ka ikhsan twt: *papasan di kantin

[14/04/22 14.55.01] ka ikhsan twt: Duuh maaf banyak typo


[14/04/22 14.56.50] dea: It must be hard for you sih kak, waktu kakak mulai rajin baca jurnal
mengenai seksualitas gitu itu mulai kuliah ya? dan kapan sih kakak mulai berdamai sama diri
sendiri?

[14/04/22 14.57.18] dea: Momen apa yang ngebuat kakak kyk “oh aku ya harus menerima diriku
sendiri”

[14/04/22 15.03.10] ka ikhsan twt: Iya pas masa-masa kuliah aku rajin baca jurnal tentang
seksualitas. Jadi belajar tentang SOGIESC secara mandiri lewat internet. Jadi dapat pemikiran
baru, perspektif baru.

Intinya karena aku rajin baca ya, rajin belajar juga, lama kelamaan aku jadi menerima diriku
sendiri. Perasaan denial itu runtuh sendiri, dan aku jadi lebih santai karena akhirnya aku sadar aku
gak sendirian. Sebagai manusia kan ada kecenderungan untuk kita mencari orang yg sama dengan
kita ya kan? Kebetulan aku atau bahkan kita sekarang hidup di zaman teknologi udah sangat
canggih, itu memudahkan aku juga untuk cari teman gay yg lain di luar sana.

[14/04/22 15.05.24] ka ikhsan twt: Tetapi berhubung ada kejadian traumatis di masa SMA, aku
memang jadi selektif memilih teman. Dalam artian aku gak mau merasakan sakit itu lagi.

[14/04/22 15.06.26] ka ikhsan twt: Lulus kuliah, berkat internet juga aku mulai tahu ada
komunitas2 lgbtq di Medan, aku mulai ikut gabung. Mulai dapat teman dan relasiku jadi lebih
luas.

[14/04/22 15.08.28] ka ikhsan twt: Saat udah dapat pekerjaan, aku mulai bilang ke orangtuaku
tentang orientasi seksualku (dan ini juga panjang ya, gak serta merta aku diterima begitu aja) ada
perdebatan, ada hal-hal yg tidak menyenangkan juga terkait ini.

[14/04/22 15.09.41] dea: Tapi kak selama waktu “berat” kakak itu, kakak pernah ga sih kyk jadi
cerita ke temen dekat kakak mengenai apa yang kakak alami? Kyk temen curhat gituuuu

[14/04/22 15.10.31] dea: Atau kakak baru berani cerita/come out pas kakak udh tau/menerima
diri kakak ya kakak ini seorang gay gitu

[14/04/22 15.14.02] ka ikhsan twt: Teman dekat??? Enggak hahaha. Aku gak merasa harus selalu
memberitahu orang lain tentang seksualitasku sih. Sama juga kayak orang heteroseksual, apa yg
hetero harus selalu cerita tentang orientasi seksual mereka sama orang lain? Kupikir enggak deh.
Kalau ada teman dekatku yg merasa aku ini "lain" gitu dan mereka bertanya baru aku jawab, kalau
mereka gak tanya dan hubungan pertemanan kami baik-baik aja, aku gak merasa harus cerita juga
tentang orientasi seksualku. Kecuali di beberapa keadaan tertentu yg mengharuskan aku terbuka
soal orientasi seksualku, misalnya saat ini, kamu kan perlu informan yg gay nah baru deh aku
cerita panjang lebar tentang pengalaman orientasi seksualku hehe

[14/04/22 15.15.43] ka ikhsan twt: Tapi ya singkatnya orangtuaku sudah tahu dan beberapa teman
kuliahku yg hetero juga tahu dan hubungan kami baik-baik saja

[14/04/22 15.17.08] dea: Ohhh gitu, soalnya biasanya kan ada ketika seseorang lg difase
kebingungan spt yg kakak alami ini mereka tuh jd kyk curhat ke temennya gitu kan kak, mungkin
ya biar seenggaknya lega udah ceritain tentang kebingungan2 mereka ke temen deketnya

[14/04/22 15.19.07] ka ikhsan twt: Kalau aku pribadi lebih ke memendam semua sendiri hiks 😭.
Bahkan untuk pengalaman buruk sekalipun yg aku alami, aku pendam sendiri. Menyiksa sudah
pasti. Balik lagi sih, orangtuaku tidak mendidik anak-anaknya untuk terbuka tentang pengalaman
mereka. Kayak seperti yg udah aku jelasin di atas soal hubunganku dengan orangtuaku

[14/04/22 15.20.38] dea: Jadi kakak memilih untuk memendam yaaa selama itu. Ahh iya kak, itu
gimana pas kakak bilang ke orangtua kakak? Apalagi kan ya spt yang kakak cerita tentang latar
belakang keluarga kakak itu gimana, ya aku kebayang sih sesulit apa waktu kakak ungkapin ke
mereka. Gimana tuh prosesnya sampe kakak skrg udh diterima sama mereka. Awal pas kakak
ungkapin ke mereka, reaksinya gimana sih?

[14/04/22 15.26.28] ka ikhsan twt: Redaksi mereka sudah pasti kaget. Gak menyangka anak laki-
laki satu-satunya gay. Hahaha. Aku juga bisa maklum. Itu juga kan satu pengetahuan yg berat
untuk mereka, mereka terluka, mereka merasa aku salah dididik selama ini. Cuma mau gak mau
mereka harus terima kenyataan. Aku juga capek untuk bersembunyi atau memendam terus,
mereka harus tahu, mereka orangtuaku. Walaupun ya ada perdebatan aku dicap salah pergaulan,
aku harus sampai kabur dari rumah karena dapat perlakuan abuse dari bapakku. Tapi itu memang
jalan yg harus aku tempuh.

Aku sempat kabur dari rumah, gak pulang-pulang (aku nginap di rumah temanku) terus aku tahu
ibuku cari-cari aku, sampai dia sakit (dia udah tua usianya udah 48 tahun) aku kan sedih juga.
Akhirnya aku memilih pulang, aku dan orangtuaku berdamai. Pada akhirnya siapa pun aku,
orangtuaku tetap akan menganggap aku sebagai anaknya.

[14/04/22 15.29.45] dea: Perasaan kakak setelah ungkapin itu ke orangtua kakak gimanaaaa?

[14/04/22 15.30.54] ka ikhsan twt: Perasaanku? Hhmmm... Ada lega, ada sedih, ada takut, ada apa
lagi ya macam-macam lah duh jadi pengen nangis nih hahaha.

[14/04/22 15.31.48] dea: Kenapa sedih dan takut kak? aku kira kakak bakal ya ngerasa lega aja
gituuuu karna kan udah berhasil ungkapin itu ke orangtua dan sekarang orangtua kakak juga udh
menerima kakak. Yang kakak sedihin dan takutin itu apa?

[14/04/22 15.35.30] ka ikhsan twt: Sedih karena pada kenyataannya aku tidak akan bisa
memenuhi ekspektasi2 mereka. Sedih karena harus kuakui karena aku mereka menangis. Sedih
karena aku hidup dalam masyarakat yg homofobik, sedih karena perlakukan yg sampai sekarang
aku rasa tidak adil dan itu harus aku tanggung bahkan seumur hidupku.

Takut karena orangtuaku tahu, tapi keluarga besarku belum tahu. Sedikit banyaknya pasti tentang
seksualitasku akan berimbas dan memberi dampak buruk untuk orang tuaku (harus aku bilang
homofobia di masyayadakah faktor utamanya).

[14/04/22 15.36.47] ka ikhsan twt: *homofobia di masyarakat lah faktor utamanya

[14/04/22 15.38.17] ka ikhsan twt: Kesedihan dan ketakutan ini barangkali akan aku bawa sampai
aku mati meskipun aku udah secara terbuka menerima orientasi seksualku.

[14/04/22 15.41.18] ka ikhsan twt: Persoalan hidupku secara pribadi tidak serta-merta selesai
hanya karena aku coming out ke orangtuaku atau ke beberapa teman, itu sih bagiku.

[14/04/22 15.42.17] ka ikhsan twt: Bayangkan aja di internet orang gak ragu untuk bilang, gay
boleh dibunuh, itu kan mengerikan.
[14/04/22 15.43.48] ka ikhsan twt: Padahal aku juga gak melakukan hal yg buruk, atau berbuat
kriminal. Tapi di luar sana orang lain dengan mudahnya bisa bilang aku layak dibunuh karena
orientasi seksualku. Jujur aku masih sangat takut

[14/04/22 15.47.26] dea: Jd bisa dibilang untuk menjadi seorang gay didunia ini gak mudah ya bagi
kakak? Dan banyak kekhawatiran2 terse diri. Kalau respon teman2 kakak pas waktu kakak
comeout itu gimana? Kamu dapet support ga sih dari mereka?

[14/04/22 15.49.27] ka ikhsan twt: Iya betul gak mudah, dan harus selalu ekstra hati-hati. Aku
udah coming out ke dua sahabatku dan respon mereka Alhamdulillah baik, gak memusuhi aku,
malah pertemanan kami makin erat. Oh iya dua sahabatku itu cewek sih.

[14/04/22 16.00.46] dea: Mereka jadi tempat curhat kamu ga kak buat menuangkan mungkin ya
cerita2 tentang kisah asmara kamu gituu

[14/04/22 16.03.14] ka ikhsan twt: Soal asmaraku gak sih. Mereka juga gak bertanya aku lagi
pacaran sama siapa dan aku juga gak ada tendensi untuk membicarakan kisah asmaraku sama
mereka. Kami bertiga lebih banyak cerita soal lain kayak pekerjaan atau gosip artis wkwkk, soal
asmara malah jarang.

[14/04/22 16.03.49] ka ikhsan twt: Kalau untuk cerita tentang asmara aku punya beberapa teman
gay sih jadi cerita ke kawan2 gayku kalau soal asmara

[14/04/22 16.05.02] ka ikhsan twt: Kalau sama dua sahabatku itu lebih banyak bicara soal
keluarga, pekerja, terus rencana mau liburan ke mana atau mau main ke mana, soal asmara
sedikit sekali.

[14/04/22 16.06.06] ka ikhsan twt: *pekerjaan (masalah di tempat kerja)

[14/04/22 16.07.17] ka ikhsan twt: Mereka tahu aku punya pacar laki-laki, cuma mereka juga gak
kepo soal kehidupan asmaraku terlalu jauh. Udah paham watakku mereka.

[14/04/22 16.07.46] dea: Oalahh i see2 kakkk, jadi ya kakak udh come out ke mereka tapi untuk
cerita masalah asmara ya ke teman yang sesama gay yaaa

[14/04/22 16.08.08] dea: Kak kira-kira menurut kakak, faktor terbesar apa sih yang membuat
kakak menjadi seorang gay?

[14/04/22 16.09.01] ka ikhsan twt: Ya bisa dibilang begitu. Sempat ada rencana aku mau bawa
pacar laki-lakiku kenalan sama mereka, cuma karena pacar laki-lakiku dokter dan jadwalnya
padat, kawan2 ku juga jadwalnya padat jadi sering gagal untuk ketemuan.

[14/04/22 16.11.22] ka ikhsan twt: Faktor terbesar apa yg membuat aku jadi gay??? Waduh apa
ya? Hahaha. Kayaknya aku memang udah gay atau homoseksual dari lahir deh, cuma proses
kesadaran untuk tahu aku gay aja yg panjang. Sama juga kalau ditanya ke orang hetero, apa yg
buat orang jadi heteroseksual pasti juga jawabannya ya kareba udah dari lahir. Hehe

[14/04/22 16.15.58

[14/04/22 16.26.10] ka ikhsan twt: Duuh maaf ya lama jawabnya, aku sambil masak buat buka puasa
hehe

[14/04/22 16.26.20] dea: Its okayy kakk!!!

[14/04/22 16.26.22] dea: stiker tidak disertakan


[14/04/22 16.32.20] ka ikhsan twt: Aku sih mencoba menjalani hidupku sebaik mungkin ya. Banyak
melakukan kegiatan yg bermanfaat, selama hak-hak dasarku sebagai manusia tidak terganggu dalam
artian aku tidak dipecat misalnya hanya karena aku ketahuan gay, atau dijahatin karena orientasi
seksualku. Ya menjalani hidup sebaik mungkin, memanusiakan manusia lain, saling hormat
menghormati, tahu batas2 privat. Gitu sih

[14/04/22 16.33.52] ka ikhsan twt: Kalau ada orang lain butuh bantuan ya dibantu, gak pandang
identitas seksualnya atau identitas agamanya.

[14/04/22 16.34.20] ka ikhsan twt: Perbanyak relasi sehat dengan orang lain, terutama dilingkungan
kerja.

[14/04/22 16.39.46] dea: Tapi kalau misal ya kak di lingkungan kerja kakak tau seksualitas kakak,
terus mereka mempermasalahkan itu kemudian menjauhi kakak, apa yang kakak lakukan?

[14/04/22 16.45.53] ka ikhsan twt: Itu problem serius sih, karena ujung-ujungnya aku bisa
kehilangan pekerjaan. Gimana ya, membayangkannya aja sebenernya aku khawatir juga, makanya
sebisa mungkin aku tahu menempatkan diri, tahu batas-batasan. Kalau kita bicara dunia kerja artinya
kita bicara hubungan profesional kan. Ya sebisa mungkin menjaga hubungan profesional tadi, urusan
pribadi jangan sampai mengganggu pekerjaan.

Kalau pun terjadi hal yg buruk itu, ya tawar-menawar lah dengan atasan, apakah orientasi seksualku
berkaitan dengan pekerjaanku? Apakah aku ada menyalahi aturan di tempat kerja? Kalau gak ada
berarti aku aman. Kalau ada, ya tolong dibuktikan. Itu aja sih

[14/04/22 16.49.12] dea: Ahh baik2 kakkk, kak kamu kira2 ada kepikiran ga sih buat berubah? kyk
berubah buat ga jadi seorang gay gitu?

[14/04/22 16.50.00] ka ikhsan twt: Berubah kayak power rangers gitu ya? Hahaha 🤣

[14/04/22 16.50.55] dea: Ahahaha😂 bisa bisaaaa powe rangers hijauuu kakkk

[14/04/22 16.51.20] ka ikhsan twt: Orientasi seksualku memang begini, sejak lahir, dan proses
kesadarannya juga panjang. Gak serta merta bisa ganti atau berubah2 gitu sih menurutku.

[14/04/22 16.53.36] ka ikhsan twt: Kalau pun aku misalnya memilih berhubungan dengan
perempuan secara romantis dan seksual tapi akunya gak nyaman itu juga bisa menimbulkan masalah
untuk pihak si perempuan. Aku gak begitu mengerti yg biseksual itu bagaimana tapi banyak cerita
perselingkuhan sering terjadi kan.

[14/04/22 16.54.17] ka ikhsan twt: Daripada aku buat orang lain menderita (si cewek) lebih baik aku
cari yg memang pasti untukku aja.

[14/04/22 16.56.57] dea: Ohhh iya2 kakk, kalau harapan kakak kedepannya untuk diri kakak sendiri
apa?

[14/04/22 16.58.32] ka ikhsan twt: Harapanku untuk diriku, semoga selalu kuat menjalani kehidupan
ini, aku juga selalu ingin bisa berguna untuk orang lain. Jadi kebanggaan orangtua dan negara azeeek
😅 minta doanya ya.
[14/04/22 17.16.06] dea: Aamiin2 kaakkk, semoga kakak sehat dan kuat selaluuu yaaa. Aku rasa
cukup sih untuk wawancara hari ini, aku mengucapkan terimakasih banyak buat kakak karna sudah
meluangkan waktunya

[14/04/22 17.16.15] dea: Makasih banyakkk kakkk🥹🙏🏻

[14/04/22 17.17.14] ka ikhsan twt: Amin. Iya sama-sama. Doa baik untukmu juga ya. Sukses tugas
akhirnya moga dapat nilai memuaskan. Semangat 💪

[14/04/22 17.29.17] dea: Aamiin terimakasih kakkk🙏🏻

[14/04/22 17.29.27] dea: nnti akan ku hubungi lg jika ada wawancara lagii ya kakk

[14/04/22 17.29.41] ka ikhsan twt: Siap 👍

[14/04/22 20.30.42] dea: kak ikhsaaan, kakak ada tmn ga yang part of lgbt juga dan udah come out
ke keluarga?

[14/04/22 20.33.07] ka ikhsan twt: Aku gak begitu tahu apakah temanku udah come out atau
enggak. Soalnya dalam pertemanan kami come out ke keluarga gak jadi bahan pembicaraan kami.
Verbatim chat RESPONDEN 2:

[14/04/22 22.12.09] ka ian twt: Pesan dan panggilan terenkripsi secara end-to-end. Tidak seorang
pun di luar chat ini, termasuk WhatsApp, yang dapat membaca atau mendengarkannya.

[14/04/22 22.12.09] dea: alooo kaaa aku dea yg di twt nih

[14/04/22 22.12.24] ka ian twt: Haloo

[14/04/22 22.12.52] dea: kamu dom smrg mana???

[14/04/22 22.13.07] dea: aku sbnernya bkn asli smg sii ka, cm kuliah disana

[14/04/22 22.13.56] ka ian twt: Oalah, aku kira asli Smg

[14/04/22 22.14.10] ka ian twt: KTP ku Semarang Selatan

[14/04/22 22.14.20] dea: tapi aku suka bolak balik smg sih dr dulu karna sodara banyak yg disana

[14/04/22 22.14.28] dea: buat wawancaranya besok kamu free ga?

[14/04/22 22.15.06] ka ian twt: Besok free

[14/04/22 22.15.40] dea: jam 10 yaaa bisa?

[14/04/22 22.16.10] ka ian twt: Bisa

[14/04/22 22.16.34] dea: okayyy2 berkabar lagi besok ya

[14/04/22 22.16.40] dea: stiker tidak disertakan

[14/04/22 22.16.52] ka ian twt: Okayy siapp

[14/04/22 22.16.59] dea: terimakasii sebelumnya

[15/04/22 09.40.49] dea: aloo kak jam 10 nnti bisa kan?

[15/04/22 10.47.35] ka ian twt: Halo kak maaf aku baru bangun. :''

[15/04/22 10.47.45] ka ian twt: Ini mau gimana wawancaranya?

[15/04/22 10.48.02] dea: its okk kakk, sore aja gimana? aku td jadi gantiin jadwal wawancara sama
informanku yg lainnya nih

[15/04/22 11.06.45] ka ian twt: Boleh. Kabarin aja

[15/04/22 11.22.50] dea: Okay kakk

[15/04/22 11.22.52] dea: stiker tidak disertakan

[15/04/22 15.11.13] dea: Aloo kak senggang ga?

[15/04/22 15.20.39] ka ian twt: Iya senggang nih

[15/04/22 15.20.54] dea: Bisa wawancara sekarang gaaa

[15/04/22 15.24.05] ka ian twt: Lewat telpon kah?

[15/04/22 15.24.15] dea: Via chat ajaaa kok

[15/04/22 15.26.02] ka ian twt: Bolehh yuo


[15/04/22 15.26.04] ka ian twt: Yuk

[15/04/22 15.26.11] dea: Okay aku mulaiii ya

[15/04/22 15.26.36] dea: Selamat sore, sebelumnya terimakasih ya udah mau bersedia aku
wawancarai. Apakabar hari ini?

[15/04/22 15.29.27] ka ian twt: Hari ini kabar baik alhamdulillah

[15/04/22 15.30.06] dea: Alhamdulillahhh, boleh ga ceritain sedikit tentang diri kamu? Mulai dari
usia, status, pekerjaan?

[15/04/22 15.32.52] ka ian twt: Aku umur 22 tahun ini, dan masih menjadi mahasiswa. Status
maksudnya status hubungan kah?

[15/04/22 15.33.09] dea: Iya betul hubungannn ya

[15/04/22 15.34.30] ka ian twt: Status ku masih berpacaran

[15/04/22 15.34.56] dea: Baik2, kalo boleh tau kamu anak keberapa dari berapa bersaudara nih?

[15/04/22 15.35.14] ka ian twt: Aku anak tunggal

[15/04/22 15.35.52] dea: Suka duka anak tunggal bagi kamuuu apa? Kan sendirian tuh gaada
saudara kandung gitu

[15/04/22 15.40.20] ka ian twt: Sukanya karena secara ngga langsung terlatih untuk jadi mandiri,
terus bisa berteman dgn kesepian. Dukanya jadi sungkan kalau mau minta bantuan ke orang lain,
jadi perfeksionis mikir semuanya akan sempurna kalau aku sendiri yg menyelesaikan, terus jadi
satu2nya yg bakal ngerawat ortu nanti itu termasuk duka sih

[15/04/22 15.41.29] dea: Ahh iya-iya. Oiya, kamu itu tumbuh dilingkungan keluarga yang bagaimana
sih? Boleh diceritain?

[15/04/22 15.47.21] ka ian twt: Aku tumbuh di lingkungan keluarga yg kurang komunikasi, dan cukup
kurang quality time bareng nya juga. Menurutku aku jarang dikekang, jarang diatur2, jadi kayak
cukup dibebasin mau ngapain gitu

[15/04/22 15.52.31] dea: Kurang komunikasinya itu gimana? Kamu sama mereka jarang ngobrol?

[15/04/22 15.54.14] ka ian twt: Iya, seingetku waktu aku kecil, ortuku jarang memulai pembicaraan
gitu, seiring aku bertambah umur aku juga jadi ngga ekspresif, jarang cerita2 gitu

[15/04/22 15.56.47] dea: Ohhh gitu. Kak LGBT kan itu singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender. Kalau kamu ini termasuk bagian yang mana ya?

[15/04/22 16.18.22] ka ian twt: Aku yang transgender kak

[15/04/22 16.27.47] dea: Maaf kak kalo bahasanya mungkin kurang tepat, tapi kakak trans dari
gender mana ke gender mana kak?

[15/04/22 16.29.37] ka ian twt: Aku dari female ke male

[15/04/22 16.31.00] dea: Ahh i see. Kak pertama kali kamu menyadari mengenai orientasi seksual
kamu ini kapan sih? Terus perasaan kamu gimana saat itu? Apa ada rasa bingung atau denial?
[15/04/22 17.19.06] ka ian twt: Tanggal 9 Agustus 2020. Waktu itu aku denial sih, terus aku jadi gali2
informasi lebih banyak soal itu, tapi semakin dicari, semakin ngerasa “kok bener juga ya”, semakin
nyadar kalo sebenernya dari kecil pun aku udah ada tanda2nya gitu

[15/04/22 17.22.36] dea: Denialnya kamu waktu itu gimana? Terus pas waktu kecil itu emang
tanda2nya gimana kak?

[15/04/22 17.31.01] ka ian twt: Denialnya aku mikir tuh kayak “hah masa sih aku begini, masa
ternyata aku kayak gini”, aku nyari2 info lebih dalam lagi tuh ya karena aku awalnya ngga percaya,
tapi semakin dicari malah semakin obvious.

Tanda2nya, waktu kecil tuh aku nangis kalo disuruh pake gaun yg feminine banget, aku lebih suka
mainan yg mobil2an sama figur batman superman gitu, walaupun masak2an aku mainin juga sih.
Terus juga tingkah lakuku kayak anak cowo gitu kan, sampe2 ada temennya ibuku yg nyebut2 soal
operasi ganti kelamin gitu, terus akunya malah nanya “operasi kelamin tuh sakit ngga sih?”. Itu
semua waktu aku umur 4 tahun. Terus aku juga udah bisa suka sama cewe.

[15/04/22 17.32.15] ka ian twt: Dari TK sampe SMP aku pernah naksir sama cewe pokoknya,
walaupun ngga ada ketertarikan buat menjalin hubungan romantis, pokoknya suka aja ngeliat
mereka karena cantik gt

[15/04/22 17.34.00] dea: Masa denial kamu itu berlangsung cukup lama ga kak? Dan apakah pas
difase2 itu jd ganggu aktivitas keseharian kamu? Kyk mungkin kamu jd overthinking terus jd ga fokus
gitu

[15/04/22 17.35.25] dea: Ahh i see i see kak, terus kamu memutuskan untuk ‘Trans’nya itu pas
kapan kak?

[15/04/22 17.38.33] ka ian twt: Fase denialku kayaknya ngga nyampe 1 bulan sih, dan ngga sampe
mengganggu aktivitas sehari2. Setelah itu aku langsung coba menerima diriku sendiri aja, dan
menerima ternyata yg kayak gitu tuh sebutannya transgender, aku udah nganggep diriku sbg trans

[15/04/22 17.39.42] dea: Ohhh gituu. Kamu udah come out sama siapa aja kak tentang seksualitas
kamu?

[15/04/22 17.44.32] ka ian twt: 2 temen terdekatku. Terus baru kemarin Maret come out ke ortu,
sampe temen2 terdekat ortu juga tau soalnya ortuku kayak curhat gitu

[15/04/22 17.57.08] dea: Kan kamu td bilang ya keluarga kamu terbilang kurang komunikasi, pas
waktu kamu come out ke orangtua kamu, reaksi mereka gimana?

[15/04/22 18.09.21] ka ian twt: Kalo ibuku kan aku ajak ke psikiater, soalnya aku minta tolong ke
psikiaternya buat jelasin keadaanku ke ibuku wkwkw. Ibuku ya kayak shocked but not surprised....
Soalnya ibuku notice “keanehan2”ku dari waktu aku kecil

[15/04/22 18.09.56] ka ian twt: Tapi ortuku masih kayak denil gitu sih, ngga mau menerima aku apa
adanya, mereka masih pengen aku jadi perempuan.

[15/04/22 18.10.01] ka ian twt: Denial*

[15/04/22 18.11.25] dea: Setelah dari psikiater gitu, ibu kamu ada bilang apa gitu ke kamu gak? Atau
ibu kamu nyampein sesuatu ke kamu?
[15/04/22 18.12.46] ka ian twt: Ibuku cuma mengekspresikan rasa sedihnya, terus juga cerita kalo
dia tuh aslinya bingung mau gimana, semenjak menyadari dari kecil pun aku beda, bingung mau
curhat ke siapa, jadi dia simpen sendiri selama ini

[15/04/22 18.14.00] dea: Tapi semenjak ahirnya orangtua kamu jadi tau mengenai orientasi seksual
kamu ini, perasaanmu gimana? Lega kah? Atau?

[15/04/22 18.17.45] ka ian twt: Lega sih, rasanya kayak beban hidup berkurang satu. Lebih baik
mereka tau secepatnya, daripada nanti di masa depan aku dituntut untuk melakukan sesuatu yg aku
ngga nyaman.

[15/04/22 18.19.49] dea: Hubungan kamu sama ibu kamu sekarang gimana?

[15/04/22 18.20.32] ka ian twt: Seperti biasanya, tidak ada yg berubah

[15/04/22 18.21.04] dea: Ohh iya-iya. Kalo temen-temen kamu gimana? Reaksi mereka pas kamu
come out?

[15/04/22 18.21.33] ka ian twt: Mereka juga kaget tapi ngga heran gt

[15/04/22 18.22.18] dea: Ga herannya gimana ka?

[15/04/22 18.23.48] ka ian twt: Kata mereka selama ini juga keliatan ngga punya jiwa feminine nya
gitu wkwk makanya mereka ngga begitu kaget

[15/04/22 18.24.55] dea: Kalo kamu cerita-cerita tentang kisah asmara kamu gitu biasanya terbuka
ke siapa kak?

[15/04/22 19.16.50] ka ian twt: Ke temen2 terdekat, tapi jarang cerita soal kisah asmara

[15/04/22 19.58.31] dea: Maaf baru bales abis dijalan:(

[15/04/22 19.59.32] dea: Oalah gituuu. Untuk saat ini ada ga sih kekhawatiran2 tersendiri mengenai
seksualitas kamuuu?

[15/04/22 20.19.27] ka ian twt: Ngga ada, aku udah menerima seksualitas dan diriku apa adanya.
Paling cuma khawatir orang lain / masyarakat yg ngga menerima keberadaanku aja sih

[15/04/22 20.20.21] dea: Nah di Indonesia ini kan ya masih sangat awam ya kak sama LGBT ini, cara
kamu menyesuaikan diri dilingkungan masyarakat yang masih sangat awam sm LGBT itu gimana?

[15/04/22 21.09.11] ka ian twt: Selama ini aku ngga melakukan kegiatan penyesuaian diri ik kak,
karena orang2 lain ngga ngeliat aku bagian dari LGBT. 😭

[15/04/22 21.09.38] dea: Ahh jadi fine-fine aja ya?

[15/04/22 21.10.10] dea: Kamu kan sekarang itu statusnya berpacaran, hubungan kamu sama pacar
kamu gimana?

[15/04/22 21.11.15] ka ian twt: Yes

[15/04/22 21.11.20] ka ian twt: Hubungannya baik2 saja kak

[15/04/22 21.11.44] dea: Anda menghapus pesan ini.

[15/04/22 21.11.52] dea: Hubungannya udah berjalan berapa lama?

[15/04/22 21.12.05] dea: Dan dulu kenal darimana kak?


[15/04/22 21.12.19] ka ian twt: 6 bulan. Dulu kenal dari Twitter

[15/04/22 21.13.36] dea: Ohh via sosmed ya, udah pernah ketemu secara langsung ka?

[15/04/22 21.14.07] ka ian twt: Sudah, dia udah dua kali dateng ke Semarang

[15/04/22 21.14.45] dea: Ahh iya-iya. Bagi kamu, support system kamu itu siapa aja?

[15/04/22 21.15.36] ka ian twt: Ortuku, sahabatku, pacarku

[15/04/22 21.20.58] dea: Baik2, aku pikir sampe sini dulu sih kak untuk wawancara hari ini. Aku
mengucapkan banyak terimakasih karna kamu sudah bersedia dan meluangkan waktunya

[15/04/22 21.37.55] ka ian twt: Baik, senang bisa membantu

[15/04/22 21.40.57] dea: Iya kak maaf jika ada kata2 yang kurang berkenan ya

[21/04/22 12.05.23] dea: Haloo kak aku boleh nanya lagi ga? kemarin spt ada yang kurang

[21/04/22 12.30.38] ka ian twt: Haloo, boleh


VERBATIM RESPONDEN 3:

[LINE] Riwayat obrolan dengan en

Waktu disimpan:06/05/2022 18.51

Jum, 15/04/2022

09:18 . Aloo aku dea yang di twt nihhh

09:18 . Buat wawancaranya, sore kamu free gak?

09:22 en Halo, kak

09:22 en Free kok kak

09:22 en Mau wawancara langsung atau gimana kak?

09:41 . Wawancara via chat ya kakk

09:41 . Kira2 sore free ga jam 3?

09:42 en Oh okai kak

09:42 en Free kak

09:47 . Okayy aku kabarin lg nnti jam 3 ya

09:47 . Terimakasih😻

10:28 . Eh kak kalau sekarang bisa ga ya kira2? ternyata informanku yg lain yg shrsnya
wawancara skrg dia lg ada kendala

10:29 en Bisa kaakk

10:29 . Keyyy aku mulai ya

10:29 . Selamat siang, sebelumnya terimakasih ya udah bersedia aku wawancarai hari iniii

10:29 . Apakabar hari ini?

10:30 en Selamat siang, kak

10:30 en Baik kak, kabarnya

10:30 . Syukur kalo gitu. Boleh ga ceritain sedikit tentang diri kamu? Dari mulai usia, status,
dan pekerjaan kamu?

10:31 en Usiaku 21 tahun, statusnya single, sekarang masih jadi mahasiswa

10:32 . Mahasiswa semester berapa ni? Lagi sibuk apaaja sekarang?

10:32 en Aku semester 8 kak, lagi sibuk skripsi jugaaa

10:33 . Ahh iya2, kalo boleh tau kamu anak keberapa dari berapa bersaudara?

10:35 en Aku anak tunggal kak

10:35 . Ohh anak tunggal, suka duka jadi anak tunggal apa menurut kamu?
10:36 en Apa yaaa

10:36 en Sukanya si mau ngapa-ngapain bebas, karena di rumah sendirian

10:36 en Kalo dukanya paling sepi aja si kak

10:38 . Iya ya aku juga anak tunggal sih, emang kerasa kalo sepi wkwk. Oya, kamu ini
tumbuh dilingkungan keluarga yang bagaimana sih? Bisa diceritain?

10:42 en Iya kak, gitu deh wkwk

10:43 en Keluarga aku bisa dibilang strict sih kak, apalagi mama aku dulunya. Tapi setelah
ada masalah keluarga di tahun 2017, mamaku jadi mulai belajar buat memahami anaknya

10:45 . Strictnya itu gimana tuh ka? Dan kalo boleh tau masalahnya gimana sampe bisa
mamahnya jadi belajar buat memahami anaknya?

10:46 en Strictnya tu sampe yang aku gaboleh main ke mana gitu kak. Misalnya, ke
Semarang sama temen gitu gaboleh. Masalah keluarganya, mamaku sampe pisah rumah kak. Jadi
aku jarang banget ketemu mamaku

10:49 . Oalahhh, itu mamah km pisah rumah dan kamu jadi jarang ketemu kira2
berlangsung berapa lama tuh? Tapi kamu tuh cukup terbuka ga sih kak sama mamah kamu? Kyk
mungkin ya cerita ttg masalah sekolah/apa itu ke mamah

10:51 en Dari 2017 kak

10:52 en Aku tertutup bangeett sama mama, bener-bener gapernah cerita apapun. Sampe
desember tahun lalu, baru aku ceritain semua ceritaku lengkap dari A sampe Z

10:53 . Dari 2017 sampai sekarang?

10:53 en Iya kaakk

10:54 . Ahh iya-iya. Kak, LGBT ini kan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan
Transgender. Kalau kamu ini termasuk bagian yang mana?

10:54 en Aku biseksual kak

10:55 . Pandangan kamu mengenai LGBT itu gimana ka? Apakah menurut kamu seorang
LGBT itu ngalamin sakit atau tidak normal?

10:57 en Nooo, LGBT itu sama seperti heteroseksual. Gaperlu dibeda-bedakan. Tapi kadang
suka sedih sama beberapa orang di komunitas LGBT yang melakukan hal tidak menyenangkan.
Seperti contohnya, pelecehan seksual. Akibatnya jadi kena ke satu komunitas, dicap jelek oleh
masyarakat

11:02 . Ohh iya-iya. Kira-kira, kapan sih kamu menyadari mengenai orientasi seksual kamu
itu? Dan yang kamu rasain itu apa? Apa mungkin ada perasaan bingung/denial gitu?

11:04 en Aku mulai mengakui as LGBT di tahun 2020 kak. Tapi, aku sadar kalau aku sudah
mulai tertarik dengan sesama jenis sejak 2016. Perasaan aku pas itu lebih ke excited si kak, akhirnya
aku realized my sexuality. Yang jadi masalah adalah, aku saat itu masih belum ngerti harus melabeli
diri sebagai lesbian, biseksual, atau yang lainnya
11:07 . Berarti kamu gaada perasaan denial ya ka sejak kamu mulai tertarik dengan sesama
jenis di tahun 2016?

11:08 en Enggak kak

11:08 . Tapi dari 2016 sampe 2020 itu, kamu ada ga sih temen cerita? Kyk mungkin buat
cerita-cerita tentang seksualitas kamu?

11:08 en Kalo untuk temen cerita soal seksualitas baru di tahun 2020 si kak

11:09 . Kamu berarti cukup tertutup ya sebelumnya?

11:10 en Bukan tertutup sih kak, lebih ke saat itu kan aku belum sadar seksualitasku. Kalo
temen cerita buat hal lain ya lumayan banyak kak

11:12 . Ahh iya-iya. Kak biseksual ini kan bisa tertarik sama lawan jenis dan sesama jenis ya.
Biasanya kalo gitu ada ga sih semisal kakak ya lebih condong ke sesama jenis atau lawan jenis gitu?
Atau seimbang?

11:13 en Aku lebih condong ke sesama jenis kak. Berdasarkan pengalamanku, sulit buat bisa
dapetin lawan jenis yang bener-bener aku tertarik dan percaya soalnya kak

11:14 . Kakak ada trust issue(masalah kepercayaan)/pengalaman gaenak kah sama lawan
jenis?

11:15 en Enggak kok kak

11:15 en Emang aku aja yang sulit ehe

11:16 . Oalahh gitu. Masalah seksualitas kamu, kamu udah come out/ungkapin ke siapa aja
ka?

11:18 en Kalo keluarga, baru mama. Kalo temen-temen, hampir semua temen deket dan
temen organisasi aku

11:19 . Mama kamu kan sebelumnya terbilang strict. Reaksi mama kamu pas kamu come
out itu gimana sih?

11:20 en Aku tu awal-awal sebelum berani cerita, kayak mancing mamaku dulu kak. Aku
tanya, kalo semisal menjadi orang tua dari anak dengan seksualitas selain hetero gimana? Terus
jawaban mamaku itu penyakit

11:20 en Aku langsung mengurungkan niat doang kak

11:21 en Tapi entah ya aku dapet keberanian dari mana, tiba-tiba aja aku langsung cerita di
bulan Desember. Mamaku waktu itu bilang udah menduga, karena perlakuan aku ke temen cewek,
yang saat itu pacar aku, keliatan beda

11:21 en Mamaku ya nggak terlalu menerima si kak, tapi nggak melarang juga

11:22 en Pokoknya biar aku bahagia aja gitu

11:22 . Pas waktu kamu ceritain gitu, mama kamu bilang apaaja kak?

11:24 en Cuma bilang, ya sebenernya berat buat menerima. Orang tua mana yang mau
anaknya seperti itu. Terus tetep dibilang penyakit atau ganormal awalnya kak, tapi aku sanggah. Aku
bilang kalo seksualitas bukan penyakit dan tetap manusia normal. Akhirnya mamaku udah nggak
nyeramahin aku apa-apa

11:27 . Yang kamu rasain sebelum dan sesudah come out ke orangtua itu gimana kaaa?

11:28 en Sebelum come out aku kayak masih takut-takut gitu kak, apalagi kalo lagi chat sama
orang yang deket sama aku. Setelah come out jadi ngerasa lebih lega si kak. Terus mau ngapa-
ngapain lebih bebas, kayak telfon atau vc gitu

11:30 . Kalo pas waktu kamu come out ke temen-temen kamu, reaksi mereka gimanaa?

11:30 en Temen-temen aku biasa aja si kak

11:30 en Karena emang lingkungan aku, apalagi temen-temen deket aku terbiasa dengan
multikultural

11:32 . Ahh baik2. Hubungan kamu sama mamah kamu sekarang ini berarti bisa dibilang
baik ya? Kalau sama Ayah gimana kak?

11:32 en Iya kak

11:33 en Kalo sama ayah aku gapernah berhubungan dari lahir kak

11:36 . Maaf kalo boleh tau, itu karena apa ya kak? Cerai kah?

11:36 en Enggak kak

11:36 en Aku anak di luar nikah hehe

11:37 . Oalah gituuu, berarti sekarang ini kamu tinggal berdua aja sama mama?

11:37 en Iya kaakk

11:38 . Ada ga ka yang kamu khawatirin tentang seksualitas kamu ini?

11:38 en Sejauh ini gaada kak

11:39 . Kamu berarti bisa terbilang udah bener-bener menerima diri kamu sendiri ya?

11:46 en Iya kak, sudah bisa dibilang begitu

11:53 . Harapan kamu buat buat diri kamu sendiri kedepannya apa sih?

11:55 en Harapan aku, semoga bisa lebih memahami diri sendiri

11:55 en Udah itu aja kak

11:58 . Kak, menurut diri kamu sendiri faktor/pemicu apa sih yang membuat kamu ini
menjadi seorang biseksual? Atau menurut kamu ya it’s comes naturally aja gitu?

11:59 en Menurut aku it was come naturally si kak. Karena, pasti semua orang punya
ketertarikannya masing-masing terhadap orang lain

12:00 . Ahh baik2. Aku pikir cukup sih kak untuk wawancara hari ini

12:01 . Aku berterimakasih banget sama kamu udh bersedia dan meluangkan waktunya

12:01 en Sama-sama kak


12:01 en Semoga jawaban aku cukup membantu

12:01 . Maaf ya jika ada kata yang kurang berkenan

12:01 . Nanti akan aku hubungi kembali kalau ada wawancara lagi, terimakasi kak!

12:02 en Okai kak

12:02 en Semangat menyelesaikan skripsinya kak!

12:02 . Makasih kamu juga ya!!


Lampiran: Contoh Verbatim Hasil Wawancara
Identitas RESPONDEN 1 PERTEMUAN 1
Nama :I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir :
Usia :
Agama :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Lokasi :
Tanggal :
Waktu :
Keterangan :
P : Peneliti
S : Responden
KB : Kode Berkas
W : Wawancara ke-
B : Baris

Uraian Baris Keterangan

Anda mungkin juga menyukai