Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Moralitas Ilmu Pengetahuan

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata


Kuliah Filsafat Ilmu

Kelompok: 10

Aan dhatu safika 182121


Miftahul hasanah :182121261

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
STAIN BENGKALIS
2022
KATA PENGANTAR

Allhamadulillah dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah swt karena


atas limpahan rahmat dan kerunia nya lah saya dapat meneyelesaikana makalah
ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah filsafat ilmu dengan judul “Moralitas
Ilmu Pengetahuan”

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki
saya mengharapkan segala bentuk saran masuakan bahkan kritikan yang
membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca nya.

Bengkalis, 1 September 2022

Penulis
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis, relektif serta kritis. Menurut
Harold h. tinus pengertian filsafat dalam arti yang sempit, filsafat adlah suatu
ilmu yang berhubungan dengan metode logis atau analisis logika bahasa dan
makna.1

Filsafat juga diaratikan sebagai “science of science” dimana tugas utama


memberikan analisis, meyelidiki, serta kritik terhadap asumsi dan konsep ilmu.
Dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan.

Filsafat juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat
yaitu segala yang ada, sedangkan objek formal dan rasional filsafat yaitu sudut
padang yang menyeluruh dan rasional yaitu segala yang ada. Dan seiring dengan
perjalanan waktu objek kajian terkait, lama kelamaan semakin berkembang
memunculkann spesalisasi dan menampakan kegunaan yang praktis. Inilah proses
terbentukannya ilmu secara berkesimbungan. Dan sejalan dengan perkembangan
zaman, semakin berkembangan lah ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.

Kemajuan ilmu pengetahuan semakin pesat dicapai oleh manusia pada ujung
pertengahan kedua abad ke 20, memungkinkan segala informasi secara cepat
diakses oleh apa saja, dimana saja, dan kapan pun tanpa batas waktu2.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tanggung jawab ilmuan
2. Ilmu bebas nilai atau tidak
3. Moralitas ilmu pengetahuan

C. TUJUAN
1. Mengetahui moralitas ilmu pengetahuan
2. Mengetahui bagaimana tanggung jawab ilmuan
3. Mengetahui apa itu ilmu bebas nilai tidak

1
Drs.burhanuddin salam, dalam buku pengantar filsafat hlm 59
2
Septa depiana, http://123dok.com /document/zl93krl-moralitas ilmu pengetahuan.html
diakses pada 1 september 2022 pukul 15.31 wib
BAB II

PEMBAHASAN

1. Tanggungjawab Ilmuan

Ilmu menghasilkan teknologi yang diperaggakan masyarakat. Penerapan ilmu


dimasyarakat juga menjadi keberkahan bagi masyarakat dan dapat mengubah
peradaban bagi masyarakat.

Tanggung jawab seorang ilmuan bukannya hanya terletak pada penemua dari
segala penelitian, tetapi juga bagaimana temuan tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peran meningkatakan kesejahteraan,
merupakan tanggung jawab terbesar seorang ilmuan keapada masyarakat.3

Tanggung jawab professional terhadap dirinya sendiri, sesama ilmuan dan


masyarakat,yaitu menjamin kebenaran dan keterlandaan pertanyaan pertanyaan
ilmiah yang dibuat secara formal Tangung jawab sosial, yaitu tanggung jawab
ilmuan terhadap masyarakat yang menyangkut asas moral dan etika.

Dihadapakan masalah moral dan akses ilmu serta teknologi yang bersifat
merusak, maka para ilmuan bisa dinobatkan sebagai dua golongan pendapat, ilmu
harus bersifat netral terhadap nilai baik secara ontologi. Dalam hal ini menemukan
penemuan terserah mau dipakai oleh para pengguna yang bersifat positive
maupun negative ilmu itu bersifat netral

Ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia pada kehidupan modern


ini tidak lepas dari masalah serius yang mengancam masyarakat. Kemajuan
teknologi banyak disalah gunakan sehingga menimbulkan kerusakan dan
kehancuran. Teknologi yang semula bertujuan bertujuan untuk memecahkan
masalah, berubah menjadi masalah itu sediri.4

3
http://www.unpad. Ac id. Prof. peter agre “tanggung jawab ilmuan adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” di akses pada 1 september 2022 pukul 17.33 wib
4
E-journal. Unida.gontor.ac.id hubungan ilmu pengetahuan dan moralitas:analisis masalah dan
tanggung jaawab keilmuan, wisnu al amin, maria ulfa, tsaqafah 14 (1)
Sifat keterbatasan tanggung jawab keilmuan

Salah satu ciri pokok dari tanggung jawab keilmuan itu adalah sifat
keterbatasan, dalm arti bahwa tanggung jawab itu sendiri tidak diasalkan atau
diadakan sendiri tidak diasalkan atau diadakan sendiri oleh ilmua ilmuan sebagai
manusia, tetapi merupakan pemberian kodrat. Manusia hanya menerima dirinya
dan tanggung jawabnya, serta menjalani sebuah kodrati dan tunduk padanya.

Konsenkuensinya, ilmuan sebagai manusia tidak bertanggung jawab atas


tanggung jawab keilmuannya. Sebab manusia tidak dapat dimintai pertanggung
jawab, atas kenyataan mengapa ia pertanggung jawab, sebab hal itu merupakan
tugas yang diterimadan dijalani atas dasar pemberian kodratnya.

Bentuk-bentuk tanggung jawab keilmuan

a. tanggung jawab sosial yaitu karena melalui suasana sosial dalam


masyarakat membutuhkan penanganan dan penyelesaian secara keilmuan.
Ilmu dan ilmuawan bertanggung jawab dalam hal memberikan prediksi
atau ramalan serta peringatan dini mengenai permasalahan yang akan
dihadapi masyarakat, baik nyata (manifest) maupun tersembunyi
(laten)atau yang bersifat gejala. Contohnya, dalam melakukan resolusi
konflik dan membangun manajemen perdamaian yang langgeng guna
memperlancar pembangunan dalam mewujudkan ciri masyarakat yang
mampu mencegah dan mengatasi konflik serta membangun system
kedamaian yang langnggeng guna memperlancar pembangunan dalam
mewujudkan masyarakat yang berkesejahteran.

Seorang ilmuan mempunyai tanggung jawab sosial,bukan saja karna dia


adalalh warga masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung di
masyarakat , namun yang lebih penting adalah karena dai mempunyai fungsi
tertentu dalam kelangsungan hidup masyarakat5

5
Asep sopian jurnal ilmiah ilmu pendidikan 5 (1), 172-180, 2022
b. tanggung jawab keteladanan yaitu karena ilmu dan ilmuwan bukan saja
menggadaikan kebenaran keilmuann didalam kehidupan sosialnya luas dan
mendalam. Ilmu bukan hanya menyajikan sebuah kebenarakn informasi namun
juga memberikan keteladanan hidup yang ditunjukan oleh ilmuwan.

Kelebihan ilmuan adalah bahwa ia dapat brfikir secar cermat dan teratur sehingga
dengan kemampuan inilah, ia sekaligus memiliki tanggung jawab untuk
memperbaiki dan meluruskan pikiran masyarakat yang sesat dan keliru mengenai
permasalahan yang dihadapi.supaya masyarakat dapat dicerdaskan sehingga
mampu menangkal setiap upaya provokasi yang memperalat dan memperbudak
kekurangan dan ketidaktahuan demi keuntungan keuntungannya.

c. sikap tampa pamrih yaitu berhubungan dengan kepentingan hati nurani manusia
dalam tugas keilmuan. Maksudnya sikap tampa pamrih yaitu menunjukan pada
ketaguhan hati yang tak mengharap atau tak igin imbalan apapun, untuk
memperjuangakan kebenaran ilmuan. Sikap tanpa pamrih, pertama-tama
berhunbugan dengan upaya membimbing diri agar tidak tergesa-gesa dan ceroboh
dalam memutuskan kebenaran dan kepastian ilmu.

Sikap tanpa pamrih dalam keilmuan dibutuhkan sebagai jaminan agar penggunaan
ilmu, sedapat mungkin munguntungkan kehidupan manusia secara memadai dan
tidak sekedar untuk mencapai target tertentu yang menyimpan dari kepentingan
manusia secara utuh.

2. Ilmu Bebas Nilai atau Tidak


A. Paradigma Ilmu Bebas Nilai
Ilmu bebas nilai Dalam bahasa Inggris sering disebut dengan value
free ,yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi adalah bersifat otonom
ilmu secara otonom tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan
nilai ,bebas nilai berarti semua kegiatan terkait dengan penyelidikan ilmiah
harus di dasarkan pada hakikat ilmu itu sendiri. Ilmu menolak campur
tangan faktor eksternal yang tidak secara hakikat menentukan ilmu itu
sendiri,6
Josep Situmorang menyatakan bahwa ada 3 faktor sebagai indikator
bahwa ilmu itu bebas nilai, yaitu :Ilmu harus bebas dari pengendalian-
pengendalian nilai.maksudnya adalah bahwa ilmu harus bebas dari
pengaruh eksternal seperti faktor ideologis, religious, cultural,dan social
1. Diperlukan adanya kebebasan usaha ilmiah Agar otonom ilmu
terjamin, kebebasan disini menyangkut kemungkinan yang tersedia
dan penentuan diri.
2. Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang sering di
tuding menghambat kemajuan ilmu, Karena nilai etis sendiri itu
bersifat universal.
3. Diperlukan adanya kebebasan usaha ilmiah agar otonom ilmu terjamin,
kebebasan disini menyangkut kemungkinan yang tersedia dan
penentuan diri.
Dalam pandangan ilmu yang bebas nilai , eksplorasi alam tanpa batas
dapat dibenarkan,karena hal tersebut untuk kepentingan ilmu itu
sendiri,yang terkadang hal tersebut dapat merugikan lingkungan,
contoh untuk hal ini adalah teknologi air condition ,yang ternyata
berpengaruh pada globang dan lubang ozon makin melebar ,tetapi ilmu
pembuatan alam pendingin ruangan ini semata untuk pengembangan
teknologi itu dengan tanpa memperdulikan dampak yang di timbulkan
pada lingkungan sekitar. Setidaknya,ada problem nilai ekologis dalam
ilmu tersebut ,tetapi ilmu bebas nilai menganggap ilmu ekologis
tersebut menghambat perkembangan ilmu,dalam ilmu bebas nilai
tujuan dari ilmu.
b.paradigma ilmu tidak bebas nilai
Berbeda dengan ilmu yang bebas nilai ,ilmu yang tidak bebas nilai atau
terikat nilai (value Bond )memandang bahwa ilmu itu selalu terkait
dengan nilai ,dan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan

6
Http ://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2003335-ilmu-bebas-nilai-atau-tidak/
aspek nilai.pengembangan ilmu yang terikat nilai jelas tidak mungkin
bisa terlepas dari nilai-nilai ,lepas dari kepentingan- kepentingan baik
politis,ekonomis,sosial, religius,ekologis dsb.7

Menurut salah satu filsof yang mengerti teori value Bond yaitu,jurgen habermas
berpendapat bahwa ilmu , sekalipun ilmu alam tidak mungkin bebas nilai, karena
setiap ilmu selalu ada kepentingan-kepentingan ,ia juga membedakan ilmu
menjadi 3 macam ,sesuai kepentingan masing-masing:

1. Pengetahuan yang pertama ,berupa ilmu-ilmu alam yang bekerja


secara empiris-analitis,ilmu ini menyelidiki gejala-gejala alam
secara empiris dan menyajikan hasil penyelidikan untuk
kepentingan-kepentingan manusia.dari ilmu ini pula disusun teori-
teori yang ilmiah agar dapat diturunkan pengetahuan-pengetahuan
terapan yang bersifat teknis.pengetahuan teknis ini menghasilkan
teknologi sebagai upaya manusia untuk mengelola dunia atau
alamnya
2. Pengetahuan yang kedua , berlawanan dengan pengetahuan yang
pertama,karena tidak menyelidiki sesuatu dan tidak menghasilkan
sesuatu,melainkan memahami manusia sebagai sesamanya,
memperlancar hubungan sosial.aspek kemasyarakatan yang
dibicarakan adalah hubungan sosial atau interaksi,sedangkan
kepentingan yang dikejar oleh pengetahuan ini adalah pemahaman
makna.
3. Pengetahuan yang ketiga,teori kritis.yaitu membongkar penindasan
dan mendewasakan Manusia pada otonom dirinya sendiri,aspek
sosial yang mendasarinya adalah dominasi kekuasaan dan
kepentingan yang dikejar adalah pembebasan atau emansipasi
manusia.

7
Http ://kelikwardiono.wordpress.com/2010/12/21/ilmu-pengetahuan-yang-bebas-nilai/
3. Moralitas Ilmu Pengetahuan

Moral adalah ajaran tentang baik burukyang diterima umum mengenal


perbuatan,sikap dan budi pekerti. Sedangkan moralitas segala sesuatu yang
berhubungan dengan etika dan adat sopan santun, jadi moralitas ilmu pengetahuan
adalah keterkaitan nilai-nilai moral terhadap ilmu pengetahuan.

Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjuksn bahwa


perbuatan itu benar atau salah baik atua buruk.

Moralitas dapat objektif dan subjektif.

Moralitas objektif dapat dilihat semata mata sebagai suatu tindakan yang telah
dilakukan, bebas dari peilaku suka real pihak pelaku.

Moralitas subjektif adalalh moraliatas yang memandang sebagai perbuatan yang


mempengaruhi pengertian dan prilaku si pelaku individu.

Manusia sebagai manipulator dan articulator dalam mengambil manfaat dalam


ilmu pengetahuan. Untuk tujuan praktis, mereka dapa saja hanya memfungsikan
“id” nya, sehingga dapat untuk hal-hal yang destruktif. Misalnya dalam
pertarungan antara id dan ego, dimana ego kalah sementara super ego tidak
berfungsi secara optimal, maka tentu juga nafsu angakara murka yang
mengendalikan tindak manusia menjatuhkan pilihan dalam memanfaatkan ilmu
pengetahuan.8 Ilmu harus bersifat netral.

Ketika manusia memanfaatkan ilmu Pengetahuan untuk tujuan


praktis,mereka dapat saja hanya mefungsikan "id"nya,sehingga dapat dipastikan
bahwa manfaat pengetahuan di arahkan untuk hal hal yang destruktif .etika adalah
pembahasan mengenai,baik buruk, semestinya, benar dan salah.yang paling
menonjol tentang baik dan kewajiban etika merupakan tatanan konsep yang
melahirkan kewajiban itu dengan argument bahwa sesuatu tidak dijalankan berarti
akan mendatangkan bencana atau keburukan bagi manusia .

8
http://www.academia.edu//moralitas_ilmu_pengetahuan diakses pada 2 september 2022
pukul 16. 25 wib
Kontemplasi masalah moral berkaitan dengan metafisika keilmuan,maka
dalam tahap manipulasi masalah moral berhubungan dengan cara penggunaan
pengetahuan ilmiah penilaian aksiologi dalam sains menunjukkan kepatuhan
moralitas penerapan ilmu pengetahuan karenanya pengertian moral atau moralitas
perlu dipahami secara definitif moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.

Berdasarkan jenisnya ,moral dibagi menjadi dua ,yakni moral sekuler,dan


moral Islam .Abul A'la maududi mengartikan moral sekuler sebagai orientasi
kebaikan untuk manusia namun kenaikkan tersebut bersifat membingungkan
karena tidak ada standar universal yang ada justru standar personal.9sedangkan
moral Islam mendorong manusia atau terhindar dari chaos dan anarki prilaku
moral pada dasarnya adalah semacam tindakan yang bercermin pada tindakan-
tindakan ilahiah sehingga sasaran moral adalah berperilaku seperti perbuatan
Tuhan.mengingat perbuatan Tuhan tanpa pamrih,tentu kebaikan dan kebajikan
moral merupakan bagian integral dari nilai kebaikan dan kebajikan subjek moral.

Moral dan Moralitas mempunyai arti yang sama maka dalam pengertiannya lebih
ditekankan pada penggunaan moralitas,karena sifatnya yang abstrak senada
dengan pengertian tersebut moralitas sebagai Kualitas dalam perbuatan manusia
yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah,baik atau buruk,
moralitas mencakup tentang baik buruknya pembuatan manusia.istilah moral,
akhlak, karakter,etika,Budi pekerti dan susial .secara umum mengenai
perbuatan,sikap, kewajiban,Budi pekerti dan susila.

Moral jugak berarti kondisi mental yang terungkap dalam bentuk perbuatan,selain
itu moral berarti suatu ajaran kesusilaan dalam hal ini ilmuwan hanya bisa
menemukan penemuan terserah mau dipakai oleh para pengguna yang bersifat

9
Lihat Abul A’la Mau Dudi, Ethical Viewpoint of Islam, Translated by Khurshid Ahmad,
(Lahore: Islamic Publications, 1966), hlm.14-16.
positif maupun negatif ilmu itu sifatnya netral. Dihadapkan masalah moral dan
akses ilmu dan teknologi yang bersifat merusak,maka para ilmuwan biasa
dinobatkan sebagai dua golongan pendapat, yaitu:
a. Golongan yang pertama ini ingin melanjutkan tradisi kenetralan sebuah
ilmu seperti pada waktu era golileo.dan golongan yang berpendapat netralitas
ilmu hanyalah terbatas pada metafisika keilmuwan ,sedangkan penggunaan
harus berdasarkan nilai-nilai moral.

b. Ilmu telah berkembang sedemikian rupa dimana terdapat kemungkinan


bahwa ilmu dapat mengubah manusia dan kemanusiaan yang paling hakiki
seperti pada kasus revolusi genetika dan teknik pembuatan sosial .

Ilmu pengetahuan yang diterapkan bertujuan untuk mempergunakan dan


menerapkan ilmu pengetahuan tersebut didalam masyarakat untuk mengatasi
masalah - masalah yang di hadapinya, adalah sangat bijaksana apabila
manusia-manusia dimuka bumi ini dapat memanfaatkan ilmunya untuk
mempelajari berbagai gejala atau peristiwa yang menurut anggapannya
mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, pemanfaatan ilmu pengetahuan
hendaknya membatasi diri pada hal-hal yang asasi dan semua orang akan
menyambut gembira bila ilmu pengetahuan ini benar-benar dimanfaatkan
bagi kemaslahatan manusia,

Ilmu pengetahuan hendaknya dikembangkan manusia untuk meningkatkan


kualitas hidup manusia.ilmu pengetahuan yang dikendalikan oleh manusia-
manusia yang tidak bermoral telah membawa mau dan penderitaan yang
begitu dahsyat kepada Umat manusia,sehingga manusia didunia ini tetap
mendambakan perdamaian abadi dengan penemuan-penemuan ilmu yang
modern yang canggih ini.descartes menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
berupa serba Budi; Immanuel kant menyatakan ilmu pengetahuan merupakan
persatuan Antara Budi dan pengalaman.ilmu pengetahuan selain tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran juga harus
mengandung nilai yang bermakna yang berarti,berguna bagi kehidupan
manusia,ilmu pengetahuan bukan saja mengandung kebenaran-kebenaran tapi
juga kebaik-kebaikan.10

Dalam menggerayangi hakekat ilmu ,sewaktu kita mulai menyentuh nilainya


yang dalam,disitu kita tertodong untuk bersikap hormat kepada ilmu hormat
pertama-tama tak ditujukan kepada ilmu murni tetapi ilmu sebagaimana telah
diterapkan dalam kehidupan, sebenarnya nilai ilmu terletak pada
penerapannya,ilmu mengabdi Masyarakat sehingga ia menjadi sarana
kemajuan,boleh saja orang mengatakan bahwa ilmu itu mengejar kebenaran dan
kebenaran itu merupakan inti etika ilmu,tetapi jangan dilupakan bahwa
keberadaan itu ditentukan oleh derajat penerapan praktis dari ilmu.pandangan
yang demikian itu termasuk faham pragmatis tentang kebenaran disitu tentang
kebenaran disitu kebenaran merupakan suatu ide yang berlandaskan efek -efek
praktis. Teknologi yang merupakan konsep ilmiah yang menjelma dalam bentuk
konkret telah mengalihkan ilmu dari tahap kontemplasi ke manipulasi. Dalam
tahap manipulasi ini masalah moral muncul kembali berkaitan dengan cara
penggunaan pengetahuan ilmiah,dihapatkan dengan masalah moral.

BAB II
10
Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Debdikbud,
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Balai Pustaka,Jakarta,1994). hlm.192.
PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari perkembangan teknologi


terhadap kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi
manifestasi dari kebudayan universal yang dimiliki oleh setiap masyarakat.

SARAN

Demikian makalh iini kami susun semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan, dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Junal ilmiah ilmu pendidikan 5 (1), 172-180, 2022

Anda mungkin juga menyukai