Kelompok: 10
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki
saya mengharapkan segala bentuk saran masuakan bahkan kritikan yang
membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca nya.
Penulis
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis, relektif serta kritis. Menurut
Harold h. tinus pengertian filsafat dalam arti yang sempit, filsafat adlah suatu
ilmu yang berhubungan dengan metode logis atau analisis logika bahasa dan
makna.1
Filsafat juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat
yaitu segala yang ada, sedangkan objek formal dan rasional filsafat yaitu sudut
padang yang menyeluruh dan rasional yaitu segala yang ada. Dan seiring dengan
perjalanan waktu objek kajian terkait, lama kelamaan semakin berkembang
memunculkann spesalisasi dan menampakan kegunaan yang praktis. Inilah proses
terbentukannya ilmu secara berkesimbungan. Dan sejalan dengan perkembangan
zaman, semakin berkembangan lah ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.
Kemajuan ilmu pengetahuan semakin pesat dicapai oleh manusia pada ujung
pertengahan kedua abad ke 20, memungkinkan segala informasi secara cepat
diakses oleh apa saja, dimana saja, dan kapan pun tanpa batas waktu2.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tanggung jawab ilmuan
2. Ilmu bebas nilai atau tidak
3. Moralitas ilmu pengetahuan
C. TUJUAN
1. Mengetahui moralitas ilmu pengetahuan
2. Mengetahui bagaimana tanggung jawab ilmuan
3. Mengetahui apa itu ilmu bebas nilai tidak
1
Drs.burhanuddin salam, dalam buku pengantar filsafat hlm 59
2
Septa depiana, http://123dok.com /document/zl93krl-moralitas ilmu pengetahuan.html
diakses pada 1 september 2022 pukul 15.31 wib
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tanggungjawab Ilmuan
Tanggung jawab seorang ilmuan bukannya hanya terletak pada penemua dari
segala penelitian, tetapi juga bagaimana temuan tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peran meningkatakan kesejahteraan,
merupakan tanggung jawab terbesar seorang ilmuan keapada masyarakat.3
Dihadapakan masalah moral dan akses ilmu serta teknologi yang bersifat
merusak, maka para ilmuan bisa dinobatkan sebagai dua golongan pendapat, ilmu
harus bersifat netral terhadap nilai baik secara ontologi. Dalam hal ini menemukan
penemuan terserah mau dipakai oleh para pengguna yang bersifat positive
maupun negative ilmu itu bersifat netral
3
http://www.unpad. Ac id. Prof. peter agre “tanggung jawab ilmuan adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” di akses pada 1 september 2022 pukul 17.33 wib
4
E-journal. Unida.gontor.ac.id hubungan ilmu pengetahuan dan moralitas:analisis masalah dan
tanggung jaawab keilmuan, wisnu al amin, maria ulfa, tsaqafah 14 (1)
Sifat keterbatasan tanggung jawab keilmuan
Salah satu ciri pokok dari tanggung jawab keilmuan itu adalah sifat
keterbatasan, dalm arti bahwa tanggung jawab itu sendiri tidak diasalkan atau
diadakan sendiri tidak diasalkan atau diadakan sendiri oleh ilmua ilmuan sebagai
manusia, tetapi merupakan pemberian kodrat. Manusia hanya menerima dirinya
dan tanggung jawabnya, serta menjalani sebuah kodrati dan tunduk padanya.
5
Asep sopian jurnal ilmiah ilmu pendidikan 5 (1), 172-180, 2022
b. tanggung jawab keteladanan yaitu karena ilmu dan ilmuwan bukan saja
menggadaikan kebenaran keilmuann didalam kehidupan sosialnya luas dan
mendalam. Ilmu bukan hanya menyajikan sebuah kebenarakn informasi namun
juga memberikan keteladanan hidup yang ditunjukan oleh ilmuwan.
Kelebihan ilmuan adalah bahwa ia dapat brfikir secar cermat dan teratur sehingga
dengan kemampuan inilah, ia sekaligus memiliki tanggung jawab untuk
memperbaiki dan meluruskan pikiran masyarakat yang sesat dan keliru mengenai
permasalahan yang dihadapi.supaya masyarakat dapat dicerdaskan sehingga
mampu menangkal setiap upaya provokasi yang memperalat dan memperbudak
kekurangan dan ketidaktahuan demi keuntungan keuntungannya.
c. sikap tampa pamrih yaitu berhubungan dengan kepentingan hati nurani manusia
dalam tugas keilmuan. Maksudnya sikap tampa pamrih yaitu menunjukan pada
ketaguhan hati yang tak mengharap atau tak igin imbalan apapun, untuk
memperjuangakan kebenaran ilmuan. Sikap tanpa pamrih, pertama-tama
berhunbugan dengan upaya membimbing diri agar tidak tergesa-gesa dan ceroboh
dalam memutuskan kebenaran dan kepastian ilmu.
Sikap tanpa pamrih dalam keilmuan dibutuhkan sebagai jaminan agar penggunaan
ilmu, sedapat mungkin munguntungkan kehidupan manusia secara memadai dan
tidak sekedar untuk mencapai target tertentu yang menyimpan dari kepentingan
manusia secara utuh.
6
Http ://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2003335-ilmu-bebas-nilai-atau-tidak/
aspek nilai.pengembangan ilmu yang terikat nilai jelas tidak mungkin
bisa terlepas dari nilai-nilai ,lepas dari kepentingan- kepentingan baik
politis,ekonomis,sosial, religius,ekologis dsb.7
Menurut salah satu filsof yang mengerti teori value Bond yaitu,jurgen habermas
berpendapat bahwa ilmu , sekalipun ilmu alam tidak mungkin bebas nilai, karena
setiap ilmu selalu ada kepentingan-kepentingan ,ia juga membedakan ilmu
menjadi 3 macam ,sesuai kepentingan masing-masing:
7
Http ://kelikwardiono.wordpress.com/2010/12/21/ilmu-pengetahuan-yang-bebas-nilai/
3. Moralitas Ilmu Pengetahuan
Moralitas objektif dapat dilihat semata mata sebagai suatu tindakan yang telah
dilakukan, bebas dari peilaku suka real pihak pelaku.
8
http://www.academia.edu//moralitas_ilmu_pengetahuan diakses pada 2 september 2022
pukul 16. 25 wib
Kontemplasi masalah moral berkaitan dengan metafisika keilmuan,maka
dalam tahap manipulasi masalah moral berhubungan dengan cara penggunaan
pengetahuan ilmiah penilaian aksiologi dalam sains menunjukkan kepatuhan
moralitas penerapan ilmu pengetahuan karenanya pengertian moral atau moralitas
perlu dipahami secara definitif moral berarti nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
Moral dan Moralitas mempunyai arti yang sama maka dalam pengertiannya lebih
ditekankan pada penggunaan moralitas,karena sifatnya yang abstrak senada
dengan pengertian tersebut moralitas sebagai Kualitas dalam perbuatan manusia
yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah,baik atau buruk,
moralitas mencakup tentang baik buruknya pembuatan manusia.istilah moral,
akhlak, karakter,etika,Budi pekerti dan susial .secara umum mengenai
perbuatan,sikap, kewajiban,Budi pekerti dan susila.
Moral jugak berarti kondisi mental yang terungkap dalam bentuk perbuatan,selain
itu moral berarti suatu ajaran kesusilaan dalam hal ini ilmuwan hanya bisa
menemukan penemuan terserah mau dipakai oleh para pengguna yang bersifat
9
Lihat Abul A’la Mau Dudi, Ethical Viewpoint of Islam, Translated by Khurshid Ahmad,
(Lahore: Islamic Publications, 1966), hlm.14-16.
positif maupun negatif ilmu itu sifatnya netral. Dihadapkan masalah moral dan
akses ilmu dan teknologi yang bersifat merusak,maka para ilmuwan biasa
dinobatkan sebagai dua golongan pendapat, yaitu:
a. Golongan yang pertama ini ingin melanjutkan tradisi kenetralan sebuah
ilmu seperti pada waktu era golileo.dan golongan yang berpendapat netralitas
ilmu hanyalah terbatas pada metafisika keilmuwan ,sedangkan penggunaan
harus berdasarkan nilai-nilai moral.
BAB II
10
Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Debdikbud,
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Balai Pustaka,Jakarta,1994). hlm.192.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Demikian makalh iini kami susun semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan, dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
DAFTAR PUSTAKA