OLEH
CHRISTY IRENE HATTU
12114201150023
i
SYSTEMATIC REVIEW GAMBARAN KEJADIAN HIPERTENSI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI AMBON
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan
OLEH
CHRISTY IRENE HATTU
12114201150023
ii
MOTO
(Amsal 1 : 8)
iii
ii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
terbukti tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa dan hikmat-Nya
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
hambatan dan kendala yang di hadapi oleh penulis, namun dengan dukungan yang
baik dan tepat waktu. Untuk itu, pada kesempata kali ini izinkan penulis untuk
iv
5. I. V. Lawalata, SKM.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah membimbing,
6. Para dosen dan semua staf administrasi di fakultas kesehatan program studi
7. Kepala Puskesmas Wilayah Kerja Rijali Provinsi Maluku dan para staf yang
awal
8. Keluarga yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril serta
Penulis
v
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang
menjadi isu kesehatan global saat ini. Pasien laki-laki memiliki kebiasan merokok
dan aktif merokok sejak sekolah sampai sekarang, sedangkan pasien perempuan
memiliki suami yang merokok aktif dan suami memiliki kebiasaan merokok di
dalam rumah. Terkait faktor aktivitas fisik, dikatakan bahwa pasien jarang
berolahraga, sesekali pasien berolahraga jalan kaki setiap pagi dan melakukan
pekerjaan rumah sehari-hari yang menurut pasien hal tersebut termasuk aktivitas
fisik ringan yang dilakukan. Terdapat pasien yang menderita hipertensi pada usia
yang masih tergolong muda namun juga ada yang sudah lansia. terkadang pasien
tidak menjaga pola makan dengan baik dan tidak mengimbangi dengan olahraga.
Pasien beranggapan bahwa hipertensi merupakan penyakit keturunan jadi pasien
menganggap bahwa penyakit hipertensi merupakan hal yang biasa dan ketika
melakukan pemeriksaan ke Puskesmas, pasien mendapat obat dan pasti sembuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan jenis systematic
review. Systematic review ini bertujuan mengetahui hubungan faktor merokok,
aktivitas fisik, usia/umur dan genetic/keturunan dengan kejadian hipertensi.
Metode yang digunakan menggunakan review artikel dan jurnal keperawatan.
Hasil berbagai artikel dan jurnal yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya
hubungan yang signifikan antara merokok, aktivitas fisik, usia/umur dan
genetic/keturunan dengan kejadian hipertensi. Hipertensi dapat diminimalisir
dengan mengatur pola hidup yang sehat, makan yang teratur dan melakukan
olahraga ringan setiap hari. Dengan demikian, dapat mencegah terjadinya
hipertensi yang dapat terjadi pada anggota keluarga yang memiliki riwayat
keturunan hipertensi dan saat usia lansia. Dari hasil literature review yang dibuat,
disimpulkan bahwa aktivitas fisik yang baik dan pola makan yang sehat dapat
mencegah terjadinya hipertensi terutama bagi pasien dengan faktor genetik.
Sehingga disarankan dapat menjadi informasi dan bermanfaat bagi masyarakat
khususnya pasien hipertensi dalam menjaga pola hidup sehari-hari.
vi
ABSTRAC
vii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................ii
MOTTO ..............................................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRAC .........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................vii
DAFTAR ISI .....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi......................................................... 8
2. Klasifikasi Hipertensi...................................................... 9
3. Etiologi Hipertensi...........................................................10
4. Patofisiologi Hipertensi...................................................12
5. Manifestasi Klinis Hipertensi..........................................15
6. Komplikasi Hipertensi.....................................................16
7. Pencegahan Hipertensi.....................................................18
8. Penatalaksanaan Hipertensi.............................................18
9. Faktor-Faktor Penyebab Hipertensi.................................20
viii
B. Tinjauan Umum Tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Hipertensi
1. Merokok...........................................................................25
2. Aktivitas Fisik..................................................................28
3. Umur/Usia.......................................................................31
4. Keturunan/Genetik...........................................................32
C. Kerangka Konsep....................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................34
B. Tahapan Systematic Review...................................................34
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.................................36
D. Variabel Penelitian..................................................................38
E. Analisa Data............................................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................39
B. Pembahasan............................................................................54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................58
B. Saran.......................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kardiovaskular yang menjadi isu kesehatan global saat ini. Berdasarkan data
berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5
juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya
(Kemenkes RI, 2014). Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah
membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. World Health Organization
(2014) mencatat ada satu miliar orang yang terkena hipertensi, dan akan terus
1
di Negara maju sebesar 43% dan di Negara berkembang sebesar 54% dari
dengan data Riskesdas 2013 yaitu 25,8%. Sementara kasus hipertensi yang
belum berhasil terdiagnosa juga masih sangat tinggi yakni 76%. Berdasarkan
mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Sekitar 60%
penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Data angka kejadian hipertensi
RI, 2018).
faktor mayor yaitu faktor risiko yang tidak dapat dikontrol dan faktor minor
yaitu faktor risiko yang masih dapat dikontrol. Keturunan dan usia merupakan
faktor risiko yang tidak dapat dikontrol (mayor). Sedangkan gaya hidup
2
penanganan terhadap penderita hipertensi dititik beratkan pada faktor yang
masih bisa dikontrol seperti mengubah gaya hidup yang negatif dari penderita
hipertensi itu sendiri. Gaya hidup negatif dapat dipengaruhi oleh pola pikir
yang kurang baik misalnya karena beban dalam pikiran yang menumpuk dan
(Andria, 2015).
menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi. Hal ini
berjumlah 247 orang dan pasien perempuan berjumlah 608 orang. Pada tahun
2017 pasien laki-laki berjumlah 393 orang dan perempuan berjumlah 785
orang. Pada tahun 2018 pasien laki-laki berjumlah 424 orang dan pasien
perempuan berjumlah 823 orang penderita hipertensi. Pada tahun 2019 tercatat
3
orang, dan pada pasien perempuan sebanyak 669 orang. Januari 2020, jumlah
pasien hipertensi 182 orang yang terdiri dari laki-laki 73 orang dan perempuan
109 orang.
terkait faktor merokok, aktivitas fisik, umur dan genetik. Pada faktor merokok,
tersebut adalah pasien yang memiliki kebiasan merokok dan aktif merokok
sejak sekolah sampai sekarang dan 2 pasien lainnya yang adalah perempuan,
mengatakan bahwa memiliki suami yang merokok aktif dan suami memiliki
bahwa pasien jarang berolahraga, sesekali pasien berolahraga jalan kaki setiap
pagi dan melakukan pekerjaan rumah sehari-hari yang menurut pasien hal
tersebut termasuk aktivitas fisik ringan yang dilakukan. Masalah usia, ke-5
orang tersebut menderita hipertensi pada usia yang berbeda-beda. Ada yang
menderita hipertensi pada usia yang masih tergolong muda namun juga ada
yang sudah tua. 2 orang pasien menderita hipertensi pada usia 35 tahun dan 3
menyerang siapa saja dan tidak memandang usia. Masalah genetik atau
keturunan, ke-5 orang tersebut memiliki orang tua yang juga menderita
penyakit keturunan yang diturunkan dari orang tua. Ke-5 pasien juga
mengatakan bahwa terkadang pasien tidak menjaga pola makan dengan baik
4
hipertensi merupakan penyakit keturunan jadi pasien menganggap bahwa
dengan ke-4 faktor tersebut, dikatakan bahwa perawat selalu bahkan sering
masalah merokok, perawat tidak bisa melarang pasien karena itu adalah hak
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
Rijali Ambon.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
6
komunitas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
melakukan penelitian sejenis dan lebih lanjut dalam bidang yang sama.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi
lama dan tetap akan menimbulkan gejala yang disebut sebagai penyakit
dkk, 2015).
dengan tekanan darah tinggi adalah penyakit kronik akibat desakan darah
yang berlebihan dan hamper tidak konstan arteri. Tekanan dihasilkan oleh
8
2. Klasifikasi Hipertensi
1) Hipertensi Benigna
2) Hipertensi Maligna
9
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-7
Kategori Sistolik Diastolik
Normal < 120 < 80
3. Etiologi Hipertensi
(Mutaqin.A, 2014).
10
dalam kasus-kasus hipertensi, yaitu faktor keturunan, faktor umur,
a) Gaya hidup
b) Umur
11
orang tuanya adalah penderita hipertensi. Selain itu faktor
komplikasinya.
4. Patofisiologi Hipertensi
12
mengakibatkan penebalan pembuluh darah arteriol yang mungkin
b. System Renin-Angiotensin
interaksi antara system saraf system saraf otonom dan system saraf
d. Disfungsi Endotalium
e. Substansi Vasokatif
13
Banyak system vasoaktif yang mempengaruhi transpor natrium dalam
f. Hiperkoagulasi
anti-hipertensi.
g. Disfungsi Diastolic
tekanan ventrikel.
14
Pemeriksaan fisik pada pasien yang menderita hipertensi tidak
dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi. Tetapi dapat
terasa tubuh cepat untuk merasakan capek, sesak nafas, sakit pada bagian
dada, bengkak pada kedua kaki atau perut (Setiati, Alwi, Sudoyo,
pada hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa terjadi
dengan keluhan episode sakit kepala, palpitasi, banyak keringat dan rasa
dan Syam, 2014). Saat hipertensi terjadi sudah lama pada penderita atau
hipertensi sudah dalam keadaan yang berat dan tidak diobati gejala yang
timbul yaitu sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah,
15
Semua itu terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
6. Komplikasi Hipertensi
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang
binggung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian
tubuh terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau
lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak
16
darah tersebut. Hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka
diparu, kaki dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan didalam
terjadi koma.
17
7. Pencegahan Hipertensi
setiap orang. Jika tekanan stress terlampau besar sehingga melampaui daya
tidur, ataupun timbul hipertensi. Agar terhindar dari efek negatif tersebut,
8. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Pengobatan Nonfarmakologik
2) Menghentikan merokok
18
Merokok tidak berhubungan langsung dengan hipertensi tetapi
3) Menghindari alcohol
Kurangi asupan garam kurang dari 100 mmol per hari atau kurang
dari 2,3 gram natrium atau kurang dari 6 gram NaCL. Pendertita
magnesium
b. Pengobatan Farmakologik
kelainan organ dan faktor resiko lain. Hipertensi dapat diatasi dengan
19
memodifikasi gaya hidup. Pengobatan dengan anti hipertensi diberikan
1) Diuretic
2) Beta-Blokers
yaitu hipertensi yang dapat di kontrol dan hipertensi yang tidak dapat di
antara lain:
1) Kegemukkan (obesitas)
20
Dari hasil penelitian, diungkapkan bahwa orang yang kegemukan
badan normal.
2) Kurang Olahraga
badan normal.
21
Sebagian masyarakat kita sering menghubungkan antara konsumsi
22
ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume
23
b. Faktor yang tidak dapat dikontrol
1) Keturunan (genetika)
berbagai komplikasinya.
2) Jenis Kelamin
24
B. Tinjauan Umum Tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Hipertensi
1. Merokok
a. Defenisi Rokok
atau isinya terdapat rokok putih, rokok kretek, dan rokok klembak.
Filter (RF) dan Rokok Non Filter (RNF) (Aji et al., 2015).
b. Derajat Merokok
25
3) Perokok berat : >600 batang per tahun
aterosklerosis.
26
dalam darah. Asap rokok yang terhirup akan menghasilkan
lesi ini adalah plak fibrous endotel yang terdiri dari sel lemak,
27
eksperimental tidak hanya mengkonfirmasi peran utama
2. Aktivitas Fisik
28
b. Manfaat Aktivitas Fisik
a) Aerobik
lebih baik.
b) Kekuatan Otot
Misalnya push up, sit up, angkat beban, dan menaiki tangga.
c) Kekuatan Tulang
29
Misalnya berlari, berjalan, lompat tali dan angkat beban akan
d) Peregangan
dll) selama minimal tiga hari dalam satu minggu dan total
30
sedang adalah lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas
3. Umur/Usia
tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,
paruh baya yakni cenderung meningkat khususnya yang berusia lebih dari
40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun keatas. Tekanan darah
50-60% mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90
mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang
bertambahnya usia. Proses menua adalah hal alami yang tidak bisa kita
31
hindari. Namun, menjadi tua dengan tetap sehat adalah hal yang bisa kita
4. Keturunan/Genetik
variasi genetik dengan mengatur ulang alela secara acak sehingga timbul
32
C. Kerangka Konsep
bawah ini:
Merokok
Aktivitas Fisik
Kejadian
Hipertensi
Usia/Umur
Genetik (Keturunan)
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Hubungan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
metode Systematic Review yakni sebuah sintesis dari studi literature yang
mengevaluasi melalui pengumpulan data – data yang sudah ada dengan metode
pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses telaah kritis dalam pemilihan
studi.
2. Menyusun Protokol
a. Pencarian Data
34
Pencarian data mengacu pada sumber data base Google Scholar yang
sifatnya resmi.
b. Skrining Data
penelitian) denga teks lengkap (full text) dengan memenuhi criteria yang
Strategi pencarian dilakukan mengacu pada protokol yang telah dibuat dan
menentukan lokasi atau sumber database untuk pencarian data serta dapat
4. Ekstrasi Data
secara manual dengan membuat formulir yang berisi tentang; tipe artikel,
nama jurnal atau konferensi, tahun, judul, kata kunci, metode penelitian dan
lain-lain.
35
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
nasional. Jurnal yang didapatkan dari tahun 2013-2018 sebanyak 230 jurnal
terdapat 10 jurnal.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu jurnal yang dapat dianalisis dan
Jurnal yang
berkaitan dengan
faktor-faktor yang
Jurnal akhir yang sesuai kriteria berhubungan dengan
inklusi kejadian hipertensi
(n=10 )
36
3. Teknik Sampling
sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sample
populasi yang telah diketahui, maka dibuat kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam sebuah penelitian
yang akan kita review dan kirteria eksklusi adalah faktor – faktor yang dapat
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
37
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
ini meliputi :
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau yang
E. Analisa Data
Setelah melewati tahap protokol sampai pada ekstraksi data, maka analisis data
38
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Hasil Systematic Review Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi
No Judul/Peneliti Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Intervensi Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisa
1 Hubungan 2015 Kota Untuk mengetahui cross-sectional 92 Kuesioner uji chi- Kebiasaan ada
Merokok Padang hubungan study responden square merokok hubungan
dengan antara kebiasaan berpengaruh antara
Kejadian merokok termasuk terhadap kebiasaan
Hipertensi pada lama merokok, hipertensi merokok
LakiLaki Usia jumlah rokok dan dengan
35-65 Tahun di jenis rokok hipertensi
Kota Padang. dengan hipertensi. (p=0,003)
(Yashinta
Octavian Gita
Setyanda)
2 Hubungan 2018 Wilayah untuk mengetahui Korelasi dan 51 Baecke Uji Aktivitas fisik Didapatkan
aktivitas fisik Tlogosuryo hubungan pendekatan Responden questionnaire speraman berpengaruh nilai Sig.=
dengan tekanan Kelurahan aktivitas fisik cross sectional dan observasi rank pada tekanan 0,005(α
darah pada Tlogomas dengan tekanan darah ≤0,05).
masyarakat Kecamatan darah pada Artinya ada
penderita Lowokwar masyarakat hubungan
39
hipertensi di u Kota penderita aktivitas
Wilayah Malang hipertensi di fisik dengan
Tlogosuryo Wilayah tekanan
Kelurahan Tlogosuryo darah pada
Tlogomas Kelurahan masyarakat
Kecamatan Tlogomas penderita
Lowokwaru Kecamatan hipertensi di
Kota Malang. Lowokwaru Kota wilayah
(Hasanudin) Malang Tlogosuryo,
Kelurahan
Tlogomas
Kecamatan
Lowokwaru
Kota
Malang
3 Faktor-Faktor 2017 Pasar Untuk mengetahui Survey 320 Kuesioner Analisa Terdapat Faktor-
Yang Beringharj faktor-faktor yang Analitik Responden bivariat hubungan faktor yang
Berhubungan o Kota berhubungan dengan Uji Chi- antara usia, berhubunga
Dengan Yogyakart dengan kejadian pendekatan square jenis kelamin, n dengan
Hipertensi pada Cross sectional pekerjaan, kejadian
Kejadian a
Pekerja Sektor pendapatan, hipertensi
Hipertensi Informal di Pasar pendidikan pada pekerja
Pada Pekerja Beringharjo Kota keturunan, sector: usia
Sektor Yogyakarta akses layanan (p=0,000),
Informal Di kesehatan, jenis
Pasar pola konsumsi kelamin
Beringharjo makanan asin, (p=0,003),
Kota pola konsumsi pekerjaan
Yogyakarta. makanan (p=0,001),
(Dwi Lestari berlemak, pendapatan
Ratna Ningsih) aktivitas fisik, (p=0,000),
40
pengetahuan, pendidikan
asal dan (p=0,000),
konsumsi riwayat
alcohol keturunan
dengan (p=0,000),
kejadian akses
hipertensi kelayanan
kessehatan
(p=0,030),
pola
konsumsi
makanan
asin
(p=0,000),
pola
konsumsi
makanan
berlemak
(p=0,000),
pola
aktivitas
fisik
(p=0,000),p
engetahuan
(p=0,011).
Faktor-
faktor yang
tidak
berhubunga
n dengan
kejadian
41
hipertensi
yaitu asal
(p=0,825)
dan
konsumsi
alkohol
(p=0,70).
4 Faktor-Faktor 2017 Puskesmas Untuk mengetahui Deskriptif 112 Kuesioner Chi Ada hubungan Terdapat
Yang Makrayu faktor-faktor yang analitik dengan Responden Square antara usia, hubungan
Berhubungan Kecamatan berhubungan pendekatan jenis kelamin, antara
Dengan Ilir dengan kejadian study cross keturunan, kejadian
Kejadian Barat II hipertensi yang sectional pekerjaan, dan hipertensi
Hipertensi Di Palembang terdiri dari faktor aktivitas fisik dengan
Puskesmas usia, jenis dengan umur (p
Makrayu kelamin, kejadia value =
Kecamatan Ilir keturunan, hipertensi 0,010), jenis
Barat II pekerjaan, dan kelamin (p
Palembang. aktivitas fisik. value =
(Hasan Azhari) 0,026),
keturunan (p
value =
0,002),
pekerjaan (p
value =
0,006), dan
juga
Aktivitas
fisik dengan
nilai p value
= 0,019.
5 Hubungan Usia 2018 Kecamatan Untuk mengetahui analitik cross 115 Kuesioner uji Chi- Usia Hasil
42
Dengan Kresek dan gambaran sectional responden Square berpengaruh penelitian
Kejadian Tegal hipertensi di terhadap yang
Hipertensi di Angus, Kecamatan hipertensi didapatkan
Kecamatan Kabupaten Kresek dari 115
Kresek dan Tangerang dan Tegal Angus responden
Tegal Angus, yaitu rata-
Kabupaten rata usia
Tangerang. pada rentang
(Nita Widjaya) usia 18-40
tahun
(61,7%).
Analisis
bivariate
hubungan
antara usia
dengan
kejadian
hipertensi p-
value 0,00.
6 Faktor-Faktor 2015 Puskesmas Untuk mengetahui Survei analitik 88 Kuesioner dan Uji chi Ada hubungan Faktor
Yang Kedungmu faktor-faktor yang dengan Responden Wawancara square antara umur, yang
Berhubungan ndu Kota berhubungan pendekatan status berhubunga
Dengan Semarang dengan kejadian kasus kontrol pasangan, n dengan
Kejadian hipertensi tidak konsumsi kejadian
Hipertensi terkendali pada garam,
hipertensi
Tidak penderita yang konsumsi
Terkendali melakukan kopi, stress, yaitu: umur
Pada Penderita pemeriksaan rutin konsumsi obat (p=0,022),
Yang di Puskesmas antihipertensi, status
Melakukan Kedungmundu obesitas, pasangan
Pemeriksaan Kota Semarang konsumsi (p=0,001),
43
Rutin Di alcohol, konsumsi
Puskesmas merokok dan garam
Kedungmundu aktivitas fisik (p=0,001),
Kota Semarang konsumsi
(Budi
kopi
Artiyaningrum)
(p=0,033),
stres
(p=0,001),
dan
konsumsi
obat anti
hipertensi
(p=0,010).
Faktor
yang tidak
berhubunga
n yaitu
obesitas
(p=0,280),
konsumsi
alkohol
(p=0,502),
merokok
(p=0,265),
dan
aktivitas
fisik
(p=0,509).
44
7 Faktor-Faktor 2016 Puskesmas Untuk mengetahui Observasional 39 Kuesioner Chi Terdapat Variabel
Yang Demak II faktor yang analitik dengan Responden Square hubungan yang
Berhubungan berhubungan pendekatan antara umur, berhubunga
Dengan Tingkat dengan tingkat cross sectional keturunan, n dengan
Hipertensi di hipertensi di aktivitas fisik,tingkat
Wilayah Kerja wilayah kerja asupan garam hipertensi
Puskesmas Puskesmas dan obesitas adalah umur
Demak II. Demak II dengan tingkat (p=0,026),
(Lina Dwi hipertensi keturunan
Yoga Pramana) (p=0,003)
dan aktivitas
fisik
(p=0,013).
Sedangkan
variabel
yang tidak
berhubunga
n dengan
tingkat
hipertensi
adalah
asupan
garam
(p=0,678)
dan obesitas
(p=0,272).
8 Faktor-Faktor 2016 Puskesmas Untuk mengetahui Studi analitik 112 Kuesioner Uji chi- Terdapat Terdapat
Yang Petang I faktor-faktor yang dengan desain Responden square hubungan hubungan
Berhubungan Kabupaten berhubungan cross-sectional dan Fisher antara genatik, yang
Dengan Badung dengan study dan Exact Test aktivitas fisik, bermakna
Kejadian hipertensi pada menggunakan tingkat stress, antara
45
Hipertensi Pada lansia di wilayah pendekatan jenis kelamin,lgenetik (p =
Kelompok kerja UPT retrospektif. obesitas, 0,019),
Lanjut Usia Di Puskesmas Petang merokok dan aktivitas
Wilayah Kerja I, Kabupaten konsumsi fisik (p =
Upt Puskesmas Badung alcohol 0,017), dan
Petang I dengan tingkat
Kabupaten kejadian stress (p =
Badung. hipertensi 0,001 )
(Muhamad dengan
Hafiz) kejadian
hipertensi.
Sedangkan
jenis
kelamin,
obesitas,
merokok,
dan
konsumsi
alkohol
tidak
terdapat
hubungan
yang
bermakna
dengan
kejadian
hipertensi
9 Faktor-Faktor 2014 Puskesmas Untuk mengetahui Penelitian 87 Kuesioner, Chi Ada hubungan Adanya
yang Simpang faktor-faktor yang kuantitatif Responden Sphygmoman Square antara jenis hubungan
Berhubungan Tiga berhubungan dengan ometer air kelamin, antara faktor
dengan Pekanbaru dengan hipertensi rancangan raksa dan keturunan, keturunan
46
Hipertensi Pada pada lansia diatas cross sectional stetoskop obesitas, dengan
Lansia di Atas Umur 65 tahun study kebiasaan hipertensi
Umur 65 merokok, Pvalue ≤
Tahun. stress dan 0,05.
(Sri Agustina) olahraga Tidak ada
dengan hubungan
kejadian antara faktor
hipertensi jenis
kelamin,
obesitas,
kebiasaan
merokok,
stres,
olahraga
dengan
Pvalue >
0,05.
10 Hubungan 2018 Poli Untuk deskritif 53 Kuesioner uji Chi- Genetik Hasil
Genetik Dan Penyakit mengetahui analitik dengan responden Square berpengaruh penelitian
Stress Dengan Dalam hubungan genetik menggunakan terhadap diperoleh
Kejadian RSUD dan stress dengan metode Cross hipertensi bahwa
Hipertensi. kejadian Sectional Study hubungan
Nene
(Suparta) hipertensi antara
Mallomo genetic
Kabupaten dengan
Sidenreng kejadian
Rappang hipertensi
diperoleh
dengan
nilai p=
0,004 < p=
47
0,05.
Terdapat
hubungan
antara
genetik dan
stress
dengan
kejadian
hipertensi.
48
Hasil penelitian Yashinta (2015) tentang Hubungan Merokok dengan
bukan perokok sebesar 35 orang (38%). Artinya lebih dari setengah responden
merupakan perokok. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan p < 0,05
49
hasil angka kejadian hipertensi pada pekerja sektor informla di Pasar
Usia responden mayoritas ≥40 tahun yaitu 297 responden (92,5%), Jenis
mayoritas pemilik kios 167 responden (52,2%), Asal tempat tinggal rata-rata
175 (54,4%), mayoritas responden tidak menyukai makanan asin yaitu 171
137 responden (43,8%) akses layanan kesehatan > 60 menit yitu 165
50
Makrayu Kecamatan Ilir Barat II Palembang didapatkan hasil bahwa dari 57
value = 0,002 < α (0.05). Hasil analisis bivariat didapatkan p value = 0,010
dengan nilai α = 0,05, p<α (H0 ditolak) berarti menunjukkan bahwa ada
(0,05).
Tangerang didapatkan hasil dari 115 responden yaitu rata-rata usia pada
usia dengan kejadian hipertensi p-value 0,00. Terdapat hubungan antara usia
Tangerang, Banten.
51
melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
(p=0,509;OR=1,338).
adalah umur (p=0,026), keturunan (p=0,003) dan aktivitas fisik (p=0,013). Sedangkan
variabel yang tidak berhubungan dengan tingkat hipertensi adalah asupan garam
menunjukkan bahwa hasil Penelitian dengan uji chi-square dan Fisher Exact
1,424; IK 95% 1,069 sampai 1,895), dan tingkat stress (p < 0,0001; RP =
52
jenis kelamin, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol tidak terdapat
hasil penelitian Ada hubungan antara faktor keturunan dengan hipertensi pada
Pekanbaru dengan hasil p value = 0,008. Tidak ada hubungan antara faktor
p=0,004 dengan tingkat kemaknaan α= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
p<α. Dari analisis tersebut dapat diartikan Ha gagal ditolak, sehingga dapat
53
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil review dari jurnal atau artikel yang di dapatkan oleh
usia, dan genetik. Dari hasil review artikel atau jurnal diatas, terdapat
hubungan yang signifikan antara merokok, aktivitas fisik, usia dan genetic
pernah merokok dalam kehidupan. Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan
karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran
54
Perokok pasif dapat mengalami hipertensi. Seseorang yang merokok
seminggu minimal 30 menit, minimal 3-4 kali seminggu. Olah raga yang
penderita hipertensi ringan. Pada orang tertentu dengan melakukan olah raga
timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang di miliki
hipertensi pada usia tua. Dari berbagai penelitian yang di lakukan di Indonesia
55
Semakin bertambahnya usia elastisitas pembuluh darah akan mengecil
risiko terjadinya hipertensi. faktor resiko hipertensi yang tidak dapat dirubah
salah satunya adalah riwayat keluarga yang positif menderita masalah jantung
genetik pada penelitian ini adalah apakah pada keluarga responden terdapat
ini tidak berdiri sendiri, faktor ini juga diperngaruhi faktor-faktor lingkungan
lain. Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolism pengaturan garam dan
renin membran sel. bila kedua orang tuanya menderita hipertensi maka sekitar
45% akan turun ke anak-anaknya dan bila salah satu orang tuanya yang
yang memiliki riwayat hipertensi pada keluarga merupakan faktor risiko untuk
keluarga mempunyai risiko untuk menderita hipertensi 1,417 kali lebih besar
56
dibandingkan dengan lansia yang tidak memiliki riwayat hipertensi pada
Penyakit hipertensi dapat diminimalisir dengan menjaga pola hidup yang baik.
besar akan mengalami hipertensi, untuk itu jika ada riwayat keluarga yang
aktivitas fisik seperti olahraga ringan, dan tidak merokok terutama bagi laki-
laki yang seringkali tergantung dengan rokok. Selain itu juga, dari hasil-hasil
juga harus diatur sejak usia muda, sehingga dapat mencegah penyakit
hipertensi di usia lanjut. Dengan demikian, perlu adanya pola hidup yang
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut:
B. Saran
berikut:
58
dalam menyusun kebijakan dan strategi dalam melaksanakan program
59
DAFTAR PUSTAKA
Andria, K. M., 2013. Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stres, dan Pola
Makan dengan Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia
Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Jurnal
Promkes, Volume 1, pp. 111-117.
Anggraeny, Rini. 2014. Faktor Risiko Aktifitas Fisik, Merokok, dan Konsumsi
Alkohol Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Patingaloang Kota Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Makassar: Universitas Hasanudin
60
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI
Kurniadi dkk. 2014. Stop Diabetes Hipertensi, kolesterol tinggi dam jantung
karoner. Yogyakarta: Istana Media
National Institute for Health and Care Excellence. 2013. Clinical Management of
Hypertension
Susanto. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group
61
Suparta. 2018. Hubungan Genetik Dan Stress Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Pencerah.
62