Keterkaitan PKN Dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainya
Keterkaitan PKN Dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainya
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, keceerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1).
Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk
menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya. Pendidikan IPS pada
tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu / fusi. Hal ini
disesuaikan dengan karakteristik tingkat perkembangan usia siswa SD yang masih
pada taraf berfikir abstrak.
Pengembangan pendidikan IPS tidak hanya diarahkan pada pengembangan
kompetensi yang berkaitan dengan aspek intelektual saja. Keterampilan sosial
menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa dalam pendidikan IPS. Keterampilan mencari, memilih,
mengolah dan menggunakan informasi untuk memberdayakan diri serta
keterampilan bekerjasama dengan kelompok yang majemuk nampaknya
merupakan aspek yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak akan
menjadi warga negara dewasa dan berpartisipasi aktif di era global.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Karakteristik pkn dengan IPS Dan Mata Pelajaran Lainnya?
2. Bagaimana Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS?
3. Bagaimana Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Dengan
Mata Pelajaran Lainnya?
1
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Karakteristik pkn dengan IPS Dan Mata Pelajaran
Lainnya
2. Untuk mengetahui Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan
IPS
3. Untuk memahami Hubungan Bidang Studi Pendidikan
Kewarganegaraan Dengan Mata Pelajaran Lainnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Dan Karakteristik PKn dengan IPS Dan Mata
Pelajaran Lainnya
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajarn yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-
kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh pancasila dan UUD
1945. Tujuan pendidikan kewarganegaraan secara umum adalah:
1. Memberikan pengertian, pengetahuan, dan pemahaman tentang pancasila.
2. Membentuk pola fikir yang sesuai dengan pancasila.
3. Menanamkan nilai-nilai moral pancasila ke peserta didik.
4. Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga negara dan warga
masyarakat Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-
nilai moral pancasila untuk menghadapi arus globalisasi.
5. Memberi motivasi agar berperilaku sesuai dengan nilai, moral, dan norma
pancasila.
3
o Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu dikembangkan selain untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan siswa juga dapat: (1)
Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih
bermakna; (2) Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan
memanfaatkan informasi; (3) Menumbuhkembangkan sikap positif,
kebiasaan baik, dan nilai-nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan; (4)
Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi,
komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain; (5) Meningkatkan minat
dalam belajar; dan (6) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
o Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Menurut Depdikbud (1996:3), pembelajaran terpadu sebagai suatu proses
mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri yaitu: holistik, bermakna,
otentik, dan aktif.
1. Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran
terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut
pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkann siswa untuk
memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan
membuat siswa lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau mengahdapi kejadian
yang ada di depan mereka.
2. Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek seperti yang dijelaskan di atas,
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang
berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan
dari materi yang dipelajari. Rujukan yang nyata dari semua konsep yang diperoleh
dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lainnya akan menambah kebermaknaan
konsep yang dipelajari. Selanjutnya, hal ini akan mengakibatkan pembelajaran
yang fungsional. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk
memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya.
4
3. Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung
prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara
langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar
pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatya lebih
otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui eksperimen.
Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa bertindak sebagai
aktor pencari informasi dan pemberitahuan.
4. Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik
secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar
yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa
sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar. Dengan demikaian,
pembelajaran terpadu bukan hanya sekedar merancang aktivitas-aktivitas dari
masing-masing mata pelajaran yang saling terkait. Pembelajaran terpadu bisa saja
dikembangkan dari suatu tema yang disepakati bersama dengan melirik aspek-
aspek kurikulum yang bisa dipelajari secara bersama melalui pengembangan tema
tersebut.
Dalam paradigma PKn sekarang dikenal tiga komponen yang saling berkaitan.
Menurut Udin Saripuddin Winataputra, ada tiga komponen tersebut adalah
sebagaimana uraian berikut ini.
5
1. Komponen pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) berupa materi
pelajaran PKn yang harus dicapai peserta didik.
6
keterkaitan sosiologi dengan pendidikan kewarganegaraan, dalam sebuah desa
mempunyai kendala dalam aksesbilitas. Seperti kurang memadainya jalan raya
untuk masyarakat desa untuk keluar dari desa dalam rangka memenuhi kebutuhan,
seperti berjualan, melanjutkan pendidikan, dan membeli kebutuhan rumah tangga
yang tidak disediakan desa. Namun hal tersebut terkendala sehingga menimbulkan
ketergangguan pola kehidupan masyarakat, terjadinya konflik antar masyarakat
dan meresahkan kondisi desa. Bagi masyarakat yang paham dengan haknya
sebagai warganegara maka mereka akan menuntutnya sesuai prosedur tanpa harus
meresahkan kampungnya sendiri. Kemudan jika mereka memahami tentang
kewajiban sebagai warga negara maka mereka akan berusaha memenuhi
kewajibannya seperti pajak supaya pemerintah dapat membangun sarana umum
seperti yang diinginkan dan mengelola sumberdaya ala dengan baik. Jadi
pendidikan kewarganegaraan dapat menjad solusi permasalahan di masyarakat.
Sama-sama mengkaji masyarakat / warga negara.
7
Horizontal yaitu adanya perbedaan, tetapi tidak menunjukkan tingkatan
seperti berikut ini :
A. Perbedaan fisik dan Ras: Penduduk Indonesia memiliki ragam ciri fisik
dan ras seperti golongan Malesoid yang terdapat di daerah papua yang
memiliki ciri rambut kriting, bibir tebal dan berkulit hitam.
B. Perbedaan suku bangsa: di Indonesia terdapat lebih dari 300 suku bangsa
dengan jumlah yang beragam seperti suku dayak, batak, minang, dan
lainnya.
C. Perbedaan Agama: Adanya kepercayaan animisme dan dinamisme serta
kebebasan rakyat Indonesia untuk memeluk agama yang di yakininya.
D. Perbedaan Jenis kelamin: perbedaan gender tidak menjadi masalah karena
disesuaikan dengan nilai bangsa tersebut.
8
4. Membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional
9
4. Persamaan cita-cita
10
2. Nilai kecintaan
3. Nilai kebanggaan
4. Nilai pengorbanan
11
Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya
memelihara persatuan dan kesatuan dan menyumbangkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki untuk membangun negara. .
Ciri-ciri cinta tanah air diantaranya rela berkorban untuk tanah air dan bangsa;
bangga berbangsa, berbahasa, dan bertanah air Indonesia; giat dalam
melaksanakan pembangunan di segala bidang; dan ikut mempertahankan
persatuan dan kesatuan. Semangat cinta tanah air perlu terus dibina sehingga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjamin. Cinta tanah air
bermanfaat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Manfaat tersebut
diantaranya negara akan aman dan damai, pembangunan dapat berjalan lancar,
dan pendapatan negara akan meningkat. Manfaat tersebut kita sendiri yang
merasakan. Kita akan merasa aman dan damai serta kesejahteraan hidup
meningkat. Jika cinta tanah air tidak terbina pada diri setiap warga maka negara
akan mudah dilanda kekacauan, pembangunan tidak behasil, pendapatan negara
menurun, dan pada akhirnya tingkat kesejahteraan dan kesehatan warga sendiri
yang akan hancur.
12
di keluarga, kita amalkan sikap dan tingkah laku hemat, disiplin dan
bertanggungjawab dalam mewujudkan keutuhan dan kebersamaan agar tercapai
kebahagiaan lahir batin. Di sekolah, perwujudan rasa persatuan dan cinta tanah
air dapat kita wujudkan atau amalkan melalui kegiatan-kegiatan seperti OSIS,
PRAMUKA, UKS, PMR, dan lain-lain.
13
negara, kecuali jika ditentukan lain oleh undang-undang. Prinsip ikut serta dalam
pembelaan negara sebagai tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara
mengandung makna bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan
diri sendiri.
Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatannya. Penyelesaian segala pertikaian atau perselisihan yang timbul dari
hubungan antarbangsa atau antarnegara akan selalu diusahakan melalui cara-cara
damai. Bagi bangsa Indonesia, cara kekerasan (perang) merupakan jalan terakhir
yang hanya dilakukan apabila semua usaha dalam menyelesaikan pertikaian atau
perselisihan secara damai tidak berhasil. Prinsip ini menunjukkan pandangan
bangsa Indonesia tentang perang dan damai.
14
2. Hukum Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara."
dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Jadi sudah
pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala
macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang
menggunakan pendekatan keterkaitan amatlah tepat karena hal itu akan
membantu siswa memperoleh pengatahuan secara utuh dan melakukan tugas-
tugasnya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Hal itu sesuai pula
pesan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan 1994 yang memungkinkan,
dikaitkannya maka makna pelajaran atau bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan dengan mata pelajaran dan bidang studi lainnya. Keterkaitan
antara pendidikan kewarganegaraan tidak hanya dengan mata pelajaran IPS,
tetapi juga dengan mata pelajaran atau bidang studi-studi lainnya seperti
Pendidikan Agama, Matematika, IPA, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, dan
Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang
dapat digunakan, namun pada kesempataan ini contoh-contoh pendekatan-
pendekatan yang dikemukakan hanyalah beberapa diantaranya pendekatan yang
bersifat intra dan pendekatan yang bersifat antar, inter, atau lintas.
B. Saran
Penulis menyadari kalau makalah ini masih jauh dari sempurna.
Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemeliharaan kata serta cakupan
masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dari makalah ini. Oleh
karena itu saran dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam
penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bias memebantu para
pembaca, Amin ya robbal’alamin
16
DAFTAR PUSTAKA
Shadia. 2012. Makalah Konsep serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara.
[online]. (coretanshadia.blogspot.com/2012/11/makalah-konsep-serta-prinsip-
cinta.html). diakses pada tanggal 18 oktober 2022.
17