Anda di halaman 1dari 15

OBESITAS PADA ANAK

PRODI GIZI
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
2022

1
RUANG LINGKUP OBESITAS PADA ANAK
1. PENGERTIAN OBESITAS PADA ANAK

Obesitas pada anak : kelebihan berat badan pada


anak yang terjadi karena interaksi faktor
lingkungan (eksternal) dan faktor genetik
(internal), dimana terjadi apabila asupan energi
melebihi dari yang dibutuhkan, sehingga masa
jaringan adiposa meningkat.

2
2. ETIOLOGI OBESITAS PADA ANAK

Secara umum : disebabkan kelebihan asupan Menurut Obesity Action Coalition (2017).
makanan dan minuman yang mengandung kalori Penyebabnya bersifat multifaktorial, beberapa
tinggi, kurang aktivitas fisik, dan terdapat faktor faktor berkontribusi terhadap terjadinya obesitas
genetik. pada anak meliputi :

lingkungan,

kurangnya aktivitas fisik,

hereditas keluarga,

pola makan,

dan status sosioekonomi

3
3. PATOFISIOLOGI OBESITAS PADA ANAK
Obesitas pada anak terkait dengan mekanisme
fisiologis tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan asupan energi dan pengeluaran
energi.
Faktor genetik berdampak signifikan sebagai
predisposisi terjadinya obesitas pada anak.
Tetapi faktor lain seperti perilaku dan lingkungan
berperan juga dalam terjadinya obesitas pada anak.

4
PENATALAKSANAAN TERAPI OBESITAS ANAK

1. ASUHAN GIZI

2. AKTIVITAS FISIK

3. MODIFIKASI PERILAKU

5
1. ASUHAN GIZI

a. Asesmen Gizi
: Domain yang termasuk pada asesmen gizi, yaitu riwayat terkait
makanan dan gizi, data antropometri, biokimia, pemeriksaaan fisik
klinis terkait gizi, dan riwayat klien.

• 1) Riwayat terkait makanan dan gizi


• a) Asupan makanan dan minuman,
• b) Riwayat diet,
• c) Lingkungan makan,
• d) Obat-obatan yang dikonsumsi dan herbal,
• e) Pengetahuan gizi dan makanan,
• f) Kepercayaan dan sikap,
• g) Pantangan makanan,
• h) Aktivitas fisik.

6
2. Data Antropometri
data antropometri ini yaitu berat badan, tinggi badan, IMT menurut umur, perubahan berat
badan, perubahan tinggi badan, perubahan IMT menurut umur.

3. Data Biokimia
data yang bersumber dari hasil pemeriksaan laboratorium terkait kondisi medis kasus,
seperti: pemeriksaan gula darah dan profil lipid.

4. Data pemeriksaan fisik klinis terkait gizi


Hasil pemeriksaan seperti tekanan darah, fungsi paru-paru, perubahan ukuran baju anak
terkait perubahan berat badan, dan sebagainya yang terkait dengan kondisi medis

5. Data Riwayat Klien


meliputi : jenis kelamin, umur, etnis, bahasa, pendidikan, dan kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah, data sosial seperti tingkat sosial ekonomi, situasi di rumah atau tempat tinggal, dan
penggunaaan media sosial.
7
• Rumus REE yang digunakan adalah persamaan dari WHO untuk anak sebagai berikut:

Tabel 2.1. Rumus Perhitungan Resting Energy Expenditure (WHO)

Umur (tahun) Jenis Kelamin REE


0-3 Laki-laki 60,9 X BB(kg) – 54
Perempuan 61,0 X BB(kg) – 51
3-10 Laki-laki 22,7 X BB(kg) + 495
Perempuan 22,5 X BB(kg) + 499
11-18 Laki-laki 12,2 X BB(kg) + 746
Perempuan 17,5 X BB(kg) + 651
Setelah diperoleh energi untuk REE, lanjutkan dengan menghitung Total Energy
Expenditure (TEE) = REE x Aktivitas fisik.

Tabel 2.2. Faktor Aktivitas Fisik Untuk Anak Overweight / Obesitas (3-18 tahun)

Aktivitas Fisik Laki-laki Perempuan


Sedentary 1,00 1,00
Kurang Aktif 1,12 1,18
Aktf 1,24 1,35
Sangat Aktif 1,45 1,60

8
b. Diagnosis Gizi

• : menggunakan format Problem-EtiologiSign/Symptom (PES).


• Berikut ini masalah gizi di domain asupan yang sering ditemukan pada anak obesitas
yaitu: (Alicia, et al, 2005)
• NI.1.5 Kelebihan asupan energi
• NI.2.2 Kelebihan asupan oral
• NI.5.8.2 Kelebihan asupan karbohidrat

• Pada domain klinis, masalah gizi yang dihadapi adalah:


• NC.3.3 Kelebihan berat badan / obesitas
• NC.3.4 Kenaikan berat badan yang tidak diharapkan

• Sedangkan masalah gizi anak obesitas pada domain perilaku yaitu:


• NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi
• NB.1.4 Kurang dapat menjaga / monitoring diri
• NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah NB.2.1 Aktivitas fisik kurang NB.2.3 Tidak
mampu mengurus diri sendiri

9
c. Intervensi Gizi

• Tujuan intervensi gizi untuk pasien obesitas anak menurut AsDi, PERSAGI dan
IDAI, (2009) adalah memberikan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan
gizi anak, mencapai dan mempertahankan berat badan normal secara
bertahap tanpa mengganggu pertumbuhan dan aktivitas sehari-hari

• syarat diet yang diberikan untuk anak obesitas sebagai berikut: (AsDi,
PERSAGI dan IDAI, 2009).
• 1) Energi yang diberikan dengan menghitung kebutuhan normal dikurangi
200-500 kkal/hari.
• 2) Protein diberikan 15-20% dari total kebutuhan energi.
• 3) Lemak diberikan 30% dari total kebutuhan energi.
• 4) Karbohidrat diberikan 50-60% dari total kebutuhan energi.
• 5) Vitamin dan mineral sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013.
• 6) Cairan diberikan 8-9 gelas per hari.
• 7) Frekuensi pemberian makan 3 kali makanan utama dan 2-3 kali makanan
selingan.
• 8) Susu tetap diberikan sebanyak 1-2 gelas per hari, utamakan susu rendah
lemak.
• 9) Pada anak usia lebih dari 2 tahun dianjurkan pemberian serat dengan
rumus (umur dalam tahun + 5 ) gram per hari.
• 10) Bentuk dan jenis makanan menyesuaikan dengan daya terima anak.
10
d. Monitoring dan Evaluasi

• Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap data asupan makanan


sehari mencakup asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat.

• Monitoring dan evaluasi dilakukan juga terhadap perubahan berat


badan anak. Lakukan penimbangan berat badan setiap minggu
dengan menggunakan alat timbangan yang sama.
• Lakukan evaluasi, apakah ada penurunan berat badan secara
bertahap. Target penurunan berat badan yang dianjurkan 0,5 kg per
minggu sampai kira-kira mencapai 10% di atas berat badan ideal

11
2. AKTIVITAS FISIK

Secara umum rekomendasi aktivitas fisik anak usia 5-17 tahun adalah
melakukan aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari dengan intensitas
sedang hingga berat.
Sebagian besar aktivitas fisik anak sehari-hari harus bersifat aerobik, dan
melakukan aktivitas intensitas berat minimal 3 hari per minggu untuk
memperkuat otot dan tulang anak.

12
3. MODIFIKASI PERILAKU
• Modifikasi yang dimaksud adalah merubah kebiasaan perilaku pada anak obesitas,
terhadap terjadinya obesitas, dengan memulai perencanaan makan yang sehat dan
program latihan atau aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk membantu penurunan berat
badan.

• Ada 4 strategi modifikasi perilaku meliputi :


• a. Monitoring Diri : mengacu pada hasil pengamatan dan pencatatan makanan, minuman
dan aktivitas fisik yang dilakukan anak. Tujuan monitoring diri ini untuk meningkatkan
kesadaran diri terhadap target perilaku dan hasil yang dicapai.
• b. Menetapkan tujuan yang realistis : Anak obesitas seringkali merasa frustasi ketika
tidak mendapatkan hasil penurunan berat badan dengan segera
• c. Mempelajari kondisi tubuh : sangat penting untuk keberhasilan penurunan berat
badan dan menjaga kesehatan.
• d. Kelompok pendukung (support group) : ajak anak untuk terlibat dalam kelompok
pendukung (support group) dimana anggotanya memiliki masalah yang sama yaitu
kelebihan berat badan

13
Latihan
• An. T perempuan kelas 2 SD usia 8 tahun adalah anak pertama dari
pasangan Tn A dan Ny B. Pasangan ini sukses berwirausaha di
bidang kuliner di kota X. Dua hari ini An. T tidak masuk sekolah
karena sakit. Ia mengeluh sesak napas, cepat lelah, dan lemas. An.
T dibawa orang tuanya berobat ke dokter. Setelah dilakukan
pemeriksaan, tidak ditemukan penyakitnatau gangguan fungsional
organ lainnya. Keluhan yang muncul diduga berkaitan dengan
kelebihan berat badan yang dialami An. T. Berat badan saat ini = 42
kg, dan tinggi badan = 126 cm. Lalu dokter menganjurnya agar An.T
menurunkan berat badannya, dan merujuknya kepada Ahli Gizi.

14
• Hasil anamnesa gizi diperoleh data asupan energi sehari 2440 kkal dan
asupan protein 60,2 gram. Kebiasaan makan An.T 3 kali sehari, dengan
makanan selingan 3-4 kali. Dari usia balita An. T sudah mengalami
kegemukan, dan saat ini tampak tubuhnya semakin gemuk.
• Makanan kesukaannya yang digoreng-goreng, crispy, dan makanan manis.
Setiap pulang sekolah selalu minum air sirup atau minuman ringan yang
manis lainnya. Makanan selingan yang disukai roti cokelat, donat, brownies
atau mie goreng. Ia jarang main di luar rumah.
• Pemberian makan An. T sehari-hari dilakukan oleh pengasuhnya karena
kedua orang tuanya sibuk mengelola bisnis kuliner. Anda sebagai Ahli
Madya Gizi diminta melakukan asuhan gizi untuk An. T menggunakan
langkah-langkah PAGT.
• 1) Lakukan asesmen gizi pada kasus obesitas anak tersebut.
• 2) Buat diagnosis gizi untuk kasus obesitas anak tersebut.
• 3) Buat rencana intervensi gizi untuk kasus obesitas anak tersebut.
• 4) Buat rencana monitoring evaluasi untuk kasus obesitas anak tersebut.

15

Anda mungkin juga menyukai