Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA ANEMIA

Disusun oleh:

LENY BENDIWATI 2022207209074

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU - LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB) PROFESI NERS STIKes
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

A. DATA DASAR
1. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama Ny.
: S
Umur 57 Tahun
:
Jenis Kelamin Perempuan
:
Status Perkawinan Menikah
:
Agama Islam
:
Suku Jawa
:
Pendidikan Sarjana
:
Alamat Sb 7
:
Tanggal Pengkajian 16 Oktober 2022
:
Diagnosa Medis Anemia
:
Keluarga terdekat yang bisa
dihubungi
Nama Tn.S
:
Umur 65 Tahun
:
Pendidikan Sarjana
:
Hubungan dengan klien Suami
:

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD/Poliklinik):
Klien datang ke UGD Puskesmas pada tanggal 14 Oktober 2022
diantar oleh suaminya dengan keluhan lemas, pusing, dan kadang
berkunang-kunang. Klien mengatakan mudah lelah kalau
beraktivitas dan mual karena tidak nafsu makan. TD : 90/70
mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 60 x/mnt, S : 36,5°C
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang:
1) Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengatakan pusing dan sakit kepala
2) Keluhan penyerta
Klien mengatakan mudah lelah saat beraktivitas, mual karena
tidak nafsu makan

c. Riwayat Kesehatan Lalu:


Klien mengatakan memiliki riwayat anemia sebelumnya dan
pernah dirawat di RS dengan riwayat penyakit yang sama.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga:


Klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit seperti anemia, DM, jantung dan penyakit
degeneratif lainnya.

e. Riwayat Psikososial Spiritual


1) Psikologis
Klien mengatakan ingin sembuh.
2) Sosial
Keluarga mengatakan klien tinggal bersama anak dan istrinya.
Anak dan istrinya selalu memberikan semangat kepada klien
untuk proses penyembuhannya. Klien dikenal baik dengan
tetangga dilingkungan sekitar rumahnya
3) Spiritual
Klien mengatakan sedang sakit klien tetap melaksanakan
kewajiban nya sebagai seorang muslim seperti sholat dan
membaca Al-Quran.

f. Pengetahuan Pasien & Keluarga


Keluarga mengatakan mengerti tentang penyakit anemia

g. Lingkungan
keluarga mengatakan didalam rumah klien bersih.

h. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit:


Jabarkan pola kebiasaan sehari-hari dengan rinci meliputi pola sebelum
dan saat sakit sebagai berikut :

1). Pola Pemenuhan Nutrisi & Cairan :


Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit seminggu yang lalu nafsu makannya
baik, makan 3 kali sehari dengan porsi makan yang kurang lebih 3
sendok nasi dan di habiskan. Klien mengatakan jenis makanan sehari-
hari nasi putih dan lauk seperti ikan atau tahu tempe. Klien
mengatakan tidak membatasi porsi makannya, klien mengatakan tidak
suka makan sayur, klien makan mengggunakan tangan kanan, sebelum
makan klien berdoa. Klien mengatakan minum 7-8 gelas sehari
dengan jenis minuman air putih, pemenuhan melalui oral.

Saat sakit

Klien mengatakan makan 2 kali sehari tidak nafsu makan. Klien


mengatakan selalu menghabiskan ½ porsi makanan yang di sediakan
puskesmas. Klien mengatakan minum air putih 5-6 gelas sehari.
klien terpasang infus Nacl 0,9% dengan jumlah 20 tts/menit

2). Pola Eliminasi


a) Eliminasi BAK
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar,
klien mengatakan buang air kecil 4x dalam sehari, warna
kuning jernih dan bau khas

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit juga tidak ada kesulitan dalam
buang air kecil 2-3x dalam sehari, warna pekat dan bau khas

b) Eliminasi BAB
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar,
klien mengatakan buang air besar 2x dalam sehari

Saat sakit
Klien mengatakan selama masuk Puskesmas baru 2x buang air
besar, klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam buang air besar.

3). Pola Personal Hygiene


Sebelum Sakit
klien mengatakan mandi 2x/hari..

Saat Sakit
klien mengatakan mandi tetap 2x/hari.
4). Pola Istirahat & Tidur
Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit jarang tidur siang karena suka mencari
besi/tembaga, klien mengatakan jika malam klien tidur jam 20:00.

Saat sakit
Klien mengatakan tidak bisa tidur dikarenakan pusing dan badan
terasa lemas

5). Pola Aktivitas & Latihan


Sebelum sakit
Klien mengatakan kegiatan sehari-hari sebelum sakit pergi mengajar di
sekolah dasar, tidak ada kesulitan pergerakan tubuh

Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit klien tidak ada kesulitan pada
pergerakkan tubuh, duduk dan berbaring diatas tempat tidur. Hanya
saja badan terasa lemas dan pandangan berkunang-kunang, klien
tampak lelah

6). Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Klien mengatakan tidak suka makan sayuran

3. Pengkajian Fisik (Pengkajian Fokus)


Pengkajian Fisik meliputi Pemeriksaan Umum & Pemeriksaan
Persistem
a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum Baik


Kesadaran Composmentis
Tekanan Darah 90/70 mmHg
Nadi 60 x/menit
Suhu 36,5 C
RR 24 x/menit

b. Pemeriksaan fisik per sistem


1). Sistem Penglihatan:
Bentuk simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, kantung mata
klien hitam, sklera berwarna putih, tidak terdapat oedema.

2). Sistem Pendengaran :


Simetris antara kanan dan kiri, tidak terdapat serumen, bersih,
pendengaran baik

3). Sistem Wicara


Tidak ada kesulitan / gangguan wicara yang dialami.

4). Sistem Pernafasan


a) Inspeksi Bentuk Hidung Simetris, terdapat secret, tidak ada
polip, klien tidak mengalami epitaksis, Bentuk dada
normochest, gerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada alat
bantu pernapasan.
b) Palpasi Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid ataupun tumor
dileher
c) Perkusi Suara nafas sonor
d) Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, Tidak terdapat clubbing finger
pada klien

5). Sistem Kardiovaskuler


a) Inspeksi
Konjungtiva tanpak pucat,
b) Palpasi
Ictus cordis teraba 2 cm dibawah aerola mamae, tidak ada
peningkatan vena jugularis, teraba detak jantung pada inter costa
5 mid clavikula sinistra.
c) Perkusi Batas jantung atas Inter Costa 4-5 mid clavikula sinistra,
batas bawah Inter Costa mid clavikula sinistra, batas kanan
sternalis sinistra, batas kiri axila anterior sinistra.

d) Auskultasi
Auskultasi bunyi jantung 1 (Lup) pada inter costa 4-5 mid
clvikula sinstra, bunyi jantung II (dup) aorta dan pulmonal pada
inter costa 2-3 dextra dan ICS 2-3 steral sinistra. Tidak terdengar
bunyi jantung tambahan.

6). Sistem Neurologi


Klien mengatakan tidak merasa pusing berkunang-kunang, dan badan
terasa lemas kesadaran composmentis GCS 15,

7). Sistem Pencernaan


a) Inspeksi Sklera ikterik, tidak ada palaktoskizis pada mulut,
b) Auskultasi Bising usus 10x/m
c) PalpasiTidak ada nyeri tekan pda abdomen

d) Perkusi
Terdengar timpani pada kuadran kiri dan kanan bawah dan
pekak pada kuadran kiri kanan atas

8). Sistem Immunology


Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Klien mengatakan tidak
ada alergi baik terhadap cuaca, debu maupun bulu binatang

9). Sistem Endokrin


Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar karotis, serta
tidak
ada hiperglikemi dan hipoglikemi

10). Sistem Urogenital


Frekuensi berkemih 4-5x warna kuning dan bau khas

11). Sistem Integumen


Warna sawo matang,Tugor kulit tidak elastis, tidak ada oedem, akral
hangat,

12). Sistem Muskuloskeletal


Tidak terdapat fraktur, tidak terdapat nyeri tekan, kemampuan
pergerakan sendi dan tungkai bebas kekuatan otot tangan kanan dan
kiri, kaki kanan dan kiri maksimal.

13). Sistem Reproduksi


Tidak ada gangguan seksual

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Tabel Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai runjukan

Hematologi

lengkap 7,7 g/dl 14.0 – 18.0

Hemoglobin 3,19 10٨6/ul 4.50 – 6.00

Eritrosit 4,30 10٨3/ul 4.00 – 12.00


Leukosit
23,9 % 40.0 – 48.0
Hematocrit
247 10٨3/ul 150 – 450
Trombosit
48,5 Pg 27.0 – 31.0
Neutrophil
37,1 g/c 32.0 – 37.0
Limfosit

5. PENATALAKSANAAN
Tuliskan penatalaksanaa medis & keperawatan yang klien peroleh selama
proses perawatan dengan menyertakan waktu:
a. Penatalaksanaan Medis (Therapi obat, Operatif dan lain-lain)
IVD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Tablet tambah darah 1x1
Paracetamol 3x1
b. Penatalaksanaan Keperawatan (Saat pengkajian)
 Monitor TTV
 Memberikan edukasi pentingnya makan sayur
 Melakukan pemeriksaan fisik

B. ANALISA DATA

No Data Masalah Etiologi


1 DS : Perfusi Penurunan konsentrasi
perifer hemoglobin
- Klien mengatakan lemas, pusing dan tidak
berkunang-kunang efektif
- Klien mengatakan mudah lelah kalau
beraktifitas
DO:
- Keadaan umum Composmentis
- Tekanan darah :90/70 mmHg
- Nadi :60 x/menit
- Pernafasan :24 x/menit
- Suhu :36,5 0C
- Konjungtiva anemis
- Hb : 7,7
2 DS : Defisit Ketidakmampuan
nutrisi mengabsorbsi nutrien
- Klien mengatakan saat sakit makan
2x sehari tidak nafsu makan.
- Klien mengatakan mual
DO:
- Hanya menghabiskan ½ porsi
makanan yang disediakan puskesmas
- Turgor kulit tidak elastis

3 DS : Intoleransi Ketidakseimbangan antara


aktifitas suplai dan kebutuhan
- Klien mengatakan dapat oksigen
menggerakkan badan untuk
beraktivitas hanya saja badan terasa
lemas dan pandangan berkunang-
kunang
DO:
- Klien tampak lelah
- Kantung mata tampak hitam
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
3. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

D. INTERVENSI
Hari/ Perencanaan
Tgl Dx. Kep Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi Setelah dilakukan tindakan Perawatan sirkulasi
hemoglobin (D.0009) keperawatan diharapkan 1. Periksa sirkulasi perifer
perfusi perifer meningkat 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi.
L.02011 dengan kriteria 3. Anjurkan berolahraga
hasil : 4. Anjurkan program diit untuk memperbaiki
sirkulasi
1. Kekuatan nadi perifer 5. Anjurkan menghindari penggunaan obat
meningkat penyakit beta
2. Warna kulit pucat
Edukasi proses penyakit
meningkat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
3. Turgor kulit meningkat menerima informasi
4. Capillary refill time 2. Jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit
(CRT) <2 detik 3. Jelaskan patofisiologi munculnya penyakit
5. Akral meningkat 4. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan
oleh penyakit.

Pemantauan hasil laboratorium


1. Identifikasi pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan
2. Monitor hasil laboratorium
3. Periksa kesesuaian hasil laboratorium dengan
penampilan klinis pasien
4. Kolaborasi dengan dokter jika hasil
memerlukan intervensi media
2 Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
nutrien (D.0019) keperawatan diharapkan 1. Identifikasi status nutrisi
defisit nutrisi membaik 2. Identifikasi makanan yang disukai
L.03030, dengan kriteria 3. Monitor asupan makanan
hasil : 4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
5. Sajikan makanan secara menarik dan sesuai
1. Pola makanan yang Suhu
dihabiskan membaik.
2. Verbalisasi keinginan Edukasi diit
1. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini
untuk meningkatkan
dan masa lalu
nutrisi membaik 2. Jelaskan kepatuhan diit terhadap kesehatan
3. Pengetahuan tentang 3. Informasikan makanan yang diperbolehkan
pilihan makanan yang dan dilarang
sehat membaik 4. Anjurkan mempertahankan posisi semi
4. Frekuensi makan fowler 20-30 menit setelah makan.
membaik 5. Anjurkan berolahraga sesuai toleransi
5. Nafsu makan membaik
Pemantauan nutrisi
1. Identifikasi pola makan
2. Identifikasi kemampuan menelan
3. Monitor mual muntah
4. Monitor warna konjungtiva
5. Monitor hasil laboratorium
6. Informasikan hasil pemantauan

3 Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbanagan antara Setelah dilakukan tindakan Manajemen energi
suplai dan kebutuhan oksigen keperawatan diharapkan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
toleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan.
meningkat L.05047 dengan 2. Monitot kelelahan fisik dan emosional.
kriteria hasil : 3. Monitor pola dan jam tidur
4. Anjurkan melakukan aktivitas bertahap
1. Frekuensi nadi meningkat 5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
2. Saturasi oksigen meningkatkan asupan makanan
meningkat
Edukasi latihan fisik
3. Kemudahan dalam
1. Jelaskan manfaat dan efek fisiologis olahraga
melakukan aktivitas 2. Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan
sehari-hari kondisi kesehatan
4. Perasaan lemah 3. Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan
meningkat] yang tepat
5. Warna kulit meningkat 4. Ajarkan teknik menghindari cidera saat
berolahraga
5. Ajarkan teknik pernafasan yang tepat

Pemantauan tanda-tanda vital


1. Monitor tekanan darah
2. Monitor nadi
3. Monitor pernapasan
4. Monitor suhu tubuh
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Hari/Tanggal No.Dx Keperawatan Implementasi Paraf Evaluasi
1 Jum’at, D.0009 1. Membina hubungan S :klien mengatakan pusing, badan
14 Oktober 08.00- 10.00 WIB saling percaya terasa lemas, pandangan berkunang-
2022 2. Mengukur TTV kunang
3. Mengajarkan pasien
ROM aktif dan pasif O : klien mampu menjawab pertanyaan
sesuai toleransi dengan tepat.klien tertarik dengan
4. Memberikan edukasi informasi yang diberikan.klienmampu
kepada klien tentang Mengikuti proses pengkajian sampai
proses penyakit selesai
5. Mengajarkan terapi N : x/m
relaksasi mengurangi R : 24 x/m
stres TTD : 90/70 mmHg
6. Kolaborasi dengan S :36,5
dokter dan petugas Hb : 7,7 g/dl
laboratorium untuk Konjungtiva anemis
pemeriksaan lab
A : Masalah Belum Teratai

P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6

2 Sabtu, D.0019 1. Membina hubungan S :klien mengatakan masih mual dan


15 Oktoberr 08.00-10.00 WIB saling percaya belum nafsu makan
2022 2. Mengkaji nyeri adanya
alergi makanan O : Konjungtiva anemis
3. Mengajarkan pasien N :60 x/m
pentingnya makan R : 24 x/m
sayuran. TTD : 90/70 mmHg
4. Menganjurkan pasien S :36,5
untuk meningkatkan
intake Fe. A : Masalah Belum Teratai
5. Anjurkan
mempertahankan posisi P : Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,6
semi fowler 20-30
menit setelah makan
6. Anjurkan makan
sedikit tapi sering

3 Senin D.0056 1. Membina hubungan S :Klien mengatakan pandangan


17 Oktober 08.00-10.00 WIB saling percaya berkunang-kunang, selama sakit tidak
2022 2. Monitor jam tidur klien bisa tidur.
3. Anjurkan berolahraga
sesuai toleransi O : tampak lelah
4. Monitor ttv Kantung mata tampak hitam
5. Menganjurkan aktivitas
secara bertahap A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5

Anda mungkin juga menyukai