UD
Disusun Oleh :
NIM : 751440118051
TA 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN
1
2
A. Konsep Keperawatan
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 73 tahun
Agama : Tidak Terkaji
Suku/bangsa : Tidak Terkaji
Pendidikan : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
b. Penanggung Jawab
Nama : Tidak Terkaji
Umur : Tidak Terkaji
Jenis Kelamin : Tidak Terkaji
Agama : Tidak Terkaji
Pekerjaan : Tidak Terkaji
Alamat : Tidak Terkaji
Tanggal masuk : Tidak Terkaji
Tanggal pengkajian : Tidak Terkaji
1. Riwayat kesehatan
a. Kesehatan sekarang
1) Keluhan utama : BAB dan BAK tanpa disadari
2) Keluhan menyertai : Kemampuan toileting bergantung pada
orang lain, kurang minat melakukan perawatan diri, keluarga
mengatakan klien tidak bisa makan sendiri, makanan sering
tertinggal di mulut dan sering tersedak, klien nampak pasif dan
kurang berekspresi.
3
Tabel 5.
1. Kegiatan kesenian : -
2. Kegiatan keagamaan : -
3. Kegiatan sosial : - -
4. Kegiatan keterampilan : -
5. Kegiatan olahraga : -
1. Status Fisiologis
3) Suhu : 36,5oC
7) Tinggi badan :-
8) Berat badan :-
Kekuatan otot
Kanan kiri
- -
- -
Tabel 7. Hasil Pengkajian Posisi dan Keseimbangan (Sulivan Indeks Katz) Klien
dengan bantuan
Jumlah -
Keterangan
Nilai
Kesimpulan :
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
Bantuan
1. Makan 5 (√) 10 Frekuensi : -
Jumlah : -
Jenis : -
2. Minum 5 (√) 10 Frekuensi : -
Jumlah minum : -
Jenis : -
3. Berpindah dari kursi 5-10 (√) 15 Klien berpindah tempat dibantu oleh keluarga
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4. Personal toileting (cuci 0 (√) 5 Frekuensi : -
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 (√) 10
(mencuci pakaian,
Klien dibantu oleh keluarga
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 (√) 15 Frekuensi : -
7. Jalan dipermukaan 0 5 Klien dibantu oleh keluarga
datar
8. Naik turun tangga 5 10 Klien dibantu oleh keluarga
luarga
Klien dibantu oleh
9. Mengenakan pakaian 5 10 keluarga
10. Kontrol bowel (BAB) 5 (√) 10 Frekuensi : -
Konsistensi : -
11. Kontrol bladder (BAK) 5 (√) 10 Frekuensi : -
Warna : -
12. Olah raga/latihan 5 10 -
Skor : 35
Kesimpulan :
Ketergantungan sebagian
Keterangan :
8
130 : Mandiri
65 – 125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
Nilai Skor
Pertanyaan
Maksimum Responden
Orientasi
Registrasi
Meminta
Bahasa
∑=-
Keterangan : Nilai maksimal 30, nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya
kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan lanjut.
d. Penilaian Inventaris Depresi Beck
SKORE URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia & sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa & memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis / kecil hati tentang masa depan
C KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat beuruk / tidak berharga
11
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
12
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Skor : kesimpulan : depresi tidak ada / minimal
Keterangan :
0 – 4 : Depresi Tidak Ada / Minimal
5 – 7 : Depresi Ringan
8 – 15 : Depresi Sedang
>16 : Depresi Berat
e. Penilaian Apgar Keluarga dengan Lansia
Penilaian : -
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab : TOTAL
a. Selalu :
b. Kadang-kadang :
c. Hampir Tidak Pernah :
Ya 25
14
Kruk/tongkat walker 15
terpasang infus? Ya 20
6 Status mental 0 -
Pasien menyadari kondisi dirinya
Total Nilai -
Skor: ; kesimpulan :
Keterangan:
Nilai Total 0-24 : Tidak Resiko Jatuh
Nilai Total 25-50 : Tingkat Resiko jatuh rendah
Nilai Total >51 : Tingkat Resiko jatuh tinggi
15
g. Pengkajian Psikososial
c. Stabilitas emosi :
Kesimpulan:
2) Masalah emosional
a) Pertanyaan tahap 1
berekspresi
b) Pertanyaan Tahap 2
Kesimpulan: -
6) Pola aktivitas : Aktivitas dibantu oleh keluarga dan makan dibantu oleh
keluarga.
17
B. Klasifikasi Data
C. Analisa Data
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Data Subjektif :
Data Subjektif :
Data Subjektif :
Data Objektif :
Data Subjektif :
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Inkontinensia Fekal (D.0041) Kontinensia Fekal (L.04035) Latihan Eliminasi Fekal (I.04150)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Eliminasi Definisi : Kemampuan untuk mengontrol Definisi : Mengajarkan suatu
Definisi : Perubahan kebiasaan buang air besar buang air besar kemampuan melatih usus untuk
dari pola normal yang ditandai dengan dievakuasi pada interval tertentu
Kriteria hasil :
pengeluaran feses secara involunter (tidak Observasi
disadari) Setelah dilakukan intervensi keperawatan
Penyebab : selama 3 x 24 jam maka Kontinensia Fekal 1. Monitor peristaltik usus secara
1. Kerusakan susunan saraf motorik bawah Membaik, dengan kriteria hasil: teratur
2. Penurunan tonus otot Terapeutik
3. Gangguan kognitif 1. Pengontrolan pengeluaran feses
4. Penyalahgunaan laksatif meningkat 1. Anjurkan waktu yang konsisten
5. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter 2. Defekasi membaik untuk BAB
rectum 2. Berikan privasi, kenyamanan dan
6. Pasca operasu pullthrough dan penutupan posisi yang meningkatkan posisi
kolostomi defekasi
7. Ketidakmampuan mencapai kamar kecil
3. Gunakan enema rendah, jika
8. Diare kronis
9. Stress berlebihan perlu
4. Ubah program latihan eliminasi
22
Edukasi
1. Anjurkan mengkonsumsi
makanan tertentu sesuai program
atau hasil konsultasi
2. Anjurkan asupan cairan yang
adekuat sesuai kebutuhan
3. Anjurkan olahraga sesuai
toleransi
Kolaborasi
1. Kolaborasi penggunaan
supositoria, jika perlu
(tidak disadari)
Observasi
1. Identifikasi penyebab
inkontinensia fekal baik fisik
maupun psikologis (mis.
gangguan saraf motorik bawah,
penurunan tonus otot, gangguan
sfingter rectum, diare kronis,
gangguan kognitif, stress
berlebihan)
2. Identifikasi perubahan frekuensi
defekasi dan konsistensi feses
3. Monitor keadekuatan evakuasi
feses
Terapeutik
Edukasi
2. Inkontinensia Urine Berlanjut (0042) Kontinensia Urine (l.04036) Kateterisasi Urine (I.04148)
Kategori : Fisiologis Definisi : Kemampuan untuk mengontrol Definisi : Memasukkan selang kateter
buang air kecil urine kedalam kandung kemih
Subkategori : Eliminasi
terus menerus tanpa disetensi atau perasaan penuh Kriteria Hasil : Observasi
pada kandung kemih
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Periksa kondisi pasien (tingkat
Penyebab : selama 3 x 24 jam maka Kontinensia Urine kesadaran, TTV, distensi
Membaik, dengan kriteria hasil: kandung kemih, inkontinensia
1. Neuropati arkus reflex urine, reflex berkemih)
2. Disfungsi neurologis 1. Kemampuan berkemih meningkat
3. Kerusakan refleks kontraksi detrusor 2. Nokturia menurun Terapeutik
4. Trauma 3. Residu urine setelah berkemih 1. Siapkan peralatan, bahan dan
5. Kerusakan medulla spinalis menurun ruang tindakan
6. Kelainan anatomi (mis. fistula) 4. Distensi kandung kemih menurun 2. Siapkan pasien (posisikan dorsal
5. Dribbling(Urine menetes) menurun recumbent untuk wanita, dan
6. Enuresis menurun supine untuk laki-laki
7. Frekuensi berkemih membaik 3. Pasang sarung tangan
4. Bersihkan daerah perineal atau
8. Sensasi berkemih membaik
preposium dengan NaCl atau
aquadaest
5. Lakukan inserasi kateter urine
dengan prinsip aseptic
6. Sambungkan kateter urine
dengan urine bag
7. Isi balon dengan NaCl ),9 %
8. Fiksasi selang kateter diatas
simpisis atau paha
9. Pastikan kantung urine
26
Edukasi
Kolaborasi
Definisi : Mengidentifikasi
danmerawat pasien yang mengalami
pengeluaran urine secara involunter
(tidak sadar)
27
Observasi
1. Identifikasi penyebab
inkontinensia urine (mis.
disfungsi neurologis, gangguan
medula spinalis, gangguan reflex
destrusor, obat-obatan, usia,
riwayat operasi, gangguan fungsi
kognitif)
2. Identifikasi perasaan dan
persepsi pasien terhadap
inkontinensia urine yang
dialaminya
3. Monitor keefektifan obat,
pembedahan dan terapi modalitas
berkemih
4. Monitor kebiasaan BAK
Terapeutik
diuretic
4. Ambil sampel urine untuk
pemeriksaan urine lengkap atau
kultur
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
1. Anjurkan mengungkapkan
perasaan terhadap kondisi dengan
realistis
2. Anjurkan mempertahankan
hubungan (mis. Menyebutkan
nama org yg dicintai)
3. Latih menyusun tujuan yang
sesuai dengan harapan.
4. Latih cara mengembangkan
spritiual diri.
5. Latih cara mengenang dan
menikmati masa lalu (mis.
31
prestasi, pengalaman).
Kolaborasi : -
Edukasi
Kolaborasi
E. EVALUASI
Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang
rencana keperawatan. Evaluasi menilai respon pasien yang meliputi subjek,
objek, pengkajian kembali (assessment), rencana tindakan (planning) (Basri,
Utami & Mulyadi, 2020).