Anda di halaman 1dari 30

KESIGAPAN SISWA DAN GURU

MENGENAI PENGHAPUSAN JURUSAN DI SMA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebgai Salah Satu Syarat Mengikuti DUTA SMA TONAS


2022

Direktorat SMA

Disusun Oleh :

Nama : Angelika Nalya Justine

NISN : 0051496018

Sekolah : SMA Negeri 1 Baturetno

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 BATURETNO

2022
KESIGAPAN SISWA DAN GURU

MENGENAI PENGHAPUSAN JURUSAN DI SMA

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebgai Salah Satu Syarat Mengikuti DUTA SMA TONAS


2022

Direktorat SMA

Disusun Oleh :

Nama : Angelika Nalya Justine

NISN : 0051496018

Sekolah : SMA Negeri 1 Baturetno

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 BATURETNO

2022

i
ii

MOTTO

1. Kalau Kamu tidak berjalan hari ini, kamu harus lari besuk!
2. Tidak apa-apa mataku merah karena belajar, yang penting bukan nilaiku
yang merah.
3. Kita perlu dihadapkan dengan masalah supaya kita tahu makna berjuang!
4. Imajinasi lebih penting dari pengetauan. Pengetahuan terbatas, sedangkan
imajinasi seluas langit dan bumi. (Albert Einstein)
5. Perbanyaklah dalam mensyukuri nikmat sampai kita lupa bagaimana cara
mengeluh.
6. Keberhasilan bukanlah milik orang pintar. Namun keberhasilan itu milik
mereka yang senantiasa berusaha. (BJ Habibie)
7. Kesempatan itu seperti matahari terbit. Ketika Kamu menunggu terlalu
lama, Kamu akan kehilangannya.
8. Lebih baik menyesal karena melakukan sesuatu daripada menyesal karena
tidak melakukan apa-apa!
iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumber
yang dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.

Nama : Angelika Nalya Justine

NISN : 0051496018

Tanda Tangan :

Tanggal : Juni 2022


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Respon dan Pendapat Siswa Mengenai Penghapusan Jurusan di SMA”
dengan baik, meskipun ada banyak kekurangan di dalamnya.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-[ihak yang telah


membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, kepada :

1. Bapak Drs. Susilo Joko Raharjo, M.Pd. yang telah memberikan


kesempatan kepada penulis untuk menulis karya ilmiah.
2. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan
dukungan penuh.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis,
dan khususnya bagi pembaca pada umumnya. Penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dalam kata-kata yang digunakan. Kritik dan saran yang
membangun, sangat penulis harapkan.

Baturetno,
Juni 2022

Penulis
v

DAFTAR ISI

Judul .....................................................................................................................

Motto ...................................................................................................................

Pernyataan Orisinalitas ........................................................................................

Kata Pengantar .....................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................................


B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
D. Ruang Lingkup .........................................................................................
E. Manfaat .....................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretis .......................................................................................


B. Pendapat Ahli Yang Relevan.....................................................................

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..........................................................................................


B. Populasi dan Sampel .................................................................................
C. Aspek yang Diteliti ...................................................................................
D. Tempat dan Waktu ....................................................................................
E. Alat, Bahan, dan Subjek ............................................................................
F. Teknik Pengambilan Data ........................................................................

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..........................................................


B. Deskripsi Hasil Penelitian .........................................................................
vi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Pendidikan dapat juga dikatakan sebagai
usaha yang sadar dan terencana guna mewujudkan suasana dan proses
belajar agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi
dirinya. Salah satu Pendidikan formal di Indonesia yakni SMA.

SMA atau Sekolah Menengah Atas merupakan jenjang pendidikan


formal di Indonesia yang ditempuh setelah lulus dari SMP atau Sekolah
Menengah Pertama. Salah satu hal yang menjadi pembeda diantara SMP
dan SMA adalah penjurusan minat atau peminatan yang ada di SMA.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan
Menengah Pasal 1, Peminatan merupakan program kurikuler yang
disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan/atau
kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau
muatan kejuruan. Menurut Pasal 3, peminatan pada SMA terdiri atas :
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
c. Peminatan Bahasa dan Budaya

Peminatan yang dijelaskan pada pasal 3 ayat 1 tersebut memiliki


tambahan mata pelajaran peminatan sebagai berikut :

1. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)


 Matematika

1
2

 Biologi
 Fisika
 kimia
2. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
 Geografi
 Sejarah
 Sosiologi
 Ekonomi
3. Peminatan Bahasa dan Budaya
 Bahasa dan Sastra Indonesia
 Bahasa dan Sastra Inggris
 Bahasa dan Sastra Asing Lain
 antropologi
Menurut Elistri , Wahyudi, dan Supardi (2014:106) :
Penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan
siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya. Umumnya
SMA di indonesia mengadakan program pemilihan jurusan bagi
kelas X, untuk menganalisa jurusan yang tepat bagi siswanya di
kelas XI nanti. Pemilihan jurusan biasanya didahului dengan tes
minat dan tes psikologi. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai potensi yang dimiliki siswa,
agar dapat di maksimalkan oleh siswa yang bersangkutan.

Siswa yang memutuskan menempuh pendidikan di SMA,


mayoritas masih meneruskan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Pengambilan jurusan atau prodi dalam perkuliahan biasanya disesuaikan
dengan jurusan yang ditempuh selama belajar di SMA. Siswa yang
menempuh jurusan MIPA semasa SMA, biasanya akan melanjutkan
pendidikan dengan mengambil prodi SAINTEK (Sains dan Teknologi) di
perkuliahan. Sedangkan siswa yang menempuh jurusan IPS dan Bahasa,
biasanya akan mengambil prodi SOSHUM (Sosial dan Humaniora).
Pengambilan jurusan tersebut dinilai relevan dengan jurusan yang
ditempuh selama SMA.
3

Dengan demikian, penjurusan minat selama SMA sering atau


bahkan selalu dijadikan sebagai pijakan sebelum menempuh pendidikan di
Universitas atau Perguruan Tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, penulis
ingin meneliti tentang bagaimana respon para siswa apabila penjurusan di
SMA dihapuskan dalam Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Respon dan
Pendapat Siswa mengenai Penghapusan Jurusan di SMA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana antusias siswa dan guru dalam menyambut rencana
penghapusan jurusan di SMA?
2. Bagaimana persiapan siswa sebelum ke Perguruan Tinggi apabila
penjurusan di SMA dihapuskan?
3. Mana yang lebih diminati siswa, SMA dengan penjurusan minat
atau SMA tanpa penjurusan minat?
4. Menurut para guru, apakah dengan penghapusan jurusan di SMA
membuat pembelajaran di SMA lebih efektif?
5. Bagaimana telaah para guru mengenai kelemahan dan kelebihan
dari penghapusan jurusan di SMA ini?
C. Tujuan
Tujuan Umum :
Mengetahui respon dan pendapat siswa mengenai rencana penghapusan
jurusan di SMA.

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui antusias siswa dan guru dalam menyambut rencana
penghapusan di SMA.
2. Mengetahui persiapan siswa sebelum masuk ke Perguruan Tinggi
apabila penjurusan di SMA dihapuskan.
3. Mengetahui mana yang lebih diminati siswa antara SMA dengan
penjurusan minat atau SMA tanpa penjurusan minat.
4

4. Mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran apabila penjurusan di


SMA dihapuskan menurut para guru.
5. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari rencana penghapusan
jurusan di SMA menurut para guru.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian penjurusan di SMA meliputi tingkat
keefektifan dan akibat dari penghapusan penjurusan di SMA.
E. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Mampu memberikan sumber informasi serta dapat menambah
wawasan penulis maupun pembaca, tentang penjurusan di SMA
dan rencana penghapusan jurusan di SMA. Dan dapat digunakan
sebagai acuan penulisan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penulis dapat mengetahui respon dan antusias siswa dalam
menyambut rencana penghapusan penjurusan di SMA. Serta dapat
menggerakkan para siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti
perkembangan sistem pembelajaran yang ada di negara kita
sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
lebih kondusif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoretis
1. Sekolah
a. Pengertian
Sekolah adalah lembaga untuk para
siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru.
Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal
yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami
kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Nama-nama untuk sekolah ini bervariasi menurut
negara, tetapi umumnya termasuk sekolah dasar
untuk anak-anak muda dan sekolah menengah
untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah)
b. Macam-macam Sekolah menurut Jenis
 Sekolah Konvensional
Sekolah konvensional yakni sekolah yang sifatnya
mengikuti adat atau kebiasaan yang umum atau
lazim digunakan. Definisi konvensional adalah
suatu bentuk sifat untuk hal-hal yang normal, biasa,
dan mengikuti cara yang diterima secara umum.
Seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA
yang dikemas dalam satu unit lingkungan sekolah,
dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal
oleh sebagian pemerhatin pendidikan.
 Sekolah Terbuka
Sekolah terbuka adalah salah satu bentuk sekolah
yang dikembangkan oleh pemerintah. Sekolah jenis

5
6

ini biasanya berkantor di sekolah konvensional yang


sudah ada sebelumnya. Sekolah konvensional dan
sekolah terbuka pada dasarnya sama. Perbedaan
pokok antara sekolah konvensional dan sekolah
terbuka adalah dari sisi jumlah pertemuan antara
tenaga pengajar atau guru dengan murid. Kalau
pada sekolah konvensional, guru dan murid bertatap
muka setiap hari, kecuali pada hari libur. Sedangkan
di sekolah terbuka, guru dan murid tidak bertatap
muka setiap hari. Murid pada sekolah terbuka lebih
mandiri dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran
 Sekolah Kejar Paket
Kelompok belajar dan kejar adalah jalur pendidikan
nonformal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk
siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah,
atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis
kurikulum non-pemerintah. Kegiatan belajar
fleksibel, maksudnya tidak belajar seminggu penuh
seperti pada sekolah konvensional, melainkan hanya
dengan pertemuan tiga kali dalam seminggu.
Sekolah Kejar Paket dibagi menjadi: Sekolah Kejar
Paket A setara dengan SD, Kejar Paket B setara
tingkat SLTP, dan Kejar Paket C setara
SMU/SMK/MA.
 Sekolah Rumah dan Sekolah Alternatif
Yang termasuk dalam sekolah jenis ini adalah
lembaga-lembaga kursus atau lembaga-lembaga
bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja.
Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke
dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus
merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti

6
7

halnya sekolah. Perbedaannya adalah bahwa kursus


biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan
hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu.
Misalnya kursus bahasa asing, kursus menjahit,
kursus montir, dan lain sebagainya.
 Sekolah Elektronik
Sekolah jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini
bisa kita sebut sebagai Sekolah Berbasis Teknologi
Internet (SBTI). Dengan sekolah jenis ini, siswa
tidak perlu pergi ke sekolah setiap hari seperti
halnya sekolah konvensional. Siswa melakukan
proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran
langsung melalui media internet.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah)

c. Macam-macam Sekolah menurut Status


 Sekolah Negeri
Sekoah negeri yaitu sekolah yang diselenggarakan
oleh pemerintah, mulai dari sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas,
dan perguruan tinggi
 Sekolah Swasta
Sekolah swasta yaitu sekolah yang diselenggarakan
oleh non-pemerintah/swasta, penyelenggara berupa
badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat
ini badan hukum penyelenggara pendidikan masih
berupa rancangan peraturan pemerintah.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah)
d. Manfaat Sekolah
 Melatih kemampuan akademik
 Melatih kedisiplinan dan sosialisasi

7
8

 Melatih tanggung jawab


 Mengembangkan potensi diri
 Melatih mental dan percaya diri
(https://kanaanglobal.net/5-manfaat-sekolah-yang-
penting-diketahui/)
2. Sekolah Menengah Atas
a. Pengertian
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan
menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah
lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah
menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari
kelas 10 sampai kelas 12.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas)
b. Sejarah singkat

Sebagai konsekuensi dicanangkannya Politik Etis di mana


salah satunya menyangkut bidang pendidikan, maka bagi
orang pribumi dibukakan kesempatan mengikuti
pendidikan lanjutan, di mana sebelumnya kesempatan
tersebut hanya bisa diperoleh kaum elite pribumi, dengan
dibukanya Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
yaitu pendidikan dasar yang diperluas dan sekolah
menengah umum di atasnya yaitu Algemeene Middelbare
School (AMS). Pada tahun 1919, AMS pertama dibuka
pemerintah Hindia Belanda berlokasi di Yogyakarta.
Hingga saat itu terdapat dua jenis sekolah menengah umum
yaitu HBS dan AMS (bagi lulusan MULO), selain sekolah
menengah setingkat HBS seperti Gymnasium dan Lyceum.

Sistem tersebut bertahan hingga tahun 1942 ketika masa


pendudukan Jepang dimulai, di mana kemudian jenjang

8
9

sekolah menengah atas disebut dengan Sekolah Menengah


Tinggi (SMT).

Pada tahun 1945 sebagai pada masa Proklamasi


Kemerdekaan Republik Indonesia dari SMT berubah
menjadi Sekolah Menengah Oemoem Atas (SMOA) pada
tanggal 13 Maret 1946 di Jakarta yang bertransformasi dari
SMT yang menjadi SMOA menempati Gedungan PSKD di
Jalan Diponegoro di Salemba.

Pada tahun 1950, sebagai pada masa Republik Indonesia


Serikat dari SMOA kemudian berubah nama
menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
dikategorikan menjadi tiga bagian yakni:

1. SMA A (Bahasa)
2. SMA B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)
3. SMA C (Ilmu Sosial)

Pada tahun 1960-an sistem tersebut diubah, semua SMA


membuka beberapa jurusan sekaligus baik bagian A
(Bahasa), B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam), maupun C (Ilmu
Sosial).

Pada tahun 1980-an sistem penjurusan di SMA diubah lagi,


menjadi A1 (Fisika), A2 (Biologi), A3 (Sosial).

Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004 dari SMA


berubah menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU).

Pada tahun ajaran 2004/2005 dari SMU kembali berubah


menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA).

(https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas)

3. Penjurusan

9
10

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata


penjurusan adalah perbuatan menjuruskan. Penjurusan berasal dari
kata dasar jurus.
(https://kbbi.lektur.id/penjurusan)

B. Pendapat Ahli yang Relevan


Rencana opsi pemilihan kurikulum prototipe di sekolah menjadi
perbincangan di media sosial. Kurikulum prototipe pada tahun 2022 ini
bersifat opsional dan fleksibel. Menanggapi kebijakan tersebut, Psikolog
sekaligus dosen psikologi Universitas Airlangga, Dewi Retno Suminar
mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut sebagai upaya perubahan yang
baik. Hal itu karena pada dasarnya ilmu tidak terpisah secara murni. Bagi
Dewi, selama ini mata pelajaran seperti matematika dipelajari oleh semua
jurusan, hanya penyebutannya disebutkan matematika minat. Ketika SMA
menghapuskan jurusan itu akan memberikan peluang bagi anak-anak
menemukan sendiri minatnya.
“Selain itu akan menghapus penggolongan atau hierarki jurusan.
Contoh selama ini disebutkan anak IPA lebih tinggi dari anak IPS,”
tambah dosen yang memiliki fokus bidang psikolog perkembangan dan
anak dilansir dari laman Unair.
Adanya perubahan kurikulum, sambungnya, selalu mengikuti
kemajuan jaman dan keilmuan yang membuat terjadinya perubahan.
“Kolaborasi ilmu sudah menjadi tuntutan jaman. Ilmu sains
membutuhkan sosial dan sebaliknya. Nah, nilai ini yang harus ada dalam
pemahaman anak anak di jenjang SMA, sehingga kesadaran bahwa ilmu
itu saling kolaborasi untuk menjadi kuat sudah dimiliki sejak SMA,”
terangnya.
Menurutnya, kebijakan kurikulum baru itu dapat direalisasikan di
semua wilayah Indonesia. Lantaran, kebijakan itu menyangkut bagaimana
pola pikir anak tidak menjadi terkotak-kotak bidang ilmunya, namun lebih
bagaimana minat seseorang.

10
11

“Saya yakin dengan berjalannya waktu pasti akan berubah


semuanya, karena ini tidak menyangkut tentang dapat diterapkan di daerah
atau khusus perkotaan,” ungkapnya.  Dengan adanya kurikulum baru itu ia
berharap tidak terjadi lagi kasta dalam jurusan pendidikan semua bidang
atau jurusan baik, semua bidang ilmu saling berkaitan satu dengan yang
lainnya.

(https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/31/110456171/psikolog-
unair-penghapusan-jurusan-sma-beri-kebebasan-siswa-temukan-
minat)

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yaitu setiap
subyek penelitian hanya diobservasi satu kali saja. Penelitian ini dilakukan
berbasis daring.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang akan diteliti
oleh seorang peneliti. Populasi pada penelitian ini adalah guru dan
siswa SMA Negeri 1 Baturetno
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling, yakni peneliti dapat memilih siapa sampel yang akan
berpartisipasi dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel ini
dipilih karena dinilai lebih efektif.
C. Aspek yang Diteliti
Kesigapan guru dan siswa dalam mempersiapkan penghapusan jurusan di
SMA.
D. Tempat dan Waktu
1. Tempat penelitian : SMA Negeri 1 Baturetno
2. Waktu penelitian : 15 Juni – 20 Juni 2022
E. Alat, Bahan, dan Objek
1. Instrumen
Kuesioner tentang kesigapan serta tanggapan guru dan siswa
mengenai penghapusan jurusan di SMA
2. Alat & bahan
a. Handphone yang bisa digunakan untuk mengakses
kuesioner secara online
b. Kuota internet

12
13

3. Subjek penelitian
Guru dan siswa SMA Negeri 1 Batturetno
F. Teknik Pengambilan Data
1. Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu
proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian. Pengamatan yang dilakukan dalam
penelitian kali ini yakni penelitian terhadap tanggapan dari
responden.
Dalam hal pengamatan ini akan diberikan beberapa
pertanyaan terkait kesiapan dalam menghadapi rencana
penghapusan jurusan di SMA meliputi prediksi, antusias, kesiapan,
kesiapan adaptasi, keefektifan dan setuju tidaknya responden
mengenai kebijakan baru ini.

TABEL PENGAMATAN TERHADAP RESPONDEN

Kesiapa Setuju
N Prediks Antusia Kesigapa Keefektifa
Nama n /
o i s n n
Adaptasi Tidak
               
               
               
               
               
               
               
               
               
               

13
14

2. Manajemen data
 Editing
Melakukan verifikasi data dengan mengecek kembali
kelengkapan jawaban yang diberikan oleh responden.
 Memberi kode
Melakukan klasifikasi dan memberikan kode terhadap
jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden
 Tabulating
Melakukan pemindahan data ke dalam tabel. Sehingga data
disajikan dalam tabel berdasarkan kode-kode yang telah
ditentukan sebelumnya.

14
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


B. Deskripsi Hasil Penelitian

15
BAB V

PENUTUP

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan diakses pada 11 Juni 2022 pukul 20.38

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas diakses pada 11 Juni 2022


pukul 21.10

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah diakses pada 13 Juni 2022 pukul 18.40

https://kanaanglobal.net/5-manfaat-sekolah-yang-penting-diketahui/ diakses pada


13 Juni 2022 pukul 19.20

https://kbbi.lektur.id/penjurusan diakses pada 13 Juni 2022 pukul 19.58

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/31/110456171/psikolog-unair-
penghapusan-jurusan-sma-beri-kebebasan-siswa-temukan-minat diakses pada 13
Juni 2022 pukul 20.23

https://lp2m.uma.ac.id/2022/03/04/mengenal-studi-cross-sectional-definisi-
beserta-contohnya/ diakses pada 13 Juni 2022 pukul 20.47

https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/
#:~:text=Populasi%20merupakan%20seluruh%20jumlah%20dari,terkait
%20dengan%20topik%20pada%20penelitian. diakses pada 13 Juni 2022 pukul
21.00

https://penerbitdeepublish.com/teknik-pengambilan-sampel/ diakses pada 13 Juni


2022 pukul 21.05

https://text-id.123dok.com/document/nzwm39x0q-editing-coding-skoring-
penilaian-tabulating-tabulasi-data-entry-memasukkan-data-uji-reliabilitas.html
diakses pada 13 Juni 2022 pukul 21.49

Elistri, Wahyudi, dan Supardi. 2014. “Penerapan Metode SAW dalam Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan pada Sekolah Menengah Atas
Negeri 8 Seluma”. Bengkulu: Jurnal Media Infotama.

17
LAMPIRAN

INSTRUMEN I
A. Menentukan responden
Sebelum melanjutkan penelitian, peneliti harus menentukan responden
atau orang yang akan dikenakan penelitian ini. Penentuan responden ini
dilakukan dengan beberapa langkah-langkah. Langkah-langkah tersebut
yakni :
1. Mencari responden yang sesuai dengan tema penghapusan jurusan
di SMA ini.
2. Meminta pendapat dari responden tentang penghapusan jurusan di
SMA.
3. Mencatat pendapat responden.
B. Langkah-langkah penelitian
Penelitian dilakukan berdasarkan langkah-langkah dibawah ini :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
 HP yang memadahi untuk mengakses kuesioner secara
online
 Kuota internet atau jaringan Wi-fi
2. Memberikan link kuesioner kepada responden.
3. Mencatat seluruh pendapat responden.
4. Melakukan verifikasi data dan mengecek kelengkapan jawaban
dari responden.
5. Melakukan klasifikasi data.
6. Melakukan tabulating atau memasukkan data ke dalam bentuk
tabel.
7. Pembuatan laporan.
C. Pembuatan laporan
Laporan penelitian ini ditulis dengan beberapa langkah-langkah. Lngkah-
langkah tersebut yaitu :
1. Penulisan data atau tanggapan dari responden.
2. Melakukan manajemen data yang dilakukan berdasarkan prosedur
dibawah ini :
 Editing : Melakukan verifikasi data dengan
mengecek kembali kelengkapan jawaban yang diberikan
oleh responden.
 Memberi kode : Melakukan klasifikasi dan
memberikan kode terhadap jawaban-jawaban yang
diberikan oleh responden

xviii
 Tabulating : Melakukan pemindahan data ke dalam
tabel. Sehingga data disajikan dalam tabel berdasarkan
kode-kode yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Penyusunan laporan berdasarkan data yang didapatkan.
4. Menarik kesimpulan dari laporan.

xix
LAMPIRAN II
Kuesioner “Kesigapan Guru terkait Penghapusan Jurusan di SMA”.
Bersama ini, Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru untuk menjawab daftar
pertanyaan guna penelitian “Kesigapan Siswa dan Guru Mengenai Pengahapusan
Jurusan di SMA”

Nama :

Guru Mata Pelajaran :

Tanggal Pengisian :

A. Pilihlah salah satu dari 3 pilihan berikut yang sesuai dengan kondisi
dan situasi Anda!
1. Pernahkah terfikirkan oleh Anda, bahwa penjurusan di SMA akan
dihapuskan ?
a. Ya
a. Tidak
b. Mungkin
2. Apakah Anda berantusias dalam menyambut rencana penghapusan
jurusan di SMA ?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
3. Apakah Anda siap dalam beradaptasi dengan dihapusnya
penjurusan di SMA?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
4. Menurut Anda, apakah penghapusan jurusan di SMA ini adalah
solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan
kedepannya?

xx
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
5. Menurut Anda, apakah penghapusan jurusan di SMA ini efektif
untuk kemajuan pendidikan di Indonesia kedepannya??
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
6. Apakah Anda setuju dengan rencana penghapusan jurusan di SMA
ini??
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jawaban
singkat yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang Anda rasakan!
1. Bagaimana proses persiapan Bapak/Ibu Guru dalam menghadapi
rencana penghapusan jurusan di SMA ini?
2. Menurut Bapak/Ibu Guru, apakah penghapusan jurusan di SMA ini
akan lebih memudahkan Bapak/Ibu Guru dalam proses belajar
mengajar?
3. Menurut Bapak/Ibu Guru, kira-kira dampak apa yang akan
Bapak/Ibu Guru alami kedepannya?

xxi
LAMPIRAN III
Kuesioner “Kesigapan Siswa terkait Penghapusan Jurusan di SMA”.
Bersama ini, Saya mohon kesediaan Siswa/Siswi untuk menjawab daftar
pertanyaan guna penelitian “Kesigapan Siswa dan Guru Mengenai Pengahapusan
Jurusan di SMA”

Nama :

Siswa Jurusan :

Tanggal Pengisian :

A. Pilihlah salah satu dari 3 pilihan berikut yang sesuai dengan kondisi
dan situasi Anda!
1. Pernahkah terfikirkan oleh Anda, bahwa penjurusan di SMA akan
dihapuskan ?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
2. Apakah Anda berantusias dalam menyambut rencana penghapusan
jurusan di SMA ?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
3. Apakah Anda siap dalam beradaptasi dengan dihapusnya
penjurusan di SMA?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
4. Menurut Anda, apakah penghapusan jurusan di SMA ini adalah
solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan
kedepannya?

xxii
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
5. Menurut Anda, apakah penghapusan jurusan di SMA ini efektif
untuk kemajuan pendidikan di Indonesia kedepannya??
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
6. Apakah Anda setuju dengan rencana penghapusan jurusan di SMA
ini??
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jawaban
singkat yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang Anda rasakan!
1. Bagaimana proses persiapan Anda dalam menghadapi rencana
penghapusan jurusan di SMA ini?
2. Menurut Anda, apakah penghapusan jurusan di SMA ini akan lebih
memudahkan Anda dalam proses belajar mengajar?
3. Menurut Anda, kira-kira dampak apa yang akan Anda alami
kedepannya?

xxiii

Anda mungkin juga menyukai