*Diagnosa medis: Discarded covid drajat sedang, TB klinis (paru, efusi pleura) kasus
kambuh, Destroyed segmen 5,8,9 kanan & Atelektasis segmen 2,3,10 paru kanan,
Imobilitas, Abses DM impending fasciitis regio lengan kiri dan tungkai kanan post
drainase, skin & soft tissue infection (SSTI) ec Staphylococcus aur. ss aureus, Suspek
polineuropati e.c. OAT dd/ neuropati DM*
*Dokter Konsulen:*
- dr. M. Hafiz Aini, SpPD
- dr. Hario, Sp. P (sewaktu)
- dr. Harry, Sp. JP (sewaktu)
- dr. Yasmon, Sp. B (sewaktu)
*Riwayat Penyakit*
*Saat di IGD*
Alloanamnesis
Pasien datang dengan keluhan sesak memberat sejak kemarin.
Keluhan sesak dirasakan dua bulan. PND ada, Orthopnea ada, DOE ada. Kaki bengkak sejak
1 bulan smrs. Nyeri dada disangkal. Pasien kemudian cenderung beraktivitas di kasur dan
menggunakan pampers utk BAK dan BAB.
Pasien lalu dirawat di RS Citama, minggu lalu dikatakan ada pembengkakan jantung. Pasien
diminta utk membatasi jumlah minum sebanyak 600 cc/hari. Daftar obat dan resume medis
saat ini tidak dibawa, akan dicari oleh keluarga.
Keluhan demam/bapil/anosmia/ageusia tidak. Vaksin covid belum karena sebelumnya tidak
diizinkan oleh dokter di citama.
Pasien juga mengeluhkan nyeri yang tidak tertahankan di area bokong (VAS 8). Nyeri
dirasakan sejak 1.5 tahun lalu. Saat itu pasien memiliki bisul di bokong dan dilakukan
tindakan operasi di rs citama. Setelah operasi, pasien masih mengatakan masih ada nyeri,
sehingga memposisikan diri selalu bungkuk.
*RPD*:
Pasien riwayat tb paru sejak 1,5 tahun lalu di rs citama, berobat selama 9 bulan. Dikatakan
pengobatan sudah tuntas.
*Diagnosis Keperawatan:*
1. Nyeri akut
2. Gangguan integritas kulit/jaringan
3. Risiko penurunan curah jantung
4. Risiko perfusi renal tidak efektif
5. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
6. Risiko infeksi
7. Risiko jatuh
*Subjektif*
1. Pasien mengatakan masih terasa nyeri di area kaki kanan dan tangan kiri, dan pundak
kanan nyeri ketika digerakan seperti ditusuk-tusuk, dan diarea sakrum jika duduk terlalu
lama, nyeri sesekali terasa berat, skala nyeri 5/10
2. Pasien mengatakan luka setelah operasi dan badan masih terasa
3. Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada dan tidak ada jantung berdebar
4. Pasien mengatakan masih lemas.
5. Pasien mengatakan tidak nafsu makan, masih ada mual, dan muntah 15 cc kekuningan
6. Pasien mengatakan tidak ada demam
7. Pasien mengatakan tidak ada pusing, mobilisasi dibantu sebagian oleh ners. Tiga bulan
terakhir ada riwayat jatuh.
*Objektif:*
*Airway:* Batuk (+) sesekali. Sputum (+) putih, kental, sedang.
*Breathing: *RA*. Pengembangan dada simetris. WOB (-), RR terakhir 16 x/menit. Range
RR 16-21 x/menit. SpO2 terakhir 96%. Range SpO2 96-98%.
*Circulation:* NIBP terakhir 159/75 (108) mmHg. Range Sistolik 93-159 mmHg. Range
Diastolik 55-75 mmHg, Range MAP 68-108 mmHg *dengan NE 0.05 mcg/kgBB/min*. HR
terakhir 101x/menit. Range HR 101-120x/menit. Gambaran EKG Sinus Takikardi. CRT <2
detik, nadi perifer teraba kuat dan reguler. Akral ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
teraba hangat.
*Disability:* Kesadaran CM, GCS E4M6V5. Pupil +2/+2, Kekuatan otot ekstremitas atas
5555/5555, Kekuatan otot ekstremitas bawah 3333/3333. NRS 4/10 sakit pada tangan dan
kaki, bahu kanan, terutama bagian sendi ketika mobilisasi. Skor MFS 60.
*Exposure:* Suhu terakhir derajat 36.4 Celcius. Range suhu 36.1-36.4 derajat Celcius.
Terdapat luka operasi terbuka pada paha kanan dan mata kaki kanan, dan lengan kiri
sepanjang 5 cm, dibalut dengan kasa lembab, kassa kering, *tidak tampak rembesan*.
Terdapat luka dekubitus grade 2 di bagian bawah lengan kiri, bawah paha kiri dan bokong
kiri tertutup extra thin. Terdapat luka di bagian gluteus kanan 2x2 cm, kedalaman 0.5 cm.
Terdapat hemoroid grade 3.
*Terapi Maintenance:*
- NE 0.05 mcg/kgbb/menit
*Terapi IV:*
- Ranitidine 2x50 mg
- *(E11/E14)* Vancomycin 4x500mg drip 3-4 jam. Pemberian ke 1 pada tanggal 2/06/22
pukul 17.00.
- Ondansetron 3x8 mg
- *(E5/E10)* Imipenem 3x500 mg. Pemberian ke 1 pada tanggal 9/06/22 pukul 16.00.
*Terapi SC*
- Novorapid Fix Dose 3x8 unit >> *HOLD*
*Terapi Oral:*
- VIP albumin 3x1 cap
- Atorvastatin 1x20 mg
- Paracetamol 3x1 gr
- Laxadine 3x15 ml
- Vit B kom 3x1
- Vit C 2x500 mg
- Vit D 1x2000 IU
- (H3/H7) Ardium 2x2000 mg. Pemberian pertama tanggal 12/06 pukul 06.00, setelah H4
turun menjadi 2x1000 mg
- (H12/H60) Rifampisin 1x450mg (sebelum makan) >> Pagi Hari
- (H12/H60) Isoniazid 1x300mg (sebelum makan) >> Pagi Hari
- (H12/H60) Pirazinamid 1x1000mg (sesudah makan) >> Sore Hari
- (H12/H60) Etambutol 1x1000mg (sesudah makan) >> Sore Hari
*Terapi Topikal*
- Mupirocin zalf 4x1 di bagian pergelangan tangan yang kemerahan
*Riwayat Terapi*
- Transfusi albumin 25% 100 cc (acc 20%) di IGD 21/5 pkl 18.15
- Ketorolac 3x30 mg
- NaCl 3% 500 cc/24 jam
- Remdesivir 1x200 mg H1, pemberian pertama tgl 22/05/22 pukul 17.00
- NE 0.05 mcg/kgbb/menit
- NE 0.03 mcg/kgbb/mnt
- NaCl 0.9% 500 cc dalam 12 jam (42 cc/jam)
- (E5/E5) Meropenem 3x1 gr, pertama masuk tgl 21/5/2022 pukul 15.40 —-- stop
- (H5/H5) Remdesivir 1x100 mg, pemberian pertama tgl 22/05/22 pukul 17.00
- (H5/H5) Dexamethason 1x5 mg, pemberian pertama tgl 23/05/22 pukul 23.00
- Bisoprolol 1x2.5 mg *stop*
- (E12/E?)* Meropenem 3x1 gr, Pemberian ke 6 (mulai lagi) pada tanggal 27/05/22 pukul
11.00 *STOP*
- Extra Ventolin + Nacl 3%
- (H15) Heparin 15.000 + NS 3 ml/jam, pemberian pertama pukul 12.00 (23/05/22) *Hold*
- Asering 500 ml/24 jam (21 mL/jam) *Stop*
- (H7/H60) 4FDC 1x4 tab, pemberian pertama pada tanggal 3/06/22 pukul 07.00 → ganti
OAT lepasan
- Paracetamol 3 x 1 gram (1x24 jam post op)
- Heparin 5.000 U/24 jam → *HOLD* karena ada stosel di selang kateter
- NaCl 0.9% 500 ml dalam 24 jam (21 cc/jam) >> Hold
- NaCl 3% 500 ml untuk 24 jam (21 ml/jam) → habis STOP
*Riwayat Transfusi*
- Transfusi PRC 1 bag 220 ml No.Bag R57611216 tanggal 10/06/2022.
- Transfusi PRC 1 bag 210ml tanggal 11/06/2022 > tidak ada reaksi transfusi
- Transfusi PRC 1 bag 260ml tanggal 11/06/2022 > tidak ada reaksi transfusi
*Terpasang:*
- CVC batas 12, di subclavia dextra, pemasangan tgl 10/06/2022, P2H5
- Kateter silicon No.16 Fr, kunci WFI 10 cc, pemasangan tgl 29/05/2022, P2H17
- NGT No. 16, batas 60, pemasangan tanggal 09/06/2022, P1H6
*Pemeriksaan Penunjang:*
*Laboratorium:*
(21/05) Rapid test antigen = negatif
(21/05) HbsAg = non reaktif
(21/05) Swab PCR = positif
(21/05) Hb/Ht/Leu/Trom = 10.3 (L)/29.8 (L)/15.41 (H)/396
(21/05) Ur/ Cr/eGFR = 113 (H)/2.64 (H) /18.8 (L)
(21/05) Albumin = 2.4 (L)
(21/05) Na/K/Cl = 124 (L)/4.70/94.8
(21/05) Kultur darah = Staphylococcus epidermidis
(22/05) PT/APTT = 1.04x/0.95x kontrol
(22/05) D-dimer = >10.000 (H)
(22/05) CRP = 146.6 (H)
(22/05) OT/PT = 18/29
(23/05) HbA1C = 10.9 %
(25/05) Hb/Ht/Trom/Leu = 10.7/30.4/250/6.37
(26/05) CRP = 33.9 (H)
(27/05) Swab PCR = Negatif
(28/5) Swab PCR = Positif
(29/05) Hb/Ht/Trom/Leu= 10.9/32.4/255/17.78
(29/05) Ur/Cr/eGFR= 103/0.77/83.6
(29/05) SGOT/SGPT= 14/22
(29/05) D-dimer = 4581.84
(29/05) Kultur aerob jaringan luka = Staphylococcus aur. ss aureus
(29/05) CRP = 20.8
(30/05) Na/K/Cl = 132/3.42/93.7
(01/06) Hb/Ht/Tromb/Leu = 10.6/31.5/255/14.63
(02/06) Na/K/Cl = 129/3.43/87.6
(02/06) Anti HIV = Negatif
(03/06) BTA 1x = Batang tahan asam tidak ditemukan
(03/06) TCM TB = MTB Not Detected
(04/06) Swab PCR = Negatif
(05/06) Hb/Ht/Trom/Leu= 9.9 (L)/29.6 (L)/347/14.7 (H)
(05/06) Ur/Cr = 24/0.97
(05/06) CRP = 40.7 (H)
(05/06) D-dimer = 2866.17 (H)
(05/06) Na/K/Cl = 130 (L)/3.56/92 (L)
(05/06) SGOT/SGPT : 20/11
(07/06) Ur/Cr/eGFR = 23/1.38(H)/41.3(L)
(08/06) Na/K/Cl: 123/3.57/92.6
(10/06) Hb/Ht/Trom/Leu= 8.0 (L)/22.3 (L)/281/11.26
(10/06) Gol. Darah = B (Rhesus +)
(11/6) Hb/Ht/Trom/Leu = 7.4/20.4/227/12.23
(11/6) Na/K/Cl= 119/3.45/90
(12/6) Hb/Ht/Trom/Leu = 10.9/30.9/230/9.76
*Radiologi:*
*1 CT SCAN THORAX - NON KONTRAS (24/05/22)*
MSCT Scan thorax tanpa kontras intravena. Dosis radiasi 563 mGycm.
Deskripsi: Tampak konsolidasi relatif homogen dengan gambaran ektasia bronkus berbentuk
varikosa di perifer segmen 2, 3, 5, 8, 9, 10 paru kanan. Tampak multipel nodul tersebar di
perifer segmen 1, 2, 3, 4, 6 paru kanan dan segmen 3, 6, 8 paru kiri, sebagian disertai fibrosis
dan berkavitasi, terbesar di segmen 1 paru kanan diameter 1,0 cm. Tampak opasitas ground
glass samar segmen 7 paru kanan. Mediastinum superior tidak memperlihatkan kelainan.
Trakhea deviasi ke kanan, bronkhus utama kanan-kiri terlihat baik. Tidak tampak pembesaran
yang jelas pada kelenjar limfe mediastinum & hilus. Jantung dan aorta kesan tidak membesar.
Tampak efusi pleura kanan. Organ-organ abdomen atas yang tervisualisasi tidak
memperlihatkan kelainan. Tampak deformitas sisi medial os clavicular kanan. Tampak
formasi spur anerolateral korpus vertebra torakal dengan penyempitan celah diskus
intervertebra dan gambaran vacuum phenomen
*Kesimpulan :*
- Atelektasis, fibrosis, dan bronkiektasis varikosa perifer segmen 2, 3, 5, 8, 9, 10 paru kanan,
dengan multipel nodul berkavitasi perifer kedua paru, suspek TBC paru dengan tuberkuloma
- Opasitas ground glass samar segmen 7 paru kanan, suspek pneumonia
- Efusi pleura kanan
- Spondyloarthrosis torakalis
- Bekas fraktur medial os clavicula kanan
*Konsultasi:*
*dr. Apit, Sp. An (12/06/22)*
- Vancomicin 4x 500 mg lanjut sampai 14 hari
- Cek DPL hari ini (post transfusi)
- (setelah pemberian Ardium) NE dinaikam dengan target MAP > 70 mmHg
- Cek GDS/hari
- Tidak perlu diuretik terlebih dahulu
- Tidak perlu terapi pemgencer dahak
- Nacl 3% 500ml/24 jam habis stop
- evaluasi elektrolit tgl (14/06)
*Planning:*
*Mandiri:* Sesuai NCP
- R/ OH per shift
- R/ ROM/shift
- R/ Keramas senin - kamis
*Kolaborasi:*
- R/ KGDH/hari
- R/ GV luka dekubitus 3 hari sekali atau saat terkontaminasi BAB / jenuh (17/6)
- R/ GV Luka pada tungkai kanan dan Tangan kiri/ 2 hari (14/06 Sore Hari) : *Luka
dibersihkan dengan NaCl 0.9%, lalu sambil di massage ke arah insisi luka supaya pus
keluar, jika sudah bersih, tutup luka dengan kasa lembab dilapisi kasa kering tebal lalu
ditutup dengan hipafix.*
- R/ GV CVC, ganti set/3 hari (17/06)
- FU hasil kultur dasar luka anaerob (28/05), sample diterima di lab Mikro tgl 29/05 (info
mba qonita mikro)
- R/ ganti CVC, FC (+), BMHP (+)
- R/ KOH bagian paha, perut dan ketiak
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
RIWAYAT KONSULTASI
(TIDAK PERLU DIKIRIMKAN KE GRUP)
*5. dr. dr Dimas Seto SpMK* (21/05) di IGD, Acc DPJP (+)
- Acc Meropenem 3x1 gram
- Nanti setelah tiga hari, evaluasi ulang klinis dan labnya (DPL, diff count, procalcitonin)
*(25/05)* → tidak acc
- Kemungkinan kultur darahnya itu kontaminasi saja.
- Dilanjut dulu saja meropenemnya, nanti setelah tiga hari evaluasi ulang klinis dan labnya
*(27/5)*
- Dilanjut dulu antibiotiknya, sambil besok kultur dasar luka untuk aerob dan anaerob
Planning sebelumnya:
- R/ USG toraks Jumat (27/05) pagi hari jam 10.00 dengan dr Hario. pro pungsi bila
cairan dapat diambil. FC (+). IC (+). Persiapan: stop antikoagulan sebelum tindakan (jam
4). BMHP terlampir pada lampiran → *batal tindakan*
- R/ pemeriksaan TCM (Lab Mikro), FC (+), di bokal sampel tulis Lab Mikro, jangan
lupa form. 3 bokal kuning steril, masing-masing minimal 3 cc. → *batal tindakan*
- R/ pemeriksaan analisis cairan (Lab PK), FC (+), di bokal sampel tulis lab PK. bokal
kuning steril 1, minimal 10 cc → *batal tindakan*
- R/ pemeriksaan sitologi (Lab PA), FC (+), di bokal sampel tulis lab PA, jangan lupa
form. Sampel diturunkan dengan form sitologi. Kebutuhan: bokal kuning steril 1,
minimal 3 cc→ *batal tindakan*
- R/ MRSA lipatan kulit , FC (-) >> tidak acc casemix
*dr. Irandi Sp.P* TIDAK ACC CASEMIX
*(30/05)*
- mulai pemberian OAT, dilapor ke poli paru/TB DOTS untuk pencatatan TB ekstra paru
- Dosis OAT (55 kg): 4FDC 1 x 4 tab PO >> instruksi lisan dr Apit Sp. An tunda, menunggu
hasil TCM sputum
- saran pemeriksaan MRSA di kulit daerah lipatan >> info casemix dr Farah tidak acc\
*(31/05)*
- Saran antibiotik naik ke imiclast 1×2 atau 3 gram IV, dan mungkin perlu perawatan
antibiotik topikal
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lampiran
*CATATAN KONSULTASI*:
*dr. Noor Hafidz, Sp.An*
- NE tap off, target MAP 65-70 mmHg
- Target balans negatif 200-300 mL/hari
- Bila pasien step down, furosemid jadi intermitten 2x10 mg (iv)
- Paracetamol 3x1 gr IV ganti dengan Parasetamol 4x500 mg PO k/p Nyeri
*(01/06)*
- Saat GV boleh ditambah analgesik jika pasien nyeri, dengan didampingi GP → Jika GV
boleh masuk fentanyl 25 mcg maksimal 50 mcg, pemberian hasus pendampingan GP -->
setelah 3 hari → cek DPL diff, PCT → ACC casemix DPL Diff via GP
*dr. Dimas Seto, SpMK (5/06)* : acc dpjp (-) hasil DPL post pemberian vancomisin hari ke
3
- Dilanjut dulu saja, mungkin klo infeksi kulit-jaringan lunak responsnya agak lama
- Nanti setelah tiga hari, evaluasi ulang klinis dan labnya