Anda di halaman 1dari 15

MODUL PROYEK PANCASILA

KEARIFAN LOKAL
"Maanta Marapulai"

Anak daro Marapulai jo Anak Daro


By Afrita Susanti

SMP Negeri 20 Padang


https://hot.liputan6.com/read/4510463/6-foto-prewedding-aurel-hermansyah-dan-atta-halilintar-pakai-busana-adat-minangkabau

MODUL PROYEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

IDENTITAS
Tema : Kearifan Lokal
Topik : Maanta Marapulai Adat Minang
Sekolah : SMP Negeri 20 Padang
Fase/Kelas : D/7
Dimensi Profil Pancasila : Kebhinekaan Global, Gotong royong, Kreativitas
Alokasi Waktu : 54 JP
Penyusun : Afrita Susanti, S.Pd
Tahun Disusun : 2022

A. INFORMASI UMUM
Sarana dan Prasarana : Laptop, Vidio materi, gawai, alat tulis, media gambar
Target siswa : KelasVII
Relevansi Tema dan : Kehidupan masyarakat Sumtera Barat terkenal dengan kaya
Topik Projek untuk akan adat dan budayanya. Ini merupakan kegiatan berkarya
Satuan Pendidikan untuk mendukung kearifan lokal. Marapaulai adalah istilah
untuk mempelai pria, sedangkan anak daro adalah istilah
untuk mempelai wanita. Maanta Marapulai merupakan suatu
prosesi adat dimana mempelai pria diantar ke rumah
mempelai wanita bersama-sama rombongan sanak saudara,
kaum kerabat dan ninik mamak beserta urang sumando dari
pihak mempelai pria. Proyek ini kearifan lokal ini

B. KOMPONEN INTI
Deskripsi Singkat Proyek "Maanta Marapulai Menurut Adat Minangkabau
Deskripsi Tema, Alur Pelaksanaan Projek, dan Target Pencapaian.
Pada Proyek ini, Tema yang dipilih adalah Kearifan Lokal, dengan tema Maanta
Marapulai adat Minang. Pada tema ini, peserta didik diajak untuk mempelajari
materi tentang apa itu Maanta marapulai?. Apa manfaat untuk mempelajarinya?.
By Afrita Susanti

Kreativitas peserta didik dilihat dari hasil pemahaman dan prakteknya terhadap
materi yang diberikan. Projek Kearifan Lokal ini, dikemukakan agar peserta didik
memahami bagaimana prosesi Maanta marapulai ini dilakukan pada pengantin
wanita di ranah minang.
Dimensi, Elemen, Sub-elemen dan Capaian profil pelajar pancasila.

Tujuan Spesifik untuk Fase D


Mengenal adat budaya minang yang berdampak pada cara hidup dan sudut
pandang masyarakat pada masa kini dan menyajikan interpretasinya melalui
praktek prosesi "maanta marapulai" yang sudah mulai di tinggalkan.
By Afrita Susanti
C. AKTIVITAS SETIAP TAHAPAN PROYEK

Tahap Pengenalan
a. Aktivitas : Awal
Waktu : 4 JP
Bahan : Buku, internet dan Vidio Maanta marapulai
Peran Guru : Fasilitator

Persiapan :
1) guru menyediakan materi tentang apa itu "Maanta marapulai"

Pelaksanaan:
1) menjelaskan tentang tema proyek, topik proyek dan skenario pembelajaran
dan alokasi waktu yang dibutuhkan
2) guru menyediakan materi tentang penjelasan "maanta marapulai"
3) siswa diminta untuk memahami dan mempelajari kembali melalui internet agar
lebih memahami tentang budaya adat "maanta marapulai" adat minang.
4) siswa diminta untuk memperagakan langkah-langkah yang dilakukan pada
prosesi "maanta marapulai" yang mereka ketahui dan pelajari.
5) siswa melakukan refleksi awal untuk mengetahui perubahan dan tantangan
apa saja yang dialami oleh siswa

b. Aktivitas : Eksplorasi isu


Waktu : 2 JP
Bahan : Buku, internet
Peran Guru : Fasilitator

Persiapan:
1) Guru meminta siswa mencari referensi tentang materi melalui buku atau internet
yang akan digunakan oleh siswa pada kegiatan literasi

Pelaksanaan:
By Afrita Susanti

1) siswa diminta untuk melakukan kegiatan literasi buku dan digital untuk
memahami dan mempelajari kembali tengtang materi "maanta marapulai"
2) Guru memberikan informasi terkait prosesi "maanta marapulai" adat minang
c. Aktivitas c : Refleksi awal
Waktu : 2 JP
Bahan : Angket
Peran Guru : Fasilitator

Persiapan:
1) Guru membuat angket sebagai refleksi awal siswa

Pelaksanaan:
1) siswa melakukan refleksi awal untuk mengetahui perubahan dan tantangan apa saja yang
dialami oleh siswa

Tahap Kontekstualisasi
a. Aktivitas : 1
Waktu : 3 JP
Bahan : internet
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Penentuan kelompok siswa oleh fasilitator
2) Siswa secara berkelompok menentukan tahapan-tahapan dalam prosesi
"maanta marapulai"
3) Siswa secara berkelompok menentukan apakah Maanta marapulai ini sudah
sesuaikan dengan tahapan-tahapan pada prosesi "maanta marapulai"

b. Aktivitas : 2
Waktu : 3 JP
Bahan : Internet
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa secara berkelompok menentukan durasi waktu untuk setiap langkah-
By Afrita Susanti

langkah/ kegiatan yang dilakukan


2) Siswa secara berkelompok melakukan proses editing pada langkah-langkah
kegiatan yang telah dilakukan.
Apakah sudah sesuai atau belum dengan prosesi "maanta marapulai" yang
dijelaskan sebelumnya.
c. Aktivitas :3
Waktu : 3 JP
Bahan : internet
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa secara berkelompok menentukan desain kostum untuk prosesi "maanta
marapulai". Baik untuk mempelai ataupun bagi saudara-saudara dan kerabat
yanga hadir.

d. Aktivitas :4
Waktu : 3 JP
Bahan : internet, rubrik penilaian
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa secara berkelompok melakukan presentasi Maanta marapulai dari
hasil editing dan desain kostum yang akan digunakan saat pentas kreasi
daerah

e. Aktivitas : 5
Waktu : 3 JP
Bahan : internet
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa secara berkelompok menentukan tahapan-tahapan Maanta marapulai.
Siapa-siapa saja yang ikut mengiringi dan apa-apa saja yang dibawa saat
mengantar marapulai ke kediaman anak daro/mempelai wanita.

f. Aktivitas : 6
Waktu : 3 JP
Bahan : internet, rubrik penilaian
By Afrita Susanti

Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa secara berkelompok melakukan presentasi prosesi maanta marapulai
secara keseluruhan di depan fasilitator
Tahap Aksi
Waktu : 20 JP
Bahan : Irama musik, tahapan-tahapan Tahapan-tahapan Maanta Marapulai
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa memperagakan setiap kegiatan yang dilakukan pada saat Maanta
marapulai, sesuai dengan tahapan –tahpannya. Mulai dari anggota iring-iringan,
hantaran yang dibawa oleh keluarga dan kerabat marapulai.
2) Coaching peragaan maanta marapulai sebagai perwakilan kelompok siswa
3) Siswa memperagakan tahapan-tahapan prosesi maanta marapulai disertai
iringan atau musik.
4) Siswa melakukan simulasi pentas aksi nyata; Maanta marapulai adat minang

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut


Waktu : 8 JP
Bahan : Rubrik penilaian, Angket untuk refleksi, internet
Peran Guru : fasilitator

Pelaksanaan:
1) Siswa melakukan pentas aksi nyata, Maanta marapulai adat minang
2) Siswa melakukan refleksi akhir yang berisi :
a. siswa mengungkapkan kembali latar belakang (jenis kegiatan, tujuan dan
manfaat) yang diperoleh siswa
b. Siswa mendeskripsikan kembali kegiatan pembelajaran dari mulai kegiatan
persiapan hingga aksi nyata
c. siswa mengungkapkan kegagalan dan keberhasilan yang dicapai selama
proses pembelajaran proyek
d. Siswa menyampaikan masukan dan saran untuk kegiatan
3) Menyusun portofolio proyek (katalog digital oleh siswa yang berisi kumpulan
dokumentasi kegiatan proyek siswa dari awal hingga akhir dan publikasi produk
By Afrita Susanti

(video prosesi Maanta marapulai) di media sosial SMP Negeri 20 Padang)


By Afrita Susanti

Terima Kasih
TAHAP
PENDAHULUAN

A. Maanta Marapulai

Kehidupan masyarakat Sumtera Barat terkenal dengan kaya akan adat dan
budayanya. Salah satu adatnya suku Minang Kabau adalah maanta marapulai.
Marapaulai adalah istilah untuk mempelai pria sedangkan anak daro adalah istilah
untuk mempelai wanita. Maanta Marapulai merupakan suatu prosesi adat dimana
mempelai pria diantar ke rumah mempelai wanita bersama-sama rombongan sanak
saudara, kaum kerabat dan ninik mamak beserta urang sumando dari pihak mempelai
pria. Mereka bersama-sama melakukan arakan untuk mengiringi mempelai pria menuju
rumah mempelai wanita (anak daro). Prosesi maanta marapulai ini dilakukan sehari
setelah akad nikah dan pengucapan ijab kabul dilaksanakan. Ini merupakan acara
penutup dalam rangkaian acara pernikahan kedua mempelai. Dalam prosesi adat
maanta marapulai terkandung pesan sebagai himbauan kepada khalayak ramai
bahwasanya ada sepasang penganten yang akan melepaskan masa lajangnya. Selain
itu maanta marapulai juga bertujuan untuk menghubungkan tali silaturrahmi antara
dua suku yang berbeda.

Sebelum maanta marapulai dilaksanakan terlebih dahulu ada himbauan dari pihak
mempelai wanita. Himbauan itu dilakukan oleh dua orang laki-laki (urang sumando)
dimaksudkan agar prosesi maanta marapulai telah boleh dilakukan dan pihak
mempelai wanita telah siap menanti rombongan pihak mempelai wanita. Himbauan itu
dikenal pula dengan nama mamanggia marapulai.
Berdasarkan kesepakatan antara ninik mamak, urang sumando dan bundo kanduang,
maka dimulailah melakukan iring-iringan (ma arak marapulai) dengan cara berjalan kaki.
Jika rumah marapulai berjarak puluhan kilometer dengan rumah mempelai wanita,
maka rombongan akan menggunakan kemdraaan roda empat. Sekitar jarak satu
kilometer dari rumah mempelai wanita, maka rombongan harus melanjutkan perjalanan
dengan berjalan kaki, sebagai bentuk prosesi maarak marapulai.
By Afrita Susanti
B. Mananti di Kediaman Anak Daroi

Mananti marapulai adalah kegiatan atau tahapan yang dilakukan oleh pihak keluarga
anak daro menyiapkan upacara kedatangan marapulai ke kediaman anak daro.

“Tahap-tahapan pada upacara mananti marapulai berawal dari datangnya marapulai


dari rumah orang tuanya dan disambut oleh pihak keluarga anak daro dan
disuguhi hidangan makan.
Serta pihak anak daro memberikan tando seperti kain bugis kepada utusan
rombongan marapulai, setelah itu rombongan mohon diri untuk pulang
kerumah masing-masing. Sedangkan marapulai ditinggalkan dirumah anak daro”.

Rangkaian pelaksanaan acara Mananti


1. Menyambut kedatangan marapulai ketika marapulai datang dengan rombongan
penghantar marapulai sampai dirumah anak daro yang mana disambut pihak
tuan
rumah (ninik mamak dan sumando) mempersilahkan rombongan masuk dengan
penghormatan antara kedua belah pihak.

2. Setelah sampai dirumah anak daro maka rombongan di sambut dan


dipersilahkan masuk oleh kerabat pengantin dan mereka duduk sesuai
dengan kedudukan seorang dalam kehidupan masyarakat tradisional”.

3. Penyerahan jinjingan yang dibawa oleh salah seorang pengantar marapulai


yang diletakan di depan pintu bilik kamar anak daro, itu menandakan itulah
kamar pengantennya.

4. Pembawaan atau bungkusan yang dibawa rombong terima dan diletakan


selanjutnya dipersilahkan untuk makan”. Jinjingan itu berisi selimut, jas,
kopiah, sarung bugih, dan seperangkat alat mandi serta pakaian sapatagak
anak daro yang mana diletakan di depan pintu bilikkamar anak daro, dan
baju kedua penganten digantung di dinding luar dekat pintu bilik penganten,
By Afrita Susanti

menandakan bahwa itulah kamar pengantennya


C. Kerabat yang ikut mengantar Marapulai ke kediaman Anak Daro:
Kerabat yang ikut mengantar Marapulai ke kediaman Anak Daro:
1. Sumandan adalah kaum dari pihak laki dipandang dari pihak bini/istri

Kata pasumandan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online


adalah: Arti kata pasumandan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah pa.su.man.dan [Mk n] (1) semua perempuan yg menjadi istri dr laki-laki yg
sekaum; (2) pengiring pengantin (biasanya terdiri atas perempuan muda)

Pasumandan adalah istilah kejadian antara anggota suatu Rumah, atau suatu
kampung dan sebuah rumah yang lain tersebab salah satu anggota kerabatnya
kawin, kedua belah pihak berderajat sama.

https://i.ytimg.com/vi/R5ABsR9mzuU/maxresdefault.jpg
By Afrita Susanti

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images
2. Ninik mamak dari mempelai laki-laki
Ninik mamak atau yang lebih dikenal dengan dengan nama penghulu adalah
pemimpin adat(fungsional adat) di minangkabau kepemimpinan ninik mamak ,
merupakan kepemimpinan tradisional,sesuai pola yang telah digariskan adat
secara berkesinambungan,dengan arti kata “ patah tumbuah hilang baganti”
kaum masing-masing,dalam suku

https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2019/12/27/WA0009.jpg
By Afrita Susanti

https://i.pinimg.com/736x/26/96/03/269603c82674ca94d5aa3f2c0ae4d9b0.jpg
3. Sanak saudara orang yang masih mempunyai hubungan keluarga; kerabat.

4. Iring-iringan musik mempelai laki-lak


a. Musik Dikia Rabano
Salah satu seni pertunjukan tradisional Minangkabau yang merupakan nyanyian
vokal yang diiringi Rabano sebagai istrumen musiknya. Rabano adalah sebuah
alat musik pukul yang termasuk dalam klasifikasi membranofon, jenis frame
drum bersisi satu.

https://docplayer.info/70547914-Dikia-rabano-musik-prosesi-dalam-seni-budaya-masyarakat-kamang-
kabupaten-agam.html
By Afrita Susanti

https://reisha.net/menghadiri-pernikahan-nia-irfan/
b. Tambua tasa
berupa alat musik perkusi yang terdiri dari dua alat musik yaitu Gandang Tambua
dan Gandang Tasa.[1] Alat musik ini dimainkan dalam group ditabuh secara terus-
menurus dalam formasi terdiri dari sampai 7 (tujuh) orang penabuh yang terbagi
menjadi 6 (enam) pemain Gandang Tambua dan 1 (satu) orang pemain Tasa .
Gandang

Tambua berbentuk seperti tabung dengan bahan yang terbuat dari kayu dengan
dua permukaan kulit. Gandang Tambua biasanya dimainkan dengan cara
disandang di salah satu bahu pemain dalam posisi berdiri dengan menggunakan
dua pemukul tambua, semacam pemukul yang terbuat dari bahan kayu. Sedangkan
Tasa lebih mirip setengah bola yang hanya memiliki satu sisi kulit.[2]

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fa/Gendang_Tambua-Tasa.jpg/1200px-
Gendang_Tambua-Tasa.jpg
By Afrita Susanti

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f7/Gandang_Tasa_And_Pantun.jpg/220px-
Gandang_Tasa_And_Pantun.jpg
By Afrita Susanti

Anda mungkin juga menyukai