Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

PENINGKATAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGELOMPOKKAN


BENDA MENURUT CIRI-CIRI TERTENTU MELALUI
KEGIATAN BERMAIN DI TK TERPADU
TUNAS HARAPAN KOTA SOLOK

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah PKP S1
PG-PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

UNIVERSITAS TERBUKA

Oleh :

MAIFALINDA ARIS
835491264

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PADANG
2019.1
ABSTRAK

MAIFALINDA ARIS 2019 :Peningkatan Kognitif Anak Dalam


Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri Tertentu
Melalui Kegiatan Bermain Di TK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.

Kecerdasan kognitif merupakan kecerdasan logika matematika, yang harus


dikembangkan semenjak usia dini. Mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu merupakan salah satu dalam mengembangkan kemampuan
berpikir(kognitif) anak dalam memilah-milah benda menurut ciri tertentu sesuai
dengan bentuk, warna, dan ukuran. Kondisi ini juga terjadi di TK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya kurangnya alat peraga yang tersedia, kurang dapatnya guru
memanfaatkan sumber belajar melalui lingkungan sekolah seperti batu, daun,
bunga, biji-bijian, kurangnya kreativitas guru dalam menciptakan alat peraga,
kurangnya inovasi guru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran kurang
menarik dan kurang menyenangkan bagi anak.
Pelaksanaan kegiatan bermain oleh guru berdampak positif dalam proses
pembelajaran. Dapat dilihat dari Siklus I pertemuan I 54% belum berkembang,
33% bernilai mulai berkembang, 13% bernilai berkembang sesuai harapan, 0%
yang bernilai berkembang sangat baik.Siklus I pertemuan II 53% belum
berkembang, 20% bernilai mulai berkembang, 20% bernilai berkembang sesuai
harapan, 7% yang bernilai berkembang sangat baik, kemudian mengalami
peningkatan pada kegiatansiklus I pertemuan III sebanyak 40% belum
berkembang, 27% bernilai mulai berkembang, 20% bernilai berkembang sesuai
harapan, 13% yang bernilai berkembang sangat baik. Kemudian pada siklus II
mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada siklus II pertemuan I 0% belum
berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 40% bernilai berkembang sesuai
harapan, 27% yang bernilai berkembang sangat baik. Siklus II pertemuan II
bahwa 0% belum berkembang, 13% bernilai mulai berkembang, 47% bernilai
berkembang sesuai harapan, 40% yang bernilai berkembang sangat baik. Maka
dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam mengelompokkan
benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain telah tercapai secara
maksimal pada kelompok B, TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk
Sikarah Kota Solok.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,Puji Syukur atas Kehadirat Allah SWT yang senantiasa


membimbing dan memberi kekuatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan
laporan ini. Sholawat dan Salam kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang
senantiasa menjadi tauladan yang baik bagi umatnya hingga akhir jaman.
Laporan penelitian ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat tugas akhir
pada Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PAUD4501). Mata
Kuliah PKP merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh
mahasiswa UT pada semester akhir. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dituntut
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas, melakukan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan observasi serta membuat laporan sehingga
mahasiswa yang selaku guru Taman Kanak-kanak lebih terasah
keprofesionalannya.
Laporan ini tidak akan dapat tersusun dan berjalan dengan baik tanpa
dukungan, motivasidan doa dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Universitas Terbuka yang telah memberikan kesempatan untuk belajar.
2. Drs.Zamrisman,M.Pd.,M.Si selaku Supervisor 1 sekaligus tutor pembimbing
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan.
3. Kepala Sekolah TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
Solok
4. Hasmiati, S.Pd selaku Penilai 1/ supervisor 2
5. Mulyarini selaku Penilai 2.
6. Tati Herawatiselaku Pengelola Pokjar.
7. Orang tua serta kakak dan adik-adik saya yang tercinta.
8. Serta teman-teman mahasiswa khususnya mahasiswa PGPAUD BI yang telah
memberi dukungan, motivasi dan do’a kepada penulis.

Penulis berharap semoga semua ibadahnya diterima Allah SWT dan selalu
mendapatkan Ridho-Nya.
Penulis menyadari sepenuh hati bahwa laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan, maka saran yang membangun sangat penulis harapkan, semoga
laporan ini bermanfaat dan diterima. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Solok, April 2019

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGELOMPOKKAN


BENDA MENURUT CIRI-CIRI TERTENTU MELALUI
KEGIATAN BERMAIN DI TK TERPADU
TUNAS HARAPAN KOTA SOLOK

Kepala TK Terpadu Tunas Harapan Mahasiswa

(HASMIATI , S.Pd) (MAIFALINDA ARIS)


NIP.196203011986032004 NIM. 835491264

Supervisor 1

(Drs. ZAMRISMAN, M.Pd.,M.Si)


NIDN : 2117126501
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini (PG-PAUD) Universitas Terbuka merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan-peraturan perundangan yang berlaku.

Solok, April 2019

(MAIFALINDA ARIS)
NIM. 835491264
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................. v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................. 3
C. Tujuan PerbaikanPembelajaran................................................. 4
D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran ............................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian Kognitif................................................................... 5
B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini.................................. 5
C. Bermain Bagi Anak Usia Dini.................................................. 6
D. Nilai Bermain Bagi Anak.......................................................... 7
E. Arti Bermain Bagi Anak Usia Dini........................................... 7
F. Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini.................................... 8
G. Kriteria Dalam Bermain............................................................ 9
H. Fungsi bermain Bagi Anak Usia Dini....................................... 9
I. Kegiatan Bermain Mengelompokkan Benda Menurut Ciri
Tertentu..................................................................................... 10

BAB III RENCANA PERBAIKAN


A. Subjek Penelitian....................................................................... 13
B. Deskripsi Per Siklus.................................................................. 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus...................................................... 25
B. Pembahasan Tiap Siklus........................................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan............................................................................... 50
B. Saran.......................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Kondisi Awaldalam Kegiatan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri
Tertentu........................................................................................................ 25
2. Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I.................................................. 28
3. Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II................................................. 30
4. Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan III............................................... 32
5. Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan IV............................................... 33
6. Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan V................................................ 35
7. Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I................................................. 38
8. Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II............................................... 40
9. Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan III.............................................. 41
10. Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan IV.............................................. 43
11. Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan V............................................... 45
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak usia dini merupakan usia emas (the golden age) yang sangat
potensial untuk melatih dan mengembangkan berbagai potensi kecerdasan
yang dimiliki anak. Pendidikan Anak Usia Dini telah dipandang sebagai
sesuatu yang sangat strategis dalam rangka menyiapkan generasi yang unggul
dan tangguh. Usia dini merupakan masa yang sangat baik dimana anak akan
mudah menerima, mengikuti, dan mendengar segala sesuatu yang dicontohkan
dan diperdengarkan kepada anak tersebut.
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya yang pembinaan
yang di lakukan atau yang ditujukan kepada anak mulai sejak lahir sampai
usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian ransangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan umurnya. Anak usia dini memiliki potensi yanng beragam dan untuk
mengembangkan potensi tersebut memerlukan bantuan dari orang lain
khususnya orang dewasa. Sehingga dengan adanya bantuan tersebut maka
potensi anak dapat berkembang sedini mungkin.
Tujuan pendidikan Anak Usia Dini menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat 3 adalah membantu anak
didik dalam mengembangkan berbagai potensi baik secara psikis maupun fisik
yang meliputi pengembangan moral, nilai agama, sosial, emosional, kognitif,
bahasa, motorik, kemandirian, dan seni untuk dipersiapkan untuk memasuki
pendidikan dasar. Pendidikan Anak Usia Dini adalah salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke
arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan
kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan spiritual),
sosio emosional (sikap, perilaku, dan agama), serta bahasa dan komunikasi.
2

Sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia
dini. Oleh karena itu Pendidikan Anak Usia Dini sangatlah penting untuk
dapat mencapai tuuan bangsa yaitu menjadikan anak sebagai manusia yang
seutuhnya.
Pembelajaran bagi anak usia dini bukan berorientasi kepada sisi
akademik saja tetapi dititikberatkan kepada peletakan dasar kearah
pertumbuhan dan perkembangan seluruh aspek kecerdasan. Hal ini terkait
dengan teori Howard Gardner dari Universitas Harvard yang menyatakan
bahwa setiap anak terlahir dengan kombinasi delapan intelegensi yang paling
dikuasainya. Salah satunya adalah kecerdasan logika matematika yang dapat
dirangsang melalui kegiatan berhitung, membedakan bentuk, menganalisis
data dan bermain dengan benda-benda memudahkan anak mampu
mengategorikan mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, dan
memahami segala hal.
Kecerdasan kognitif merupakan kecerdasan logika matematika, yang
harus dikembangkan semenjak usia dini. Mengelompokkan benda menurut
ciri-ciri tertentu merupakan salah satu dalam mengembangkan kemampuan
berpikir(kognitif) anak dalam memilah-milah benda menurut ciri tertentu
sesuai dengan bentuk, warna, dan ukuran. Sebagian kecil anak sudah tahu
membedakan sesuatu benda dengan yang lain dan belum dapat menyebutkan
ciri-ciri tertentu, tetapi sebagian besar anak belum dapat membedakan dan
menyebutkan ciri-ciri dari suatu benda. Hal ini dapat dilihat dari anak belajar
dalam menunjukkan, menyebut salah satu benda menurut fungsinya,
megelompokkan benda menurut bentuk, warna, dan ukurannya, begitu juga
anak belum tahu membedakan benda yang kasar dan yang halus, panjang
pendek, besar kecil, sama dan tidak sama atau mengelompokkan benda sesuia
konsep bilangan. Ini merupakan masalah yang perlu disikapi oleh guru
sebagai pendidik di TKTerpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah
Kota Solok
Kondisi ini juga terjadi di TKTerpadu Tunas Harapan Kecamatan
Lubuk sikarah Kota Solok.
3

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya alat peraga
yang tersedia, kurang dapatnya guru memanfaatkan sumber belajar melalui
lingkungan sekolah seperti batu, daun, bunga, biji-bijian, kurangnya
kreativitas guru dalam menciptakan alat peraga, kurangnya inovasi guru dalam
pembelajaran sehingga perbelajaran kurang menarik dan kurang
menyenangkan bagi anak. Anak selalu pembelajarannya terfokus di dalam saja
tanpa memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TKTerpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok pada pertengahan Semester II,
terlihat bahwa aspek perkembangan kognitif anak belum berkembang sesuai
harapan. Hal ini terlihat pada capaian hasil pembelajaran anak yang sebagian
besar belum baik. Dari jumlah siswa 15 orang hanya 33% mulai berkembang
sedangkan sisanya 67% belum berkembang.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengidentifikasi
permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangtepatnya metode pembelajaran.
2. Kurang minatnya anak dalam kegiatan mengelompokkan benda menurut
ciri-ciri tertentu.
3. Kurang menariknya media yang digunakan guru bagi anak.

Berdasarkan identifikasi masalah penulis mencoba konsultasi dengan


teman sejawat maka analisis masalah di atas sebagai berikut :
1. Kurang tepatnya metode pembelajaran.
2. Kurang menariknya media yang digunakan guru bagi anak.

Berdasarkan analisis masalah penulis akan mencoba melalui alternatif


pemecahan masalah agar mencapai sasaran seperti :
1. Metode pembelajaran yang kurang tepat merupakan penyebab dan dengan
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu dapat meningkatkan
kemampuan kognitif anak.
4

Peneliti akan berusaha mengoptimalkan kemampuan kognitif anak


dengan mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain dengan pembelajaran berulang sesuai dengan tema pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan alternatif pemecahan masalah penulis menyimpulkan
rumusan masalah sebagai berikut :“Apakah melalui kegiatan bermain
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu dapat meningkatkan
perkembangan kognitif anak di TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan
Lubuk Sikarah Kota Solok ?”

C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Tujuan perbaikan kegiatan pembelajaran ini secara umum
adalah :Untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain di TKTerpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah
Kota Solok.

D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran


Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan perbaikan
pembelajaran ini bermanfaat bagi :
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori-teori

pendidikan dan pembelajaran, sehingga dapat memajukan Pendidikan

Anak Usia Dini. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi rujukan

pemecahan masalah atas kendala-kendala pembelajaran yang terjadi,

khususnya pembelajaran pengembangan kognitif anak.


5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Anak TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah


Kota Solokdapat meningkatkan perkembangan daya fikir dan
pengetahuan anak dalam proses pembelajaran khususnya
megelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu.
b. Bagi guru yang mengajar sebagai masukan untuk mengatasi masalah
pembelajaran di kelas, khususnya pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar dan memanfaatkan media yang ada serta
memotivasi guru menciptakan media pembelajaran yang menarik
minat anak dalam pembelajaran mengelompokkan menurut ciri
tertentu.
c. Bagi lembagadapat meningkatkan mutu dan kualitas guru sekolah dan
anak didik di TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah
Kota Solok
d. Bagi orang tua dapat menambah wawasan orang bagaimana cara
meningkatkan perkembangan kognitif anak
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kognitif
Kognitif berasal dari kata cognition yang padanan katanya knowing,
berarti mengetahui dalam arti cognition (Kognisi) ialah perolehan, penataan
dan penggunaan pengetahuan, Neiser dalam Muhabibin Syah (1955:65)
Menurut Hant dan Sujino (2005:1.3) Kognitif adalah teknik untuk
memproses informasi yang disediakan oleh panca indra.
Menurut Sujiono (2005:65) Kognitif adalah suatu proses berfikir yaitu
kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai mempertimbangkan
suatu kejadian atau peristiwa.
Menurut Colvin, Kognitif adalah kemampuan untuk menyesuaian diri
dengan lingkungan.
Dari pendapat para ahli tersebut di atas maka menurut pendapat
penulis bahwa kognitif adalah suatu proses kemampuan berfikir individu
untuk dapat memproses informasi yang diterima oleh indra dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan serta menghubungkan menilai,
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

B. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini


Menurut Paul E.Toranse (Yuliani Sujiono, dkk. 2005:2.6) pada usia 3
tahun kreatifitas anak mulai meningkat dan mencapai puncak pada usia 4-5
tahun.
Menurut Piaget (Yuliani Sujiono, dkk. 2005:2.5) mengemukakan
perkembangan kognitif anak usia 3-5 tahun merupakan tahap operasional
kongkrit. Pada tahap ini anak dapat memanipulasi objek symbol, termasuk
kata-kata.
Menurut Gessel dan Amatruda (Yuliani Sujiono,dkk. 2005:2.6)
mengemukakan bahwa usia 4-5 tahun yaitu masa anak belajar matematika
sederhana.
7

Perkembangan kognitif anak dapat di kembangkan melalui bermacam-


macam metode seperti bermain, pemberian tugas, demontrasi, tanya jawab,
mengucapkan syair, percobaan/eksperimen, bercerita, karyawisata dan
dramatisasi.
Dari pendapat diatas penulis berpendapat bahwa perkembangan
kognitif anak usia dini merupakan masa anak mulai memanipulasi objek,
termasuk kata-kata dan masa belajar matematika sederhana serta masa
perkembangannya kreativitas yang mencapai puncaknya pada usia 4-5 tahun.

C. Bermain Bagi Anak Usia Dini


Menurut Dearden (Yuliani Sujiono,dkk. 2005 : 7.5) bermain
merupakan kegiatan nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan sendiri yang
dapat memberikan kepuasan bagi anak.
Menurut Gordon dan Browne (Yuliani sujiono, dkk. 2005:7.5)
Bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan
anak.
Menurut Dworetsky (Yuliani Sujiono, dkk. 2005:7.5) bermain
merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan sendiri
yang menekan kepada proses daripada hasil yang di peroleh.
Menurut Hilderbrand (Yuliani Sujiono, dkk. 2005 : 2.5) bermain
berarti berlatih mengeksplorasi, merekayasa, mengulang latihan apapun yang
dapat dilakukan untuk mentranspormasi secara imajinatif hal-hal yang sama
dengan dunia orang dewasa.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka menurut pendapat penulis
bahwa bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan pada masa
kanak-kanak yang mencerminkan pertumbuhan anak dan dapat memberikan
kepuasan pada anak dalam mengekplorasi, merekayasa, mengulang latihan
apapun yang dapat dilakukan dalam mentransformasi secara imajinatif hal-hal
yang sama dengan dunia orang dewasa.
8

D. Nilai Bermain Bagi Anak


Menurut Frak dan Theresia Caplan (Yuliana Sujiono, dkk. 2005 :
2.5 ) ada 16 nilai bermain bagi anak :
1. Bermain membantu pertumbuhan
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
3. Bermain memberikan kebebasan pada anak dalam bertindak
4. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
5. Bermain mempunyai unsur petualangan didalamnya
6. Bermain meletakkan perkembangan bahasa
7. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan hubungan
antar pribadi
8. Bermain memberikan kesempatan dalam menguasai diri
9. Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian
10. Bermain merupakan cara untuk menyelidiki sesuatu
11. Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa
12. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar
13. Bermain dapat menjenihkan pertimbangan anak
14. Bermain dapat distruktur secara akademis
15. Bermain merupakan kekuatan hidup
16. Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup
manusia

Oleh karena begitu besarnya nilai bermain bagi anak maka


pemanfaatan kegiatan bermain dalam pelaksanaan program kegiatan anak di
Taman Kanak – Kanak merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa
diabaikan. Bagi anak Taman Kanak-Kanak bermain adalah belajar sambil
bermain dan bermain seraya belajar (Moeslihatoen,1999)

E. Arti Bermain Bagi Anak Usia Dini


Menurut Susan Isaaes (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7 ) percaya
bermain dapat mempertinggi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan.
9

Menurut Dewey (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7) percaya bahwa


anak belajar tentang dirinya sendiri serta dunianya bermain. Melalui bermain
anak dapat memperoleh pengalaman awal bermain yang bermakna
menggunakan benda-benda kongkrik, anak mngembangkan kemampuannya
dan pengertian dalam memecahkan masalah, sedangkan perkembangan
sosialnya meningkat melalui interaksi dengan teman sebaya dalam bermain.
Menurut Vigotsky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7) mengemukakan
bermain merupakan kesempatan bagi anak bereksplorasi, mengadakan
penelitian, percobaan untuk memperoleh pengetahuan baru. Bermain
merupakan suatu kebutuhan perkembangan dimensi, kognitif, kreatifitas,
bahasa, emosional, sosial dan sikap hidup.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa arti bermain bagi anak
usia dini adalah melalui bermain anak memperoleh pengalaman langsung
menggunakan benda-benda kongkrik dalam mengembangkan kemampuannya
dan mampu memecahkan masalah dan meningkatkan perkembangan sosialnya
serta dapat mempertinggi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan dan
mampu memperoleh pengetahuan baru melalui bereksplorasi penelitian dan
percobaan.

F. Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini


Menurut Vigotsky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14) melihat
bermain memiliki peranan dalam perkembangan kecerdasan (kognitif) anak
yaitu dengan bermain simbolis yang memiliki bagian dalam perkembangan
berpikir abstrak.
Menurut Elkind (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14) melihat bermain
pelepasan atau pembebasan dari tekanan-tekanan yang dihadapi anak.
Menurut Barnet dan Hendrick (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14)
bermain dapat membantu rasa percaya diri secara fisik, merasa aman, dan
mempunyai keyakinan diri.
Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa bermain
bermanfaat mengembangkan kemampuan kofnitif anak serta dapat
10

menurunkan emosi dan dapat melepaskan diri dari tekanan-tekanan yang


dihadapi serta dapat membantu percaya diri secara fisik, merasa aman, dan
mempunyai keyakinan diri.

G. Kriteria Dalam Bermain


Menurut Solehuddin (Masitoh, dkk. 2006 : 9.3) menyatakan bermain
pada intinya bermain biasa dipandang bersifat volunteer, spontan, terfokus
pada proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan dan fleksibel.
Menurut Dworetky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14) kriteria dalam
kegiatan bermain :
1. Memotivasi instrinsik yaitu bermain merupakan tingkah laku bermain
dimotivasi dari dalam diri anak
2. Pengaruh positif yaitu tingkah laku itu menyenangkan atau
menggembirakan untuk dilakukan
3. Bukan dikerjakan sambil lalu maksudnya tingkah laku itu mengikuti pola
atau urutan yang sebenarnya
4. Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuan
5. Kelenturan bermain maksudnya kelenturan ditunjukan dalam bentuk
hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kriteria bermain anak


usia dini adalah bermain merupakan dorongan dari dalam diri sendiri yang
menyenangkan yang dapat membuat diri gembira dan lebih mengutamakan
proses dari pada tujuan.

H. Fungsi bermain Bagi Anak Usia Dini


Pendidikan Anak Usia Dini melalui program kegiatan bermain
memiliki beberapa fungsi yaitu : untuk mengembangkan seluruh kemampuan
yang dimiliki sesuai dengan tahap perkembangannya, mengenalkan anak
dengan dunia sekitarnya, mengembangkan sosialisasi anak, mengenalkan
peraturan dan menanamkan disipilin pada anak, memberi kesempatan kepada
11

anak untuk menikmati masa bermainnya. Para pakar mengatakan bahwa masa
anak adalah masa bermain.

I. Kegiatan Bermain Mengelompokkan Benda Menurut Ciri Tertentu


Kegiatan dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu
merupakan salah satu bentuk keterampilan dalam bermain matematika.
Matemetikan merupakan salah satu cara dalam melatih anak untuk berfikir
dengan cara logis dan sistematis.
Mengelompokkan dan menyortir benda-benda kedalam jenis dan
ukuran yang sama merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam
mengelompokkan benda. Hal ini yang dapat mendorong anak dalam
melakukan kegiatan menyortir dan mengelompokkan adalah : memberikan
kesempatan secara alami kepada anak dalam menyortir dan mengelompokkan
benda-benda di sekitarnya. Ini dapat dilatih dengan membereskan mainan
yang baru saja digunakan dalam belajar misalnya : anak akan menyusun balok
mainan menurut bentuk warna dan ukuran serta jenisnya dan memasukkannya
kedalam laci.
Meletakkan benda-benda yang berbeda diruangan bermain supaya
anak terdorong untuk mengelompokkannya. Hal yang perlu diingat anak
sering berfikir dan berkreasi tentang cara mengelompokkan dan
mengelompokkan benda-benda merupakan kualitas pemikiran anak sehingga
anak akan menjadi lebih mampu dalam mengelompokkan dan menyortir
benda.
Menurut Janice J. Beaty ( Siti Aisyah, dkk. 2008 : 5.33 ) telah
mengorganisasikan sejumlah konsep pengembangan konsep yang muncul
secara sistematika melalui beberapa program pengembangan kognitif pada
anak usia dini yaitu :
1. Bentuk
Bentuk adalah salah satu konsep paling awal yang harus dicapai
oleh anak. Anak adapat membedakan benda berdasarkan bentuk lebih
12

dahulu sebelum berdasarkan ciri-ciri lainnya dengan menggunakan


bermacam-macam benda yang berbeda satu sama lainnya
2. Warna
Janice J. Beaty mengatakan bahwa anak dapat mengembangkan
konsep warna setelah anak mengenal bentuk. Mengenalkan warna pada
anak dengan cara mengenalkan warna satu per satu pada anak melalui
berbagai permainan warna.
3. Ukuran
Ukuran adalah sesuatu yang harus diperhatikan anak secara
khusus. Hal ini sudah diperoleh anak melalui pengalaman didalam
lingkungannya. Ukuran dapat diajarkan melalui konteks kebalikan
seperti : besar kecil, panjang pendek, lebar sempit.
4. Pengelompokkan
Pengelompokkan maksudnya memilah-milah benda, orang,
kejadian atau ide kedalam kelompok dengan dasar karakteristik umum
seperti warna, bentuk dan ukuran. Pengelompokkan dapat dilakukan
dengan menklasifikasikan sesuatu dengan berbagai cara oleh anak.
5. Pengurutan
Pengurutan adalah kemampuan meletakksn benda dalam urutan
menurut aturan tertentu.

Kegiatan yang populer dalam segala usia. Kegiatan mengelompokkan,


menyortir sangat penting dalam mengasah kemampuan anak dalam
mengamati pada persamaan dan perbedaan suatu benda. Dengan permainan di
atas hal-hal yang dapat dikembangkan yaitu :
1. Menanamkan disiplin pada anak.
2. Menanamkan aturan dalam bermain.
3. Menanamkan sifat sabar pada anak.
4. Menanamkan sikap pekerja keras.
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat bereksplorasi dalam
mengembangkan imajinasinya.
13

6. Mengenal konsep warna, bentuk dan ukuran.


7. Dapat membedakan dua buah benda.
8. Mengenal konsep bilangan 1 – 10.
9. Memupuk rasa kerjasama
BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan pada TK Terpadu Tunas Harapan
Kecamatan Lubuk sikarah Kota Soloktahun pelajaran 2018/2019. Kelas
yang dipilih kelompok B.yang terdiri dari 15 anak didik, anak laki-laki 7
orang dan anak perempuan 8 orang.
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dalam 2 siklus, masing-masing siklus
dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan pertama pada siklus I
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13Maret 2019, pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 14 Maret 2019, pertemuan ketiga
dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 15 Maret 2019, pertemuan keempat
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 16Maret 2019, dan pertemuan
kelima dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2019. Sedangkan
siklus II, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 20
Maret 2019, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21
Maret 2019, pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 22
Maret 2019, pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 25
Maret 2019, dan pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal
26 Maret 2019.
3. Tema
Tema pembelajaran diadakan pada hari efektif belajar di TK
Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solokdengan
tema Alam Semesta.
4. Karakteristik
Alasan penelitian memilih kelas ini sebagai objek penelitian
karena kemampuan kognitif anak dalam mengelompokkan benda masih
sangat rendah. Anak belum tertarik dalam mengelompokkan benda, masih
15

rendahnya kemampuan anak dalam menyebutkan benda menurut ciri-ciri


tertentu dan peneliti merupakan guru kelas kelompok B.
B. Deskripsi Persiklus
1. Perencanaan
Tema : Alam semesta
Sub Tema : Alam semesta
Kelompok : B.
Tanggal : 13 Maret s/d 19 Maret 2019
Tujuan Perbaikan : 1. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif
anak dalam mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui kegiatan
bermain di TK Terpadu Tunas Harapan
: Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok
Identifikasi
1.Kurangnya minat anak dalam kegiatan
Masalah
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu
sehingga hasil yang diharapkan tidak tercapai
2. Kurang menariknya media pembelajaran
bagi anak sehingga membuat anak cepat
bosan anak dalam melakukan kegiatan
3. Kurang jelasnya guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran bagi anak sehingga
anak selalu bertanya tugas dikerjakan.
4. Kurang sesuainya lembaran kerja anak
dengan tahap perkembangan anak

Analisis Masalah :
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurang berminatnya anak dalam kegiatan
mengelompokkan benda dalam kegiatan mengelompkkan benda menurut
ciri tertentu di TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah
16

Kota Solokini menjadi masalah besar bagi anak karena anak dalam
mengelompokkan selalu diberi dalam bentuk lembaran kerja, sehingga
anak kurang mengenali ciri-ciri dari suatu benda dalam
mengelompokkan.
Perumusan masalah :
Apakah melalui kegiatan bermain dapat meningkatkan kognitif anak
dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu di TK Terpadu
Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok?.

Rencana Kegiatan Persiklus


Siklu Perte Hari/ Kegiatan
Kegiatan Awal Kegiatan Inti
s muan Tgl Akhir
Kond Senin  Berdo’a,salam  PT. Mengelompokkan o Mengulagi

isi gambar pakaian nyanyi baju
 Bercakap-
awal cakap sesuai menurut jenisnya baru,
tema,misal dengan mewarnai o tanya jawab
menceritakan
pengalamanny  PT. Memberi tanda kegiatan hari
a menelepon .
ceklis pakaian yang ini

panjang
 PT. Menarik garis
gambar pakaian sesuai
pasangannya
I 1 Kamis  Melengkapi  PT. Mengelompokkan o Merangkum
kalimat nyanyi gambar pakaian kegiatan hari
baju baru menurut bentuknya ini
 Tanya jawab  Mewarnai gambar o Tanya jawab
guna pakaian pakaian tentang hasil
 Memasangkan gambar kerja anak
sesuai pasangannya
2 Senin  Menyanyikan  PT. Mengelompokkan o Mengulas
lagu topi gambar pakaian pembelajara
17

bundar menurut warnanya n hari ini


 Berjalan meniti  Memberi tanda ceklis o Mengulangi
papan titian gambar pakaian pesta sajak baju
dengan  Memasangkan gambar baru
seimbang pakaian sesuai dengan
pekerjaan orangnya
3 Rabu  Pantomim,  PT. Mengelompokkan o Mengulangi
bercakap-cakap gambar pakaian nyanyi baju
tentang pakaian menurut warna, bentuk baru
 Menyanyikan dan ukuran o Merangkum
baju baru  Permainan warna pembelajara
“usap abur” pola n hari ini
pakaian
 Mengungkapkan asal
mula terjadinya
pakaian
4 Senin  Melengkapi  Mengelompokkan o Menyanyika
sajak baju baru pakaian menurut n si cantik
 Lomba bentuk, warna dan berbaju baru
memasang ukurannya o Menyimpulk
sepatu sendiri  Mencocok gambar an
pakaian pembelajara
 Memasangkan pakaian n hari ini
dengan jenisnya

Perte Hari/
Siklus Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
muan Tgl
I 1 Senin  Bernyanyi  PT. Mengelompokkan o Mengulagi
bersama lagu gambar pakaian nyanyi baju
“baju baru” menurut jenisnya baru,
 Bercakap- dengan potongan o tanya jawab
18

cakap, “Jenis- gambar kegiatan hari


jenis pakaian”  PT. Memberi tanda ini
seperti ceklis pakaian besar
pakaian pesta, dan kecil
pakaian  PT. Menarik garis
sekolah, gambar pakaian sesuai
pakaian rumah pasangannya

I 1I Kamis  Melengkapi  PT. Mengelompokkan o Merangkum


kalimat gambar pakaian kegiatan hari
nyanyi baju menurut bentuknya ini
baru  Mewarnai gambar o Tanya jawab
 Tanya jawab pakaian tebal dan tipis tentang hasil
guna pakaian  Menunjukkan kerja anak
pasangan pakaian yang
dipakai oleh ibu
III Senin  Menyanyikan  PT. Mengelompokkan o Mengulas
lagu “topi gambar pakaian pembelajaran
bundar” menurut warnanya hari ini
 Berjalan  Memberi tanda ceklis o Mengulangi
meniti papan gambar pakaian anak- sajak baju
titian dengan anak dan orang baru
seimbang dewasa
 Memasangkan gambar
pakaian sesuai dengan
pekerjaan orangnya
IV Rabu  Pantomim,  PT. Mengelompokkan o Mengulangi
bercakap- gambar pakaian nyanyi baju
cakap tentang menurut warna, bentuk baru
pakaian adat dan ukuran o Merangkum
 Memberi tanda ceklis pembelajaran
19

 Menyanyikan pakaian adat hari ini


baju baru Minangkabau
 Menunjukkan
pasangan pakaian yang
sama jumlahnya
V Senin  Bercakap-  Mengelompokkan o Menyanyikan
cakap pakaian menurut si cantik
perlengkapan bentuk, warna dan berbaju baru
pakaian polisi ukurannya o Menyimpulk
 Menyanyikan  Mewarnai pakaian an
lagu sicantik seragam sekolah pembelajaran
 Memasangkan pakaian hari ini
dengan jenisnya

Hal yang perlu diperbaiki :


1. Kegiatan pengembangan
Kegiatan anak dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu
dengan mewarnai gambar pakaian yang sejenis kurang menarik bagi anak
pada RPPH I karena unsur bermainnya kurang diganti dengan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu dengan potongan gambar
dari pakaian
2. Penataan kelas
Penataan ruang :
Dalam kegiatan inti ada riga kegiatan :
o Mengelompokkan benda menurut bentuknya
o Menunjukkan pakaian yang panjang dengan mewarnai
o Menarik garis gambar pakaian sesuai dengan pasangannya
Pengorganisasian anak
Dalam bercakap cakap posisi duduk anak dalam bentuk setengan
lingkaran, dalam kegiatan bernyanyi anak diajak menggerakkan tangan
20

dan kaki dan di kegiatan inti anak duduk melingkar dan mengelompokkan
pakaian sesuai menurut jenisnya.

Langkah-langkah perbaikan :
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang biasanya banyak menggunakan krayon dalam
mengelompokkan pakaian menurut jenisnya dalam RPPH I diganti dengan
mengelompokkan langsung potongan pola pakaian yang terbuat dari kertas
mar-mar dengan mengelompokkan pakaian menurut jenisnya.
Langkah – langkah perbaikan I :
o Anak duduk dalam posisi melingkar
o Guru menjelaskan bersama membuat aturan bermain
o Anak diminta untuk 5 orang mengelompokkan pakaian menurut bentuknya
o Anak yang lain memperhatikan
o Setelah selesai dimminta lagi lima orang lagi untuk mengelompokkan
sehingga senua anak dapat mengelompokkan pakaian menurut ciri tertentu
seperti bentuknya, warnanya
o Anak yang sudah selesai mengelompokkan diberi stimulus

2. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak dalam RPPH II mengelompokkan menurut jenisnya
belum maksimal maka RPPH II mengelompokkan menurut bentuk tidak
terlaksana dan akan dilaksanakan pada RPPH III dikembangkan menjadi
mengelompokkan pakaian menurut bentuk, warna dan ukuannya.
Langkah-langkah perbaikan II :
1. Anak tetap duduk dalam posisi melingkar
2. Alat bermainnya diletakkan di tengah.
3. Guru dan anak membuat aturan bermain.
4. Anak yang mengelompokkan pakaian dengan benar menurut bentuk dan
warna diberi tepuk tangan.
21

5. Anak yang belum mengelompokkan pakaian dengan benar juga dikasih


tepuk tangan.
6. Anak diminta lima-lima orang untuk mengelompokkan pakaian
berdasarkan bentuk dan warna
7. Sehungga semua anak dapat bagian dalam mengelompokkan pakaian
menurut ciri tertentu.

3. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak dapat mengelompokkan benda menurut bentuk dan
warna belum terlaksana dengan maksimal dalam RPPH III dikembangkan
menjadi mengelompokkan pakaian menurut bentuk dan warna di RPPH IV
dengan potongan gambar yang tersedia.
Langkah-langkah perbaikan III:
1. Anak tetap duduk dalam posisi melingkar
2. Alat bermainnya diletakkan di tengah.
3. Guru dan anak membuat aturan bermain.
4. Lima orang anak maju kedekat alat bermain, lalu mereka
5. Mengelompokkan benda menurut bentuk, warna dan ukurannya.
6. Anak yang lain memberi semangat sambil memperhatikan teman yang
mengelompokkan benda.
7. Setelah selesai mereka diberi stimulus dengan tepuk tangan.
8. Berlanjur dengan anak yang lain maju lima orang lagi begitu seterusnya
hingga anak dapat semua ikut dalam permainan.

4. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang mengelompokkan benda menurut ciri tertentu
seperti bentuk, warna dan ukuran dikembangkan pada RPPH IV belum
mencapai hasil yang maksimal dilajutkan RPPH V yaitu mengelompokkan
pakaian menurut bentuk dan warna belum terlaksana, dilaksanakan pada
Siklus II untuk tindak lant dikelompokkan kedalam papan warna sesuai
dengan warna papannya.
Langkah-langkah perbaikan IV :
22

1. Anak tetap duduk dalam posisi melingkar


2. Membuat aturan bermain.
3. Anak diminta maju berpasangan.
4. Masing-masing anak mengambil papan warna yang diinginkan.
5. Lalu mereka berdua memupuk kerjasama dalam mengelompokkan
potongan pakaian itu di atas papan warna tadi seusai konsep bilangan
misal : 5-6 potongan gambar pakaian dikelompokkan dalam 1 papan
warna.
6. Anak yang lain memberi motivasi kepada temannya yang sedang bermain.
7. Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran dan diberi
stimulus dengan tepuk tangan.
8. Setelah itu maju pula pasangan berikutnya, begitulah seterusnya hingga
semua anak dapat giliran dalam mengelompokkan benda.

5. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan mengelompokkan menurut ciri-ciri tertentu pada RPPH V
dikembangkan dengan mengelompokkan pakaian menurut jenis, bentuk,
warna dan ukurannya secara berpasangan Tindak lanjut pada siklus II
sehingga anak dapat menjalin kerjasama sesama teman
Langkah-langkah perbaikan IV :
1. Anak tetap duduk dalam posisi melingkar
2. Membuat aturan bermain.
3. Anak diminta maju berpasangan untuk mengelompokkan
4. Anak mengambil papan warna yang diinginkan.
5. Lalu mereka berdua memupuk kerjasama dalam mengelompokkan
potongan pakaian itu di atas papan warna tadi seusai konsep bilangan
misal : 5-6 potongan gambar pakaian dikelompokkan dalam 1 papan
warna.
6. Anak yang lain memberi motivasi kepada temannya yang sedang bermain.
7. Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran.
8. Dan diberi stimulus dengan tepuk tangan.
23

9. Pasangan yang sudah selesai mengelompokkan duduk kembali dalam


lingkaran dan diberi tepuk tangan yang belum selesai diberi semangat.
10. Begitu seterusnya hingga semua anak dapat giliran dalam bermain.
Tindakan
Tindakan pada penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan
pengembangan kognitif anak dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu melalui kegiatan bermain.
Langkah-langkah penelitian :
1) Guru menjelaskan hakikat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu.
2) Guru menyiapkan benda-benda yang akan dikelompokkan menurut ciri-
ciri tertentu.
3) Guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan anak.
4) Anak diminta untuk bekerja mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu.
5) Guru memberi motivasi pada anak yang sedang melakukan kegiatan.
6) Guru mengamati dan memberikan penilaian dalam bentuk lembaran
observasi

RPPH
RPPH I : Mengelompokkan benda menurut bentuknya.
RPPH II : Mengelompokkan benda menurut warnanya.
RPPH III : Mengelompokkan benda menurut ukurannya.
RPPH IV : Mengelompokkan benda menurut bentuk dan warna.
RPPH V : Mengelompokkan benda menurut bentuk, warna dan ukuran.
Prosedur kerja
1. Guru membuka pelajaran dengan menanyakan kegiatan sebelumnya
2. Guru bersma anak bercakap-cakap tentang tema pelajaran serta bernyanyi
sesuai tema.
3. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti.
4. Gurumenkondisikan anak untuk mengerjakan kegiatan mengelompokkan.
24

5. Guru memberikan berbagai benda/alat sesuai tema pembelajaran untuk


dikelompokkan.
6. Guru bersama anak membuat aturan permainan dalam mengelompokkan
benda.
7. Guru mengamati tingkah laku, emosi dan kempuan anak dalam
mengelompokkan benda.
8. Guru memberikan motivasi dan stimulus kepada anak dalam
mengelompokkan benda.
9. Anak dapat mengelompokkan dengan benar diberi pujian.
6. Pelaksanaan
a. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui
kegiatan bermain TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah
Kota Solok, maka penelitian ini adalah penelitian perbaikan pembelajaran.

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Peningkatan perkembangan
anak dalam mengelompokkan
benda menurut ciri tertentu
melalui kegiatanbermain di TK
Matahari Saning Bakar Kecamatan X
Koto SingkarakKabupaten Solok.

Skema Rancangan Persiklus


25

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Perencanaan
a. Merencanakan benda alat yang digunakan dalam kegiatan
pengelompokkan benda.
b. Merencanakan waktu pelaksanaan.
c. Menyiapkan benda-benda yang akan dikelompokkan anak menurut
ciri tertentu
d. Mengamati perkembangan kognitif anak dalam mengelompokkan
benda.
e. Menetapkan instrumen penilaian.
f. Menyusun serangkaian rencana tindakan menyeluruh yang akan
dilaksanakan.
2) Tindakan
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan siklus yang telah
dilaksanakan.

7. Pengamatan/Pengumpulan Data dan Instrumen


Teknik Pengumpulan Data
1. Lembaran observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, pengamatan merupakan
serangkaian kegiatan mengenali, mendokumentasikan dan mengamati, hal
ini dilakukan oleh Hasmiati, S.Pd dan Mulyarini. Hal ini bertujuan untuk
mengumpulkan data dan menyampaikan data selama berlangsung.
2. Format wawancara
3. Dokumentasi
4. Format penilaian perkembangan anak.

8. Refleksi
Perenungan diri terhadap upaya yang telah dilakukan dan apa yang
terjadi saat kegiatan berlangsung dan apa hasil yang telah dicapai setelah
26

melakukan penelitian. Apakah penelitian ini perlu dilakukan tindak lanut pada
penelitian berikutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perbaikan Tiap Siklus


Dalam rangka meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu, kegiatan awal yang
dilakukan guru untuk mengetahui kondisi kemampuan kognitif anak tentang
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu. Disini guru mengajak
anak untuk bersama-sama mengelompokkan benda, sebagian besar anak tidak
tertarik dalam mengelompokkan benda menurut ciri tertentu dan tidak semua
anak dapat mengelompokkan benda dengan benar. Hal ini disebabkan karena
guru belum mampu memfasilitasi kebutuhan anak. Alat peraga yang
digunakan kurang menarik, anak merasa terasa cepat bosan karena media
yang digunakan selalu dengan mewarnai dan memberi tanda ceklis. Setelah
kegiatan belajar berlangsung guru meminta anak dalam mengelompokkan
benda sambil bermain tetapi anak belum mengelompokkan benda menurut
bentuk warna dan ukurannya.
Hasil kegiatan awal dalam kegiatan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu :
Tabel 1
Kondisi Awaldalam Kegiatan Mengelompokkan Benda
Menurut Ciri Tertentu
Penelitian
No Nama Anak
BB MB BSH BSB
1. Aghesty 
2. Alifa 
3. Agelia 
4. Ahmad Azhim 
5. Fauzia 
6. Ivana 
7. Lidya 
8. M. Fahri 
9. Yafi 
10. Mutia 
11. Wina 
12. Faris 
13. Alga 
14 anjani 
15. Rahma 
28

Berdasarkan tabel diatas dan hasil wawancara guru dengan anak


dapat peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya kemampuan anak yang
belum berkembang secara optimal.
Data yang dikemukakan pada penelitian tindakan kelas adalah data
kemampuan perkembangan kognitif anak dalam mengelompokkan benda
menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain. Indikator yang diamati
adalah :
1. Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan benda
2. Anak mampu mengelompokkan benda menurut bentuk
3. Anak mampu mengelompokkan benda menurut warna
4. Anak mampu mengelompokkan benda menurut ukuran
5. Anak mampu mengelompokkan benda menurut bentuk, warna dan
ukuran
6. Anak mampu mengelompokkan benda sama dan tidak sama

Dibawah ini didiskripsikan data hasil penelitian dari siklus I siklus II


Siklus I
Pertemuan ke I
Tema yang dipilih peneliti adalah kebutuhanku dengan sub tema
pakaian. Pertemuan pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 13
Maret 2019. Kegiatan yang dilakukan guru pada pertemuan pertama adalah
guru membuka pelajaran dengan salam, doa belajar dan bernyanyi baju baru
lalu bercakap-cakap tentang jenis-jenis pakaian yang dipakai kesekolah dan
pakaian yang dipakai di rumah. Setelah itu anak memperagakan cara
memakai pakaian sendiri setelah selesai kegiatan pembukaan tersebut guru
menjelaskan kegiatan inti yang dilakukan anak. Anak dibagi atas 3 kelompok
kegiatan yaitu pertama anak mengelompokkan gambar pakaian menurut
jenis, kedua anak mewarnai gambar pakaian yang panjang, ketiga,
memasangkan pakaian sesuai dengan pasangannya. Kegiatan guru pada
pertemuan pertama ini adalah memberikan motivasi pada anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu. Dan membimbing anak yang
29

belum bisa mengelompokkan menurut jenis dan bentuknya. Guru memotivasi


anak agar dapat membedakan benda menurut ciri tertentu. Guru
memperlihatkan lembaran kerja anak tentang gambar pakaian. Guru meminta
anak mengelompokkan gambar pakaian menurut jenisnya dengan mewarnai
gambar yang sejenis. Menunjukkan gambar pakaian yang panjang dan
pendek, serta memasangkan pakaian sesuai dengan pasangannya. Kegiatan
anak pada pertemuan pertama ini guru memberikan motivasi pada anak agar
mau mengelompokkan benda dengan mewarnai jenis pakaian yang sama.
Guru membimbing anak yang tidak mampu mewarnai gambar yang sejenis.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan penelitian ini mempersiapkan SKH
mengenai mengelompokkan benda menurut ciri tertentu. Kegiatan
perencanaan pendidikan diarahkan pada anak upaya pencapaian hasil
belajar. Hasil belajar yang diharapkan adalah anak dapat
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu dengan menggunakan
berbagai gambar jenis pakaian dan potongan gambar.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pembelajaran yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam wujud penyediaan beragam
pengalaman belajar untuk semua anak. Pada pelaksanaan haruslah sesuai
dengan rencana yang telah disusun dengan langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
1. Percakapan pagi
2. Guru bercakap-cakap tentang jenis-jenis pakaian yang dipakai
3. Guru bersama anak menyanyikan lagu baju baru
4. Guru menjelaskan kegiatan inti
b. Kegiatan inti
1. Guru mengatur posisi duduk anak-anak
2. Guru membagikan lembaran kerja pada anak
30

3. Guru meminta anak mengelompokkan gambar menurut jenisnya


melalui bermain, membedakan pakaian yang panjang dan yang
pendek serta memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
4. Guru memberikan motivasi pada anak.
c. Kegiatan akhir
Guru mendiskusikan kegiatan yang sudah berlangsung bersama anak
guru mempercakapkan hasil kerja anak dan memberikan penilaian.
1. Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kegiatan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui bermain
anak amat malas mengerjakan tugas mengelompokkan benda
dengan mewarnai, karena itu sudah rutin dilakukan. Ini dapat
dilihat dari observasi kegiatan pembelajaran seperti tabel berikut
ini.
Tabel 2
Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui 8 54 4 27 3 20 - - 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
8 54 5 33 2 13 - - 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
11 73 2 13 2 13 - - 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
5 33 6 40 4 27 - - 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
11 73 3 20 1 7 - - 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
9 60 4 27 2 13 - - 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 8 54 5 33 2 13 0 0 15 100
31

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 54% belum berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 13%
bernilai berkembang sesuai harapan, 0% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kogitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri melalui kegiatan bermain masih
rendah pada kelompok B., TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk
Sikarah Kota Solok.

Refleksi
Dari data dalam tabel diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa
pertemuan pertama pembelajaran diatas bahwa belum berhasilnya guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar, untuk itu perlu diperbaiki
pada pertemuan berikutnya.

Siklus I
Pertemuan ke II
Dilaksanakan hari Kamis, tanggal 14 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran guru membuat persiapan sesuai dengan
apa yang akan diperbaiki dalam RPPH I. Guru menyiapkan media, alat
yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang proses
perbaikan perbelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH II.
Pada pertemuan kedua ini anak mengelompokkan pakaian menurut
32

bentuk kemudian dikembangkan dengan mengelompokkan pakaian


menurut warnanya. Dengan tujuan pembelajaran anak dapat mengenali
bermacam-macam warna yang ada disekitarnya dan mengenal ciri-ciri
suatu benda.
Hasil yang dicapai dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3
Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui 4 27 4 27 3 20 4 27 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
8 53 3 20 2 13 2 13 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
8 53 2 13 3 20 2 13 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
7 47 3 30 2 13 3 20 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
9 60 3 20 2 13 4 27 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
1 73 2 13 1 7 1 7 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 8 53 3 20 3 20 1 7 15 100

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 53% belum berkembang, 20% bernilai mulai berkembang, 20%
bernilai berkembang sesuai harapan, 7% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kogitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri melalui kegiatan bermain masih rendah
pada kelompok B., TK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah
Kota Solok.
33

Refleksi
Dari data dalam tabel diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa
pertemuan kedua hasil pembelajaran dalam meningkatkan kognitif anak
dengan mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu sudah mulai
meningkat dari pertemuan RPPH I ke pertemuan RPPH II. Ini dilanjutkan
pada pertemuan berikutnya.

Siklus I
Pertemuan ke III
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 15 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran guru membuat persiapan sesuai dengan apa
yang akan diperbaiki dalam RPPH II. Guru menyiapkan media, alat yang
digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang proses perbaikan
pembelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH III
yaitu mengelompokkan pakaian menurut warna dan ditambah
pengembangannya dengan mengelompokkan benda menurut ukurannya,
pada pertemuan ketiga. Dengan tujuan pembelajaran anak dapat
mengenali bermacam-macam warna yang ada disekitarnya dan mengenal
ciri-ciri dari suatu benda. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
34

Tabel 4
Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan III
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui 2 13 4 27 4 27 5 33 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
4 27 4 27 3 20 4 27 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
4 27 4 27 2 13 5 33 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
3 20 4 27 3 20 5 33 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
6 40 3 20 2 13 6 40 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan
benda yang sama dan tidak 8 54 2 13 1 8 4 27 15 100
sama
Jumlah 6 40 4 27 3 20 2 13 15 100

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 40% belum berkembang, 27% bernilai mulai berkembang, 20%
bernilai berkembang sesuai harapan, 13% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kogitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri melalui kegiatan bermain masih perlu
ditingkatkan pada pertemuan berikutnya pada kelompok B.TK Terpadu
Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok.
Refleksi
Berdasarkan tabel diatas kemampuan anak yang paling rendah yaitu
dalam mengelompokkan benda dalam bentuk dan sama serta tidak sama.
Maka untuk perbaikan selanjutnya pokus perbaikan ditujukan kepada
perbaikan dalam mengelompokkan benda menurut bentuk sama dan sama
serta tidak sama.
35

Siklus I
Pertemuan ke IV
Dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 16 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran guru membuat persiapan sesuai dengan apa
yang akan diperbaiki dalam RPPH III. Guru menyiapkan media, alat yang
digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang proses perbaikan
pembelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH IV
mengelompokkan benda menurut bentuknya dan mengelompokkan benda
yang sama dan tidak sama pada pertemuan keempat ini anak
mengelompokkan pakaian menurut kemudian dikembangkan dengan
mengelompokkan pakaian menurut sama dan tidak sama. Dengan tujuan
pembelajaran anak dapat mengenali bermacam-macam bentuk dan benda
yang sama dan tidak sama yang ada disekitarnya dan mengenal ciri-ciri
dari suatu benda. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5
Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan IV
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui 1 7 3 20 6 40 5 33 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
1 7 5 33 4 27 5 33 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
2 13 4 27 4 27 5 33 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
2 13 2 13 4 27 6 40 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan 1 7 4 27 4 27 6 40 15 100
36

benda menurut ukurannya


6. Anak dapat membedakan benda
2 13 3 20 3 20 7 47 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 2 13 4 27 4 27 5 33 15 100
Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan
bahwa 13% belum berkembang, 27% bernilai mulai berkembang, 27%
bernilai berkembang sesuai harapan, 33% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kogitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
masih perlu ditingkatkan pada pertemuan berikutnya pada kelompok B.TK
Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok
Refleksi
Berdasarkan tabel diatas kemampuan anak yang paling rendah yaitu
dalam mengeompokkan benda dalam bentuk sama serta tidak sama maka
untuk pebaikan selanjutnya fokus perbaikan ditujukan kepada perbaikan
pembelajaran dalam mengelompokkan benda menurut bentuk, sama dan tidak
sama.

Siklus I
Pertemuan ke V
Dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran guru membuat persiapan sesuai dengan
apa yang akan diperbaiki dalam RPPH IV. Guru menyiapkan media, alat
yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang proses
perbaikan pembelajaran tersebut.

2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH V pada
37

pertemuan kelima ini anak mengelompokkan pakaian menurut bentuk,


warna dan ukurannya sama dan tidak sama. Dengan tujuan pembelajaran
anak apat mengenali bermacam-macam warna yang ada disekitarnya dan
mengenal ciri-ciri dari suatu benda. Hasilnya dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
Tabel 6
Data Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan V
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui - - 4 27 5 33 6 40 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
- - 7 47 5 33 3 20 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
1 7 5 33 5 33 4 27 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
- - 5 33 6 40 4 27 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
1 7 4 27 4 27 6 40 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
4 27 3 20 3 20 5 33 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 2 13 5 33 4 27 4 27 15 100

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 13% belum berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 27%
bernilai berkembang sesuai harapan, 27% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kogitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
masih perlu ditingkatkan pada pertemuan berikutnya pada kelompok B.TK
Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok
Refleksi
Berdasarkan tabel diatas kemampuan anak yang paling rendah yaitu
dalam mengelompokkan benda mennurut ciri-ciri tertentu seperti : menurut
bentuk sama dan tidak sama, maka untuk perbaikan selanjutnya fokus
38

perbaikan ditujukan kepada perbaikan pembelajaran dalam mengelompokkan


benda menurut bentuk dan sama serta tidak sama.

Deskripsi Siklus II
Dalam rangka meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu anak yang berkembang
kemampuan kognitif amat baik sebanya 25% berkembang sangat baik, 31%
berkembang sesuai dengan harapan, 33% mulai berkembang dan 7% belum
berkembang. Kegiatan awal yang dilakukan guru untuk mengetahui kondisi
kemampuan kognitif anak tentang mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu. Disini guru mengajak anak untuk bersama-sama mengelompokkan
benda, sebagian besar anak sudah tertarik dalam mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu dan ada sebagian kecil anak yang belum berkembang.
Hai ini akan diperbaiki pada siklus II ini dengan memfasilitasi kebutuhan
anak, memanfaatkan sumber belajar tang ada dilingkunganTK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok.
Data yang dikemukakan pada penelitian perbaikan pembelajaran
adalah data kemampuan perkembangan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
di TKTK Terpadu Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota
Solokdengan indikator yang diamati adalah : 1) Anak tertarik melakukan
kegiatan mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu. 2) Anak dapat
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui bermain. 3) Anak
dapat membedakan benda yang sama dan tidak sama melalui kegiatan
mengelompokkan.
Dibawah ini dideskripsikan data hasil penelitian dari siklus II
Siklus II
Pertemuan ke I
Tema yang dipilih peneliti adalah kebutuhanku dengan sub tema
pakaian. Pertemuan dilaksanakan pada Rabu tanggal 20 Maret 2019.
Kegiatan yang dilakukan guru menjelaskan tentang kegiatan
39

mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu. Guru memperlihatkan


lembaran kerja anak tentang gambar pakaian. Guru meminta anak
mengelompokkan gambar pakaian menurut jenisnya dengan mewarnai
gambar yang sejenis. Mennunjukkan gambar pakaian yang panjang dan
pendek, serta memasangkan pakaian sesuai dengan pasangannya. Kegiatan
anak pada pertemuan pertama ini guru memberikan motivasi pada anak agar
semua anak mau mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan SKH mengenai
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu. Kegiatan perencanaan
pendidikan diarahkan pada pencapaian hasil belajar. Hasil belajar yang
diharapkan adalah anak dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu dengan menggunakan berbagai gambar jenis pakaian dan
potongan gambar.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pembelajaran yang memadukan secara sistemetis dan berkesinambungan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam wujud penyediaan beragam
pengalaman belajar untuk semua anak. Pada pelaksanaan haruslah sesuai
dengan rencana yang telah disusun dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Kegiatan awal
1. Percakapan pagi
2. Guru bercakap-cakap tentang jenis-jenis pakaian yang dipakai
3. Guru bersama anak menyanyikan lagu baju baru
4. Guru menjelaskan kegiatan inti
b. Kegiatan inti
1. Guru mengatur posisi duduk anak-anak
2. Guru membagikan lembaran kerja pada anak
40

3. Guru meminta anak mengelompokkan gambar menurut jenisnya


melalui bermain, membedakan pakaian yang panjang dan yang
pendek serta memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
4. Guru memberikan motivasi pada anak
c. Kegiatan akhir
Guru mendiskusikan kegiatan yang sudah berlangsung bersama
anak. Guru mempercakapkan hasil kerja anak dan memberikan
penilaian.

3. Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kegiatan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui bermain anak amat
malas mengerjakan tugas mengelompokkan benda dengan mewarnai,
karena itu sudah rutin dilakukan. Ini dilihat dari observasi kegiatan
pembelajaran. Hasil observasi kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu pertemuan I. Hasilnya
dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 7
Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui - - 3 20 5 33 7 47 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
- - 4 27 5 33 6 40 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
- - 4 27 5 33 6 60 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
- - 4 27 6 40 5 33 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
- - 5 33 6 40 4 27 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
- - 6 40 4 27 5 33 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 0 0 5 33 6 40 4 27 15 100
41

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 0% belum berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 40% bernilai
berkembang sesuai harapan, 27% yang bernilai berkembang sangat baik,
maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kogitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
masih perlu ditingkatkan pada pertemuan berikutnya.

Refleksi
Dari data diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa pertemuan
pertama pembelajaran belum berhasilnya guru dalam melaksanakan proses
belajar-mengajar, untuk perlu diperbaiki pada pertemuan berikutnya.

Siklus II
Pertemuan ke II
Dilaksanakan pada Kamis tanggal 21 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran guru membuat persiapan sesuai dengan
apa yang akan diperbaiki dalam RPPH I. Guru menyiapkan media, alat
yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang proses
perbaikan pembelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH II.
Pada pertemuan kedua ini anak mengelompokkan pakaian menurut
bentuk kemudian dikembangkan dengan mengelompokkan pakaian
menurut warnanya. Dengan tujuan pembelajaran anak dapat mengenali
bermacam-macam warna yang ada disekitarnya dan mengenal ciri-ciri
tertentu dari suatu benda.
42

Hasil yang dicapai dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 8
Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % F % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui - - 2 13 7 47 6 40 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
- - 2 13 8 53 5 33 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
- - 2 13 6 40 7 47 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
- - 3 20 6 40 6 40 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
- - 3 20 7 47 5 33 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
- - 3 20 6 40 6 40 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 0 0 2 13 7 47 6 40 15 100

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 0% belum berkembang, 13% bernilai mulai berkembang, 47%
bernilai berkembang sesuai harapan, 40% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
sudah lebih meningkat dengan memanfaatkan sumber yang ada di
lingkungan belajar.

Refleksi
Dari data dalam tabel di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa
kemampuan kognitif anak sudah berkembang, dan yang perlu ditingkatkan
adalah mengelompokkan benda yang sma dan tidak sama untuk kegiatan
perbaikan berikutnya pada RPPH III.
43

Siklus II
Pertemuan ke III
Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 22 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru membuat persiapan sesuai
dengan apa yang akan diperbaiki dalam RPPH II. Guru menyiapkan
media, alat yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang
proses perbaikan pembelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru menkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima
pembelajaran, mengulas tentang pembelajaran yang lalu kemudian guru
melanjutkan materi pembelajaran dengan kegiatan ini yang akan
dilaksanakan sesuai dengan RPPH III yaitu mengelompokkan pakaian
menurut warna dan ditambah pengembangannya dengan
mengelompokkan benda menurut ukurannya, pada pertemuan ke III.
Dengan tujuan pembelajaran anak dapat mengenali bermacam-macam
warna yang ada disekitarnya dan mengenal ciri-ciri dari suatu benda.
Hasil dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 9
Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan III
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
F % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui - - 1 7 7 47 7 47 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
- - 1 7 7 47 7 47 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
- - 3 20 7 47 5 33 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
- - 2 13 7 47 6 40 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
- - 2 13 8 53 5 33 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
- - 2 13 7 47 6 40 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 0 0 2 13 7 47 6 40 15 100
44

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 0% belum berkembang, 13% bernilai mulai berkembang, 47% bernilai
berkembang sesuai harapan, 40% yang bernilai berkembang sangat baik,
maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri memlalui kegiatan bermain masih perlu
ditingkatkan pada petremuan berikutnya pada kelompok TK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota Solok
Refleksi
Berdasarkan tabel di atas kemampuan anak yang paling rendah yaitu
dalam mengelompokkan benda menurut warna sama dan tidak sama, maka
untuk perbaikan selanjutnya fokus perbaikan ditujukan kepada perbaikan
pembelajaran dalam mengelompokkan benda menurut warna, sama dan tidak
sama

Siklus II
Pertemuan ke IV
Dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 25 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru membuat persiapan sesuai
dengan apa yang akan diperbaiki dalam RPPH III. Guru menyiapkan
media, alat yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang
proses perbaikan pembelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru menkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH IV
mengelompokkan benda menurut bentuknya dan mengelompokkan benda
yang sama dan tidak sama.Pada pertemuan kedua ini anak
mengelompokkan pakaian menurut bentuk kemudian dikembangkan
45

dengan mengelompokkan pakaian menurut sama san tidak sama. Dengan


tujuan pembelajaran anak dapat mengenali bermacam-macam bentuk dan
benda yang sama dan tidak sama yang ada di sekitarnya dan mengenal
ciri-ciri dari suatu benda. Hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 10
Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan IV
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui - - - - 8 53 7 47 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
- - - - 8 53 7 47 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
- - 1 7 7 47 7 47 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
- - 1 7 8 53 6 40 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
- - 1 7 8 53 6 40 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
- - 2 13 7 47 6 40 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 0 0 1 7 8 53 7 47 15 100

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 0% belum berkembang, 7% mulai berkembang, 53% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 47% yang bernilai berkembang sangat
baik. Maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
sudah berkembang sesuai dengan harapan, tetapi masih perlu ditingkatkan
dan dikembangkan pada pertemuan berikutnya.
46

Refleksi
Berdasarkan tabel di atas kemampuan anak yang paling rendah yaitu
dalam mengelompokkan benda dalam bentuk sama dan tidak sama, maka
untuk perbaikan selanjutnya fokus perbaikan ditujukan kepada perbaikan
pembelajaran dalam mengelompokkan benda menurut bentuk sama dan tidak
sama.

Siklus II
Pertemuan ke V
Dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 26 Maret 2019
1. Perencanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru membuat persiapan sesuai
dengan apa yang akan diperbaiki dalam RPPH IV. Guru menyiapkan
media, alat yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat menunjang
proses perbaikan pembelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran dimulai guru menkondisikan anak untuk
kegiatan pembelajaran sehingga anak siap dalam menerima pembelajaran,
dengan mengadakan apersepsi pembelajaran, mengulas tentang
pembelajaran yang lalu kemudian guru melanjutkan materi pembelajaran
dengan kegiatan inti yang akan dilaksanakan sesuai dengan RPPH V pada
pertemuan kelima ini anak mengelompokkan pakaian menurut bentuk,
warna dan ukuran yang sama dan tidak sama, dengan tujuan pembelajaran
anak dapat mengenali bermacam-macam warna, bentuk, ukuran sama dan
tidak sama yang ada di sekitarnya. Hasilnya dapat dilihat dari tebel
berikut ini.
47

Tabel 11
Data Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan V
BB MB BSH BSB
No Aspek yang dinilai N %
f % f % f % f %
1. Anak tertarik dalam kegiatan
mengelompokkan melalui - - - - 7 47 8 53 15 100
berbagai benda
2. Anak dapat mengelompokkan
- - - - 7 47 8 53 15 100
benda menurut jenisnya
3. Anak dapat mengelompokkan
- - - - 5 33 10 67 15 100
benda menurut bentuknya
4. Anak dapat mengelompokkan
- - - - 5 33 10 67 15 100
benda menurut warnanya
5. Anak dapat mengelompokkan
- - - - 6 40 9 60 15 100
benda menurut ukurannya
6. Anak dapat membedakan benda
- - - - 7 47 8 53 15 100
yang sama dan tidak sama
Jumlah 0 0 0 0 6 40 9 60 15 100

Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan


bahwa 0% belum berkembang, 0% bernilai mulai berkembang, 40% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 60% yang bernilai berkembang sangat
baik. Maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain
telah tercapai secara maksimal pada kelompok B,TK Terpadu Tunas Harapan
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok
Refleksi
Berdasarkan tabel di atas kemampuan anak dalam mengelompokkan
benda menurut ciri-ciri tertentu sudah mencapai hasil belajar yang maksimal.

B. Pembahasan Tiap siklus


Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dari siklus I hingga
Siklus II tentang meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu di TK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.
48

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan


kognitif anak mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui
kegiatan bermain seperti : mengelompokkan menurut bentuk, warna, ukuran,
sama atau tidak sama sudah tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Dengan adanya ketertarikan anak untuk kegiatan bermain
mengelompokkan benda menurut cir-ciri tertentu secara sederhana, penelitian
telah berhasil dalam meningkatkan kognitif anak usia dini.
Namun demikian kemampuan guru untuk menerapkan strategi
pembelajaran melalui berbagau media, fasilitas yang menyenangkan perlu
ditingkatkan. Artinya tanpa strategi yang menyenangkan bagi anak kegiatan
yang dilakukan tanpa didasarkan oleh ketertarikan anak tidak akan berhasil
dan juga perlu adanya untuk perbaikan pembelajaran oleh guru.
Dengan demikian peningkatan kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu akan berhasil jika
didukung oleh kemampuan dan kemauan guru.
Berdasarkan hasil tindakan penelitian siklus I dan siklus II dapat
dijabarkan keberhasilan kegiatan bermain mngelompokkan benda menurut
ciri-ciri tertentu sebagai berikut :
1. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
54% belum berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 13% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 0% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dapat
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain masih rendah dan perlu diperbaiki untuk pertemuan berikutnya.
2. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
53% belum berkembang, 20% bernilai mulai berkembang, 20% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 7% yang bernilai berkembang sangat
baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak dapat
49

mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan


bermain pada kelompok B. sudah mulai meningkat.
3. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
40% belum berkembang, 27% bernilai mulai berkembang, 20% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 13% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain sudah agak lebih meningkat dan perlu ditingkatkan lagi pada
pertemuan berikutnya pada kelompok B..
4. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
13% belum berkembang, 27% bernilai mulai berkembang, 27% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 33% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain masih perlu ditingkatkan pada pertemuan berikutnya karena
masih banyak kemampuan anak dalam mengelompokkan benda menurut
ciri tertentu belum sesuai dengan harapan
5. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
13% belum berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 27% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 26% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain sudah berkembang sesuai dengan harapan tetapi ada sebagian
anak yang belum berkembang sesuai dengan yang diharapkan oleh karena
itu perlu ditingkatkan lagi pada siklus II.
6. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
0% belum berkembang, 29% bernilai mulai berkembang, 36% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 33% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
50

dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan


bermain sudah mulai meningkat tetapi sebagian kecil anak perlu
ditingkatkan lagi.
7. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
0% belum berkembang, 33% bernilai mulai berkembang, 40% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 27% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain sudah dapat ditingkatkan sesuai dengan harapan melalui kegiatan
bermain mengelompokkan benda tertentu dengan memanfaatkan
lingkungan belajar dan alat bermain di sekolah.
8. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
0% belum berkembang, 13% bernilai mulai berkembang, 47% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 40% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain sudah berkembang sangat baik tapi sebagian kecil kemampuan
kognitif anak pada pengelompokkan benda menurut ciri tertentu masih
perlu dikembangkan dan ditingkatkan memalui kegiatan bermain.
9. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
0% belum berkembang, 7% bernilai mulai berkembang, 53% bernilai
berkembang sesuai dengan harapan, 47% yang bernilai berkembang
sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain sudah berkembang sangat baik dan sesuai dengan harapan tetapi
belum semuanya berkembang sangat baik, maka pertemuan berikutnya
lebih ditingkatkan lagi melalui kegiatan bermain.
10. Hasil dari peningkatan kemampuan kognitif anak menunjukkan bahwa
0% belum berkembang, 0% bernilai mulai berkembang, 40% bernilai
51

berkembang sesuai dengan harapan, 60% yang bernilai berkembang


sangat baik, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan kognitif anak
dapat mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan
bermain sudah tercapai secara maksimal.
52

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran pada TK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok telah dapat dilaksanakan
dengan baik, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya program perbaikan pembelajaran ini maka dapat kita
membelajarkan anak sesuai dengan kebutuhannya dengan menggunakan
berbagai fasilitas dan alat serta menggunakan berbagai strategi
pembelajaran.
2. Dengan adanya penelitian ini kita telah dapat memahami karakteristik
anak didik dalam membelajarkan peserta didik dan anak pun merasa
senang dan dapat memahami berbagai konsep melalui kegiatan
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu.

B. Saran
1. Agar meningkatnya semua aspek perkembangan anak maka guru harus
kreatif dalam menyediakan media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sehingga anak dapat belajar dengan senang dan gembira.
2. Agar pendidik menggunakan berbagai strategi pembelajaran sehingga
dapat merangsang pertumbuhan dan aspek perkembangan anak usia dini.
53

DAFTAR PUSTAKA

BEF Montalalu, dkk. Bermain dan Permainan Anak usia Dini, (2007), Jakarta :
Universitas Terbuka

Badru Zaman, dkk. Media dan Sumber Belajar, (2007), Jakarta : Universitas
Terbuka

Luluk Asmawati, dkk. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini,


(2010), Jakarta : Universitas Terbuka

Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK, (2006), Jakarta ; Universitas Terbuka

Siti Aisyah, dkk. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini, (2008), Jakarta : Universitas Terbuka

Widarmi Dwijana, dkk. Kurikulum Anak Usia Dini, (2009), Jakarta : Universitas
Terbuka

Winda Gunarti, dkk. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar


Anak Usia Dini, (2008), Jakarta : Universitas Terbuka

Yuliani Nurani Sujiona, dkk. Metode Pegembangan Kognitif, (2005), Jakarta :


Universitas Terbuka
54

LEMBARAN REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PERBAIKAN KEGIATAN PEGEMBANGAN
Nama : MAIFALINDA ARIS
Nim : 835491264
Program Studi : S1 PG-PAUD B.I
UPBJJ : 14 / Padang
No Pertanyaan Jawaban
A. Refleksi komponen Kegiatan
1. Apakah kegiatan yang telah Sesuai
dilaukan sesuai dengan Hal ini terjadi karena kegiatan yang saya
indikator yang saya lakukan sudah saya rencanakan dalam
tentukan? bentuk kegiatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung

2. Apakah materi yang saya Sesuai


sajikan sesuai dengan tingkat Hal ini terjadi karena anak-anak TK
perkembangan anak ? Matahari sudah dikelompokkan sesuai usia
anak yaitu kelompok A berusia 4-5 tahun
dan kelompok B usia 5-6 tahun

3. Apakah media pembelajaran Sesuai


sesuai dengan indikator yang Hal ini terjadi karena media pembelajaran
saya gunakan ? yang digunakan sudah terencana sesuai
dengan RPPM dan RPPH yang akan
dilaksanakan

4. Bagaimana reaksi anak Anak memberikan reaksi yang positif ini


terhadap metode yang saya dapat dilihat dari sikap dan tingkah laku
gunakan ? anak dalam mengerjakan kegiatan yang
diberikan merasa senang dan menerik
perhatiannya
5. Apakah alat penilaian yang Hal ini terjadi karena anak sudah
saya lakukan sesuai dengan dikelompokkan sesuai usianya
tinkat perkembangan anak ?
B Refleksi Proses pembelajaran
55

1. Apakah pelaksanaan Sesuai


kegiatan sesuai dengan Hal ini terjadi karena sebelum
RPPH yang saya susun melaksanakan kegiatan pembelajaran saya
sudah mempersiapkan RPPH,media yang
akan saya gunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran

2. Apakah kelemahan- Kurangnya memanfaatkan sumber belajar


kelemahan saya dalam dan pembelajaran terfokus pada satu ruang
melaksanakan kegiatan kelas saja dan penilaian proses pembelajaran
(penguasaan, penggunaan
media dan sumber belajar,
penggunaan metode
pembelajaran, penataan
kelas, komonikasi, dan
pendekatan terhadap anak,
penggunaan watu serta
penilaian proses dan hasil
belajar) ?

3. Apakah penyebab Karena kurangnya wawasan guru dalam


kelemahan saya tersebut ? memanfaatkan sumber belajar dan anak di
dalam kelas terlelu banyak sehingga proses
penilaian tidak begitu diperhatikan yang
diperhatikan hasil akhir dari belajar anak.

4. Bagaimana memperbaiki Saya akan berusaha memanfaatkan sumber


kelemahan saya tersebut ? belajar yang ada di lingkungan sekolah serta
saya akan membuat berbagai lembaran
observasi sesuai kegiatan yang diberikan
sehingga penilaian proses pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik

5. Apakah kekuatan saya dalam Pedoman pengembangan proses pembekalan


merancang dan TK yang telah ditetapkan oleh Dinas
melaksanakan kegiatan Pendidikan Nasional yaitu kurikulum TK
pengembangan dan RPPM yang direncanakan serta dalam
pelaksanaan RPPH untuk acuan dalam
pembelajaran sehingga diharapkan tercapai.

6. Apakah penyebab kekuatan Karena setiap pembelajaran wajib


saya dalam merancang mempersiapkan RPPM dan RPPH yang
kegiatan ? mengacu pada kurikulum yaitu pedoman
56

pengembangan program pembelajaran

7. Apakah penyebab kekuatan Karena sebelum pelaksanaan pembelajaran


dalam melaksanakan wajib merencanakan kegiatan dalam RPPH
kegiatan ? untuk acuan dalam pembelajaran sehingga
hasil yang diharapkan tercapai

8. Hal-hal unik (positif dan Positif : sebagian anak senang dalam


negatif) apa yang terjadi melakukan kegiatan yang diberikan
dalam kegiatan yang saya Negatif : emosi anak yang negatif masih
lakukan banyak yang belum terkendali seperti tidak
mau berbagi mainan, mau menang sendiri
dll

9. Apakah saya mempunyai Ya


alasan yang dapat saya Alasan saya adalah setiap apa yang kita
pertanggung jawabkan lakukan akan kita pertanggung jawabkan
dalam pengambilan kepada atasan, orang tua, peserta didik
keputusan dan tindakan tentang perkembangan peserta didik setiap
mengajar yang saya lakukan semester berupa laporan perkembangan
pesera didik (rapor)

10. Bagaimana reaksi anak Anak memberikan reaksi yang positif


terhadap pengelolaan yang terhdapa perlakuan saya mengatasi masalah
saya laukan ? (perlakuan dan cara saya memotivasi anak
saya terhadap anak, cara
saya mengatasi masalah,
memotivasi anak dsb)

11. Apakah anak dapat Belum semua anak dapat menangkap


menangkap penjelasan yang penjelasan yang saya berikan karena
saya berikan (misalnya anak kemampuan anak di kelas yang saya
dapat menjawab pertanyaan bimbing kemampuan dan potensi anak
yang saya berikan, berbeda satu sama lainnya
melaksanakan tugas dengan
tepat) ?

12. Bagaimana rekasi anak Anak memberikan reaksi yang positif


terhadap penilaian yang saya terhdapa penilaian yang saya berikan
berikan ?

13. Apakah penilaian yang saya Ya


berikan sesuai dengan Karena penilaian merupakan alat untuk
indikator yang saya mengukur perkembangan kemampuan anak
tetapkan?
57

14. Apakah anak telah mencapai Sudah


indikator kemampuan yang Karena dengan adanya kegiatan pelaksanaan
ditetapkan ? perbaikan pembelajaran semua anak sudah
dapat mencapai indikator yang ditetapkan

15. Apakah saya telah dapat Sudah


mengatur dan memanfaatkan Karena dengan adanya program
waktu kegiatan dengan pembelajaran saya dapat memanfaatkan
baik ? waktu kegiatan dengan baik

16. Apakah kegiatan yang saya Dapat


lakukan dapat meningkatkan Karena dengan mengulas merangkum
penguasaan anak terhadap kembali materi melalui kegiatan bercakap-
materi yang saya cakap atau tanya jawab, dan diskusi tentang
sampaikan ? pembelajaran hari ini anak dapat mengingat
materi pembelajaran tersebut dan anak
menguasai materi
58

Skenario Perbaikan I
Tujuan perbaikan : Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak
dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu melalui kegiatan bermain di TK Terpadu
Tunas Harapan Kecamatan Lubuk sikarah Kota
Solok
Silus ke :I
Hari/tanggal : Senin / 19Maret 2019
Hal-Hal yang diperbaiki :
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang mengelompokkan pakaian menurut jenisnya dengan
mewarnai gambar pada kegiatan ini dirubah menjadi mengelompokkan
menurut jenisnya dengan gambar berupa potongan pakaian
2. Pengelolaan Kelas
Pada kegiatan pembukaan / awal
 Anak bersama guru duduk dalam posisi melingkar
 Guru bersama anak mengulangi kembali nyanyi baju baru
 Guru dan anak bercakap-cakap tentang gunanya kita memakai pakaian
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan dalam kegiatan inti
 Mengelompokkan benda menurut jenis, bentuk, warna dan ukuran
 Membedakan perbedaan kasar halus, panjang pendek, besar kecil,
tinggi rendah, sama dan tidak sama
 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
Langkah-langkah perbaikan
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan gambar pakaian menurut jenisnya dengan
mewarnai pada kegiatan inti I diganti dengan menggunakan potongan gambar
pakaian
Langkah-langkah perbaian
 Anak duduk dalam posisi melingkar
 Membuat aturan permainan
59

 Anak diminta maju 2-3 orang untuk mengelompokkan gambar 2-3


gambar yang sejenis
 Anak yang lain memberi motivasi kepada temannya yang sedang
bermian
 Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran, dan diberi
stimulus dengan tepuk tangan
 Guru mengamati anak yang sedang bermian dan menilai
perkembangannya
2. Kegiatan Pengembangan
Pada kegiatan inti II kegiatan kegiatan anak yang memberi tanda √ gambar
pakaian yang panjang dikembangkan, anak memberi tanda ceklis pada
gambar pakaian dan perlengkapannya untuk pergi ke pesta
Langkah-langkah perbaikan
Anak duduk di kursi guru membagi lembaran kerja berupa macam-macam
gambar pakaian
 Anak mengerjakan lembaran kerja dengan memberi tanda ceklis pakaian
yang dipakai untuk ke pesta
 Anak yang belum mengerjakan diberi motivasi
 Anak yang sudah selesai mengerjakannya diberi pujian
 Guru mencatat perkembangan anak dalam lembaran observasi

3. Kegiatan Pengembangan
Pada kegiatan inti III menari garis memasangkan benda dengan pasangannya,
dikembangkan dengan menarik garis dari gambar jenis pakaian ke gambar
yang sesuai dengan profesi orang tuanya
Langkah-langkah perbaikan
 Anak duduk di kursi
 Anak diberi lembaran kerja memasangkan gambar pakaian yang sesuai
propesi orang tuanya
 Anak diminta untuk menarik garis sesuai propesi orang tuanya
 Anak yang belum mengerjakan diberikan motivasi
60

 Anak yang dapat menyelesaikan tugasnya diberi pujian


 Guru mencatat hasil perkembangan anak dalam lembaran observasi
Refleksi
Kekuatan :
1. Pada kegiatan inti I mengelompokkan benda menurut jenisnya sudah dapat
dikembangkan pada RPPH III dengan mengelompokkan pakaian menurut
bentuk dan ukurannya
2. Pada kegiatan inti II membedakan dengan memberikan tanda ceklis
gambar pakaian ke pesta dapat dikembangkan dalam RPPH III dengan
memberi tanda ceklis tentang pakaian adat
3. Pada kegiatan inti III memasangkan pakaian sesuai propesi orang tuanya
belum mencapai hasil maka RPPH III diulang kembali kegiatan
berikutmya
Kelemahan :
1. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran anak amsih ada anak yang
belum memahami konsep warna, bentuk dan ukuran
2. Dalam pembelajaran masih ada anak yang belum termotivasi dalam
kegiatan mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu
3. Dalam pembelajaran masih belum tahu membedakan warna, bentuk dan
ukuran
61

Skenario Perbaikan II
Siklus : II
Hari/tanggal : Selasa / 26 Maret 2019
Hal-hal yang perlu diperbaiki :
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang mengelompokkan pakaian menurut jenis, bentuk, warna,
dan ukuran, masih perlu diperbaiki terutama dalam membedakan jenis dan
ukuran pada siklus II, karena dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu masih belum optimal hasilnya pada siklus I
2. Pengelolaan kelas :
Pada kegiatan pembukaan / awal
 Anak bersama guru duduk dalam posisi melingkar
 Guru bersama anak mengulangi kembali nyanyi baju baru
 Guru dan anak bercakap-cakap tentang gunanya kita memakai pakaian
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan dalam kegiatan inti
 Mengelompokkan benda menurut jenis, bentuk, warna dan ukuran
 Membedakan perbedaan kasar halus, panjang pendek, besar kecil,
tinggi rendah, sama dan tidak sama
 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
Langkah-langkah perbaikan
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan gambar pakaian menurut ukuran
dikembangkan pada siklus II dalam SKH I dengan mengelompokkan
pakaian menurut bentuk dan warna dalam kegiatan inti I.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengkondisikan anak sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Guru bersama anak menetapkan aturan dalam melaksanakan kegiatan
3. Guru meminta anak untuk memilih kegiatan yang paling diminatinya
4. Guru mempersilahkan anak untuk mulai melaksanakan kegiatan yang
dipilihnya
62

5. Guru mmengamati anak satu persatu dan mencatat perkembangan anak


dalam bermain dalam lembaran observasi yang telah disediakan
6. Anak yang cepat dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang
diharapkan diberi stimulus atau pujian
7. Anak yang msih ragu-ragu dalam melaksanakan kegiatan diberikan
motivasi
2. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan pakaian pada kegiatan inti I pada
RKH I dikembangkan dengan kegiatan mengelompokkan pada RPPH II
dengan kegiatan mengelompokkan pakaian menurut bentuk dan ukuran.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengkondisikan anak sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Guru bersama anak menetapkan aturan dalam melaksanakan kegiatan
3. Guru membagi anak dalam dua kelompok
4. Guru menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan anak dalam
kelompok
5. Guru meminta anak setiap kelompok mengelompokkan pakaian sesuai
bentuk yang dikelompokkan
6. Guru mengamati anak dalam melaksanakan kegiatan sambil
memberikan motivasi
7. Anak yang cepat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang
diharapkan diberi stimulus. Dan anak yang lambat diberi motivasi.
3. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan pakaian menurut ciri-ciri tertentu
menurut bentuk dan ukuran pada RPPH II dikembangkan dengan kegiatan
mengelompokkan pada RPPH III dengan kegiatan mengelompokkan
pakaian menurut warna dan ukuran.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengkondisikan anak sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Guru bersama anak menetapkan aturan dalam melaksanakan kegiatan
3. Guru membagi anak dalam dua kelompok
63

4. Guru menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan anak dalam


kelompok
5. Guru meminta anak setiap kelompok mengelompokkan pakaian
sesuai warna dan ukurannya
6. Guru mengamati anak dalam melaksanakan kegiatan sambil
memberikan motivasi
7. Anak yang cepat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang
diharapkan diberi stimulus. Dan anak yang lambat diberi motivasi.
4. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan pakaian menurut ciri-ciri tertentu
pada RPPH III dikembangkan lagi pada RPPH IV dengan kegiatan
mengelompokkan pakaian sesuai bentuk, warna dan ukuran.
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengkondisikan anak sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Guru bersama anak menetapkan aturan dalam melaksanakan kegiatan
3. Guru membagi anak dalam dua kelompok
4. Guru menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan anak dalam
kelompok
5. Guru meminta anak setiap kelompok mengelompokkan pakaian sesuai
bentuk yang dikelompokkan
6. Guru mengamati anak dalam melaksanakan kegiatan sambil
memberikan motivasi
7. Anak yang cepat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang
diharapkan diberi stimulus. Dan anak yang lambat diberi motivasi.
5. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan pakaian menurut ciri-ciri tertentu
pada RPPH IV dikembangkan lagi pada RPPH V dengan kegiatan
mengelompokkan pakaian sesuai bentuk, warna dan ukuran.
64

Refleksi :
Berdasarkan hasil dari refeksi II upaya meningkatkan kemampuan
kognitif anak menurut ciri-ciri tertentu, maka laporan pemantapan kemampuan
profesional dapat disusun.
65

RENCANA KEGIATAN

Siklus I
Tanggal : 13 Maret 2019s/d 19 Maret 2019

Sik Pertemua Kegiatan


Hari/tgl Kegiatan awal Kegiatan inti
lus n Akhir
I Kondisi Rabu, Bernyanyi bersama o PT. Mengelompokkan Mengulangi
awal 13/3/19 lagu,”baju baru.” gambar pakaian nyanyi baju
Bercakap-cakap, menurut jenisnya baru
”Jenis-jenis dengan mewarnai Tanya jawab
pakaian,.”seperti o PT. Memberi tanda kegiatan hari
pakaian pesta, ceklis Pakaian yang ini
pakaian sekolah, panjang
pakaian dirmah o PT. Menarik garis
gambar sesuai dengan
pasangannya

2 Kamis, Melengkapi kalimat o PT. Mengelompokkan Merangkum


14/3/19 nyanyi baju baru gambar pakaian kegiatan hari
Tanya jawab guna menurut bentuknya ini Tanya
pakaian o Mewarnai gambar jawab tentang
pakaian hasil kerja
o Memasangkan gambar anak
sesuai pasangannya

3 Jumat, Menyanyikan lagu o PT. Mengelompokkan -Mengulas


15/3/19 topi bundar. gambar pakaian pembelajaran
Berjalan meniti papan menurut warnanya hari ini
titian dengan o Memberi tanda ceklis - Mengulanagi
seimbang gambar pakaian pesta sajak baju
o Memasangkan gambar baru
pakaian sesuai dengan
pekerjaan orangnya

4 Sabtu, -Pantomim Bercakap- o Mengelompokkan Mengulangi


16/3/19 cakap,”pakaian gambar pakaian nyanyi baju
menurut warna dan baru
-Menyanyikan baju ukuran. Merangkum
baru o Permaianan warna, pembelajaran
“usab abur.”Pola hari ini
pakaian
o Mengungkapkan asal
mula terjadinya
pakaian
66

5 Senin, o Menlengkapi o Mengelompokkan -Menyanyikan


19/3/19 sajak Baju pakaian menurut sicantik
baru bentuk, warna dan berbaju baru
o Lomba ukurannya -
memasang o Mencocokkan gambar Menyimpulka
sepatu sendiri pakaian n
o Memasangkan pakaian pembelajaran
dengan jenisnya hari ini

Diketahui Oleh : Solok, 19 Maret 2019


Kepala TK Terpadu Tunas Harapan Mahasiswa

(HASMIATI, S.Pd) (MAIFALINDA ARIS)


NIP.196203011986032004 NIM. 835491264
67

RENCANA KEGIATAN

Siklus II
Tanggal : 20s/d 26 Maret2019

Sik Perte Kegiatan


Hari/tgl Kegiatan awal Kegiatan inti
lus muan Akhir
II 1 Rabu Bernyanyi bersamaan - PT. Mengelompokkan Mengulangi
20/3/2019 lagu,”baju baru.” gambar pakaian menurut nyanyi baju
Bercakap-cakap, jenisnya dengan potongan baru
”Jenis-jenis gambar Tanya jawab
pakaian,.”seperti - PT. Memberi tanda ceklis kegiatan hari ini
pakaian pesta, pakaian Pakaian besar dan kecil
sekolah, pakaian dirmah - PT. Menarik garis gambar
sesuai dengan pasangannya

2 Kamis, Melengkapi kalimat - PT. Mengelompokkan Merangkum


21/3/2019 nyanyi baju baru Tanya gambar pakaian menurut kegiatan hari ini
jawab guna pakaian bentuknya Tanya jawab
- Mewarnai gambar pakaian tentang hasil
tebal dan tipis kerja anak
- Menunjukkan pasangan
pakaian yang dipakai oleh
ibu

3 Jumat, Menyanyikan lagu topi - PT. Mengelompokkan -Mengulas


22/3/2019 bundar. gambar pakaian menurut pembelajaran
Berjalan meniti papan warnanya hari ini
titian dengan seimbang - Memberi tanda ceklis - Mengulangi
gambar pakaian anak-anak sajak baju baru
dan orang dewasa
- Memasangkan gambar
pakaian sesuai dengan
pekerjaan orangnya

4 Selasa, -Pantomim Bercakap- - Mengelompokkan Mengulangi


23/3/2019 cakap,”pakaian adat gambar pakaian menurut nyanyi baju
warna dan ukurannya. baru
-Menyanyikan baju baru - Memberi tanda ceklis Merangkum
pakaian adat Minangkabau pembelajaran
- Menunjukkan pasangan hari ini
pakaian yang sama
jumlahnya
68

5 Selasa, Bercakap-cakap, - Mengelompokkan -Menyanyikan


26/3/2019 perlengkapan pakaian pakaian menurut bentuk, sicantik berbaju
polisi warna dan ukurannya baru
- Menyanyikan - Mewarnai pakaian -Menyimpulkan
lagu sicantik seragam sekolah pembelajaran
- Memasangkan pakaian hari ini
sesuai jenisnya

Diketahui Oleh : Solok, 26 Maret 2019


Kepala TK Terpadu Tunas Harapan Mahasiswa

(HASMIATI, S.Pd) (MAIFALINDA ARIS)


NIP.196203011986032004 NIM. 835491264

Anda mungkin juga menyukai