Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL T.A. 2022/2023

Mata Kuliah : HUKUM PERJANJIAN


Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Sabtu, tanggal 19 November 2022
Pukul : 15.00– 16.40 Wib.
Group/PK : Semester I Kelas Khusus MKN USU
Dosen Pengasuh Mata Kuliah : Dr Dedi Harianto, SH MHum

KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN :


 Soal dibagikan dengan mempergunakan aplikasi google class room pada hari Jumat
tanggal 18 November 2022 (take home examination);
 Mahasiswa menjawab pertanyaan dengan mengetik jawaban mempergunakan
komputer dan mengembalikannya dengan aplikasi google class room dengan
menyebutkan identitas, nim, mata kuliah dan group kelas.
 Dikerjakan dalam batas waktu yang telah ditentukan yaitu mulai Jumat tanggal 18
November 2022 dan dikembalikan pada hari Sabtu tanggal 19 November 2022 pukul
15.00 wib sd 16.40 Wib.
 Mengisi daftar hadir pada FORMULIR DAFTAR KEHADIRAN yang telah
disediakan di aplikasi Google Class Room pada tanggal pelaksanaan ujian hari Sabtu
tanggal 19 November 2022 pukul 15.00 wib sd 16.40 Wib.
 Jawab pertanyaan dengan sebaik-baiknya jangan Mengcopy paste jawaban dari
rekan mahasiswa yang lain.
 Selamat Melaksanakan Ujian Quiz

SOAL UJIAN :

1. KUHPerdata selain sebagai “Hukum Mengatur” juga memuat “Hukum Memaksa”,


berikan penjelasan mengenai pengertian “hokum mengatur” dan “hukum memaksa’
tersebut. dan apakah contoh ketentuan KUHPerdata yang merupakan “Hukum
Memaksa” yang harus diberlakukan bagi “Perikatan Nominaat” dan “Perikatan
Innominaat”.

2. Para pihak dalam kontrak perdagangan internasional, diberikan kebebasan untuk


melakukan “Pilihan hukum” dan “Pilihan Forum” berdasarkan kesepakatan. Terkait
dengan hal tersebut berikan penjelasan lebih lanjut mengapa kesepakatan untuk
melakukan “Pilihan hukum” dan “Pilihan Forum” termasuk dalam kategori sebagai
“Perikatan Aksidentalia”.

3. Mengapa Debitor yang terdampak oleh bencana alam, tidak selalu dapat dikatakan dalam
keadaan force majeur oleh Pengadilan, berikan penjelasan.

4. Jelaskan penerapan asas hukum privity of contrac dalam meminta pertanggung jawaban
kepada seseorang ?
Jawaban
1. Pengertian Hukum yang bersifat “Mengatur” dan Hukum yamg bersifat “Memaksa” di
dalam KUHPerdata, yaitu Hukum Mengatur adalah hukum yang dapat dikesampingkan
apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu
perjanjian. Sedangkan yang dimaksud dengan Hukum Memaksa adalah hukum yang
dalam keadaan bagaimanapun juga memiliki paksaan mutlak. Contoh ketentuan
KUHPerdata dalam Hukum Memaksa terhadap nominaat, yaitu Jenis-jenis kontrak
nomiinat diatur dalam ketentuan Bab V sampai dengan Bab XVII Buku III, adapun
perjanjian-perjanjian yang termasuk dalam kontrak nominat diantaranya :
1. Perjanjian Jual Beli
2. Perjanjian Sewa Menyewa
3. Perjanjian Kontrak Kerja Sama

Sedangkann perihal contoh dari ketentuan KUHPerdata dalam Hukum Memaksa


terhadap nominaat, yaitu perjanjian-perjanjian yang termasuk dalam kontrak innominat
(Perjanjian yang tidak bernama) diantaranya adalah :

1. Perjanjian Anjak Piutang


2. Perjanjian Waralaba

2. Kesepakatan untuk melakukan “Pilihan Hukum” dan “Pilihan Forum” termasuk

dalam kategori sebagai “Perikatan Aksidentalia”. Karena dalam hal ini, dikarenakan

Pilihan Forum tidak sekaligus merupakan pernyataan pilihan hukum, demikian pula

sebaliknya pilihan hukum tidak sekaligus merupakan pernyataan terhadap pilihan

forum yang harus terdapat “pernyataan secara nyata” dengan sebuah perjanjian

tertulis.
Selain itu Hakim juga akan memperhatikan pilihan forum dan pilihan hukum yang

dilakukan para pihak.

3. “Debitur yang terdampak oleh bencana alam, tidak selalu dapat dikatakan dalam

keadaan force majour oleh pengadilan, ini dikarenakan wanprestasi yang dilakukan

debitur bukan karena kelalaiannya” hal ini telah diatur dalam Pasal 1244 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata dan Pasal 1245 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata yang mana terdapatnya unsur sebuah keadaan keadaan memaksa, sehingga

tidak dapatnya terpenuhi sebuah prestasi.

Keadaan memaksa (force majure) adalah suatu keadaan tidak terduga yang terjadi,

tidak disengaja, dan tidak dapat dipertanggung jawabkan oleh debitur, yang dimana

debitur tidak dapat melaksanakan prestasi kepada kreditor dan dengan terpaksa

peraturan hukum juga tidak diindahkan sebagaimana mestinya, hal ini disebabkan

adanya kejadian yang berada diluar kekuasaannya dan keadaan dapat dijadikan alasan

untuk dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi. Selain itu bencana alam

merupakan force majoure keadaan alam,yaitu tidak kemungkinan (impossibility)

keadaan dimana seseorang tidak mungkin lagi melaksanakan kontrak karena keadaan

diluar tanggung jawabnya. Sehingga bencana alam merupakan kejadian yang

menyebabkan perjanjian dengan terpaksa dibatalkan atau debitur bisa tidak

melakukan ganti rugi dan bisa membuat perjanjian yang dilaksanakan batal di

pengadilan yang disebabkan keadaan alam tidak dapat diperkirakan oleh pihak

manapun yang membuat perjanjian ketika melakukan sebuah perjanjian.

Berikut ini merupakan contoh dari force majour, yang terjadi dikarenakan adanya

bencana alam :
Putusan Mahkamah Agung No. 587 PK/pdt/2010 yang membatalkan putusan PN

Jakarta Selatan no. 826/pdt/G/2004/Pn Jak.Sel.

PT DKI Jakarta no. 75/pdt/2006/DKI.

4. Penerapan Asas Hukum Privity Of Contract dalam meminta pertanggung jawaban

kepada seseorang bahwasannya doktrin ini menyatakan bahwa, pelaku usaha yang

mempunyai kewajiban untuk melindungi konsumen, tetapi dalam hal ini baru dapat

dilakukan jika diantara mereka terjalin suatu hubungan kontraktual. Pelaku usaha

tidak dapat dipersalahkan atas hal-hal diluar yang diperjanjikan, konsumen boleh

menggugat berdasarkan adanya “wanprestasi”.

Contoh kasusnya iantaranya : Winterboom v.Wright (1842) & Buick vs Mc. Pherson.

C.O.

Sehingga dalam asas/doktrin ini ketiadaan kontrak dapat menyebabkan seseorang

tidak dapat dimintakan pertanggung jawabannya secara hukum apabila tidak termuat

terjalinnya kontraktual dan hanya dapat dimintai pertanggung jawabannya terhadap

perjanjian yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai